Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penguatan Mandiri Masyarakat Gampong Sebagai Therapist baby massage Di Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar Kartinazahri, Kartinazahri; Yusnaini, Yusnaini; Elizar, Elizar; Fatiyani; Keumalahayati; Yuniwati, Cut; Fitraniar, Iin; Miko , Ampera; Fithriany
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v6i1.11233

Abstract

Penguatan Mandiri kader Gampong melalui pelatihan Therapist Baby Massage merupakan inisiatif penting untuk meningkatkan keterampilan Masyarakat dalam meningkatkan kesehatan, sehingga lebih mandiri menghadapi tantangan kesehatan. Baby massage merupakan teknik yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi, terutama dalam hal stimulasi sensorik, ikatan emosional, dan peningkatan kesehatan fisik. Upaya kesehatan yang berfokus pada anak di tahun-tahun pertama kehidupan sangatlah penting, karena periode ini merupakan "periode emas" dalam pertumbuhan dan perkembangan otak yang sangat responsif terhadap stimulasi. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih kader menjadi therapist Baby Massage. Metode yang digunakan berupa pelatihan baby massage yang berlangsung sejak tanggal 26-28 Mei 2024. Sasaran pelatihan adalah kader Kesehatan di wilayah kemukiman Reukih Kecamatan Indrapuri berjumlah 19 orang. Kegiatan diawali dengan pretest terhadap kader sebagai peserta pelatihan dan hasil yang diperoleh hanya 45,3% kader dapat menjawab dengan benar. Selanjutnya dilaksanakan pelatihan dimulai dengan pemberian materi dan dilanjutkan dengan praktik langsung pada manikin dan bayi. Berdasarkan hasil evaluasi, 94,7% peserta menjawab post-test dengan benar dan menunjukkan kemampuan yang baik dalam melakukan pijat bayi dan 100% peserta pelatihan mengikuti kegiatan sampai selesai dan memperoleh sertifikat sebagai therapist baby massage
The Relationship Between the Knowledge Level of Pregnant Women and The Incidence of High-Risk Pregnancies at Bpm Salabiah, Lhokseumawe City Myrna Lestari; Fatiyani; Elvieta; Yenni Fitri Wahyuni
International Journal of Health Engineering and Technology Vol. 4 No. 3 (2025): IJHET SEPTEMBER 2025
Publisher : CV. AFDIFAL MAJU BERKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the relationship between pregnant women’s knowledge levels and the incidence of high-risk pregnancy at BPM Salabiah, Lhokseumawe City. Pregnancy is a crucial period in a woman’s life, and limited knowledge about maternal health often contributes to complications that may lead to high-risk conditions. This research employed a quantitative analytic design with a cross-sectional approach. The sample consisted of 63 pregnant women selected using purposive sampling techniques. Data were collected through structured questionnaires and analyzed using univariate analysis to describe respondent characteristics, while bivariate analysis with the Chi-Square test was used to identify relationships between variables. The findings revealed that most respondents were aged 20–35 years (55.6%), the majority were housewives (79.4%), and most were primigravida (43.8%). Furthermore, it was found that pregnant women with low knowledge levels tended to experience a higher incidence of high-risk pregnancy. The statistical analysis confirmed this relationship, with a significant p-value of 0.000 (p < 0.05), indicating that knowledge level plays a vital role in determining maternal health outcomes. These results highlight the importance of providing adequate information and continuous counseling to pregnant women regarding prenatal care, nutrition, and early detection of pregnancy complications. Strengthening health education programs at the community level and encouraging active participation of health workers can help reduce high-risk pregnancies. Therefore, this study recommends an integrated approach involving healthcare providers, families, and communities to improve maternal knowledge and ensure safer pregnancy outcomes.