Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

POTENSI DAYA DUKUNG LIMBAH TANAMAN PANGAN DAN HIJAUAN SEBAGAI SUMBER PAKAN TERNAK RUMINANSIA DI KECAMATAN PANCA RIJANG DAN KECAMATAN KULO KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG: The Potential Carrying Capacity of Forage and Crop Waste in The Pancarijang and Kulo Districts, Sidenreng Rappang Regency Yusuf, Subaedy; Hazairin Zubair; Arif, Samsu
Wahana Peternakan Vol. 8 No. 1 (2024): Wahana Peternakan
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Tulang Bawang Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v8i1.1229

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi daya dukung limbah tanaman pangan dan hijauan di Kecamatan Pancarijang dan Kulo, Kabupaten Sidenreng Rappang sebagai sumber pemetaan wilayah terhadap pengembangan peternakan. Penelitian ini dilakukan menggunakan data sekunder yaitu populasi ternak ruminansia dan luas panen tanaman pangan dan hijauan. Hasil penelitian menunjukkan produksi bahan kering limbah tanaman pangan dan hijauan di Kecamatan Pancarijang yaitu 21.661,77 ton bahan kering (BK) dan Kecamatan Kulo sebesar 28.837,86 ton BK. Produksi limbah tanaman pangan dan hijauan tertinggi berasal dari Desa Rijangpanua, Kecamatan Kulo yaitu sebesar 8964,48 ton BK. Daya dukung untuk pakan yang berasal dari limbah jerami padi, jagung dan hijauan yaitu sebanyak 19.001,56 satuan ternak (ST) di Kecamatan Pancarijang dan 25.296,37 ST di Kecamatan Kulo. Hasil analisis location quotient (LQ) di Kecamatan Pancarijang menunjukkan LQ >1 untuk jerami padi terdapat berada pada lima Desa yaitu Rappang, Lalebata, Macorawalie, Kadidi, dan Timureengpanua, sementara Desa tempat program DKS memiliki LQ <1 untuk jerami padi, namun mempunyai keunggulan LQ>1 berasal dari jerami jagung dan hijauan. Demikian nilai LQ >1 di Kecamatan Kulo untuk jerami padi terdapat empat Desa yaitu Kulo, Maddenra, Bina Baru dan Abbokongang, sedangkan Desa Mario dan Rijangpanua memiliki LQ<1. Namun, kedua Desa tersebut memiliki keunggulan yang sama dengan wilayah DKS di Kecamatan Pancarijang yaitu memiliki jerami jagung dan hijauan yang dapat mendukung ketersediaan limbah tanaman pangan berdasarkan bahan kering sebagai pakan ternak ruminansia.   Kata kunci: Daya dukung, Hijauan, Limbah tanaman pangan, Location quotient, Produksi bahan kering
Upaya Peningkatan Produksi Ternak Kambing melalui Manajemen Kesehatan, Reproduksi, dan Pelayanan Purba, Fika Yuliza; Yusuf, Muhammad; Nurdin, Muhammad Ardiansyah; Masturi, Masturi; Bahmid, Nur Alif; Nur, Muhammad Muflih; Yusuf, Subaedy; Ismail, Irwan
Yumary: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2025): Maret
Publisher : Penerbit Goodwood

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35912/yumary.v5i3.3603

Abstract

Purpose: The purpose of this community service was to improve the quality of goat in Kalimporo Village, Bangkala District, Jeneponto Regency, through dissemination of health management, reproductive management and animal health service. Methodology: The community service was carried out by counselling method, evaluated by a pre- and post-test questionnaire, the development of the goat health and reproductive handbook and posters, and the animal health examination in the field. Results: The activity was carried out on June 1-2, 2024, involving 35 goat farmers in the counselling session, and 465 goats in the animal health service session. In the end of the counselling session, the results showed that the farmers’ knowledge regarding animal health and reproductive management were 46.85% and 54.85%, respectively. The goat health and reproductive handbook and posters was developed and distributed to farmers. The examination of the animal health discovered that the digestive disorders were the most common diseases in goats. Animal health service was carried out by providing anthelminthic drugs and vitamins. Conclusions: The community service activity slightly increased the level of farmer’s knowledge on the animal health and reproductive management. Limitations: The limitations of this community service activity are the limited number of participating farmers and interaction time with the community. Contribution: This community service activity can be useful for building human resources in the goat farming sector, especially in Kalimporo Village to develop goat farming system through efficient health and reproductive management.