Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENGARUH PERBANDINGAN DAN KONSENTRASI BAHAN PEMBENTUK GEL TERHADAP SIFAT FISIKO-KIMIA GEL KOMBINASI KARAGINAN DAN PATI SAGU Kaya, Adrianus O. W; Wattimena, Martha L.; Nanlohy, Esterlina E. E. M.; Lewerissa, Sherly
INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan Vol 2 No 1 (2022): INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jinasua.2022.2.1.100

Abstract

Istilah Gel atau jeli dapat didefinisikan sebagai sediaan semi padat yang terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel organik kecil atau molekul organik besar, berpenetrasi oleh suatu cairan, yang pergerakan medium pendispersinya terbatas oleh sebuah jalinan jaringan tiga dimensi dari partikel-partikel atau makromolekul yang terlarut pada fase pendispersi. Karaginan dan pati sagu mempunyai beberapa sifat yang mirip yaitu sebagai komponen pembentuk gel, penstabil dan pengental, sehingga banyak dimanfaatkan industri pangan, farmasi, kosmetik, pencetakan dan tekstil yaitu sebagai bahan pembentuk gel, pengental, bahan penstabil. Kombinasi bahan pembentuk yang digunakan dalam pembuatan gel pengharum ruangan sangat berpengaruh terhadap produk gel yang dihasilkan, karena dari kombinasi tersebut diharapkan memiliki efek sinergis yang menghasilkan gel dengan kekuatan gel tinggi namun memiliki sineresis yang rendah serta ramah lingkungan karena dibuat dari baha-bahan alami.
PEMANFAATAN TEPUNG UNDUR-UDUR LAUT (Hippa sp.) UNTUK PEMBUATAN CEMILAN STIK. Silaban, Bernita br.; Nanlohy, Esterlina E. E. M.
INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan Vol 2 No 1 (2022): INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jinasua.2022.2.1.113

Abstract

Tepung undur-undur laut (Hippa, sp) dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan stik. Stik adalah kue kering berbentuk pipih panjang, memiliki rasa gurih dan bertekstur renyah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik fisik-kimia tepung dan stik dari undur-undur laut (Hippa, sp). Metode yang digunakan adalah metode eksperimen. Parameter yang dianalisa dari tepung dan stik meliputi: 1). Karakteristik fisik berupa tekstur, bau, rasa dan warna. 2). Karakteristik kimia yaitu kadar air, abu, lemak, protein, karbohidrat (by difference), dan mineral. Mineral tersebut antara lain Ca, Mg, Fe dari tepung dan mineral Ca, Mg, K, Fe, Zn dari cemilan stik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung undur-undur laut bertekstur kering, halus, tidak menggumpal, bersih, bau harum spesifik laut dan berwarna cokelat muda, menghasilkan kadar air sebesar 18,69%, abu 16,33%, lemak 7,83%, protein 40,48%, karbohidrat 16,67%, mineral Ca 26,52 mg/gr, Mg 10,20 mg/gr dan Fe 0,04 mg/gr. Setelah diolah menjadi cemilan stik, stik yang dihasilkan bertektur kering, tidak mudah patah, berwarna kecokelatan dan rasa gurih seperti rasa gurih udang serta menghasilkan kadar air sebesar 3,5%, abu 25,63%, lemak 17,4%, protein 13,87%, karbohidrat 39,6%, mineral Ca sebesar 28,85 mg/gr, Mg 11,50 mg/gr, K 26,99 mg/gr, Fe 0,02 mg/gr dan Zn 0,31 mg/gr.
FORTIFIKASI KARAGENAN DAN KOLAGEN PADA PEMBUATAN BOBA Nanlohy, Esterlina E. E. M.; Kaya, Adrianus O. W.; Wenno, Max R.; Peea, Graciela I.
INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan Vol 4 No 1 (2024): INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jinasua.2024.4.1.279

Abstract

Boba merupakan tambahan minuman yang mengandung tinggi kalori, rendah protein serta rendah serat. Perlu modifikasi dengan menambahkan karagenan sebagai penambah serat dan kolagen sebagai penambahan protein. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai organoleptik, karakteristik kimia dan fisik boba dengan penambahan karagenan dan kolagen kulit ikan. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan dua perlakuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa boba dengan penambahan karagenan dan kolagen kulit ikan yang terpilih berdasarkan hasil uji organoleptik adalah formulasi A1. Karakteristik kimia boba dengan nilai tertinggi untuk kadar protein adalah A1 dengan nilai 4,28% kadar abu A1 1,4%, kadar serat kasar A0 2,18% dan kadar gula A1 11,19%. Serta karakteristik fisik daya kembang boba yang dihasilkan dengan nilai tertinggi A1 yaitu 1,38%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan boba dengan nilai organoleptik, kimia dan fisik terbaik sebaiknya menggunakan perlakuan A1(25 gram karagenan dan 10 gram kolagen kulit ikan). Kata kunci: Boba, Karagenan, Kolagen kulit ikan
KARAKTERISTIK KIMIA, FISIK DAN ORGANOLEPTIK KRIM KULIT DENGAN PENAMBAHAN KOLAGEN Wattimena, Martha L.; Kaya, Adrianus O. W.; Wenno, Max R.; Nanlohy, Esterlina E. E. M.; Pattipeiluhu, Yuni
INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan Vol 3 No 1 (2023): INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jinasua.2023.3.1.174

Abstract

Kolagen umumnya diaplikasikan pada bidang kosmetik. Kolagen dalam bidang kosmetik dapat digunakan untuk perawatan kulit sebagai antipenuaan dini dan melembabkan kulit. Krim atau lotion adalah salah satu pelembab yang berfungsi menyokong kelembaban dan daya tahan air pada lapisan kulit sehingga dapat melembutkan dan menjaga kehalusan kulit. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi kolagen dari kulit ikan cod terhadap karakteristik kimia, fisik dan karakteristik organoleptik krim kulit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode percobaan dengan empat perlakuan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%. Hasil penelitian menunjukan bahwa krim kulit dengan penambahan kolagen 15% memiliki nilai yang terbaik diatara perlakuan lainnya untuk parameter kimia, fisik dan juga organoleptik.
MUTU KIMIA DAN ORGANOLEPTIK IKAN LAYANG (Decapterus sp.) ASAP BUMBU TRADISIONAL DARI BEBERAPA PEDAGANG DI DESA PELAUW KABUPATEN MALUKU TENGAH Tupan, Johanna; Nanlohy, Esterlina E. E. M.; Latuconsina, Dalesi
INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan Vol 3 No 1 (2023): INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jinasua.2023.3.1.193

Abstract

Pengasapan merupakan suatu metode pengolahan ikan yang dapat menghasilkan cita rasa, aroma, dan warna yang khas pada produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu kimia dan organoleptik ikan layang asap tradisional dari beberapa pedagang di Desa Pelauw. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Dasar Universitas Pattimura Ambon, Laboratorium Teknologi Hasil Perikanan dan Desa Pelauw. Metode penelitian adalah percobaan dan eksplorasi. Sampel ikan layang asap tradisional diambil dari pengolah dan dilakukan uji kimia dengan menggunakan dua perlakuan, masing-masing dua kali ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu dari dua pedagang. Parameter yang di uji adalah kadar air, kadar abu, kadar lemak, dan protein dan uji organoleptik. Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar air dari pedagang A lebih rendah dibandingkan pedagang B, serta kadar protein dari pedagang A lebih tinggi dari pedagang B. Ikan Layang Asap Tradisional dari pedagang A dan B memiliki kenampakan yang sama- sama cerah, warna asap tersebar merata, tekstur yang keras dan rasa ikan gurih dengan penambahan bumbu dengan berbeda takaran. Berdasarkan hasil dari analisis dapat disimpulkan bahwa kadar air, lemak, abu dan protein sesuai dengan standar SNI ikan asap.
FORTIFIKASI Chlorella sp. DALAM PEMBUATAN MIE BASAH Kaya, Adrianus O. W.; Thenu, Johanna L.; Nanlohy, Esterlina E. E. M.; Sormin, Raja B. D.; Wenno, Max R.; Pattipeiluhu, Wendly
INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan Vol 4 No 1 (2024): INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jinasua.2024.4.1.289

Abstract

Chlorella sp. merupakan tumbuhan ganggang hijau bersel tunggal, memiliki potensi tinggi dalam pengembangan obat herbal. Chlorella sp. memiliki kandungan gizi yang cukup baik dengan nilai protein 51-58%, lemak 14-22 %, minyak 28-32%, karbohidrat 12-17%, asam nukleat 45% dan serat 0,4%. Melihat dari kandungan yang dimiliki oleh Chlorella sp. dapat dijadikan sebagai bahan baku fortifikasi produk pangan salah satunya mie basah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai organoleptik dan karakteristik fisik dan kimia mie basah fortifikasi Chlorella sp.. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini untuk uji organoleptik menunjukan bahwa mie basah tanpa fortifikasi tepung Chlorella sp. dan yang difortifikasi tepung Chlorella sp. 5%, 10% dan 15% masing-masing memperoleh nilai kenampakan yaitu 7,52; 7,23; 7,58; 7,64; nilai aroma 7,17; 6,64; 6,82; 7,05; nilai tekstur 7,47; 7,12; 7,59; 7,35; dan nilai rasa 7,17; 6,88; 7,41; 7,52. Dari hasil organoleptik didapatkan mie basah dengan penambahan tepung Chlorella sp. 15% memiliki nilai terbaik. Selanjutnya dilakukan pengujian proksimat dan serat pangan dan uji fisik sehigga memperoleh komposisi kimia dari mie basah fortifikasi tepung Chlorella sp. 15% memiliki kandungan air 62,15%, abu 3,12% lemak 5,11% dan protein 7,26%, karbohidrat 22,28%, serat kasar 2,13% dan nilai cooking loss dari sebesar 20%.
KARAKTERISTIK KRIM KULIT DENGAN PENGAYAAN MIKROALGA Chlorella sp. Wattimena, Martha L.; Nanlohy, Esterlina E. E. M.; Kaya, Adrianus O. W.; Wenno, Max R.; Silawane, Nurdila
INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan Vol 4 No 2 (2024): INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jinasua.2024.4.2.334

Abstract

Mikraloga dalam bidang kosmetik dapat digunakan untuk perawatan kulit yang berperan sebagai antioksidan, pelembab kulit, dan melindung kulit dari matahari. Krim atau lotion merupakan salah satu pelembab yang berfungsi meningkatkan kelembaban dan daya tahan air pada lapisan kulit sehinggadapat melembutkan dan menjaga kehalusan kulit. Jenis Mikroalga yang dapat dimanfaatkan dalam pembuatan krim kulit yakni, mikroalga chlorella sp. Chlorella sp. memiliki kandunga protein, lipid, dan klorofil yang bermanfaat sebagai antioksidan, pelembab serta melindungi kulit dari sinar. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik fisiko-kimia dan organoleptik krim kulit dengan penambahan tepung chlorella pada konsentrasi yang berbeda. Metode yang digunakan dalam Penelitian ini adalah, metode percobaan dengan empat perlakuan yaitu 0%, 3%, 6% dan 9%. Hasil penelitian menunjukan bahwa krim kulit dengan Penambahan tepung chlorella 3% memiliki nilai terbaik diantara perlakuan lainnya untuk parameteri fisika, kimia, dan organoleptik
PEMBUATAN BUBUR INSTAN DENGAN PENAMBAHAN KONSENTRAT PROTEIN IKAN KEMBUNG (Rastrelliger sp) Manoppo, Madeline G.; Rieuwpassa, Fredrik; Wenno, Max R.; Sormin, Raja B. D.; Kaya, Adrianus O. W.; Wattimena, Martha L.; Nanlohy, Esterlina E. E. M.
INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan Vol 5 No 1 (2025): INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jinasua.2025.5.1.34

Abstract

Mackerel is a seawater fish that is widely found in Indonesian waters. Mackerel has a fairly high nutritional value which is an important economic fish and this fish has a fairly good and savory taste so it is widely loved by the public. Analog rice is rice made from non-rice raw materials, has a shape similar to rice rice and has excess nutritional content that can be designed according to consumer wishes. Analog rice can be used for making instant porridge practically. To increase the nutritional value of instant porridge, it will be added with mackerel protein concentrate. Protein concentrate is very good if added to porridge dishes that are suitable for consumption by babies and adults. The purpose of this study is to find out the organoleptic value and proximate content in instant porridge with the addition of mackerel protein concentrate. The method in this study is an experimental or experimental method. Finished data The research was processed descriptively in the form of graphs and images with organoleptic test parameters and proximate test. The results of this study are that in the organoleptic test there are 4 treatments where the panelists prefer the A1 treatment with a color value of 8,0; taste 6,0; aroma 4,0; texture 8,0 so that it can be taken as the best value to test its chemical parameters. The results of the proximate test in the selected treatment averaged 80.32% water content, 0.17% ash content, 3.25% protein content, 1.71% fat content and 16.31% carbohydrates. . Key words: Mackerel Fish, Analog Rice, Instant Porridge, Fish Protein Concentrate, Nutritional content
PERBANDINGAN KOMPOSISI KIMIA PERISA TULANG IKAN TUNA (Thunnus albacares) DAN KULIT UDANG ( Litopenaeus vannamei) Kaya, Adrianus O. W.; Nanlohy, Esterlina E. E. M.; Lewerissa, Sherly
INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan Vol 1 No 1 (2021): INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jinasua.2021.1.1.21

Abstract

Pemanfatan limbah hasil olahan produk perikanan adalah untuk menghasilkan suatu produk dengan komposisi kimia yang baik, selain itu juga untuk menghasilkan produk olahan tanpa limbah (zero waste). Perisa merupakan salah satu produk olahan yang dihasilkan dari limbah hasil olahan produk perikanan. Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan perisa alami dari limbah tulang ikan tuna dan kulit udang. Penelitian ini menggunakan 3 perlakuan perbandinan kaldu dan maltodekstrin dan parameter kimia yang dianalisis meliputi kadar air, kadar abu, kadar protein dan kadar lemak. Kasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan kaldu dan maltodekstrin 100 ml kaldu : 100 g maltodekstrin (A1) menghasilkan komposisi kimia terbaik perisa alami baik dari tulang ikan maupun kulit udang.
KOMPOSISI KIMIA DAN PROFIL ASAM AMINO DARI HIDROLISAT ENZIMATIK DAGING IKAN KEMBUNG (Rastrelliger sp.) Wenno, Max R.; Leiwakabessy, Jusuf; Wattimena, Martha L.; Lewerissa, Sherly; Savitri, Imelda K. E.; Silaban, Bernita br.; Nanlohy, Esterlina E. E. M.; Tupan, Johana
INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan Vol 2 No 2 (2022): INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jinasua.2022.2.2.169

Abstract

Ikan kembung termasuk ikan yang memiliki nilai ekonomis penting. Ikan ini selain mengandung komposisi gizi yang tinggi seperti protein, vitamin dan mineral juga mengandung asam lemak tak jenuh omega-3. Kandungan protein ikan kembung yang tinggi dapat dimanfaatkan menjadi hidrolisat protein. Hidrolisat protein ikan dihasilkan dari proses penguraian protein ikan menjadi peptida sederhana maupun asam amino melalui proses hidrolisis oleh enzim, asam, atau basa. Tujuan penelitian yaitu mengetahui komposisi kimia dan rofil asam amino dari hidrolisat protein daging ikan kembung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen (percobaan). Komposisi kimia ikan kembung segar dan hidrolisat berturut-turut adalah protein 5,34% dan 20,80%, lemak 17,75% dan 7,56%, air 74,76% dan 67,56%, abu 1,34% dan 1,46%, karbohidrat 0,8% dan 2,62%. Hasil analisa asam amino manghasilkan 17 jenis asam amino yang terdiri dari 9 jenis asam amino esensial dan 8 jenis asam amino non esensial. Asam amino esensial tertinggi adalah lisin sebesar 12,65% dan terendah adalah metionin sebesar 1,49% sadangkan kandungan asam amino non esensial tertinggi adalah asam glutamat sebesar 11,20% dan terendah adalah sistein 0,20%.