Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penerapan Prosedur Tindakan Keperawatan Pemasangan Cairan Infus Di Instalasi Gawat Darurat Lumastari Ajeng Wijayanti; Muhammad Yunus; Surtikanti Surtikanti; Viyan Septiyana Achmad; Abdul Rivai Saleh Dunggio; Ferdinandus Suban Hoda; Rahmat Pannyiwi
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 2 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i2.10159

Abstract

Standar Operasional Prosedur memasang selang infus yang digunakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia adalah cuci tangan, dekatkan alat, jelaskan kepada klien tentang prosedur dan sensasi yang akan dirasakan selama pemasangan infus, atur posisi pasien berbaring, siapkan cairan dengan menyambung botol cairan dengan selang infus dan gantungkan pada standar infus, menentukan area vena yang akan ditusuk, pasang alas, pasang tourniket pembendung ± 15 cm diatas vena yang akan ditusuk, pakai sarung tangan, desinfeksi area yang akan ditusuk dengan diameter 5-10 cm, tusukan intra vena catheter ke vena dengan jarum menghadap ke jantung, pastikan jarum intra vena masuk ke vena, sambungkan jarum intra vena dengan selang infus, lakukan fiksasi ujung jarum intra vena ditempat insersi, tutup area insersi dengan kasa kering kemudian plester, atur tetesan infus sesuai program medis, lepas sarung tangan, pasang label pelaksanaan tindakan yang berisi : nama pelaksana, tanggal dan jam pelaksanaan, bereskan alat, cuci tangan, dan observasi dan evaluasi respon pasien, catat pada dokumentasi keperawatan Pemasangan infus atau terapi intravena yang dilakukan secara terus menerus dan dalam jangka waktu yang lama, tentunya akan meningkatkan terjadinya komplikasi dari pemasangan infus, salah satunya adalah flebitis. Pemasangan infus adalah salah satu cara atau bagian dari pengobatan untuk memasukkan obat atau vitamin ke dalam tubuh pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang Tingkat Kepatuhan Perawat Dalam Melaksanakan Standar Operasional Prosedur Pemasangan Infus Di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit di Makassar. Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan Case Study Research. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu panduan wawancara dan panduan observasi. Hasil penelitian didapatkankan bahwa sikap perawat sudah mulai ramah terhadap pasien, sebelum memasang infus perawat terlebih dahulu mempersiapkan alat, dan perawat sudah melakukan tindakan sesuai Standar Operasional Prosedur. Hasil observasi peneliti didapatkan perawat melakukan tindakan tidak semuanya sesuai Standar Operasional Prosedur , sebagian perawat tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan. Hasil penelitian memberikan informasi kepada tenaga kesehatan khususnya perawat terkait dengan Tingkat Kepatuhan Perawat Dalam Melaksanakan Standar Operasional Prosedur.
DETEKSI DINI FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR PADA PRAJURIT TNI AL DI MAKO KOARMADA RI Lila Irawati Tjahjo Widuri; R.M Tjahja Nurrobi; Rahmat Pannyiwi; Handrian Rahman Purawijaya; Elies Fitriani
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.37901

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko penyakit tidak menular (seperti penyakit jantung, diabetes, stroke) pada lingkungan anggota TNI di Mako Koarmada TNI AL. Tim peneliti melakukan pemeriksaan kesehatan pada prajurit dan keluarganya, meliputi cek BMI, tekanan darah, kadar gula darah, dan asam urat. Hasil identifikasi menunjukkan adanya masalah kesehatan yang cukup serius pada lingkungan anggota Mako Koarmada TNI AL. Pada laki-laki 40,32% memiliki tekanan darah tinggi, pada perempuan 29,31%. Gula darah tinggi pada laki-laki 4,83% dan 3,44% pada perempuan. Kadar asam urat 24,19% pada laki-laki dan 12,06% pada perempuan, serta hampir separuh anggota mengalami obesitas yaitu sebesar 40,83%. Hal tersebut menunjukkan bahwa penyakit tidak menular merupakan masalah kesehatan yang perlu diwaspadai di lingkungan anggota dan keluarga Mako Koarmada TNI AL. Untuk mengatasi masalah ini, dapat diberikan penyuluhan tentang gaya hidup sehat sekaligus dilakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin guna mencegah dan mendeteksi dini penyakit tidak menular sedari dini pada lingkungan anggota dan keluarga Mako Koarmada TNI AL
PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERMASALAHAN SOSIAL PERNIKAHAN USIA DINI PADA REMAJA DI SMA 21 MAKASSAR Halimatussakdiyah Halimatussakdiyah; Fika Lestari; Sulaiman Sulaiman; Henry A. Ruagadi; Yakin Ngguna; Siti Badria Asikin; Rahmat Pannyiwi
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024): Volume 5 No. 2 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i2.27513

Abstract

Pernikahan usia anak atau pernikahan dini masih menjadi masalah serius di Indonesia. Siswa sekolah sebagai generasi pada kelompok umur tersebut perlu memiliki pengetahuan yang komprehensif terkait penyebab dan akibat pernikahan usia anak sebagai upaya preventif. Kegiatan pengabdian masyarakat ini penting dilakukan dengan tujuan mengubah pola pikir siswa terhadap penyebab dan dampak dari pernikahan usia anak atau pernikahan dini tersebut. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan metode sosialisasi dan bertempat di SMA Negeri 21 Makassar. Sebanyak 41 peserta mengikuti kegiatan tersebut. Hasil analisis dari pretest dan posttest menunjukkan bahwa sebelum sosialisasi dilakukan, masih terdapat siswi yang memiliki persepsi positif dan persepsi relatif terhadap dampak pernikahan usia anak. Setelah dilakukan sosialisasi, persepsi dan pemahaman mereka terhadap pernikahan dini berubah. Hal ini menjukkan bahwa setelah diadakan sosialisasi, persepsi dan pemahaman siswa berubah. Kasus pernikahan usia dini korban paling banyak dari pernikahan dini adalah remaja perempuan. Secara umum kasus penikahan usia dini banyak terjadi pada keluarga miskin, berpendidikan rendah dan dropout dari sekolah. Mendapatkan pengalaman sebagai educator dan mengaplikasikan pembelajaran dalam bentuk kegiatan pendidikan kesehatan, memberikan penyuluhan atau pendidikan kesehatan. Diharapkan setelah dilakukan penyuluhan, pernikahan usia disini pada remaja dapat teratasi.
HEALTH EDUCATION TENTANG STROKE PADA MASYARAKAT KELURAHAN PACCERAKKANG KECAMATAN TAMALANREA SULAWESI SELATAN Rinovian Rais; Yermi Yermi; Muh Yunus; Febri Sriyanti; Kurniati Nawangwulan; A. Nursinah; Rahmat Pannyiwi
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2024): Volume 5 No. 3 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i3.28665

Abstract

Stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak, bukan oleh sebab yang lain (WHO). Gangguan fungsi syaraf pada stroke disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non traumatik. Gangguan syaraf tersebut menimbulkan gejala antara lain: kelumpuhan wajah atau anggota badan, bicara tidak lancar, bicara tidak jelas (pelo), perubahan kesadaran, gangguan penglihatan, dan lain-lain. Stroke merupakan penyebab disabilitas nomor satu dan penyebab kematian nomor dua di dunia setelah penyakit jantung iskemik baik di negara maju maupun berkembang. Kondisi seperti inilah yang menyebabkan penderita stroke memiliki ketergantungan yang tinggi dalam melakukan aktivitas sehari-hari terhadap orang lain. Tujuan Program Pengabdian Pada Masyarakat ini dilakukan untuk mendeteksi dini faktor resiko stroke pada masyarakat Kelurahan Paccerakkang Kecamatan Biringkanaya. Kegiatan PkM dilaksanakan di Kelurahan Paccerakkang. Kegiatan edukasi kesehatan stroke dilakukan di Kelurahan Paccerakkang. Jumlah peserta yang hadir sebanyak 35 orang. Metode dalam kegiatan PkM ini dilaksanakan dengan metode ceramah atau penyampaian materi terkait dengan Stroke. Pada awal kegiatan PkM penyuluhan kesehatan, masyarakat diberikan pre-test untuk mengetahui pengetahuan masyarakat tentang stroke. Hasil post test yang diberikan mengenai pengetahuan tentang penyakit stroke didapatkan bahwa pengetahuan masyarakat Kelurahan Paccerakkang bertambah dan meningkat setelah diberikan materi penyuluhan dengan hasil nilai post test lebih besar dari nilai pre test. Namun tidak menutup kemungkinan ada beberapa orang yang mempunyai nilai post test.