Temulawak dalam ransum ayam broiler dipercaya dapat menurunkan palatabilitas, karena temulawak mengandung minyak astiri dan zat warna kurkumin yang menyebabkan palatabilitas menurun akibat bau dan rasa yang tajam dan warna yang lebih pekat. Di Kelompok Tani Srikandi Desa Pirikan Kecamatan Secang Kabupaten Magelang memiliki banyak peternak ayam kampung dan banyak yang menanam Temulawak untuk meningkatkan ekonomi kelompok tani. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat persepsi peternak terhadap penambahan tepung temulawak pada ransum ayam kampung, untuk mengetahui efektivitas penyuluhan dan efektivitas perubahan perilaku dan untuk mengetahui pengaruh karakteristik peternak (umur, pendidikan, pengalaman beternak dan jumlah ternak) terhadap penambahan tepung temulawak pada ransum ayam kampung. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dengan bantuan skala likert dan analisis regresi linier berganda. Hasil yang diperoleh ialah keuntungan relatif sebesar 556, kesesuaian 558, kerumitan 551, dapat dicoba 549, dan mudah diamati 548 dengan total skor 2.762 dengan kategori sangat baik. Serta terdapat pengaruh nyata (P<0,05) secara simultan antara variabel independen yaitu umur, pendidikan, pengalaman beternak dan jumlah ternak dengan persepsi peternak. Sedangkan secara parsial umur, pengalaman beternak dan jumlah ternak berpengaruh signifikan sedangkan pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap persepsi. Hasil nilai efetivitas penyuluhan yakni 95,07% termasuk dalam ketogori efektif. Dan untuk nilai efektivitas perubahan perilaku sebesar 92,67% termasuk kategori sangat efektif.