Artikel ini membahasa tentang pelatihan pembuatan pakan ternak Silase dan pupuk Bokasih yang berbasis pada sistem fermentasi pada masyarakat Buddha di Desa Jatimulyo Kabupaten Kulonprogo. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah Asset Based Community Development (ABCD) yaitu model pemberdayaan masyarakat yang menekankan pada pemanfaatan aset dan potensi yang dimiliki oleh masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Memanfaatkan aset lokal secara optimal Bahan Baku Alami: Jerami, daun hijauan, dan kotoran ternak dimanfaatkan sebagai sumber utama, mengurangi ketergantungan pada bahan komersial. Pengetahuan Tradisional: Teknik pengolahan pakan dan pupuk berbasis fermentasi memanfaatkan kearifan lokal yang telah terbukti efektif. Penyuluhan tentang pakan ternak dan manfaat fermentasi dan bokasi, menyebarkan tentang pengetahuan pembuatan pakan ternak dan bokhasi Inovasi dalam formulasi pakan eksperimen dengan kombinasi bahan pakan yang berbeda untuk meningkatkan kandungan gizi atau menurunkan biaya. Meningkatkan produktivitas dan nilai tambah pakan fermentasi: Menambah kandungan nutrisi dan meningkatkan efisiensi pakan, mendukung pertumbuhan ternak yang lebih baik. Bokashi: Mengubah limbah menjadi pupuk organik berkualitas, meningkatkan kesuburan tanah untuk mendukung siklus pertanian. Kolaborasi dan Pemberdayaan komunitas melibatkan berbagai pihak (peternak, tokoh adat, pemuda) memperkuat solidaritas dan kerja sama. Sistem gotong royong dalam pengumpulan bahan baku, pengolahan, dan distribusi produk meningkatkan rasa kepemilikan masyarakat. Mendukung ekonomi berkelanjutan lingkungan: mengurangi limbah organik dengan mendaur ulang menjadi produk yang bermanfaat. Ekonomi: Hasil produksi pakan dan bokashi dapat digunakan sendiri atau dijual, meningkatkan pendapatan masyarakat.