Latar belakang: Media Dependency Theory memiliki hubungan erat antara sosial sistem, media dan audiens hingga menimbulkan efek kognitif, afektif, dan perubahan perilaku pada khalayak yang secara teratur disebarkan oleh media massa. Teori ini menunjukkan bagaimana audiens sangat bergantung pada media untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan, yang kemudian mempengaruhi pola pikir, emosi, dan tindakan mereka. Ketergantungan ini semakin terlihat dalam era digital, di mana media sosial menjadi salah satu sumber utama informasi bagi masyarakat global. Tujuan: Untuk memahami lebih dalam bagaimana ketergantungan audiens terhadap media memengaruhi perilaku sosial serta pemenuhan kebutuhan informasi mereka, terutama dalam konteks perubahan sosial yang cepat dan dinamis. Melalui analisis ini, penelitian berupaya mengungkap bagaimana media dapat membentuk persepsi publik terhadap isu-isu penting di dunia modern. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis data pada 117 artikel berbasi Scopus dan pemetaan kata kunci menggunakan ScientoPy. Hasil: Hasil penelitian ini memberi wawasan baru bagi masyarakat melalui identifikasi tren tahun jurnal, analisis pola kutipan dan penulisan, identifikasi jurnal dan publikasi paling berpengaruh, analisis pemetaan kata kunci dari Media Dependency Theory. Media memiliki peran sebagai saluran informasi utama dalam kehidupan dan publik sangat bergantung pada informasi yang disebarkan media yang dapat membentuk perilaku, keputusan, dan persepsi mereka menyikapi isu global. Pada konteks media sosial, Media Dependency Theory digunakan individu hingga organisasi untuk membangun keterlibatan, loyalitas, dan interaksi konsumen, juga memiliki relevansi global dan diaplikasikan dalam berbagai konteks sosial dan budaya. Media Dependency Theory dapat mempengaruhi perilaku publik dalam situasi kritis menjadi semakin relevan dalam kajian-kajian komunikasi kontemporer.