<![CDATA[Di era digital yang berkembang pesat, masyarakat semakin menuntut layanan publik yang cepat, mudah, dan efisien, termasuk di sektor kesehatan. BPJS Kesehatan tidak luput dari tuntunan tersebut, dengan jumlah peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mencapai 277.538.004 jiwa pada 31 Oktober 2024, menghadapi tantangan besar dalam memberikan pelayanan yang memadai. Data menunjukkan peningkatan kunjungan pasien ke fasilitas kesehatan dari 92,3 juta pada tahun 2014 menjadi 233,1 juta pada tahun 2021, kecuali penurunan pada tahun 2020 akibat pandemi COVID-19. Penelitian ini menyoroti masalah peningkatan kunjungan peserta BPJS Kesehatan ke fasilitas kesehatan atau kantor cabang. Untuk mengatasi hal ini, BPJS Kesehatan mengembangkan Inovasi Produk Aplikasi Mobile JKN Versi 4.11.2, yang bertujuan mempermudah akses informasi dan layanan administrasi bagi peserta. Inovasi produk ini memiliki lima karakteristik, yaitu keunggulan relatif (relative advantage), kesesuaian (compatibility), kompleksitas (complexity), ketercobaan (trialabillity), dan keterlihatan (observability). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran hambatan dan solusinya yang terjadi pada Inovasi Produk Aplikasi Mobile JKN Versi 4.11.2, di BPJS Kesehatan Cabang Bandung. Menggunakan metode deskriptif dan pendekatan studi kasus, penelitian ini menemukan bahwa Inovasi Produk Aplikasi Mobile JKN 4.11.2, menunjukkan aplikasi ini berpotensi besar untuk diadopsi oleh masyarakat karena sifatnya yang inovatif. Kata Kunci: Inovasi Produk.]]>
