Indonesia memiliki potensi sumber daya kelautan yang melimpah, termasuk keberadaan rumput laut yang tersebar di berbagai wilayah pesisir. Salah satu daerah dengan potensi besar adalah Tanjungpinang. Di sepanjang garis pantai, ditemukan berbagai jenis rumput laut, termasuk Eucheuma cottonii, yang dikenal sebagai rumput laut merah dengan nilai ekonomis dan ekologis tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menentukan perlakuan ekstrak rumput laut E. cottonii terbaik berdasarkan parameter rendemen dan aktivitas antioksidan. Sampel diekstraksi menggunakan tiga jenis pelarut dengan polaritas berbeda, yaitu etanol, etil asetat, dan n-heksana dengan rasio masing-masing sampel dan pelarut 1:3 (b/v). Parameter yang dianalisis meliputi rendemen, fitokimia, dan aktivitas antioksidan metode DPPH. Hasil penelitian menunjukkan rendemen serbuk E. cottonii sebesar 10,34±0,01%. Rendemen ekstrak rumput laut E. cottonii yang dihasilkan untuk pelarut etanol sebesar 4%, n-heksana sebesar 0,40%, dan etil asetat sebesar 0,60%. Ekstrak E. cottoni dengan pelarut etanol terdeteksi secara kualitatif mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, fenol, dan saponin. Ekstrak etil asetat terdeteksi mengandung senyawa alkaloid, fenol, dan flavonoid. Ekstrak n-heksana terdeteksi mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, dan saponin. Ekstrak etanol memiliki aktivitas antioksidan paling kuat dengan nilai IC50 sebesar 86,79 ppm, diikuti oleh n-heksana sebesar 100,76 ppm dan etil asetat sebesar 114,57 ppm. Penelitian ini mengindikasikan potensi E. cottonii sebagai sumber bahan alami antioksidan.