Afiatur Rohimah
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendedes Malang

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Influenced of Self-Help Group towards Self-Management and Quality of Life among Older Adults With Chronic Non-communicable Disease in Malang Niko Dima Kristianingrum; Cornelia Fransiska Sandehang; Afiatur Rohimah; Zaroan Supriadi; Agung Prasetia; Annisa Wuri Kartika; Yati Sri Hayati; Kumboyono Kumboyono; Dina Dewi Sartika Lestari Ismail; Dian Handayani; Lilik Zuhriyah
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 8, No 2: June 2023
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/jika.v8i3.1752

Abstract

The increasing of older adults population concomitant with the increasing of chronic non-communicable diseases. Chronic non-communicable diseases can have an impact on the quality of life of the older adults. Chronic non-communicable diseases require long-term management through self-management. This study aimed to analyze the Self Help Group (SHG) intervention towards self-management and quality of life for older adults with chronic non-communicable diseases. The research method was Quasi Experimental pre-post test with control group on 120 respondents selected by purposive sampling. The inclusion criteria were age more than 60 years, had DM or gout, communicating well, capable to read and write. The SHG intervention hold on four meetings is a group activity of fellow sufferers to share problems and experiences. The instruments were the self-management behavior questionnaire and WHOQOL-BREF. The results of the Mann Whitney test showed p=value of 0.000 which mean that there was a significant difference between self-management and quality of life in the control group and the SHG intervention group. The conclusion was that SHG influenced self-management and quality of life among older adults with chronic non-communicable diseases. Need to apply self help group regularly among chronic non-communicable disease patients. Abstrak: Peningkatan lansia seiring dengan peningkatan penyakit tidak menular kronis. Penyakit tidak menular kronis dapat berdampak pada kualitas hidup lansia. Penyakit tidak menular kronis memerlukan penatalaksanaan jangka panjang melalui manajemen diri. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis penerapan Self Help Group (SHG) pada manajemen diri dan kualitas hidup lansia dengan penyakit tidak menular kronis. Metode penelitian adalah Quasi Exsperimental pre-post test with control group pada 120 responden yang dipilih dengan purposive sampling. Kriteria inklusi yaitu usia lebih dari 60 tahun, mengalami DM atau gout, dapat berkomunikasi, dapat membaca dan menulis. Intervensi SHG selama empat kali pertemuan merupakan kegiatan kelompok sesama penderita untuk berbagi masalah dan pengalaman. Instrumen yaitu self-management behaviour questionnaire dan WHOQOL-BREF. Hasil uji mann whitney menunjukkan p=value 0.000 yang bermakna terdapat perbedaan yang signifikan antara manajemen diri dan kualitas hidup pada pada kelompok control dan kelompok intervensi SHG. Kesimpulan yaitu adanya pengaruh SHG pada manajemen diri dan kualitas hidup lansia dengan penyakit tidak menular kronis. Perlu mengaplikasikan SHG secara teratur pada pasien dengan penyakit tidak menular kronis.
Analisis Penerapan Model Promosi Kesehatan Pender Dalam Praktik Keperawatan Komunitas: Scooping Review Nadhifah Rahmawati; Erwanto; Afiatur Rohimah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 2 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keperawatan memiliki berbagai teori sebagai dasar dalam praktik. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan praktik keperawatan di tatanan komunitas, perawat harus menerapkan dan mengembangkan teori yang dimiliki dalam memahami konsep sebuah teori. Untuk memahami hakikat serta objek telaah sebuah teori, dapat dengan cara mendalami teori model yang akan di aplikasikan dalam praktik keperawatan komunitas.Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran, mengidentifikasi dan menganalisis penerapan Health Promotion Model di tatanan keperawatan komunitas. Metode dalam penelitian ini adalah scooping review dengan PICO. Database yang digunakan ProQuest, EBSCO, PubMed, Science Direct dan Google Scholar. Hasil Penelitian ditemukan 7825 artikel, namun hanya 10 artikel yang diidentifikasi sesuai dengan kriteria inklusi. Health Promotion Model konsisten dan berfokus pada pentingnya promosi dan pencegahan untuk meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat yang lebih baik dan optimal. Health Promotion Model mengeksplorasi berbagai faktor biopsikososial yang mempengaruhi individu untuk melakukan kegiatan promosi kesehatan
PERBEDAAN PENGETAHUAN ORANG TUA DAN SIKAP KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK PRESCHOOL SETELAH PEMBERIAN E-EDUCATION DENGAN LEARNING MEDIA PICTURE STORY BOOKS AND ANIMATED VIDEOS Fuadiati, Lie Liana; Rinawaty, Desy; Ilham, Radiah; Rohimah, Afiatur
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.43197

Abstract

Untuk mencegah penyakit tidak menular terkait gizi yang disebabkan oleh kelebihan atau kekurangan gizi, tubuh membutuhkan perilaku konsumsi sayur dan buah yang mengandung vitamin, mineral, dan serat untuk menjalani pola hidup yang sehat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengetahuan orang tua dan sikap konsumsi sayur dan buah pada anak preschool setelah pemberian E-Education dengan learning media picture story books and animated videos. Desain penelitian pada penelitian ini Quasi eksperimen one group pretest-posttest design, dengan memberikan E-Education Dengan Learning Media Picture Story Books And Animated Videos pada orang tua dan anak pre-school.  Sampel pada penelitian ini adalah orang tua dan anak di TK Kemala Bhayangkari 49 Ngunut dengan 41 responden. Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner. Analisis data bivariat dengan Uji Wilcoxon, karena data terdistribusi tidak normal. Pengetahuan  dan sikap konsumsi sayur dan buah diperoleh sig.(tailed) atau nilai p sebesar 0,011< α, yang berarti H1 diterima atau ada perbedaan rata-rata antara sebelum dan sesudah diberikan E-Education Dengan Learning Media Picture Story Books And Animated Videos pada orang tua dan anak pre-school. Ada pengaruh media belajar buku cerita bergambar dan video animasi terhadap sikap konsumsi sayur dan buah.
Educational Demonstration of Eye Exercises Video Based Affected Knowledge, Anxiety, Self-Resilience of Cataract Patients Fuadiati, Lie liana; Rinawaty, Desy; Rahmawati, Nadhifah; Rohimah, Afiatur
Journal of Ners and Midwifery Vol 12 No 1 (2025)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v12i1.ART.p035-043

Abstract

Cataracts are the main cause of blindness throughout the world which can actually be prevented. Lack of knowledge, increased anxiety and lack of self-resilience in cataract patients cause patients to be afraid to seek treatment from health services. The research design used Quasi Experimental Pre-Post Test with One Group Design. The sample in this research was 42 cataract patients. The instrument for this research was the Knowledge, Anxiety and Self-Resilience Questionnaire. Data analysis in this research used the Wilcoxon Test statistical test. The results of the Wilcoxon Test of knowledge in the experimental group showed that Sig. equal to 0.000 or <0.05 (error level), meant that there was a difference in knowledge results before and after treatment. Meanwhile, the results of the Wilcoxon test for anxiety in the experimental group showed that Sig. equal to 0.008 or <0.05 (error level), it could be concluded that there was a difference in anxiety results before and after treatment. And the results of the Wilcoxon Test of self-reliance in the experimental group showed that Sig. equal to 0.000 or <0.05 (error level), meant that there was a difference in the results of self-resilience before and after being given treatment. Video-based Educational Demonstration Of Eye Exercises is effective for increasing knowledge, reducing anxiety and increasing self-resilience in cataract patients. Health workers can increase knowledge about cataracts and non-pharmacological therapy independently to increase personal resilience and reduce anxiety in cataract patients, as an effort to improve optimal health services.
PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA BALITA USIA 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REJOSO: Exclusive Breastfeeding and Fine Motor Development Of Children AGED 6-24 MONTHS IN THE WORK AREA OF REJOSO COMMUNITY HEALTH CENTER Nur Khasan, Muhammad Arif Harianto; Anjarwati, Nurul; Rohimah, Afiatur; Rahmawati , Eny
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 7 No. 1 (2025): Jurnal Imiah Pamenang (JIP)
Publisher : Stikes Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jip.v7i1.343

Abstract

ABSTRAK ASI eksklusif merupakan pemberian ASI saja tanpa makanan dan minuman lain pada bayi selama enam bulan pertama kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ASI eksklusif terhadap kemampuan motorik halus pada balita usia 6-24 bulan. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan desain cross sectiona. Sampel penelitian adalah 58 balita di wilayah kerja Puskesmas Rejoso, diambil dengan teknik purposive sampling dengan kriteria Inklusi antara lain yaitu bersedia menjadi responden, anggota posyandu balita 0-6 bulan dan balita yang mendapatkan ASI Eksklusif 0-6 bulan. Data dikumpulkan menggunakan lembar observasi Denver II dan dianalisis dengan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara pemberian ASI eksklusif dengan perkembangan motorik halus (p-value 0,003 < 0,05). Dari hasil yang sudah ada bahwa balita yang menerima ASI Eksklusif  menunjukkan perkembangan motorik halus yang normal dan balita yang tidak menerima ASI Eksklusif mengalami keterlambatan perkembangan motorik halus (sespek). Dalam hal ini terdapat pengaruh pemberian ASI Eksklusif   terhadap perkembangan motorik halus balita. Disarankan agar pemberian ASI eksklusif terus digalakkan untuk menunjang tumbuh kembang anak. ABSTRACK Exclusive breastfeeding is the feeding of only breastfeeding without other foods and drinks to the baby during the first six months of life. This study aims to determine the effect of exclusive breastfeeding on fine motor skills in toddlers aged 6-24 months. This study uses an observational analytical method with a cross sectiona design. The research sample was 58 toddlers in the working area of the Rejoso Health Center, taken by purposive sampling technique with inclusion criteria, namely being willing to be respondents, members of the posyandu for toddlers 0-6 months and toddlers who received exclusive breastfeeding for 0-6 months. Data were collected using the Denver II observation sheet and analyzed using the Chi-Square test. The results showed a significant influence between exclusive breastfeeding and fine motor development (p-value 0.003 < 0.05). From the existing results, toddlers who received Exclusive Breastfeeding showed normal fine motor development and toddlers who did not receive Exclusive Breastfeeding experienced delayed fine motor development (sespek). In this case, there is an effect of exclusive breastfeeding on the fine motor development of toddlers. It is recommended that exclusive breastfeeding continues to be encouraged to support children's growth and development.