Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sundanese Karawitan and Modernity Rudiana, Mohamad
PANGGUNG Vol 27, No 3 (2017): Education, Creation, and Cultural Expression in Art
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v27i3.278

Abstract

ABSTRAKKarawitan sebagai seni tradisi hingga saat ini masih digemari masyarakat. Pada konteks keberadaannya di dalam masyarakat sekarang, seni tradisi dihadapkan semacam paradoks. Disatupihak, untuk bertahan hidup membutuhkan daya tarik dan pesona, berupa inovasi-inovasi kreatif yang bersumber dari tradisi itu sendiri; di pihak lain, melakukan perubahan dan inovasi dari tradisi samaartinya dengan menghapus tradisi itu sendiri, karena tradisi tidak mentolelir transformasi.Metode yang digunakan pada penelitian ini bersifat kualitatif dengan landasan berfikir fenomenologis interpretif yang berorientasi pada kebenaran yang bersifat subjektif dari sumber penelitian. Pengumpulan data denganmenggunakan wawancara mendalam (in-depth interview)merupakan pengumpulan data utamadalam penelitian ini.Saat ini ada kecenderungan proses kombinasi baru antarseni tradisi dengan seni modern. Modernisasi bukan untukdihindari, melainkan harus dimanfaatkan untuk memutakhirkan keseniantradisional.Upaya ini sebenarnya penyiasatan agar kesenian tradisional tetap bertahan.Banyak kesenian tradisional yang dapat bertahan justru karena mengikuti arusmodernisasi dan globalisasi itu.Katakunci: Karawitan, SeniTradisi Sunda, InovasiABSTRACTThough Karawitan as a traditional art form in general has always been still quite popular within the communities. Contextually, there is a paradox within the presence of these traditional art forms in todays society. Traditional art in order to survive in the modern world, in the form of creative innovations that come from the tradition itself; on the other hand, changes and improvements of the same tradition is in fact obliterating the tradition itself, because tradition does not tolerate transformation.The method used in this research is qualitative with phenomenological interpretive thinking runway, oriented to the subjective nature of truth from research sources. Collecting data using in-depth interviews (in-depth interviews) is the main data collection in this study.Nowadays there is a tendency among the new combination of traditional arts with modern art. Modernization becomes not to be avoided, it should be used to update the traditional arts. These efforts actually work around in order to survive the traditional arts. Many traditional arts to survive precisely because the flow of modernization and globalization.Keywords: Karawitan, Traditional Art, Innovation
Pembangunan dan Penataan Wisata Religi Berbasis Seni Budaya Lokal Jaeni; Subiantoro, Ignatius Herry; Rudiana, Mohamad; Wiresna, Asep Ganjar; Sila, Gita Eka
International Journal of Community Service Learning Vol. 9 No. 1 (2025): February
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ijcsl.v9i1.86549

Abstract

Seni budaya lokal masih dalam wujud kemasan yang konvensional dan belum diperlakukan secara profesional. Tujuan penelitian ini, terutama dalam pemberdayaan ekonomi dari aspek seni budaya yang mereka miliki, disamping menciptakan wisata religi berbasis seni budaya lokal. Metode yang digunakan adalah kualitatif melalui pendekatan pelatihan dan pengembangan. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan pelatihan seni. Analisis data dilakukan secara interaktif pada setiap tahap persiapan, sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi, pendampingan dan evaluasi, serta keberlanjutan program. Hasil kegiatan menunjukkan wisata religi sebuah desa yang dikemas dalam balutan seni budaya lokal, sepertiĀ  upacara mapag sri, ngunjung buyut, dan muludan yang merupakan aktivitas religius dibalut dengan kemasan seni budaya lokal beriringan denganĀ  pemberdayaan ekonomi masyarakat. Sebuah keniscayaan, bahwa pengembangan wisata dan pemberdayaan ekonomi akan tercipta dengan kreativitas-kreativitas budaya dan sentuhan seni lokal masyarakat yang dimilikinya. Implikasi penelitian ini dapat mendorong pelestarian nilai-nilai budaya lokal yang semakin terintegrasi dalam kegiatan wisata religi, sehingga memperkuat identitas dan kearifan lokal.