, Esti Rahayuningtyas
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pentingnya Pelayanan Kefarmasian secara Daring sebagai Konsekuensi Adanya Penerapan Physical Distancing saat Pandemi Covid-19 di Jawa Timur Susanto, Leonard; Setyoningrum Oktaviani; Siti Rahmaniah Sekaryadi; Vina Aulia Tri Andriana; Nurul Usmia; , Esti Rahayuningtyas; Hendrayanti Haniyah Putri; Brigitta Alvina Kumalasari; Dyan Churniawan Syaputra; Steven Guitomo; Atikah Luthfiyyah Sari; Bagus Dwi Zufar; Nadhifa Hanunnisa; Qonita Zulfa Rachmawati; Wahyu Utami
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 10 No. 2 (2023): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfk.v10i2.32944

Abstract

Coronavirus disease (Covid-19) pertama kali ditemukan pada tahun 2019 di Kota Wuhan, Tiongkok. Penyebaran virus yang masif membuat organisasi kesehatan dunia (WHO) menyatakan wabah Covid-19 sebagai pandemi. Hal tersebut membawa perubahan dalam kehidupan bersosial akibat adanya kewajiban untuk menjaga jarak termasuk dalam mendapatkan pelayanan kefarmasian. Pelayanan kefarmasian secara daring dapat menjadi solusi dari adanya pembatasan sosial yang diterapkan selama pandemi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara komunikasi masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kefarmasian di masa pandemi dengan menerapkan physical distancing, mengetahui pelayanan kefarmasian yang dirasakan selama penerapan physical distancing, serta memberikan edukasi dalam rangka peningkatan pemahaman masyarakat jawa timur terhadap pelayanan kefarmasian secara daring. Berdasarkan klasifikasi menurut tujuannya, penelitian ini tergolong  sebagai penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Data didapatkan melalui survei menggunakan teknik random sampling. Penelitian ini melibatkan 223 responden yang merupakan masyarakat Jawa Timur dengan mayoritas usia 21 tahun. Dari hasil penelitian diketemukan bahwa responden memiliki pengetahuan terkait physical distancing yang baik (98,2%) namun kurangnya kesadaran untuk mengimplementasikannya. Dalam pelayanan kefarmasian, responden merasakan adanya perubahan akibat penerapan pembatasan sosial saat pandemi. Sebagian besar responden memiliki ketertarikan untuk menggunakan pelayanan kefarmasian secara daring (82.96%) jika tersedia. Sebanyak 29,15% dari total responden pernah menggunakan pelayanan kefarmasian secara daring. Umumnya pelayanan didapatkan melalui aplikasi kesehatan (54,95%) dan whatsapp (35,16%) dengan frekuensi pemakaian yang rendah (1-2 kali dalam 6 bulan terakhir). Responden yang pernah menggunakan pelayanan kefarmasian secara daring memiliki intensi untuk memanfaatkannya kembali di masa yang akan datang. Namun, tidak semua apotek menyediakan layanan tersebut. Sehingga edukasi pelayanan kefarmasian menjadi penting untuk dilakukan guna mendukung penerapan physical distancing di masa pandemi COVID-19 ini.