Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Potensi Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) sebagai Bioenergi pada Produksi Bio-Oil dengan Metode Pirolisis: Efek Temperatur: Potential of Empty Fruit Bunches (EFB) Waste as Bioenergy to Produce Bio-Oil Using Pyrolysis Method: Temperature Effects Rezki, Amelia Sri; Wulandari, Yeni Ria; Alvita, Livia Rhea; Sari, Nita Pita
Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan Vol. 7 No. 1 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.rbaet.2023.007.01.04

Abstract

Indonesia memiliki banyak sumber daya biomassa seperti limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) untuk alternatif bahan bakar. Limbah padat TKKS memiliki kandungan selulosa, hemiselulosa, dan lignin yang berpotensi menghasilkan beberapa produk melalui metode pirolisis. TKKS yang digunakan dari PT. Lambang Jaya, Lampung Selatan, Indonesia. Tujuan studi ini adalah karakterisasi bio-oil yang dihasilkan dari limbah TKKS serta mengetahui faktor yang mempengaruhi produksi bio-oil. Percobaan dilakukan pada variasi temperatur 300°C, 350°C, dan 400°C, dengan biomassa TKKS berukuran 1 mm dalam reaktor pirolisis. Studi karakteristik fisika-kimia bio-oil yang diperoleh pada penelitian ini yaitu yield bio-oil, pH, densitas, viskositas, dan heating rate. Studi Karakteristik pirolisis TKKS yang diperoleh pada penelitian ini adalah yield bio-oil antara 4,32-6,49%, yield asap cair 33,03%-37,44%, yield arang 33,33%-38,35%, dan yield gas 23,53%-26,91%. Hasil pH bio-oil bersifat asam karena memiliki pH antara 3,4-3,8, densitas bio-oil 1,146-1,296 g/ml, viskositas 18,443-20,860 cP serta heating rate 4,6-6,5 °C/menit yang dikategorikan dalam jenis pirolisis lambat karena dioperasikan pada temperatur rendah dan waktu tinggal ≥ 30 menit. Pengaruh temperatur pada yield bio-oil menunjukkan semakin tinggi temperatur proses yield bio-oil yang dihasilkan semakin tinggi. Melalui studi karakteristik yang dilakukan pada pirolisis TKKS produk yang dihasilkan menarik untuk dikembangkan pemanfaatannya dengan memperhatikan parameter proses yang berpengaruh.
Ekstraksi Minyak Nabati dari Biji Kemiri (Aleurites Moluccana L. Willd.) dengan Metode Microwave Hydrodiffusion and Gravity (MHG) Variyana, Yeni; Rezki, Amelia Sri; Ermaya, Dewi; Mahfud, Mahfud
Journal of Chemical Process Engineering Vol. 8 No. 1 (2023): Journal of Chemical Process Engineering
Publisher : Fakultas Teknologi Industri - Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jcpe.v8i1.755

Abstract

Studi ini mempelajari penerapan metode microwave hydro dffusion gravity (MHG) yang relatif baru untuk ekstraksi minyak dari biji kemiri (Aleurites Moluccana L.). Proses ekstraksi dengan MHG ini tidak menggunakan pelarut, sehingga minyak yang diperoleh aman untuk dikonsumsi. Penelitian ini mengeksplorasi beberapa variabel seperti daya gelombang mikro (300-600 W), waktu ekstraksi (0-75 menit), ukuran bahan (1-3 cm), dengan kondisi operasi pada tekanan atmosfir untuk mengoptimalkan proses ekstraksi. Tiga jenis pra-perlakuan yang digunakan yaitu bahan disangrai, bahan yang dioven, dan bahan yang tidak diberi perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan biji yang disangrai menghasilkan rendemen minyak tertinggi (5,55% b/b) dengan parameter ukuran 1 cm, daya gelombang 600 W, dan waktu ekstraksi 30 menit. Analisis GC-MS dari ekstrak minyak mengidentifikasi pirazine sebagai senyawa terbesar (36,814%). Selanjutnya, pemodelan matematis melibatkan tiga model yakni model orde pertama, model orde kedua, dan model Weibull. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa model kinetika empiris berbasis Weibull merepresentasikan data eksperimen terbaik dengan nilai R2 sebesar 0,999378 dan RSMD terkecil sebesar 0,022052. Penelitian ini melaporkan bahwa metode MHG merupakan teknik yang efektif untuk menghasilkan minyak kemiri berkualitas tinggi. Temuan penelitian ini memberikan wawasan strategis dalam mengoptimalkan proses ekstraksi untuk produksi minyak kemiri yang memiliki aplikasi potensial dalam industri makanan dan kosmetik.
Pengendalian Proses Pada Katalitik Pirolisis Serabut Kelapa Sawit Dengan Menggunakan Reaktor Batch Wulandari, Yeni Ria; Rezki, Amelia Sri; Afifah, Dian Ayu; Hamdi, Rafiqul
REACTOR: Journal of Research on Chemistry and Engineering Vol 5, No 2: December 2024
Publisher : Politeknik ATI Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52759/reactor.v5i2.158

Abstract

Indonesia is the largest producer of palm oil in the world. The palm oil industry always produces solid waste, one of which is palm fiber. Palm fiber can be processed into chemicals or renewable fuels. Catalytic pyrolysis is a pyrolysis process using a catalyst, the purpose of pyrolysis using a catalyst is to upgrade the product. In this study, the pyrolysis process was carried out in a batch reactor with controlled temperature. Catalytic pyrolysis was carried out at a temperature of 400oC with a catalyst to oil palm fiber ratio of 1:2. The control system uses a feedback controller system. Pyrolysis of palm fiber with Al white and NiCl (II) catalysts produces bio-oil products with the highest yield. Pyrolysis with Al2O3 catalyst produces higher Bio-char products. The density of the water phase bio-oil is close to the density of water, and the viscosity of the bio-oil with the oil phase is more than 10 Cp. Based on GC-MS analysis, the largest component in bio-oil is acetic acid. Bio-oil and Bio-char pyrolysis products have the potential as new chemicals, renewable energy and adsorbents.
ANALISIS KARAKTERISTIK BRIKET DARI LIMBAH BIOMASSA MESOCARP FIBER DAN CANGKANG KEMIRI SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF Rezki, Amelia Sri; Wulandari, Yeni Ria; Shintawati, Shitawati; Hamam, Luth; Suryaningtyas, Endang Palupi
JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL Forthcoming issue
Publisher : Politeknik ATI Makassaar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan penggunaan sumber energi terbarukan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan dari biomassa menjanjikan potensi untuk diversifikasi energi. Briket menghasilkan salah satu teknologi konversi limbah biomassa menjadi energi padat, dengan menggunakan berbagai material seperti limbah pertanian dan perkebunan. Mesocarp fiber (MF) dan cangkang kemiri adalah limbah industri yang belum dimanfaatkan secara optimal. Tujuan penelitian ini adalah memanfaatkan limbah MF dan cangkang kemiri sebagai sumber bahan baku produk briket sebagai bahan bakar alternatif dengan analisis karakteristik yaitu kadar air, nilai kalori, laju pembakaran, dan lama penyalaan. Pembuatan briket dilakukan dengan 3 tahapan yaitu proses pengarangan melalui metode pirolisis, pencampuran arang dengan perekat tapioka pada rasio 2:1 (b/v), dan pencetakan briket. Hasil analisis karakteristik briket MF menunjukkan nilai kadar air 3,5%, nilai kalori 6624,9 kal/g, laju pembakaran 2,578 g/detik. Sedangkan briket cangkang kemiri menunjukkan nilai kadar air 2,63%, nilai kalori 4131,33 kal/g, laju pembakaran 5,85 g/detik. Karakteristik briket yang memenuhi mutu SNI 01-6235-2000 adalah nilai kadar air dan nilai kalori pada briket MF, serta kadar air pada briket cangkang kemiri. Limbah biomassa MF memiliki potensi sumber energi terbarukan sebagai bahan bakar alternatif dibandingkan cangkang kemiri. Oleh karena itu untuk meningkatkan kualitas briket diperlukan studi lanjut dalam modifikasi proses pirolisis seperti variasi suhu dan waktu pirolisis.
Heating Rate Behaviour Pyrolysis of Empty Fruit Bunches : Kissinger Kinetic Analysis Rezki, Amelia Sri; Wulandari, Yeni Ria; Hanifah, Windia; Oktaviani , Lahara
Indonesian Journal of Chemical Analysis (IJCA) Vol. 8 No. 2 (2025): Indonesian Journal of Chemical Analysis
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/ijca.vol8.iss2.art5

Abstract

Biomass waste such as Empty Fruit Bunches (EFB), a byproduct of palm oil production in Indonesia, represents a promising renewable energy resource. Pyrolysis, a thermochemical conversion process, transforms this waste into valuable products and energy sources. This study uses the Kissinger kinetic model to investigate how a stepwise heating rate analysis, under both catalytic and non-catalytic conditions, influences the pyrolysis behaviour of EFB. Pyrolysis experiments were conducted in a batch reactor at 300 °C, 350 °C, and 400 °C, with and without adding a catalyst (aluminium white) at a 1:2 catalyst-to-feedstock ratio. Heating rates were calculated at 10 °C intervals, and the activation energy (Ea) was determined using the Kissinger kinetic model. The results indicate that, with the presence of a catalyst, the heating rate increases with temperature, while without a catalyst, the rate tends to decrease. Moreover, the catalyst substantially reduces the activation energy, from 12.046 kJ/mol (non-catalytic) to 10.957 kJ/mol (catalytic), indicating its effectiveness in enhancing thermal decomposition and facilitating pyrolysis with lower energy requirements.