Penelitian ini dilatar belakangi masih kurangnya ketersediaan fasilitas penunjang pangan yang mendukung pada ketahanan pangan yang meliputi penyediaan teknologi pendukung untuk pengatur vitamin dan pakan untuk ternak dan juga alat untuk pengaturan iklim kelembaban dalam pengurusan buah naga. Sehingga Pemerintahan mengambil langkah dalam melaksanakan pemberdayaan untuk penyelesaian permasalahan yang terjadi. Penelitian ini bertujuan mencari solusi dengan pemberdayaan masyarakat melalui program ketahanan pangan di Desa Janggala. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan menggunakan strategi penelitian deskriptif. Lalu mengumpulkan data melalui tinjauan literatur dan wawancara. Dalam hal ini, peneliti mengadopsi teori pemberdayaan masyarakat Mardikanto & Subianto (2017), yang menguraikan empat bidang fokus utama: bina manusia, usaha, lingkungan, dan kelembagaan. Hal ini dapat dilihat dari dampak yang dihasilkan dari kegiatan pemberdayaan melalui bina manusia yaitu dengan memberikan edukasi, dukungan fasilitasi teknologi untuk kegiatan usaha dan juga dibentuknya kelompok ketahanan pangan desa. Dengan begitu dapat dinyatakan bahwa mengenai keberhasilan ketahanan pangan melalui upaya pemberdayaan masyarakat, meskipun belum secara maksimal terdapat dampak positif yang diterima masyarakat. Bina usaha dan lingkungan telah optimal, dengan terbentuknya BUMDes dan Penelitian ini merekomendasikan perlunya pelatihan rutin untuk pengembangan kapasitas individu, penyusunan peraturan desa yang spesifik, dan perbaikan struktur organisasi kelompok pengelola untuk meningkatkan efektivitas program.