Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pola Hidup Bersih dan Sehat Fitri, Rahmi Pramulia; Hutasoit, Ayu Indriani; Juliarif, Leni; P.S, Malayka Agustina; Astari, Maresky; Lestari, Sri; Wahyuni, Putri; Artha, Uly
Jurnal Medika: Medika Vol. 3 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/256x5598

Abstract

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dibutuhkan siswa di sekolah agar terhindar dari berbagaipenyakit. salah satunya adalah Cuci Tangan dengan sabun dan air bersih juga jajanan yang sehat,Membuang sampah pada tempatnya, Merawat kebersihan mulut dan gigi, Stop pada tindakanbullying. untuk mendukung hal tersebut perlu kerjasama yang baik antara pihak sekolah dan orangtua. siswa berpeluang besar untuk melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah tapikenyataannya justru terbalik tidak mencuci tangan sebelum makan, tidak merawat kebersihanmulut dan gigi, tidak membuang sampah pada tempatnya, melakukan bullying pada temannyadisekolah, dengan resiko minimnya PHBS tidak terkontrol disekolah dan bisa mengancamkesehatan anak. Belum tersedianya tempat cuci tangan dan penyediaan air bersih di sekolah,kurangnya pengetahuan kebersihan pada mulutnya dan gigi, membuang sampah dengansembarangan, dan masih meningatnya tindakan bullying sehingga dapat membunuh mental padaanak. PHBS sangat penting bagi anak dan perlu diperkenalkan pada siswa juga wali muridsehingga ada kesinambungan kontrol yang baik antara pihak seolah dan wali murid. Maka, perludiadakan Komunikasi, Edukasi dan Penyuluhan baik kepada siswa maupun wali murid sertamemberikan poster PHBS Dalam wadah parenting yang diadakan oleh Asistensi MengajarDisekolah SD Al Ulum Islamic School bekerjasama dengan Institut Kesehatan PayungNegeri memberi Kesadaran siswa dalam menerapkan pola hidup bersih dan sehat (mencucitangan yang baik dan benar, menjaga kebersihan mulut dan gigi, mengurangi tindakanbullying, serta membuang sampah pada tempatnya) sehingga terbentuk generasi sehat dancerdas.
The Effect of Over-Confidence on Jiwasraya's 2017-2020 Payment Defaults Artha, Uly; Sukadana, I Wayan
AURELIA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 3, No 2 (2024): July 2024
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/aurelia.v3i2.2469

Abstract

Overconfidence is a term that refers to the human tendency to estimate their abilities, knowledge, or results with more confidence than they should. PT. Jiwasraya Insurance (Persero), the oldest insurance company in Indonesia which is owned by BUMN, was declared to have failed to pay its customers' policies in 2020. This failure to pay was caused by errors in managing customer funds, namely by collecting funds for JS Products. Saving Plan and investing with customer funds in high risk stocks. The purpose of this research is to find out why Jiwasraya experienced payment failure. Therefore, the variable prices of high-risk shares purchased by companies from 2017 to 2020 is used as a secondary variable. Secondary data was obtained from the Indonesian Stock Exchange and the Financial Services Authority. This study uses. Vector Auto regressive (VAR) analysis technique with Stata/IC 15.0 software. The research results show that it is the Jiwasraya company's share price that influences Jiwasraya's shares in the short term. In the long term, it shows that the share price of Semen Baturaja does not have a significant effect on Jiwasraya's share price. Meanwhile, the share price of the West Java Development Bank has a significant negative effect on Jiwasraya's share price. Then, PP Properti's share price has a significant positive effect on Jiwasraya's share price. The results of this research can be used as consideration for companies and investors in making investment decisions so as not to take high-risk actions because of too high self-confidence.
PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA DALAM PENGOLAHAN SUSU KEDELAI UNTUK MENCEGAH ANEMIA PADA REMAJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CILEMBANG KOTA TASIKMALAYA Artha, Uly; Sri Gustini; Suci Pega
Edukasi Masyarakat Sehat Sejahtera (EMaSS) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2025): Januari
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/emass.v7i1.593

Abstract

Hasil Survey Nutrition International pada tahun 2018 didapatkan kejadian anemia remaja putri di Jawa Barat sebesar 41, 93%. Berdasarkan data di Kota Tasikmalaya pada tahun 2019, diketahui bahwa prevalensi anemia remaja putri usia 12-19 tahun yaitu sebesar 19,6%. Hasil screening anemia pada siswi kelas 7 dan 10 seluruh sekolah/madrasah di Kota Tasikmalaya, yang ditujukan kepada seluruh UPTD Puskesmas di Tasikmalaya dari 22 puskesmas di Tasikmalaya didapatkan hasil dari 8 puskesmas yang telah melakukan screening anemia pada remaja putri 759 dari 1.694 (45%) siswi mengalami anemia. Susu kedelai adalah salah satu hasil pengolahan yang merupakan hasil ekstraksi dari kedelai. Protein susu kedelai memiliki susunan asam amino yang hampir sama dengan susu sapi sehingga susu kedelai seringkali digunakan sebagai pengganti susu sapi bagi mereka yang alergi terhadap protein hewani. Pengabdian bertujuan mengetahui gambaran pengetahuan karang taruna, kader, Kelompok Warga Tani (KWT) tentang pemanfaatan kacang kedelai sebelum pelatihan dan sesudah pelatihan, serta meningkatkan pengelolaan karang taruna, kader, Kelompok Warga Tani (KWT) terhadap kacang kedelai. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan potong lintang, dilakukan selama dua hari berturut-turut yaitu tanggal 30 dan 31 Agustus 2024. Sasaran dalam pengabdian masyarakat ini adalah karang taruna, Kader, Masyarakat (Kelompok Warga Tani KWT) sebanyak 62 orang. Terdapat Buku ISBN dengan judul ”Modul KETUK CERIA”, Terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan remaja/kader/masyarakat (KWT) dalam pencegahan anemia dan pengolahan susu kedelai kategori baik dari 23.1% menjadi 88.5%.Melakukan pembentukan kader posyandu remaja oleh remaja.