Menstrual pain or dysmenorrhea is one of the problems often experienced by young women during menstruation. Dysmenorrhea can cause symptoms such as dizziness, cold sweats, and even fainting. If not treated quickly, it can affect a person's consciousness and even affect heart rhythm. Menstrual pain can be treated in pharmacological and non-pharmacological ways. One of the recommended non-pharmacological therapies is acupressure. The purpose of this activity is to introduce acupressure to adolescents as a solution to overcome menstrual pain. The method used in carrying out community service is Hybrid Learning. Community Service will be carried out in 3 stages, namely the First Stage is preparing by collaborating with partners. The Second Stage is the implementation stage, before the counseling is carried out, a pretest is carried out to explore adolescent knowledge. Furthermore, education and training on menstrual pain acupressure are carried out by directly practicing menstrual pain acupressure. The Third Stage is evaluating by providing a posttest and direct interviews and ending with making an activity report. From the results of Community Service, it was found that this activity was attended by 20 adolescents. Before the counseling on menstrual pain acupressure was conducted, it was found that most of the adolescents' knowledge was in the poor category, namely 14 people (70%) and after the counseling, 20 adolescents' (100) had good knowledge. There was an influence of education using Leaflets and Demonstrations on adolescents' knowledge of menstrual pain acupressure (p value = 0.000). It can be concluded that there was an increase in knowledge before and after counseling on acupressure. It is hoped that health workers will improve health promotion programs on how to overcome dysmenorrhea in adolescents non-pharmacologically, especially acupressure. Abstrak Nyeri haid atau dismenore adalah salah satu masalah yang seringkali dialami oleh wanita muda ketika menstruasi. Disminore bisa menyebabkan gejala seperti pusing, keringat dingin, bahkan sampai pingsan. Jika tidak ditangani dengan cepat, hal ini dapat berdampak pada kesadaran seseorang dan bahkan memengaruhi irama jantung. Penanganan nyeri haid dapat dilakukan dengan cara yaitu, secara farmakologi dan non farmakologi. Adapun terapi non farmakologi yang dianjurkan salah satunya yaitu akupresur. Tujuan kegiatan ini adalah memperkenalkan akupresure kepada remaja sebagai Solusi dalam mengatasi nyeri haid. Metode yang digunakan dalam melakukan pengabdian masyarakat yaitu Hybrid Learning. Pengabdian Masyarakat akan dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu Tahap Pertama melakukan persiapan dengan cara melakukan kerja sama dengan mitra. Tahap Kedua tahap pelaksanaan, sebelum dilakukan penyuluhan, dilakukan pretest untuk menggali pengetahuan remaja. Selanjutnya dilakukan edukasi dan pelatihan akupresure nyeri haid dengan mempraktekkan langsung akupresure nyeri haid. Tahap Ketiga Melakukan evaluasi dengan cara memberikan posttest dan wawancara secara langsung dan diakhiri dengan membuat laporan kegiatan. Dari hasil pengabdian Masyarakat didapatkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 20 orang remaja. Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai akupresure nyeri haid didapatkan sebagian besar pengetahuan remaja dalam kategori kurang yaitu sebanyak 14 orang (70%) dan setelah dilakukan penyuluhan remaja memiliki pengetahuan dengan kategori baik sebanyak 20 orang (100)%. Terdapat pengaruh edukasi menggunakan Leaflet dan Demonstrasi terhadap pengetahuan remaja mengenai akupresure nyeri haid (p value=0,000). Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan penyeluhan mengenai akupresure. Diharapkan tenaga kesehatan meningkatkan program promosi kesehatan mengenai cara mengatasi disminore pada remaja secara non farmokologi terutama akupresure.