Sensor untuk mendeteksi ion sianida (CN - ) telah berhasil dilakukan dengan metode sol-gel menggunakan prekursor tetraetil ortosilikat dan pereaksi FeCl3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi optimal sintesis, kondisi optimal sensor, menentukan LoD dan LoQ. Sintesis dilakukan dengan mencampurkan prekursor dengan pelarut etanol. Selanjutnya ditambahkan H2O, Triton X-100, reagen dan katalis ke dalam campuran. Variasi yang dilakukan adalah konsentrasi reagen dan waktu penuaan terbaik. Hasil sensor dinyatakan dalam nilai Euclidean Distance (ED) titik Merah-Hijau-Biru (RGB) yang diperoleh. Kondisi optimal untuk penyensoran dilakukan dengan memvariasikan waktu kontak. Pada sintesis sol gel konsentrasi reagen terbaik diperoleh pada konsentrasi 0,1 M dan waktu penuaan terbaik adalah 4 hari. Penentuan kondisi sensor optimal terjadi pada waktu 30 detik dengan batas pencucian 120 detik. Validasi metode sensor menghasilkan linearitas pada rentang konsentrasi 100 – 1000 ppm dengan nilai R 2 sebesar 0,9984. LoD dan LoQ masing-masing sebesar 65,45 ppm dan 218,16 ppm. Karakterisasi sensor menggunakan spektrofotometer FTIR dari bilangan gelombang 4000 sampai 400 cm-1. Spektrum IR yang dihasilkan menunjukkan keberhasilan dalam sintesis sol-gel, karena pada penelitian ini SiO2 muncul pada bilangan gelombang sekitar 433 cm-1. Setelah tahap sensor dengan merendam sensor pada analisa CN - 0,01 M dan CN - 0,1 M tidak ada tanda-tanda munculnya gugus Fe-S pada bilangan gelombang 4000-400 cm-1, karena daerah serapannya berada pada 380- 311 cm -1.