Perbedaan karakteristik pada setiap kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan menyebabkan terjadinya heterogenitas spasial sehingga metode regresi linear global menjadi kurang tepat digunakan pada data spasial dan metode Geographically Weighted Regression (GWR) lebih cocok digunakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik Angka Buta Huruf (ABH) di 24 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan dan variabel-variabel yang mempengaruhinya dengan menggunakan GWR. Variabel prediktor yang digunakan adalah persentase penduduk miskin (PPM), angka partisipasi sekolah (APS), rata-rata lama sekolah (RLS), jumlah tenaga pendidik (JTP), dan persentase penduduk yang memiliki telepon seluler (PMTS). Teknik pengumpulan Data menggunakan metode dokumentasi. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan inferensial menggunakan metode Weighted Least Square (WLS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model GWR (koefisien determinasi 86,1%) lebih baik dalam menjelaskan angka buta huruf dibandingkan dengan model regresi linear berganda (koefisien determinasi 69,2%). Koefisien regresi dan variabel yang mempengaruhi angka buta huruf berbeda pada setiap lokasi, estimasi parameter berlaku secara lokal. Lokasi yang saling berdekatan cenderung memiliki pengaruh variabel prediktor yang sama, kecuali pada kota Palopo, Tana Toraja, dan Toraja Utara tidak memiliki pengaruh variabel prediktor yang signifikan.