Kelompok Tani Perisai merupakan gabungan dari 24 petani berdasarkan lokasi area lahan sawah yang pengelola sebanyak 25 Ha. Luasan lahan tersebut tentunya membutuhkan suplai pupuk dan pestisida yang sangat banyak untuk mengoptimalkan hasil budidaya padi. Saat ini hampir seluruh kelompok tani masih menggunakan 100% pupuk sintetik bersubsidi dan pestisida sintetik. Tahapan kegiatan PKM dilakukan dimulai dengan melakukan sosialisasi kegiatan pemberdayaan kelompok tani melalui penguatan kelembagaan serta inovasi bank pupuk dan pestisida organik, penyuluhan dan pendampingan kelembagaan dan SDM, pembuatan pupuk trichokompos dan pestisida nabati. Kegiatan pengabdian memberikan dampak yang baik terhadap penguatan kelembagaan kelompok tani dan mampu mengidentifikasi masalah kelompok yaitu ketidaksesuaian jumlah kelompok tani yang terdapat pada SK kelompok tani dengan yang sebenarnya sehingga terdapat anggota kelompok tani yang sulit mendapatkan pupuk bersubsidi sesuai dengan luas lahan yang dimiliki. Selain itu, kelompok tani Perisai memiliki wadah untuk saling menukar informasi dan meningkatkan jejaring kerjasama sehingga dapat meningkatkan kualitas dari kelompok tani. Pendampingan memberikan edukasi kepada petani tentang cara pembuatan trichokompos yang efektif, termasuk pemahaman tentang bahan-bahan yang diperlukan dan proses pengomposan. Hal ini meningkatkan keterampilan petani dalam memproduksi pupuk organik yang berkualitas dan pendampingan pembuatan pestisida nabati meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dapat mengidentifkasi bahan baku dan menerapkan praktik pembuatan pestisida nabati, sehingga mampu mengurangi ketergantungan pada pestisida sintetik.