Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA KONTRAS PADA PEMERIKSAAN RADIOLOGI INTERVENSI PERCUATANEOUS CORONARY INTERVENTION DI RSUP Prof.Dr.I.G.N.G NGOERAH DENPASAR Wahyudiasa, Made Resna; Wulandari, Putu Irma; Susanta, I Putu Adi; Dimpudus, Franky J.
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 11 (2023): Volume 10 Nomor 11
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v10i11.12144

Abstract

Abstract: Analisis Penggunaan Media Kontras Pada Pemeriksaan Radiologi Intervensi Percuataneous Coronary Intervention Di Rsup Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah Denpasar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prosedur penggunaan media kontras pada pemeriksaan radiologi intervensi pada tindakan Percutaneous Coronary Intervention RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah Denpasar serta untuk menganalisa jumlah rata-rata media kontras yang diterima pasien pada pemeriksaan radiologi intervensi pada tindakan Percutaneous Coronary Intervention RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah Denpasar. Jenis penelitian ini merupakan gabungan penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan survei dan observasional. Hasil penelitian ini didapat dari wawancara 2 dokter spesialis jantung, 3 radiografer, dan buku register pasien serta spreadsheet radiografer. Hasil penelitian ini yaitu prosedur pemberian media kontras pada pemeriksaan PCI yang digunakan di RSUP Prof DR.I.G.N.G Ngoerah meliputi jenis media kontras, persiapan pasien, perhitungan jumlah media kontras yang diberikan ke pasien, cara perhitungan jumlah media kontras yang diberikan, cara pemberian media kontras, treatment setelah pemberian media kontras, dan komplikasi setelah pemberian media kontras dari wawancara dan observasi. Didapatkan rata-rata media kontras yang diterima pasien pada pemeriksaan PCI selama 3 bulan di RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah yaitu 98,5 ml.
ANALISIS KESELAMATAN RADIASI PADA PASIEN TINDAKAN PERCUTANEOUS CORONARY INTERVENTION (PCI) DI RUANG KATETERISASI JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD PROVINSI NTB Astadi putra, I Wayan Donita; Wulandari, Putu Irma; Adi Susanta, I Putu
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 2 (2024): Volume 11 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i2.12420

Abstract

Abstrak :  Analisis Keselamatan Radiasi Pada Pasien Tindakan Percutaneous Coronary Intervention (PCI) Di Ruang Kateterisasi Jantung Dan Pembuluh Darah RSUD Provinsi NTB. Penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan penyebab utama kematian di Indonesia, dengan penyakit jantung koroner (PJK) sebagai penyumbang utama. Percutaneous Coronary Intervention (PCI) adalah tindakan medis yang digunakan untuk menghilangkan penyumbatan arteri koroner yang menyempit. PCI dapat mengembalikan aliran darah normal ke jantung, mencegah kerusakan otot jantung, dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Namun, kompleksitas tindakan PCI dapat memperpanjang waktu paparan radiasi kepada pasien, yang dapat meningkatkan risiko paparan radiasi yang berlebihan. Studi ini bertujuan untuk menjelaskan prosedur keselamatan radiasi sebelum, selama, dan setelah tindakan PCI serta menganalisis dosis radiasi yang diterima oleh pasien. Penelitian ini merupakan gabungan antara penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan pendekatan observasional dan wawancara. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis keselamatan radiasi pada pasien tindakan Percutaneous Coronary Intervention (PCI) di ruang kateterisasi jantung dan pembuluh darah RSUD Provinsi NTB. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan pengambilan data karakteristik dari pasien yang menjalani tindakan Percutaneous Coronary Intervention (PCI). Hasil penelitian yang dilakukan dengan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi bertujuan untuk menganalisis keselamatan radiasi pada pasien yang menjalani tindakan Percutaneous Coronary Intervention (PCI) di ruang kateterisasi jantung dan pembuluh darah RSUD Provinsi NTB. Prosedur keselamatan radiasi pada pasien tindakan Percutaneous Coronary Intervention (PCI) di ruang kateterisasi jantung dan pembuluh darah RSUD Provinsi NTB mencakup persiapan alat, persiapan pasien, teknik proteksi radiasi, dan prosedur pasca tindakan. Persiapan alat melibatkan kalibrasi alat fluoroskopi dan pengaturan frame rate yang sesuai. Persiapan pasien mencakup edukasi tentang bahaya radiasi dan persetujuan pasien. Teknik proteksi radiasi mencakup penggunaan fluoroskopi yang optimal, kolimasi, dan penempatan pasien yang aman. Prosedur pasca tindakan mencakup pencatatan dosis radiasi dalam buku catatan dosis radiasi.
TINDAKAN PERCUTANEOUS CORONARY INTERVENTION (PCI) DAN INTRAVASCULAR ULTRASOUND (IVUS) DENGAN TEKNIK DOUBLE PUNCTURE PADA KASUS CORONARY ARTERY DISEASE (CAD) Subagyo, Subagyo; Wulandari, Putu Irma; Kusman, Kusman; Susanta, Putu Adi
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 11 (2023): Volume 10 Nomor 11
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v10i11.12357

Abstract

Abstrak: Tindakan Percutaneous Coronary Intervention (PCI) dan Intravascular Ultrasound (IVUS) dengan Teknik Double Puncture pada Kasus Coronary Artery Disease (CAD). Pada umumnya tindakan PCI yang ada di RS Santo Borromeus menggunakan satu akses saja yaitu arteri radialis atau arteri femoralis saja. Pada kasus CAD, RCA Chronic Total Occlusion (CTO) pada pasien ini, karena visualisasi distalnya RCA tidak terlihat, dengan alasan pertimbangan itu maka dokter memutuskan menggunakan teknik double puncture yaitu dari arteri radial dan femoral disertai dengan modalitas Intravascular  Ultrasound (IVUS) agar proses pemeriksaan berjalan lebih maksimal dan hasil akhir dari tindakan yang optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat dan menambah bagaimana tindakan Percutaneous Coronary Intervention (PCI) dan Intravascular Ultrasound (IVUS) dengan Teknik Double Puncture pada kasus Coronary Artery Disease (CAD). Menambah pengetahuan bagi radiografer apa peranannya di ruang tindakan kateterisasi jantung. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subyek penelitian adalah 1 orang radiografer dan 1 orang dokter spesialis jantung intervensi. Lokasi penelitian di Ruang Kateterisasi Jantung RS Santo Borromeus Bandung. Dari hasil penelitian tindakan Percutaneous Coronary Intervention (PCI) dan Intravascular Ultrasound (IVUS) dengan Teknik Double Puncture pada kasus Coronary Artery Disease (CAD) di Ruang Kateterisasi Jantung RS Santo Borromeus Bandung sudah sesuai dengan teori, journal dan literatur serta Pedoman Laboratorium Katererisasi Jantung dan Pembuluh Darah. Proyeksi yang digunakan untuk tindakan PCI pada kasus ini yaitu untuk Kanulasi pembuluh darah RCA adalah LAO 40°, setelah masuk di osteal baru diambil penggambilan gambar dengan proyeksi LAO 40° Cranial 10-15°, Frontal Cranial 30°, lalu tambahan RAO 30°.  Beberapa tugas dan peranan radiografer dalam tindakan PCI adalah  pada dasarnya tidak  ada perbedaan yang signifikan antara tugas yang dilakukan Radiografer dalam SKKNI dan di lapangan.
PROSEDUR VERIFIKASI GEOMETRI KANKER NASOFARING DENGAN EPID PADA PESAWAT LINAC DI SUB-INSTALASI RADIOTERAPI RSUP PROF.I.G.N.G NGOERAH Bagus Arta Negara, I Dewa Gede; Wulandari, Putu Irma; Sudarsana, I Wayan Balik
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 1 (2024): Volume 11 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i1.12327

Abstract

Abstrak: Prosedur Verifikasi Geometri Kanker Nasofaring Dengan Epid Pada Pesawat Linac Di Sub-Instalasi Radioterapi RSUP PROF.I.G.N.G Ngoerah. Kanker nasofaring (KNF) adalah salah satu jenis kanker kepala-leher yang paling umum, terutama di Indonesia. Penanganan KNF biasanya melibatkan radioterapi, yang seringkali digabungkan dengan kemoterapi. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi prosedur verifikasi geometri kanker nasofaring dengan menggunakan EPID pada pesawat Linac di Sub-Instalasi Radioterapi RSUP Prof.I.G.N.G Ngoerah, serta untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari prosedur tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan pengambilan data karakteristik dari pasien yang menjalani penyinaran. Hasil penelitian yang dilakukan dengan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi berupa bagaimana tujuan verifikasi geometri, persiapan alat dan bahan, dan persiapan pasien saat Prosedur Verifikasi Geometri Kanker Nasofaring Dengan Epid Pada Pesawat Linac Di Sub-Instalasi Radioterapi Rsup Prof.I.G.N.G Ngoerah. Prosedur Verifikasi geometri kanker nasofaring dengan EPID dimulai dengan treatment calendar, menyiapkan alat dan bahan, mengedukasi pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.  Kelebihan yang dapat diambil hanya melakukan verifikasi geometri sebelum fraksi ke 1 saja yaitu secara pekerjaan lebih sedikit dan untuk center-center yang jumlah pasiennya banyak lebih mampulaksana karena waktu yang diperlukan untuk verifikasi cukup lama yang menyebabkan waktu kerja memanjang serta lifetimeEPID lebih lama (alat EPID menjadi lebih awet). Sedangkan kekurangannya yaitu kemungkinan ketidaktepatan isocenter lebih besar dan kurang dapat mengevaluasi perubahan geometri penyinaran dengan baik apabila pasien mengalami perubahan berat badan dan pergeseran titik isocenter. 
PERBANDINGAN PENGGUNAAN TEH KOTAK ORIGINAL DAN TEH KOTAK BLACKCURRANT SEBAGAI MEDIA KONTRAS ORAL NEGATIF TERHADAP INFORMASI ANATOMI PADA PEMERIKSAAN MRCP DI INSTALASI RADIOLOGI RSUP PROF. DR. R. D KANDOU MANADO Ema, Ema Grivid Kuntag; Wulandari, Putu Irma; Sukadana, Kadek
Medical Imaging and Radiation Protection Research Journal Vol 3 No 1 (2023): Medical Imaging and Radiation Protection Research (MIROR) Journal
Publisher : LPPM Universitas Awal Bros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54973/miror.v3i1.261

Abstract

The principle of using contrast media is to influence the magnetic field and relaxation times of T1 and T2. Contrast media in MRCP consists of positive and negative contrast media. Gadolinium is a positive contrast medium with intravenous injection, while the negative contrast medium used must contain manganese (Mn) or iron (Fe) (Westbrook et al, 2016). Research conducted by Suhardi et al (2013) states that the use of positive contrast media is increasingly rarely used due to the high price and difficult to obtain, it also has side effects on patients, such as weakness, nausea and vomiting. According to Fatimah et al (2018), natural ingredients with relatively high manganese (Mn) content that can be used as negative oral contrast media, one of which is the manganese content in packaged oolong tea, which is 0.9 mg. At the Radiology Installation of Prof. RSUP. DR. R. D. Kandou Manado by using boxed tea as a substitute for positive contrast media which is expensive and has side effects on patients.This type of research is a qualitative research with interview, observation and experiment methods. This study used the original box tea and blackcurrant box tea as negative oral contrast media to 3 volunteers. The examination was carried out twice for each volunteer, using the original box tea in the first week and blackcurrant box tea in the second week. The results of the images obtained will be asked for opinions through interviews with respondents, namely 1 radiology doctor and 2 radiographers. Data is processed using a coding system. MRCP examination procedure at Prof. RSUP. DR. R. D Kandou Manado includes patient preparation with the patient fasting 6 hours before the examination with the aim of avoiding fluid in the duodenum which can interfere with the biliary tract and bile duct into the duodenum. Instructions for drinking boxed tea contrast media were carried out 10-15 minutes before the examination, followed by preparation of equipment, patient position, protocol and examination technique. The resulting image does not provide a difference between the use of the original box tea and blackcurrant box tea on the anatomical image information on MRCP. The advantages of using negative oral contrast media, Teh Kotak, is able to help reduce signals from CBD and Vater's ampulla, as well as being able to display MRCP images that are better than using other negative contrast media. Patients with diabetes are not recommended to use this contrast medium.    
EVALUASI IMPLEMENTASI PROTEKSI RADIASI DI RUANG RADIOLOGI INTERVENSI INSTALASI RIR RSUP PROF. DR. I.G.N.G NGOERAH Wulan Dari, Dian; Wulandari, Putu Irma; Kusman, Kusman
Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Vol. 2 No. 3 (2023): Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia 
Publisher : Program Studi Akuntansi IKOPIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32670/ht.v2i3.2942

Abstract

Risiko radiasi pada radiologi intervensi relatif lebih besar dibandingkan dengan radiologi diagnostik. Dengan potensi risiko radiasi yang besar pada radiologi intervensi, maka diperlukan sistem proteksi radiasi yang tepat bagi pekerja dan pasien di fasilitas radiologi intervensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk evaluasi proteksi radiasi di ruang radiologi intervensi instalasi RIR RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah ditinjau dari Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2020 dan Peraturan Bapeten Nomor 4 Tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan observasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan proteksi radiasi di ruang radiologi intervensi pada instalasi RIR RSUP Prof. Dr. IGNG Ngoerah belum sepenuhnya sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2020 dan Peraturan Bapeten Nomor 4 tahun 2020.
EVALUASI DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN RADIOGRAFI THORAX Wulandari, Putu Irma; Jeniyanthi, Ni Putu Rita; Prasetya, I Made Lana; Susanta, I Putu Adi; Juliantara, I Putu Eka; Diartama, A.A Aris
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 7 No. 3 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v7i3.19824

Abstract

Dosis radiasi yang diterima pasien pada pemeriksaan Thorax bisa bervariasi antara satu rumah sakit dengan rumah sakit lainnya. Untuk itu, pemerintah Indonesia melalui BAPETEN telah menetapkan Indonesian Diagnostic Reference Levels tahun 2021 sebagai referensi dosis radiasi dalam pencitraan medis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan signifikan pada dosis radiasi pemeriksaan Thorax di rumah sakit yang berbeda, serta membandingkan dosis tersebut dengan referensi IDRL 2021. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen dan survei yang dilaksanakan di 2 rumah sakit pusat rujukan di Bali. Nilai dosis radiasi berupa Entrance Surface Air Kerma (ESAK) dikumpulkan di setiap rumah sakit. Nilai ESAK didapatkan melalui simulasi atau pengukuran dengan menggunakan dosimeter digital yang diletakkan pada permukaan water phantom untuk pemeriksaan Thorax. Adapun parameter pemeriksaan yang dipakai adalah parameter standar untuk pemeriksaan Thorax dewasa pada pasien dengan berat badan 50-70 kg. Secara keseluruhan, 60 nilai ESAK dikumpulkan dari dua rumah sakit. Hasil penelitian menunjukkan adanya variasi signifikan pada dosis radiasi pemeriksaan Thorax di rumah sakit yang berbeda dengan rata-rata dosis sebesar 0,033 mGy untuk RS A, dan 0,03 mGy untuk RS B. Sedangkan nilai median ESAK adalah 0.032 mGy (RS A) dan 0.027 mGy (RS B). Meski demikian, penelitian menunjukkan bahwa nilai median ESAK pemeriksaan Thorax di kedua rumah sakit lokasi penelitian masih dalam batas rekomendasi IDRL 2021 yaitu dibawah 0,4 mGy. Penelitian ini menunjukkan pentingnya upaya optimasi berkelanjutan untuk menjamin keselamatan radiasi pada pasien yang menjalani pemeriksaan radiologi diagnostik.
PROTOTIPE DAN USABILITY ALAT FIKSASI KAKI PADA PEMERIKSAAN RADIOTERAPI KANKER SERVIKS Sakti, Km Agus Bima; Wulandari, Putu Irma
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.35733

Abstract

Posisi pasien yang tidak tepat selama radioterapi kanker serviks bisa terjadi karena beragam faktor, termasuk dari pasien sendiri, petugas, dan peralatan yang digunakan. Penggunaan alat fiksasi kaki sangat krusial untuk menjaga posisi optimal pasien, yang berkontribusi pada peningkatan efektivitas radiasi terhadap tumor dan minimalisasi paparan terhadap organ risiko (OAR). Studi ini menggunakan metode kuantitatif analitik dengan pendekatan observasional untuk mengevaluasi proses pembuatan dan kegunaan alat fiksasi kaki pada pengobatan kanker serviks. Data dikumpul melalui kuisioner dan dianalisis menggunakan uji Kappa untuk menilai reliabilitas antar penilai. Hasil penilaian kegunaan alat fiksasi kaki menunjukkan adanya kesepakatan yang kuat di antara para responden, dengan indikasi bahwa tidak ada ketidaksetujuan, 68 respons setuju, dan 13 sangat setuju pada indikator kegunaan, kemudahan penggunaan, kemudahan belajar, dan kepuasan penggunaan. Prototipe alat fiksasi kaki telah menunjukkan hasil yang sangat positif dalam memastikan posisi yang tepat selama radioterapi kanker serviks, meningkatkan akurasi pengobatan serta keamanan pasien, yang menegaskan efektivitasnya dalam praktek klinis.
Tindakan Right Heart Catheterization (RHC) pada Indikasi Penyakit Atrial Septal Defect (ASD) Serta Peran Radiografer dalam Penanganannya Utami1, I Gusti Ayu Rahayu Wi; Wulandari, Putu Irma; Kusman, Kusman
KOLONI Vol. 2 No. 4 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/koloni.v2i4.532

Abstract

Right heart catheterization is an invasive hemodynamic procedure that can be used to directly measure right heart pressure and calculate cardiac output. RHC is also considered to be the gold standard in the measurement of pulmonary artery pressure, in diagnosing increased heart filling pressure. Blood sampling in the intracardiac space measuring saturation among others: SVC (superior vena cava), MPA (main pulmonary artery), High and Low IVC (inferior vena cava), High and Low SVC (superior vena cava), High-Mid-Low RA (right atrium), Mid and Outflow RV (right ventricle), Right and Left PA (pulmonary artery), LV (left ventricle), and Distal Aorta. And additional samples are LA (left atrium) and PV (pulmonary vein). The measured saturation will be calculated using the formula by considering the value of flow ratio, PAR, mix vein, PVR, PARi, PVRi, Qs, Qp. The competency elements in SKKNI are very important to be applied so that radiographers can meet the standards of knowledge, skills and attitudes required by radiographers in carrying out their roles, functions and authorities when carrying out activities in the intervention room. This study is a literature review in which literature exploration is carried out in various databases using keywords such as "Right Heart Catheterization, Atrial Septal Defect, radiographer role, hemodynamic. Aiming to explore the literature on Right Heart Catheterizat
Analisis penggunaan media kontras pada pemeriksaan radiologi intervensi cerebral digital subtraction angiography Efendi, Ahmad; Wulandari, Putu Irma; Susanta, I Putu Adi
FLORONA : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 3 No. 1 (2024): Florona: Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : ARKA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55904/florona.v3i1.1339

Abstract

DSA merupakan prosedur endovascular yang menjadi gold standar untuk semua tindakan pembuluh darah otak. Jenis media kontras yang digunakan di RSUP Prof. DR. I.G.N.G Ngoerah Denpasar adalah media kontras iodium non-ionik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur penggunaan media kontras serta untuk menganalisis jumlah rata-rata media kontras yang diterima pasien pada pemeriksaan radiologi intervensi pada tindakan DSA Cerebral di RSUP Prof. DR. I.G.N.G Ngoerah Denpasar. Jenis penelitian merupakan gabungan penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan survei dan observasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata media kontras yang diterima pasien pada pemeriksaan DSA Cerebral pada tahun 2022 yaitu 46,88 ml dan 47,31 ml. Persiapan pasien yaitu puasa 4-6 jam, cek creatinin, perhitungan jumlah kontras menggunakan rumus 4mlxBB(kg)/kreatinin, jenis media kontras 320 dan 370, vol MK 5-10cc dilarutkan kedalam larutan NaCl dengan perbandingan 2:1 sekali injeksi, treatment rehidrasi dan banyak minum air putih. Dapat disimpulkan bahwa reaksi yang terjadi yaitu rasa panas pada bagian tertentu di kepala. Dari 21 data pasien, 8 pasien yang mengunakan media kontras 320 rata-rata nya 46,88 ml. 13 pasien yang mengunakan media kontras 370 rata-rata nya 47,31 ml.