Jurnal ini meneliti penerapan analisis Break Even Point (BEP) pada usaha kecil tradisional, yaitu usaha Dakak-Dakak Ni Nun di Simabur, Sumatera Barat, untuk memahami bagaimana Cost Volume Profit (CVP) diterapkan dalam konteks tersebut dan pengaruhnya terhadap kinerja bisnis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data primer melalui wawancara dan data sekunder dari catatan keuangan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan Break Even Point dengan bauran produk, mengklasifikasikan biaya operasional ke dalam biaya variabel dan biaya tetap. Hasil analisis menunjukkan bahwa margin kontribusi per unit untuk setiap produk bervariasi, dengan Dakak-Dakak memiliki margin kontribusi per unit tertinggi. Titik impas ditentukan dengan mempertimbangkan biaya tetap dan margin kontribusi paket, yang menunjukkan bahwa usaha harus menjual sejumlah unit tertentu dari setiap produk untuk mencapai titik impas. Jurnal ini juga menyoroti pentingnya margin keamanan sebagai indikator kemampuan perusahaan untuk menghadapi fluktuasi penjualan. Kesimpulannya, analisis CVP terbukti menjadi alat yang efektif untuk membantu usaha kecil dalam memahami dan mengelola keuangannya, serta meningkatkan profitabilitas dan daya saing. Jurnal ini juga memberikan rekomendasi konkret untuk meningkatkan kinerja usaha, seperti meningkatkan kualitas produk, melakukan inovasi produk, meningkatkan pengemasan, dan menerapkan taktik pemasaran yang efektif, serta menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat lokal untuk mendukung pengembangan UMKM di daerah pedesaan.