Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

REVIEW ARTIKEL: PENINGKATAN KELARUTAN SENYAWA OBAT ANTIMALARIA MENGGUNAKAN METODE MODIFIKASI KO-KRISTAL Hasna; Hermanto, Faizal
Jurnal Buana Farma Vol. 4 No. 3 (2024): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v4i3.1134

Abstract

Malaria is an infectious disease caused by the Plasmodium parasite that infects humans through the bite of female Anopheles mosquitoes. Most antimalarial drugs have limitations in terms of solubility. Drug solubility is a very important parameter that determines the effectiveness of the drug, with good drug solubility, the drug can achieve optimal bioavailability and pharmacological effects, based on this, efforts are needed to overcome these problems in order to provide effective and efficient therapy to patients using existing antimalarial drugs that have been modified in their physicochemical properties so that their solubility increases. The purpose of this study was to review various studies that used the co-crystal modification method to increase the solubility of antimalarial drug compounds. This study was designed using the Narrative Review method, article searches were carried out using two databases, namely Google Scholar and PubMed, with the keywords "Co-crystal" OR "Antimalaria". In this study, 7 articles were found that met the inclusion and exclusion criteria. The selected articles are articles that discuss antimalarial drugs (artesunate, artemisinin, pyrimethamine) developed by the co-crystal method which experienced a multi-fold increase in solubility compared to its pure preparation. The co-crystal method can be a solubility enhancing solution for antimalarial drugs that have low solubility in water, increasing the solubility of antimalarial drugs causes the bioavailability of the drug to increase, so that the drug can provide good therapeutic effects.
Literatur Review Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Preeklampsia pada Ibu Bersalin Hasna; Selviana, Riska; Anggraeni, Rini; Donela, Ardenia; Gresloan, Anny; Wahyuni, Sri; Pereira Doro, Noviana; Kartika Sari
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 1 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Preeclampsia is a syndrome characterized by increased blood pressure and proteinuria that appears in the second trimester of pregnancy. This preeclampsia will usually recover in the postnatal period. Preeclampsia can occur antenatally, intranatally, postnatally. Mothers who experience hypertension due to pregnancy range from 10%, 3-4% of them have preeclampsia, 5% have hypertension and 1-2% have chronic hypertension. The highest cause of maternal and fetal mortality is due to preeclampsia. (Sari et al., 2021) Risk factors that can increase the incidence of preeclampsia are parity, extreme age and disease history. Preeclampsia is a complication of pregnancy that can result in an increase in AKI and AKB. Early prediction and screening of risk factors, especially age and parity, are recommended to prevent complications from continuing and improve maternal and fetal well-being. (Sartika et al., 2019).   Abstrak Preeklampsia adalah sindrom yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah dan proteinuria yang muncul pada trimester kedua kehamilan. Preeklampsia ini biasanya akan pulih diperiode postnatal. Preeklampsia bisa terjadi pada antenatal, intranatal, postnatal. Ibu yang mengalami hipertensi akibat kehamilan berkisar 10%, 3 – 4 % diantaranya mengalami preeklampsia, 5 % mengalami hipertensi dan 1 – 2 % mengalami hipertesi kronik. Penyebab tertinggi angka kematian ibu dan janin adalah disebabkan akrena Preekampsia. (Sari et al., 2021). Faktor risiko yang dapat meningkatkan insiden preeklampsia ialah paritas, usia yang ekstrim dan riwayat penyakit. Preeklampsia termasuk penyulit kehamilan yang bisa berakibat peningkatan AKI dan AKB. Prediksi dan screening awal pada faktor resiko terutama usia dan paritas direkomendasikan untuk pencegahan komplikasi berlanjut dan meningkatkan kesejahteraan ibu danjanin.(Sartika et al., 2019).
Pelatihan dan pemberdayaan masyarakat dalam pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) Sultan Hazanuddin; Saskia Aulia Ashar; Muhammad Aidil Ramadhan Syafruddin; Nur Abidah; Muhammad Adrian; Muh Ainul Fitrah; Andi Dihya; Baiduri Musfira Saad; Idawati; Hasna
Jurnal Dedikasi Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2024): Jurnal Dedikasi Masyarakat
Publisher : P3HKI - Universitas Muhammadiyah Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/jdm.v7i2.3149

Abstract

Watang Bacukiki Village, Parepare, is rich in coconut trees. However, society has not fully utilized its economic potential and health benefits. This is caused by a lack of knowledge and skills in processing old coconuts and the perception that the process is complicated and requires high costs. Through instruction and mentoring, this service project seeks to improve the community's understanding of and proficiency in the conversion of aged coconuts into virgin coconut oil (VCO). The method used is a participatory and educational approach using lecture, discussion, demonstration, and mentoring techniques. The learning media used are handouts and videos. The community was very enthusiastic and knowledgeable about the principles and procedures involved in creating VCO. Additionally, the community now has more options to improve welfare and income thanks to this training. The community's knowledge and proficiency in turning old coconuts into VCO has increased as a result of this service project, which has also created new potential to improve welfare and revenue.
Akupresure Efektif untuk Mengurangi Nyeri Haid Heryn Mandala Putri; Frischila Barnabas , Yuni; Hasna; Asmukyati, Yati; Sari, Kartika
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menstrual pain or dysmenorrhea is one of the problems often experienced by young women during menstruation. Dysmenorrhea can cause symptoms such as dizziness, cold sweats, and even fainting. If not treated quickly, it can affect a person's consciousness and even affect heart rhythm. Menstrual pain can be treated in pharmacological and non-pharmacological ways. One of the recommended non-pharmacological therapies is acupressure. The purpose of this activity is to introduce acupressure to adolescents as a solution to overcome menstrual pain. The method used in carrying out community service is Hybrid Learning. Community Service will be carried out in 3 stages, namely the First Stage is preparing by collaborating with partners. The Second Stage is the implementation stage, before the counseling is carried out, a pretest is carried out to explore adolescent knowledge. Furthermore, education and training on menstrual pain acupressure are carried out by directly practicing menstrual pain acupressure. The Third Stage is evaluating by providing a posttest and direct interviews and ending with making an activity report. From the results of Community Service, it was found that this activity was attended by 20 adolescents. Before the counseling on menstrual pain acupressure was conducted, it was found that most of the adolescents' knowledge was in the poor category, namely 14 people (70%) and after the counseling, 20 adolescents' (100) had good knowledge. There was an influence of education using Leaflets and Demonstrations on adolescents' knowledge of menstrual pain acupressure (p value = 0.000). It can be concluded that there was an increase in knowledge before and after counseling on acupressure. It is hoped that health workers will improve health promotion programs on how to overcome dysmenorrhea in adolescents non-pharmacologically, especially acupressure. Abstrak Nyeri haid atau dismenore adalah salah satu masalah yang seringkali dialami oleh wanita muda ketika menstruasi. Disminore bisa menyebabkan gejala seperti pusing, keringat dingin, bahkan sampai pingsan. Jika tidak ditangani dengan cepat, hal ini dapat berdampak pada kesadaran seseorang dan bahkan memengaruhi irama jantung. Penanganan nyeri haid dapat dilakukan dengan cara yaitu, secara farmakologi dan non farmakologi. Adapun terapi non farmakologi yang dianjurkan salah satunya yaitu akupresur. Tujuan kegiatan ini adalah memperkenalkan akupresure kepada remaja sebagai Solusi dalam mengatasi nyeri haid. Metode yang digunakan dalam melakukan pengabdian masyarakat yaitu Hybrid Learning. Pengabdian Masyarakat akan dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu Tahap Pertama melakukan persiapan dengan cara melakukan kerja sama dengan mitra. Tahap Kedua tahap pelaksanaan, sebelum dilakukan penyuluhan, dilakukan pretest untuk menggali pengetahuan remaja. Selanjutnya dilakukan edukasi dan pelatihan akupresure nyeri haid dengan mempraktekkan langsung akupresure nyeri haid. Tahap Ketiga Melakukan evaluasi dengan cara memberikan posttest dan wawancara secara langsung dan diakhiri dengan membuat laporan kegiatan. Dari hasil pengabdian Masyarakat didapatkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 20 orang remaja. Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai akupresure nyeri haid didapatkan sebagian besar pengetahuan  remaja dalam kategori kurang yaitu sebanyak 14 orang (70%) dan setelah dilakukan penyuluhan remaja memiliki pengetahuan dengan kategori baik sebanyak 20 orang (100)%. Terdapat pengaruh edukasi menggunakan Leaflet dan Demonstrasi terhadap pengetahuan remaja mengenai akupresure nyeri haid (p value=0,000). Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan penyeluhan mengenai akupresure.  Diharapkan tenaga kesehatan meningkatkan program promosi kesehatan mengenai cara mengatasi disminore pada remaja secara non farmokologi terutama akupresure.
Improving Reading Comprehension of The Tenth-Grade Students at Islamic Senior High School Through the Use of Sticky Notes Strategy Septia Puspita Sari; Jamiluddin; Hasna; Budi
IDEAS: Journal on English Language Teaching and Learning, Linguistics and Literature Vol. 13 No. 2 (2025): IDEAS: Journal on English Language Teaching and Learning, Linguistics and Lite
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24256/ideas.v13i2.6761

Abstract

This review evaluates a study exploring the use of the Sticky Notes Strategy to enhance reading comprehension among tenth-grade students at Islamic Senior High School. The study adopts a quasi-experimental design involving 38 students, equally divided into experimental and control groups. Pre-tests and post-tests were administered, and data were analyzed using SPSS 23. The results indicate significant improvements in reading comprehension scores for the experimental group, with a mean difference of 27.789 (p < 0.05). Results showed that sticky notes significantly improved students' ability to identify main ideas by 30% compared to traditional methods. This strategy increased engagement and encouraged metacognitive interaction with texts. The findings underscore the potential of simple, interactive tools to foster deeper learning in EFL contexts and promote student-centered literacy practices in Indonesian classrooms.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEBIASAAN JAJAN DENGAN KEJADIAN TIFOID DI RUMAH SAKIT PELAMONIA TK. II MAKASSAR Nurfitri; Esse Puji Pawenrusi; Hasna
Jurnal Mitrasehat Vol. 13 No. 1 (2023): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v13i1.401

Abstract

Latar belakang: Kondisi hidup yang lebih baik dan pengenalan antibiotik mengakibatkan penurunan drastis morbiditas dan mortalitas demam tifoid di negara-negara industri. Namun, penyakit ini terus menjadi masalah kesehatan masyarakat di banyak wilayah berkembang di Afrika, Mediterania Timur, Asia Tenggara, dan Pasifik Barat. Pada perkiraan tahun 2019, terdapat 9 juta kasus demam tifoid setiap tahunnya, yang mengakibatkan sekitar 110.000 kematian per tahun. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan kebiasaan jajan dengan kejadian tifoid di rumah sakit Pelamonia TK II Makassar. Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di RS. TK II Pelamonia Makassar. Penelitian ini dilakukan di RS. TK II Pelamonia Makassar. Populasi sebanyak 135 orang Di RS. TK II Pelamonia Makassar dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 45 responden. Analisis data menggunakan uji cji-square. Hasil: Pada penelitian ini diperoleh umur terbanyak adalah 21-30 tahun 26 responden (57.8%), dan kelompok umur terendah 41-50 tahun sebanyak 4 responden (8.9%), dengan jenis kelamin perempuan 24 responden (53.3%) dan jenis kelamin laki-laki 21 tahun (46.7%) dan tingkat pendidikan tertinggi S1 sebanyak 35 responden (77.8%). Dan untuk tingkat pengetahuan baik 18 responden (43.3%), cukup 17 responden (31.0%) dan kurang 10 responden (25.7%). Dan untuk pelaksanaan kebiasaan makan di luar rumah baik 35 responden (77.8%) dan buruk 10 responden (22.2%). Hubungan antara pengetahuan dengan kejadian tifoid di RS. TK II Pelamonia Makassar dengan nilai p 0.000. Kesimpulan: Berdasarkan hasil analisa dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dan kebiasaan jajan dengan kejadian tifoid di rumah sakit Pelamonia TK II Makassar.