Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pola Asuh Orangtua dalam Mendidik Akhlakul Kharimah Remaja pada Keluarga Pedagang di Kelurahan Ciroyom Kota Bandung Refansyah, Erfan; Saeppudin, Aep; Asikin, Ikin
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v4i1.12235

Abstract

Abstract. Parents always want to provide the best for their children, especially in the aspect of education, with various efforts parents strive so that their children must be more successful than their parents. Parental care is the actions and attitudes of parents who show love but also provide direction to ensure that children's physical and emotional well-being. Children are a mandate from Allah SWT and must be guarded and educated to achieve excellence in life and get closer to Allah SWT. This research was written with the title Parenting Patterns in Educating Adolescent Morals in Merchant Families in Ciroyom Village, Bandung City, this research was conducted with Qualitative Research Methods with data collection techniques in the form of interviews and documentation studies where the results of the study found that the parents of traders who are all busy trading in Ciroyom Market in the process of ensuring the moral development of their children by entrusting them to Youth Organization and Mosque Youth with various programs owned by youth organizations and mosque youth, ranging from Social Services to Recitation which has an impact on the development of morality, values and norms adopted by the community. Keywords: Adolescent Parenting, Traders' Parents, Youth Organization, Mosque. Abstrak. Orang tua selalu menginginkan memberikan yang terbaik untuk anaknya khususnya dalam aspek pendidikan, dengan berbagai upaya orang tua berjuang agar anaknya harus lebih sukses dari orang tuanya. Pengasuhan orang tua adalah tindakan dan sikap orang tua yang menunjukkan cinta namun juga memberikan pengarahan untuk menjamin agar fisik dan emosional anak sejahtera. Anak adalah amanat dari Allah SWT dan harus dijaga dan dididik untuk mencapai keutamaan dalam hidup dan mendekatkan diri pada Allah SWT. Penelitian ini ditulis dengan judul Pola Asuh Orang Tua Dalam Mendidik Akhlak Remaja Pada Keluarga Pedagang Di Kelurahan Ciroyom Kota Bandung, penelitian ini dilakukan dengan Metode Penelitian Kualitatif dengan Teknik pengambilan data berupa wawancara dan studi dokumentasi dimana hasil penelitian ditemukan bahwa orangtua pedagang yang serba sibuk berdagang di Pasar Ciroyom dalam proses memastikan perkembangan akhlak anaknya dengan cara menitipkan di Karang Taruna dan Remaja Masjid dengan berbagai program yang dimiliki oleh karang taruna dan remaja masjid, mulai dari Bakti Sosial hingga Pengajian yang berdampak pada perkembangan moralitas, nilai-nilai dan norma-norma yang di anut oleh masyarakat.
Implikasi Pendidikan dari Q.S Hud 42-46 tentang Kisah Kan’an Bin Nuh AS terhadap Pendidikan Akhlak Anak Abdurrahman, Muhammad Nabhan; Asikin, Ikin; Mulyani, Dewi
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v4i1.12277

Abstract

Abstract. Moral education for children is very important. If parents do not properly educate or pay attention to them, children will grow up with poor morals. This phenomenon is characterized by a moral crisis, especially in children, which is still affecting all around us, namely mazmumah morals. This research aims to develop good characteristics in children towards their parents. The research method used is a descriptive analysis method and a qualitative approach using library research techniques and analysis of tafsir books. Accompanied by a survey of literature related to the problem observed. The author uses the tahlili interpretation method, namely explaining the meaning of mufradat and sentences and identifying the opinions of the mufassirs. The results of this research from Q.S Hud 42-46 are the implications of moral education for children which include: Disobedience and arrogance do not benefit the perpetrator, Religious ties are stronger than hereditary ties and have no relationship to the piety and piety of descendants, Instilling the values of aqidah will lead to knowing who its creator is. what is their religion and what they must believe in? By example, for children who are used to imitating the good habits of their parents, children will easily imitate good things. Instilling and cultivating moral educational values in children is very necessary for parents, so that a child has good characteristics, especially morals towards parents. Providing moral learning to children from an early age will create habits in the future. as is the lesson that can be taken from Q.S Hud 42-46 about the story of Kan'an Bin Nuh AS so that parents pay more attention to the moral education of their children. Abstrak. Pendidikan akhlak terhadap anak sangat penting. Jika tidak dididik atau diperhatikan secara benar oleh para orang tua, maka nantinya anak tumbuh dalam keadaan akhlak yang kurang baik. Fenomena ini ditandai dengan krisis akhlak, khususnya pada anak yang sampai sekarang ini masih melanda disekitar kita yaitu akhlak mazmumah. penelitian ini bertujuan untuk menumbuhkan karakteristik anak dengan baik terhadap orang tua. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis dan pendekatan kualitatif dengan menggunakan teknik library research dan menggunakan analisis pada kitab-kitab tafsir. Disertai dengan survei terhadap literatur yang berkaitan dengan masalah yang diamati. penulis menggunakan metode tafsir tahlili yaitu menjelaskan makna mufradat dan kalimat serta mengidentifikasi pendapat para mufassir. Hasil penelitian dari Q.S Hud 42-46 ini yaitu implikasi pendidikan akhlak bagi anak yang meliputi Pembangkangan dan kesombongan tidak mendapatkan manfaat bagi pelakunya, Ikatan agama lebih kuat ketimbang ikatan keturunan dan tak ada hubungan bagi kesalehan dan ketakwaan keturunan, Menanamkan nilai akidah akan mengenal siapa penciptanya apa agamanya dan apa saja yang wajib diimaninya, Keteladanan bagi anak yang terbiasa meniru kebiasaan baik orang tua maka anak akan mudah meniru hal-hal baik. Menanamkan dan menumbuhkan nilai-nilai pendidikan akhlak pada anak sangat diperlukan oleh orang tua, agar seorang anak memiliki karakteristik yang baik terutama akhlak terhadap orang tua. Memberikan pembelajaran akhlak kepada anak sejak dini akan menjadikan pembiasaan dimasa yang akan datang. sebagaimana pembelajaran yang bisa diambil dalam Q.S Hud 42-46 tentang kisah Kan'an Bin Nuh AS agar orang tua lebih memperhatikan pendidikan akhlak terhadap anak-anaknya.
Implementasi Program Turjuman Al-Qur’an dalam Membentuk Akhlak Kepada Allah Swt pada Kelompok Akhwat di SMP IT Anni’mah Bandung Resty Hadianingtyas; Asikin, Ikin; Nur Inten, Dinar
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v4i2.15175

Abstract

Abstract. The most important character that must be taught to someone is character to Allah Swt. The Turjuman Al-Qur'an program is a Qur'anic learning that can be used to make it easier for students to understand the meaning of each word, each sentence and the essence of the Qur'anic verse. This research aims to: (1) to know the planning of the Al-Qur'an turjuman program in shaping morals to Allah Swt in the akhwat group, (2) to know the implementation of the Al-Qur'an turjuman program in shaping morals to Allah Swt in the akhwat group, (3) to know the evaluation of the Al-Qur'an turjuman program in shaping morals to Allah Swt in the akhwat group, (4) to know the obstacles and solutions to the Al-Qur'an turjuman program in shaping morals to Allah SWT in the akhwat group at SMP IT Anni'mah Bandung. The results showed that: (1) The planning of the Turjuman Al-Qur'an program is carried out in a comprehensive and structured manner to ensure that students understand and practice the teachings of the Qur'an in their daily lives. (2) The implementation of the Turjuman Al-Qur'an program in shaping morals to Allah SWT in the akhwat group, has three parts, namely: opening, core activities, and closing. (3) Evaluation in this program is carried out through end of lesson assessments, observation of students' daily behavior, and the use of questionnaires and surveys (4) Obstacles and solutions in the Qur'anic turjuman program; obstacles: including time constraints due to busy academic schedules, and lack of support from some parents. Solutions: adjustments to the learning schedule and increased communication with parents. Abstrak. Akhlak paling utama yang harus diajarkan kepada seseorang adalah akhlak kepada Allah Swt. Program Turjuman Al-Qur’an adalah suatu pembelajaran Al-Qur’an yang dapat digunakan untuk memudahkan siswa dalam memahami makna perkata, perkalimat serta intisari dari ayat Al-Qur’an. Peneliti ini bertujuan untuk: (1) mengetahui perencanaan program turjuman Al-Qur’an dalam membentuk akhlak kepada Allah Swt pada kelompok akhwat, (2) mengetahui pelaksanaan program turjuman Al-Qur’an dalam membentuk akhlak kepada Allah Swt pada kelompok akhwat, (3) mengetahui evaluasi program turjuman Al-Qur’an dalam membentuk akhlak kepada Allah Swt pada kelompok akhwat, (4) mengetahui hambatan dan solusi program turjuman Al-Qur’an dalam membentuk akhlak kepada Allah Swt pada kelompok akhwat di SMP IT Anni’mah Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwasanya: (1) Perencanaan program Turjuman Al-Qur'an dilakukan secara komprehensif dan terstruktur untuk memastikan siswa memahami dan mengamalkan ajaran Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari. (2) Pelaksanaan program turjuman Al-Qur’an dalam membentuk akhlak kepada Allah Swt pada kelompok akhwat, memiliki tiga bagian, yaitu: pembukaan, kegiatan inti, dan penutup. (3) Evaluasi dalam program ini dilakukan melalui penilaian akhir pelajaran, observasi perilaku sehari-hari siswa, dan penggunaan kuesioner serta survei (4) Hambatan dan solusi dalam program ini; hambatan: termasuk keterbatasan waktu akibat jadwal akademik yang padat, dan kurangnya dukungan dari sebagian orang tua. Solusi: penyesuaian jadwal pembelajaran dan peningkatan komunikasi dengan orang tua.
Penerapan Metode Talaqi dan Metode Tasmi' pada Program Kelas Takhosus Tahfidz Al-Qur'an di MI Nur Al-Hijrah Alya Deva Rella; Asikin, Ikin; Mulyani, Dewi
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v4i2.15542

Abstract

Abstract. Indonesia is a country with the largest muslim majority in the world which is around 86% of the total population of 275 million people, Indonesi has a potensial to produce Al-qur’an memorize. However in reality in the level of Al-Qur’an memorization in Indonesia is still relatively low only around 30 thousend people which is around 0,01%. The methode used will later be evaluated to determine whether it is running or not by the teacher and principal, the evaluation is a carried out in the form of daily evaluation, and evaluation conducted at the end of each semester. The study determine: (1) implementation aplication the talaqi method and the tasmi’ method in the takhosus tahfidz Al-Qur’an program at MI Nur Al-Hijrah, (2) roles of teacher and student the talaqi method and the tasmi’ method in the takhosus tahfidz Al-Qur’an program at MI Nur Al-Hijrah, (3) the results and evalution of the appliaction of the method and tasmi’ method. This research was conducted using aqualitative approach with descriptive methods that present data in accordance with the facts in the field, the techniques used in this study with the stages of observation, interview, and documentation, data analysis techniques using descriptive data that collect data in accordance with the facts with the support of documentary evidence that is categorised game pattern relationship studied. The results of this study indicate that the effectiveness in the application of this method has been running according to aspects but it is better to be separeted from the use of these two methods. As for same vehicles in the application of this method, the person is conducive to the classroom when the teacher performs the talaqi methods. Abstrak. Indonesia merupakan negara dengan mayoritas pemeluk islam terbanyak di dunia yakni sekitar 86% dari total populasi 275 juta penduduknya, Indonesia memiliki potensi yang cukup tinggi untuk melahirkan para penghafal Al-Qur’an. Namun, pada kenyataannya tingkat penghafal Al-Qur’an di Indonesia masih tergolong rendah hanya sekitar 30 ribu orang yaitu sekitar 0,01%. Metode yang digunakan nantinya akan dilakukan evaluasi untuk mengetahui berjalan atau tidaknya oleh guru dan kepala sekolah, evaluasi yang dilakukan berupa evaluasi harian, evaluasi mingguan, dan evaluasi yang dilakukan setiap akhir semesternya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) langkah-langkah penerapan metode talaqi dan metode tasmi pada program takhosus tahfidz Al-Qur’an di MI Nur Al-Hijrah; (2) peranan guru dan peserta didik dalam menerapkan metode talaqi dan metode tasmi pada program takhosus tahfidz Al-Qur’an di MI Nur Al-Hijrah; (3) hasil dan evaluasi dari penerapan metode talaqi dan metode tasmi pada program takhosus tahfidz Al-Qur’an di MI Nur Al-Hijrah. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif yang menyajikan data sesuai dengan fakta dilapangan, teknik yang dilakukan pada penelitian ini dengan tahap observasi, wawancara, dan dokumnetasi, taknik analisis data menggunakan data deskriptif yang menghimpun data sesuai dengan fakta dengan dukungan bukti dokumentasi yang bersifat kategorisasi dan pola hubungan yang diteliti. Hasil dari penelitian ini menujukan bahwa efetivitas dalam penerapan metode ini telah berjalan sesuai dengan aspek tetapi lebih baik dipisahkan dari penggunaan kedua metode ini. Adapun beberapa kendala dalam penerapan metode ini yaitu kurangnya kondusif ruangan kelas ketika guru melakukan metode talaqi.
Penerapan Metode Tasmi’ Al-Qur’an dalam Meningkatkan Kualitas Hafalan Santri Amalia, Umamah Rizky; Rasyid, A Mujahid; Asikin, Ikin
TA'DIB: JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Vol 13, No 1 (2024): Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/tjpi.v13i1.13560

Abstract

Seorang penghafal al-Qur’an dengan menggunakan metode tasmi’ akan sadar akan kesalahannya, karena bisa saja ia salah mengucapkan huruf atau harakat. Akibatnya, dia akan lebih fokus pada hafalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode tasmi’, hasil penerapan metode tasmi’, perbedaan dan persamaan penerapan metode tasmi’ di DAQU dan di DM. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode tasmi’ di DAQU dan DM sama-sama dimulai dengan mempelajari tajwid terlebih dahulu, kemudian proses menghafal, muroja’ah persiapan tasmi’, dan pelaksanaan kegiatan tasmi’. Hasil penerapan metode tasmi’ di DAQU dan di DM yaitu kegiatan ini dapat membantu meningkatkan kualitas hafalan santri dengan penggunaan metode tasmi’. Perbedaan dan persamaan penerapan metode tasmi’ di DAQU dan di DM dapat disimpulkan bahwa, pada dasarnya perbedaan diantara kedua pesantren ini sama-sama menjadi keunggulan dan daya tarik tersendiri pada masing-masing pesantren. Akan tetapi, kedua pesantren ini sama-sama memprioritaskan program tahfidz. Faktor pendukung dan penghambat ialah kesehatan, kelancaran hafalan motivasi dan lingkungan yang kondusif. Faktor penghambat kurang manajemen waktu, jenuh dan bosan.
Strategi Madrasah Aliyah Al-Hidayah Ibun dalam Membangun Etika Komunikasi Murid kepada Guru Rohmah, Rizki Zakiyah Nur; Asikin, Ikin; Sobarna, Ayi
TA'DIB: JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Vol 13, No 1 (2024): Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/tjpi.v13i1.13587

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data mengenai kebijakan, implementasi dan evaluasi strategi yang diterapkan sekolah untuk membangun komunikasi etis antara siswa dan guru. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kebijakan Madrasah Aliyah Al-Hidayah Ibun mengenai strategi membangun komunikasi etis antara siswa dan guru dilaksanakan melalui tiga strategi, antara lain pembentukan program pelatihan keterampilan komunikasi, pengembangan sekolah positif budaya, dan penerapan sistem penghargaan dan hukuman. . (2) Program pelatihan keterampilan komunikasi siswa dilaksanakan melalui empat program yaitu Matsama, LDKS, Sanlat, dan Duta Etika Komunikasi dan Bahasa yang dilakukan dengan memberikan pemahaman kepada siswa seperti memberikan materi mengenai tata krama dan moral kepada guru. , prinsip etika komunikasi dalam Al-Qur'an. melalui latihan keterampilan berbicara seperti diskusi, public speaking, dan juga latihan khotbah dan ceramah singkat. Madrasah menciptakan budaya positif di lingkungan sekolah melalui program pembiasaan, membuat kampanye promosi, menciptakan interaksi edukatif antara siswa dan guru, serta membina lingkungan madrasah yang disiplin. . Sistem penghargaan diberikan kepada mahasiswa yang mempunyai etika komunikasi yang baik berupa pemberian sertifikat dan hadiah lainnya. Hukuman yang diberikan kepada siswa yang melanggar berupa poin pelanggaran. (3) Evaluasi penanaman etika komunikasi dilakukan melalui tes tertulis untuk mengukur pemahaman mahasiswa terhadap etika komunikasi, serta praktiknya melalui presentasi, khotbah, dan kuliah singkat. Selanjutnya duta etika komunikasi dinilai melalui integrasi etika komunikasi dalam kehidupan sehari-hari dan menyebarkan pesan-pesan positif kepada mahasiswa lainnya. Terdapat aturan yang mengatur etika komunikasi siswa, sehingga apabila terjadi pelanggaran akan diberikan sanksi berupa poin pelanggaran dan sanksi pendidikan lainnya. Evaluasi terhadap sistem reward dan punishment dilakukan secara berkala untuk memastikan efektivitasnya.
Internalisasi Nilai-Nilai Kebangsaan Melalui Kegiatan Remaja Masjid Sekolah Muhammad, Giantomi; Rosenda, Diden; Asikin, Ikin; Nur'aeni, Ulvah
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 14, No 2 (2024): JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Publisher : Prodi PPKn ULM dan AP3KnI Kal-Sel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/kewarganegaraan.v14i2.21242

Abstract

Pentingnya memiliki jiwa nasionalisme diperlukan untuk menguatkan kepribadian yang cinta tanah air. Pribadi yang nasionalis akan menjunjung tinggi rasa kemanusiaan dan selalu berbuat baik kepada sesama bangsanya. Hal itulah yang diharapkan sebagai bagian menguatkan nilai-nilai kebangsaan. Maka dari itu nilai-nilai kebangsaan perlu ditanamkan sejak dini pada bangku sekolah. Adalah kegiatan remaja masjid sekolah sebagai upaya penanaman nilai-nilai kebangsaan. Di dalamnya memuat unsur spiritual dilandasi komitmen mencintai tanah air untuk mempererat jiwa nasionalisme. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bentuk internalisasi nilai-nilai kebangsaan melalui kegiatan remaja masjid sekolah. Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi. Sumber data diperoleh dengan melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi yang dilakukan kepada guru PAI dan peserta kegiatan remaja masjid sekolah. Analisis data dilakukan reduksi data, tafsiran data, pelengkapan dan penyimpulan data. Lokasi penelitian dilakukan di SMP Negeri 43 Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan dengan pola internalisasi yang dilakukan dalam bentuk kognitif, keterampilan, afektif dan pengalaman. Sedangkan nilai-nilai Kebangsaan adalah: 1) Ketuhanan; 2) Kemanusiaan; 3) Persatuan; 4) Demokrasi; 5) Keadilan; 6) Plural dan Multikultural; dan 7) Patriotisme.