Marliani, Lia
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Aktivitas Antioksidan dan Tabir Surya dari Tongkol dan Rambut Jagung (Zea Mays L.) Kusriani, Herni; Marliani, Lia; Apriliani, Erlina
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.345 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v4i1.10428

Abstract

Zea mays L. (Jagung) adalah tanaman yang banyak dibudidayakan di Indonesia dan pemanfaatan limbah dari jagung masih sebatas sebagai pakan ternak, sedangkan pemanfaatan kandungan komponen didalamnya masih sangat terbatas. Kandungan kimia yang terdapat pada tanaman jagung antara lain alkaloid, saponin, tanin, flavonoid, fenol, steroid, glikosida, terpenoid, protein, mineral. Senyawa fenol banyak berperan dalam aktivitas antioksidan dan tabir surya. Sampel tongkol dan rambut jagung diduga berpotensi sebagai sumber antioksidan dan tabir surya alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan tabir surya dari ekstrak dan fraksi tongkol dan rambut jagung serta kadar fenol totalnya. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan menggunakan metode peredaman radikal bebas 1,1 Difenil-1-Pikrihidrazil (DPPH) dan uji aktivitas tabir surya dengan penentuan nilai sun protected farctor (SPF) dengan spektrofotometri yang diukur pada λ 290-320nm. Penetapan kadar fenol total diukur dengan metode kolorimetri menggunakan reagen Folin Ciocalteu dan diukur dengan spektrofotometri pada λ 765nm. Hasil pengujian aktivitas antioksidan dan tabir surya terbaik ditunjukkan oleh fraksi etil asetat rambut jagung dengan nilai IC50 sebesar 45,18 μg/mLdan nilai SPF sebesar 23,943 serta kadar fenol totalnya sebesar 106,010 mg/G ± 0,431. Fraksi etil asetat rambut jagung memiliki aktivitas antioksidan, tabir surya, dan kadar fenol yang lebih tinggi dari yang lainnya.
The Effect of Extraction Condition on The Polyphenol Content and Antioxidant Activity of Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe Rhizome Marliani, Lia; Budiana, Wempi; Anandari, Yonara
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.314 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v4i2.12770

Abstract

White turmeric (Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe) is one of Indonesian herbal medicine. The extraction process to get active compound was influenced by some factor such as solvent, temperature, time, and method of extraction. The objective of this study was to determine the significant factor of extraction  that is solvent, temperature and time of extraction on the polyphenol content and antioxidant activity of white turmeric (Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe) rhizome. Extraction was done by dynamic maceration method with variations (23 factor variable design) of solvent (ethanol 95% and water), temperature (25°C and 70°C), time (6 and 24 hours). The method of analysis of polyphenol content using Folin Ciocalteu reagent, and the antioxidant activity using DPPH free radical reduction method. The experiment design and data analysis using software Design Expert ver.10. The result showed that extraction using ethanol 95% at 70°C for 24 hours was gave high polyphenol content and antioxidant activity. Data analysis was showed that polyphenol content and antioxidant activity was influenced only by solvent of extraction. This study indicated that solvent is significant extraction factor for polyphenol content and antioxidant activity of white turmeric (Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe) rhizome. Keywords: Antioxidant, Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe, extraction, polyphenol
PENGARUH PELARUT, WAKTU DAN SUHU EKSTRAKSI TERHADAP KANDUNGAN SENYAWA FLAVONOID DAN KURKUMINOID EKSTRAK RIMPANG TEMU PUTIH (Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe) Marliani, Lia; Anandari, Yonara; Budiana, Wempi
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 4 No Edisi Khus (2017): Jurnal Farmasi Galenika Volume 4 Edisi Khusus SemNas Tanaman Obat Indon
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.212 KB)

Abstract

Temu putih merupakan salah satu anggota family Zingiberaceae yang sering digunakan sebagai obat tradisional di Indonesia. Rimpang temu putih mengandung senyawa aktif seperti kurkuminoid, polifenol, flavonoid, minyak atsiri, terpenoid. Kandungan senyawa dalam ekstrak dipengaruhi beberapa variabel ekstraksi  seperti pelarut, waktu, suhu, maupun metode ekstraksi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh  pelarut, waktu, dan suhu ekstraksi rimpang temu putih (Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe ) terhadap kadar flavonoid dan kadar kurkuminoid ekstrak.  Ekstraksi simplisia dilakukan dengan metode ekstraksi maserasi dinamik dengan menggunakan variasi dengan design faktor variabel 23  meliputi variasi pelarut (etanol 95% dan air), suhu (25oC dan 70oC) dan waktu (6 jam dan 24 jam). Analisa kandungan senyawa menggunakan Spektrofotometri UV-Visible. Design eksperimen dan analisa data menggunakan software Design Expert ver.10.   Ekstraksi menggunakan pelarut etanol 95% , suhu ekstraksi 70oC dan waktu ekstraksi selama 24 jam menghasilkan ekstrak dengan kadar flavonoid dan kurkuminoid yang paling tinggi. Analisis data menunjukkan bahwa kandungan senyawa flavonoid hanya dipengaruhi oleh jenis pelarut. Sedangkan kandungan senyawa kurkuminoid dipengaruhi oleh ketiga faktor yaitu pelarut, suhu dan waktu ekstraksi.
TELAAH FITOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI DAUN JATI MERAH (Tectona grandis Linn.) DAN DAUN JATI PUTIH (Gmelina arborea Roxb.) Ismawati, Iis; Marliani, Lia
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 4 No Edisi Khus (2017): Jurnal Farmasi Galenika Volume 4 Edisi Khusus SemNas Tanaman Obat Indon
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.024 KB)

Abstract

Antioksidan diperlukan oleh tubuh kita untuk menetralkan radikal bebas. Salah satu sumber antioksidan  alami adalah flavonoid. Daun jati diketahui memiliki kandungan flavonoid. Secara umum, ada dua jenis jati yang dikenal seperti jati merah (Tectona grandis Linn.) Dan jati putih (Gmelina arborea Roxb.). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari daun Jati merah (Tectona grandis Linn.) dan daun Jati  putih (Gmelina arborea Roxb.), serta menelaah senyawa antioksidan dari tanaman tersebut. Ekstraksi dilakukan dengan metode refluks menggunakan  etanol 96%. Pemisahan kemudian dilakukan dengan ekstraksi cair-cair dengan  pelarut n-heksana, etil asetat, etanol-air. Aktivitas antioksidan ditentukan dengan metode 1,1'-difenil-2-pikrilhidrazil radikal bebas (DPPH). Hasil penapisan fitokimia menunjukkan daun jati merah dan putih mengandung  flavonoid, polifenol, saponin dan steroid. Hasil pengujian aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa ekstrak daun jati merah lebih aktif dari pada ekstrak daun jati putih. Fraksi yang paling aktif dari daun jati merah ditunjukkan oleh  fraksi etanol-air yang mengandung fenol dan flavonoid
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN SENYAWA FENOLAT BIJI JAMBLANG (Syzygium cumini (L.) Skeels) Marliani, Lia
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 1 No 02 (2014): JURNAL FARMASI GALENIKA
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.724 KB)

Abstract

Jamblang (Syzygium cumini (L.)Skeels) merupakan salah satu tanaman lokal Indonesia yang kurang dibudidayakan. Beberapa senyawa yang terkandung dalam tanaman Jamblang berpotensi memiliki aktivitas antioksidan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan kandungan senyawa fenolat dari biji jamblang. Ekstraksi dilakukan dengan metode refluks menggunakan pelarut air dan dikeringkan dengan metode freeze drying. Uji aktivitas antioksidan dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif dengan metode peredaman radikal bebas 1-1-difenil-2 pikrilhidrazil (DPPH). Uji kualitatif antioksidan dilakukan dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) menggunakan pengembang butanol-asam asetat-air (4:1:5) dan penampak bercak DPPH 0,2% dalam metanol. Aktivitas antioksidan secara kuantitatif diukur dengan spektrofotometri UVsinar tampak pada λ 516 nm dan ditentukan dengan nilai IC50. Vitamin C digunakan sebagai pembanding. Analisis kandungan senyawa fenolat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Uji kualitatif dilakukan dengan KLT menggunakan pengembang butanol-asam asetat-air (4:1:5) dan penampak bercak FeCl3 10%. Penetapan kadar fenol total menggunakan reagen Folin Ciocalteu yang diukur dengan spektrofotometri UV-sinar tampak pada λ 765 nm. Nilai IC50  ekstrak biji jamblang dan vitamin C secara berturut-turut adalah  67,10 dan 6,98 bpj. Senyawa fenolat diduga sebagai senyawa aktif antioksidan. Kadar fenol total ekstrak biji adalah 119,251±2,494 mg /g.  
HPLC FINGERPRINT ANALYSIS EKSTRAK DAN PRODUK RIMPANG TEMU PUTIH (Curcuma zedoaria (Christin) Roscoe) Qirom, Ana Kholifatunnisa Khaqqul; Marliani, Lia; Kusriani, R Herni
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 4 No Edisi Khus (2017): Jurnal Farmasi Galenika Volume 4 Edisi Khusus SemNas Tanaman Obat Indon
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.586 KB)

Abstract

Rimpang temu putih telah banyak digunakan untuk pengobatan di Indonesia salah satunya adalah untuk mencegah dan mengobati kanker. Metode untuk menjamin kualitas sediaan herbal salah satunya adalah Chromatography fingerprint dengan KCKT. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui profil kromatografi fingerprint dari ekstrak rimpang temu putih sehingga dapat digunakan untuk mengetahui kualitas mutu produk rimpang temu putih. Rimpang temu putih diperoleh dari tiga daerah berbeda yaitu Subang, Sumedang, dan Lembang. Ekstraksi dilakukan dengan metoda reflux menggunakan pelarut etanol 96%. Analisa fingerprint menggunakan KCKT, dengan elusi gradien (asam asetat : asetonitril), menggunakan detektor UV/VIS pada λ 425 nm. Analisis kromatogram secara kemometrik menggunakan Principal Component Analysis (PCA) dengan menentukan nilai loadings dan scores. Pada kromatogram ekstrak rimpang temu putih dari ketiga daerah menunjukkan adanya kemiripan peak dan memiliki karakteristik yang sama yang dibuktikan dari nilai scores ekstrak dari ketiga daerah berada pada kuadran yang sama. Sedangkan nilai scores produk temu putih P1 berada pada kuadran yang berbeda hal tersebut menunjukkan bahwa P1 bukan ekstrak temu putih. Sedangkan hasil loadings waktu retensi dari sampel ekstrak rimpang temu putih yang dapat digunakan sebagai fingerprint yaitu pada menit ke 1,5; 2,5; 3,2; 6,6; 7,6; dan 10,4.