Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kajian Ektoparasit pada Budidaya Ikan Kerapu Cantang (Epinephelus fuscoguttatus x E. lanceolatus) di Perairan Ringgung dan Durian, Pesawaran, Lampung : Identifikasi, Prevalensi, dan Intensitas Setiawan, Aqshal Dwi; Setyawan, Agus; Yusuf, Maulid Wahid; Hudaidah, Siti; Istikomah, Istikomah; Adiputra, Yudha Trinoegraha
Journal of Tropical Marine Science Vol 6 No 2 (2023): Journal of Tropical Marine Science
Publisher : Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/jour.trop.mar.sci.v6i2.4217

Abstract

Kerapu cantang (Epinephelus fuscoguttatus x Epinephelus lanceolatus) memiliki nilai strategis dalam marikultur di Indonesia dan menjadi salah satu komoditas unggulan perikanan di Lampung. Namun keberadaan ektoparasit berpotensi menurunkan produksi kerapu Cantang. Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi prevalensi, intensitas, dan identifikasi ektoparasit pada kerapu Cantang di perairan Ringgung dan Durian Kabupaten Pesawaran. Metode penelitian dengan pengambilan sampel secara acak di dua lokasi karamba jaring apung. Pengambilan sampel sebanyak tiga kali dengan jumlah ikan sebanyak 30 ekor pada setiap lokasi. Pengamatan ektoparasit dilakukan di Laboratorium Kesehatan Lingkungan Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung. Hasil penelitian menunjukan ada 3 jenis ektoparasit yang menginfeksi kerapu cantang di Perairan Ringgung dan Durian yaitu Pseudorhabdosynochus sp., Neobenedenia sp. dan Brooklynella sp.. Ektoparasit Pseudorhabdosynochus sp. memiliki nilai prevalensi 100% pada lokasi satu, dan ektoparasit Brooklynella sp memiliki nilai intensitas 873 ind/ekor pada lokasi dua. Indeks keanekaragaman (H’) pada lokasi satu 0,18 dan lokasi dua 0,10. Indeks keseragaman (e) pada lokasi satu 0,27 dan lokasi dua 0,09. Indeks dominansi (c) pada lokasi satu 0,91 dan lokasi dua 0,96. Berdasarkan hasil tersebut nilai prevalensi tertinggi yaitu pada Pseudorhabdosynocus sp. dan nilai intensitas tertinggi pada Brooklynella sp.. Hasil juga menunjukkan adanya co-infeksi sebesar 30% pada sampel kerapu cantang berasal dari perairan Ringgung. Organ insang dominan terinfeksi oleh Pseudorhabdosynocus sp., sedangkan lendir didominanasi terinfeksi oleh Neobenedenia sp. dan Brooklynella sp.. Dibutuhkan pendekatan lain untuk mengontrol kelimpahan ektoparasit pada budidaya kerapu cantang di Teluk Lampung disamping menggunakan perendaman dengan air tawar yang selama ini dilakukan pembudidaya.