ABSTRAK Pendahuluan : Anak disabilitas tunagrahita memiliki kemampuan memori jangka pendek yang lebih rendah dari anak normal sebayanya, hal ini mengakibatkan anak cepat lupa, kesulitan dalam permunculan ide-ide, dan pemecahan masalah, sehingga hal-hal tersebut dapat mempengaruhi kegiatan belajar. Perceptual motor training adalah salah satu jenis metode latihan yang diadaptasi dari latihan sensomotorik. Menurut Konferensi Nasional Neurodevelopmental II, latihan sensomotorik adalah teknik terapi yang menggunakan organ sensorik dan motorik yang dimanipulasi sehingga dapat terjadi perubahan pada fungsi sensorik, motorik, dan persepsi kearah yang lebih baik. Metode: Penelitian ini menggunakan metode pra-eksperimental dengan pendekatan one group pre-test dan post-test. Sebanyak 15 orang yang telah memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Alat ukur yang digunakan merupakan digit span test. Intervensi dilakukan selama 3 kali seminggu selama 4 minggu. Hasil: Dari seluruh objek penelitian, didapatkan hasil rerata fungsi kognitif sebelum intervensi 6.40 dan sesudah intervensi 10.00. Uji hipotesis menunjukan hasil p-value 0,000 atau p < 0,005 yaitu terdapat pengaruh perceptual-motor training terhadap kemampuan memori jangka pendek. Kesimpulan: perceptual-motor training berpengaruh terhadap kemampuan memori jangka pendek pada anak disabilitas tunagrahita. ABSTRACT Background:Children with mental retardation often have lower short-term memory abilities compared to their typical peers. This can pose challenges in learning as they may need help remembering information, have difficulty generating ideas, and problems in problem-solving. Perceptual motor training, derived from sensorimotor training, is a therapeutic technique that aims to improve sensory, motor, and perceptual functions. Methods: The study employed a pre-experimental method with a one- group pre-test and post-test approach. A total of 15 participants who met the inclusion and exclusion criteria were involved. The digit span test was used as the measuring instrument, and the intervention was conducted three times a week for four weeks. Results: Prior to the intervention, the mean cognitive function score was 6.40, which increased to 10.00 after the intervention. Hypothesis testing indicated a p-value of 0.000 or p < 0.005, Conclusion: The study concluded that perceptual-motor training positively affects the short-term memory ability of children with mental retardation.