Pendahuluan: Sindrom metabolik berpengaruh terhadap kesuburan pria karena dapat menyebabkan infertilitas. Infertilitas antara lain disebabkan oleh kematian berlebih sel – sel spermatogenik selama spermatogenesis. Caspase-3 memiliki peran penting sebagai eksekutor apoptosis. Kandungan ekstrak etanolik daun kelor diketahui dapat mencegah apoptosis dengan menurunkan ekspresi caspase-3. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui pengaruh peningkatan dosis ekstrak etanolik daun kelor terhadap tingkat ekspresi caspase-3 pada jaringan testis tikus Wistar model sindrom metabolik. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorik. Tikus Wistar berjumlah 30 ekor dibagi menjadi 5 kelompok dengan jumlah yang sama. KI sebagai kelompok kontrol negatif, KII sebagai kelompok sindrom metabolik terinduksi, KIII, KIV, dan KV sebagai kelompok sindrom metabolik terinduksi yang diberi dosis ekstrak etanolik daun kelor secara berurutan sebesar 150 mg/kgBB, 250 mg/kgBB, dan 350 mg/kgBB. Ekspresi caspase-3 dihitung menggunakan metode semikuantitatif IDS. Selanjutnya, ekspresi caspase-3 dianalisis menggunakan uji One-Way ANOVA, Post Hoc Tukey HSD, dan uji regresi linier. Hasil: KII memiliki skor ekspresi caspase-3 tertinggi yaitu 89,45 dan KV memiliki skor ekspresi caspase-3 terendah yaitu 25,93. Hasil uji One-Way ANOVA ekspresi caspase-3 pada jaringan testis tikus Wistar adalah 0.00 (p<0.05) yang artinya terdapat perbedaan signifikan ekspresi caspase-3 pada semua kelompok. Perbedaan bermakna terdapat antara KI dengan KII dan KII dengan KIII, KIV, dan KV. Hasil uji regresi linier menunjukkan pengaruh negatif antara dosis ekstrak etanolik daun kelor terhadap ekspresi caspase-3. Kesimpulan: Pemberian dosis ekstrak etanolik daun kelor yaitu 150 mg/kgBB, 250 mg/kgBB, dan 350 mg/kgBB dapat menurunkan ekspresi caspase-3.