Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis fasies anggota batugamping pada formasi gunungapi Tapaktuan di daerah Labuhan Haji Barat, Aceh Selatan Firdha, Amatul; Adrian*, Fahri; Rifqan, Rifqan; Akbar, Muhammad Arief; Rahmatillah, Lia Fitria; Gunarsih, Dina
Acta Geoscience, Energy, and Mining Vol 3, No 4 (2024): December 2024
Publisher : Departemen Teknik Kebumian Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/actaGEM.v3i4.43419

Abstract

Lokasi penelitian berada di Kecamatan Labuhanhaji Barat, Kabupaten Aceh Selatan dan berada pada koordinat 303335 - 30 3621 Lintang Utara (LU) dan 9605956 - 9605715 Bujur Timur (BT). Merujuk pada geologi regional, lokasi penelitian didominasi oleh batuan beku dan batugamping yang tersebar pada Formasi Gunungapi Tapaktuan yang berumur Mesozoikum yaitu pada kala Jura Akhir Kapur Awal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis batugamping yang kemudian dianalisis mengenai fasies dari batugamping tersebut. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini berupa pemetaan geologi yang dilakukan dengan pengambilan data langsung di lapangan. Kemudian dilakukan analisis petrologi dan petrografi pada sampel batuan yang bertujuan untuk mengetahui proses pembentukkan dan fasies dari batugamping pada daerah penelitian. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kondisi litologi pada daerah penelitian terdiri dari 5 satuan batuan yaitu, Satuan Batuan Basal Labuhanhaji, Satuan Batuan Andesit Labuhanhaji, Satuan Batuan Batugamping, Satuan Batuan Endapan Pasir Qpm, dan Satuan Batuan Endapan Aluvium. Untuk analisis petrografi dilakukan pada 5 sampel batuan yaitu 3 sampel batuan batugamping dan 2 sampel batuan beku. Dari 3 sampel batuan tersebut batugamping hanya terdapat 1 jenis batugamping yaitu batugamping mudstone berada pada fasies fore reef. Untuk lingkungan pengendapannya yaitu fringing reef.
Analisis lingkungan pengendapan batugamping di Kecamatan Leupung, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh Fahira, Jihan; Adrian*, Fahri; Rusydy, Ibnu; Nugraha, Gartika Setiya
Acta Geoscience, Energy, and Mining Vol 3, No 1 (2024): March 2024
Publisher : Departemen Teknik Kebumian Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/actaGEM.v3i1.36732

Abstract

Pemetaan geologi dan analisis lingkungan pengendapan batugamping dilakukan di Kecamatan Leupung, Kabupaten Aceh Besar dengan luas daerah penelitian sebesar 36 km2. Daerah penelitian didominasi oleh batugamping yang tersebar pada Formasi Batugamping Raba dan Anggota Terumbu yang memiliki umur Jura Akhir Kapur Awal. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih jauh variasi batugamping yang terbentuk pada daerah penelitian untuk selanjutnya dapat dilakukan analisis mengenai lingkungan pengendapannya. Penelitian mencakup kondisi geologi berupa satuan batuan, geomorfologi, dan studi analisis lingkungan pengendapan batugamping pada daerah penelitian. Metode yang digunakan berupa pemetaan geologi, analisis petrologi, analisis petrografi, dan analisis lingkungan pengendapan batugamping. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, daerah penelitian terdiri dari empat satuan batugamping yang dibedakan berdasarkan ciri litologi dan kenampakan fisik yaitu terdiri dari batugamping lempungan, batugamping berlapis tipis, batugamping terumbu, batugamping kristalin, dan satuan endapan aluvium. Sedangkan satuan geomorfologi di daerah penelitian dibagi menjadi 4 (empat) satuan yang terdiri dari satuan geomorfologi perbukitan dan pegunungan karst denudasional, satuan geomorfologi perbukitan kerucut karst, satuan geomorfologi dataran rendah, dan satuan dataran pantai. Berdasarkan analisis megaskopis dan petrografi dari kelima sampel batugamping, diperoleh sebaran lingkungan pengendapan batugamping yang berada pada lingkungan laut dalam berupa cekungan (basin) dengan ciri fasies yang didapat terdiri dari mudstone, laut terbuka (deep shelf) dengan ciri fasies wackestone-floatstone, dan lingkungan laut dangkal yang berada pada bagian muka terumbu (reef front) terdiri dari fasies packstone-framestone dan boundstone-bindstone, dan terumbu depan (fore reef) dengan ciri fasies grainstone-rudstone. Dari hasil analisis umur relatif batuan, diketahui sejarah pembentukan batugamping di daerah penelitian dimulai pada zaman Jura Akhir hingga Kapur Awal. Adapun hasil akhir dari penelitian disajikan dalam bentuk peta lintasan, peta geomorfologi, peta geologi, dan peta persebaran lingkungan pengendapan batugamping daerah penelitian dengan skala 1 : 12.500.Kata kunci: Pemetaan, Geologi, Petrografi, Sedimen Karbonat, Lingkungan Pengendapan
Analisis Provenance Batupasir, Formasi Alas Utama, Rizky Putra; Adrian*, Fahri; Rozali, Muhammad
Acta Geoscience, Energy, and Mining Vol 2, No 4 (2023): December 2023
Publisher : Departemen Teknik Kebumian Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/actaGEM.v2i4.36748

Abstract

Pemetaan geologi dilakukan di Kabupaten Tanah Karo dan sekitarnya. Analisa provenance batupasir Formasi Alas dilakukan di Kabupaten Tanah Karo dan Kabupaten Aceh Tenggara dengan luasan daerah yang diteliti berukuran 51x46 km2 yang berada pada koordinat 9750'8.56" - 9815'13.50" BT dan 256'48.71" -324'46.24" LS. Data primer diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung ke lapangan. Kegiatan yang dilakukan di lapangan berupa pemetaan geologi, pengukuran measured section singkapan Formasi Alas, dan pengambilan sampel batuan dari singkapan Formasi Alas sebagai keperluan penelitian lebih lanjut di laboratorium. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan studi literatur terkait dengan kondisi geologi regional daerah Leuser, dan pengolahan data pemetaan yang didapat dengan menggunakan software dan analisis Diagram QFL (Quartz-Feldspar-Lythic). Tatanan geologi daerah penelitian terdiri atas perselingan batupasir dan lanau, batupasir sisipan lempung, dan batupasir bongkah yang termasuk dalam Formasi Alas dengan umur latest early carbon hingga latest early triasic. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi geologi dan persebaran batupasir formasi Alas dan mengetahui provenance batupasir Formasi Alas dengan Analisis petrografi dan provenance menunjukkan bahwa sampel Batupasir Formasi Alas yang didapatkan berasal dari daerah recycled orogen dengan struktur collission suture belt dan tingkat kematangan dari Batupasir Formasi Alas cukup bagus. Hasil dari penelitian dicapai oleh penulis adalah peta geomorfologi, peta lintasan, peta geologi daerah penelitian, dan Provenance Formasi Alas.
Analisis Lingkungan Pengendapan Batugamping di Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh Agustina, Yolandari; Adrian*, Fahri; Rusydy, Ibnu
Acta Geoscience, Energy, and Mining Vol 2, No 1 (2023): March 2023
Publisher : Departemen Teknik Kebumian Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/actaGEM.v2i1.30753

Abstract

Daerah penelitian merupakan daerah dengan persebaran batuan yang didominasi oleh batugamping. Penelitian ini berada di Daerah Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Berdasarkan peta Regional Banda Aceh yang ditulis oleh Bennett, dkk, (1981) batugamping pada daerah penelitian berasal dari dua Formasi, yaitu Formasi batugamping Lamno dan Formasi batugamping Raba yang merupakan bagian dari Kelompok Woyla dengan umur geologi Jura hingga Kapur yaitu sekitar 160 - 100 juta tahun. Namun Bennett, dkk (1981) tidak menjelaskan tentang jenis batugamping dan lingkungan pengendapannya secara lebih rinci. Hal inilah yang menjadi penyebab perlu dilakukan analisis lebih lanjut terkait lingkungan pengendapannya guna mengetahui sejarah geologi yang terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kondisi geologi, geomorfologi dan lingkungan pengendapan, mengetahui jenis batugamping berdasarkan klasifikasi Embry Klovan (1971) serta mengetahui lingkungan pengendapan batugamping di daerah penelitian bedasarkan Zona Pengendapan Terumbu (James Bourque, 1992), Zona Pengendapan Karbonat dan Lingkungan Diagenesis (Tucker Wright, 1990). Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua metode yaitu metode pemetaan geologi dan metode analisis petrografi. Metode pemetaan geologi dilakukan dengan deskripsi setiap singkapan yang ditemui sepanjang jalur lintasan. Sedangkan analisis petrografi dilakukan dengan menganalisis sayatan tipis pada tiga sampel batugamping dan satu sampel batuan beku. Kondisi geologi daerah penelitian terdiri atas tujuh satuan batuan, yaitu yaitu Satuan Endapan Aluvium, Satuan Diorit, Satuan Granodiorit, Satuan Batugamping, Satuan Batugamping Berurat Kalsit, Satuan Batugamping Kristal Kalsit dan Satuan Basalt. Satuan batugamping daerah penelitian terdiri dari tiga jenis batugamping, yaitu bindstone yang terendapkan pada lingkungan reef flat, wackestone yang terendapkan pada lingkungan back reef lagoon dan crystalline yang terdiagenesis pada lingkungan meteoric vadose. kempat satuan ini berumur jura akhir sampai kapur awal.
Litostratigrafi Formasi Julu Rayeu Kecamatan Peusangan Siblah Krueng dan sekitarnya, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh Adrian*, Fahri; Rizaq, Zerri; Putra, Hidayat Syah
Acta Geoscience, Energy, and Mining Vol 1, No 4 (2022): December 2022
Publisher : Departemen Teknik Kebumian Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/actaGEM.v1i4.29159

Abstract

Kecamatan Peusangan Siblah Krueng terdiri dari 2 formasi dan yaitu Formasi Seureula berumur Pliosen dan Formasi Julu Rayeu berumur Plio-plistosen serta 1 Satuan Endapan Aluvial. Litologi Formasi Julu Rayeu terdiri dari endapan sungai, batupasir tufaan, lempung berlignit, dan batulumpur. Lingkup penelitian ini meliputi kajian tentang kondisi geologi permukaan dan litostratigrafi Formasi Julu Rayeu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengambilan data langsung di lapangan dan pengukuran penampang stratigrafi. Litologi yang dijumpai pada lokasi penelitian terdiri dari 5 satuan yaitu Satuan Batuserpih Karbonatan Seureula, Satuan Batupasir Karbonatan Julurayeu, Satuan Batupasir Tufaan Karbonatan Julurayeu, Satuan Batupasir Julurayeu, dan Satuan Endapan Aluvial. Berdasarkan analisis penampang stratigrafi terukur pada Formasi Julu Rayeu, didapatkan 5 asosiasi fasies yang terdiri dari fasies cross bedding conglomeratic sandstone yang terendapkan di fluvial, sandstone and shalestone interbed terendapkan di intertidal dari estuary with tidal influenced, graded bedding sandstone siltstone terendapkan di intertidal dari estuary with tidal influenced, Parallel Lamination Sandstone terendapkan di subtidal dari estuary with tidal influenced, dan fossilferous sandstone terendapkan di subtidal dari estuary with tidal influenced. Lingkungan pengendapan pada Formasi Julu Rayeu mengalami perubahan dari estuari yang dipengaruhi oleh pasang surut ke lingkungan darat berupa sungai.