Pendidikan kesetaraan di desa merupakan instrumen penting dalam pemberdayaan masyarakat, terutama bagi kelompok yang terpinggirkan. Program pendidikan kesetaraan seperti yang diimplementasikan di PKBM Rumah Pintar Jember menawarkan akses pendidikan yang lebih luas bagi warga belajar, termasuk anak-anak yang putus sekolah atau belum tamat jenjang pendidikan formal. Meskipun begitu, implementasi pendidikan kesetaraan dihadapkan pada beberapa tantangan, seperti kurangnya sosialisasi, dukungan pendanaan, dan partisipasi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengekplorasi dan menganalisis peran pendidikan kesetaraan dalam meningkatkan kualitas hidup dan pemberdayaan masyarakat desa. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Berdasarkan studi kepustakaan, observasi, wawancara serta dokumentasi. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pemahaman tentang dinamika pendidikan kesetaraan dan perannya dalam pemberdayaan masyarakat desa. Strategi yang cerdas dan fleksibel diperlukan untuk mengatasi tantangan implementasi pendidikan kesetaraan. Antara lain, peningkatan sosialisasi dan kesadaran masyarakat, kerjasama dengan sektor swasta dan lembaga non-pemerintah, pengembangan kapasitas tenaga pengajar, fleksibilitas dalam metode pembelajaran, monitoring dan evaluasi berkelanjutan, pemberdayaan komunitas, serta fokus pada keterampilan praktis. Dengan demikian, pendidikan kesetaraan dapat meningkatkan efektivitasnya dan memberdayakan masyarakat desa secara signifikan. Hasilnya adalah individu yang terdidik dan berdaya saing tinggi, serta dukungan pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan di tingkat komunitas. Oleh karena itu, penting untuk mengatasi kesenjangan pendidikan di pedesaan dan memberdayakan perempuan melalui akses yang setara ke pendidikan untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan setara.