Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DAN KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI KABUPATEN OGAN ILIR, SUMATERA SELATAN Azzahra, Harisa; Razak, Rahmatillah; Budiastuti, Anggun; Ramadhanti, Inas Tri
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.37571

Abstract

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) menjadi salah satu penyebab utama kematian di dunia pada balita, khususnya pada negara berkembang seperti Indonesia. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengidentifikasi faktor lingkungan serta perilaku merokok anggota keluarga yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan pada tahun 2023. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik menggunakan desain studi cross-sectional. Sampel diperoleh sebanyak 1.181 melalui metode multistage random sampling. Variabel diukur menggunakan kuesioner melalui wawancara dan observasi. Analisis univariat dilakukan untuk menentukan distribusi frekuensi setiap variabel dan dilanjutkan dengan analisis bivariat menggunakan uji chi-square untuk menganalisis hubungan antara variabel independen dan dependen. Hasil analisis bivariat yang dilakukan menunjukkan kebiasaan merokok anggota keluarga (p-value = 0,006) sebagai faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian ISPA (PR=1,801; 95% CI 1,179-2,749). Hasil penelitian menunjukkan bahwa balita yang tinggal bersama anggota keluarga perokok akan mengalami risiko terkena ISPA 1,801 kali lebih besar di bandingkan balita yang tidak tinggal bersama anggota keluarga perokok. Variabel lain seperti kepadatan hunian, bahan atap, bahan dinding, bahan lantai, jendela, ventilasi, dan pencahayaan tidak berhubungan secara signifikan dengan kejadian ISPA pada balita. Pemberian program edukasi tentang bahaya merokok kepada orang tua dapat menjadi salah satu upaya yang efektif dalam menurunkan risiko ISPA pada balita yang di sebabkan oleh paparan asap rokok.  
Hubungan Kualitas Air Bersih, Fasilitas MCK, dan Riwayat Diare Terhadap Kasus Stunting Pada Balita Di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2024 Putri, Tiara Dwi; Razak, Rahmatillah; Yusri, Yusri; Ramadhanti, Inas Tri; Ramadhan, Arizky
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K) Vol 5, No 3 (2024): J-P3K DESEMBER
Publisher : Yayasan Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/j-p3k.v5i3.532

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara kualitas air bersih, fasilitas MCK, dan riwayat diare terhadap kasus stunting pada balita usia 24-59 bulan di Kabupaten Ogan Ilir. Penelitian ini menggunakan desain case control di 13 desa lokus stunting Kabupaten Ogan Ilir. Jumlah sampel sebanyak 129 responden menggunakan perbandingan 1:2 kasus dan kontrol. Kasus diambil dari balita yang terdiagnosis stunting berdasarkan catatan dinkes dan bidan desa, sedangkan kontrol diambil dari balita yang tidak stunting berdasarkan kriteria inklusi. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu data primer yang diperoleh melalui pengisian kuesioner, wawancara, dan pengukuran kualitas air. Analisis data yang digunakan yaitu dengan metode analisis univariat dan bivariat (chi-square). Hasil analisis bivariat yang diperoleh bahwa kualitas fisik air bersih yang memiliki hubungan dengan kejadian stunting pada balita adalah sumber air berwarna p-value=0,005 (OR=3,24; CI=1,49-7,03), sumber air berasa p-value=0,004 (OR=3,67; CI=1,57-8,58) dan sumber air berbau p-value=0,005 (OR=3,65; CI=1,53-8,71). Serta untuk variabel kualitas fisik dan kimia air bersih dan air minum, fasilitas MCK, dan riwayat penyakit diare tidak memiliki hubungan dengan kejadian stunting pada balita dengan nilai p-value0,05. Kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan antara sumber air berwarna, berasa dan berbau dengan kejadian stunting pada balita di Kabupaten Ogan Ilir. Hal ini menunjukkan pentingnya peningkatan kualitas air bersih serta pencegahan penyakit diare sebagai bagian dari strategi penurunan kasus stunting.
Stunting Cases Based on Demographic Factors and Maternal Pregnancy Examination History in Ogan Ilir Regency in 2024 Ramadhona, Syifa Aulia; Razak, Rahmatillah; Ermi, Nurmalia; Sunarsih, Elvi; Ramadhanti, Inas Tri
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K) Vol 5, No 3 (2024): J-P3K DESEMBER
Publisher : Yayasan Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/j-p3k.v5i3.546

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kasus stunting berdasarkan faktor demografis dan riwayat pemeriksaan kehamilan ibu. Jumlah sampel sebanyak 129 responden dengan perbandingan 1:2 yang terdiri dari 43 kasus dan 86 kontrol di Kabupaten Ogan Ilir. Kasus merupakan balita yang terdiagnosis stunting menurut catatan bidan desa dan Dinas Kesehatan Ogan Ilir, sedangkan kontrol diambil dari balita tidak stunting berdasarkan kriteria inklusi penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah data primer yang diambil dengan cara wawancara, pengisian kuesioner, pengambilan titik koordinat, dan observasi secara langsung. Analisis data yang digunakan, yaitu univariat dan spasial untuk melihat gambaran dan distribusi variabel, dan bivariat dengan uji chi square. Hasil bivariat menunjukkan, faktor demografis yang memiliki hubungan dengan kasus stunting adalah status pekerjaan ibu p-value 0,049 (OR 0,27; CI 0,08-0,88) dan pendapatan rumah tangga p-value 0,034 (OR 2,27; CI 1,05-4,88) serta faktor demografis yang tidak memiliki hubungan adalah tingkat pendidikan formal ibu, rata-rata pengeluaran rumah tangga, kepemilikan JKN, dan keikutsertaan program Bansos. Sedangkan faktor riwayat pemeriksaan kehamilan ibu yang memiliki hubungan dengan kejadian stunting adalah kunjungan ANC p-value 0,032 (OR 0,18; CI 0,04-0,83) dan faktor riwayat pemeriksaan selama kehamilan yang tidak memiliki hubungan adalah status IMT ibu dan konsumsi TTD oleh ibu.