Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

VULVA HYGIENE DENGAN REBUSAN DAUN SIRIH TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM IBU NIFAS Endah Wijayanti; Supriadi Supriadi; Andi Heriyah
MMJ (Mahakam Midwifery Journal) Vol 8 No 01 (2023): Mahakam Midwifery Journal (MMJ)
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35963/mmj.v8i01.189

Abstract

Abstract Maternal mortality (AKI) according to Ministry of Health Data (DEPKES) in 2018 indicates that infection in the third rank whole the world. Infection usually occurs in the postpartum mother caused by the lacerations or road injuries born either due to spontaneous rips or episiotomy. The high number of these cases was influenced by a less of understanding about the treatment of perineum wounds at home and poor knowledge of obstetric care. The use of vulva hygiene using betel leaf decoction is the latest innovation to accelerate the healing of perineum wound and prevent infection. To analyze the effectiveness of vulva hygiene with betel leaf boiled water in accelerating the healing of perineal wounds in postpartum mothers through literature studies. Data search is sourced from Google Scholar, Google Search, around 10 articles from 2010-2020. Data analysis was performed narrative and descriptive form. Resulting that vulva hygiene by using betel leaf boiled water has an effect to the perineal wound healing in postpartum mothers. The reseacrh Results based on the 10 articles which have been reviewed that vulva hygiene by using the leaf betel has a good effect on the wound healing perineum, innovation and this technique can be done at home independently or in aids among the family’s member. Keywords : Vulva Hygiene, Betel Leaves, Perineal Wounds
PENGARUH KEGIATAN POSYANDU KELILING TERHADAP KUNJUNGAN POSYANDU PADA IBU YANG MEMILIKI BALITA DI DESA SANGKURIMAN KECAMATAN PASER BELENGKONG sri wulan; Supriadi; endah wijayanti
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 14 No. 2 (2023): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52299/jks.v14i2.142

Abstract

Pendahuluan : Kunjungan ke posyandu sangat penting karena dapat memantau pertumbuhan dan perkembangan balita dan mendeteksi jika ada kelainan pada balita. Kunjungan balita ke posyandu mengalami penurunan yang disebabkan karena beberapa faktor seperti ibu bekerja dan jarak yang jauh sehingga posyandu keliling merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kunjungan ke posyandu balita. Tujuan penelitian : mengetahui pengaruh kegiatan posyandu keliling terhadap kunjungan posyandu pada ibu yang memiliki balita di Desa Sangkuriman Kecamatan Paser Belengkong. Metode: Jenis penelitian adalah quasi eksperimental dengan rancangan One Group Pretest-Posttest Design. Populasi penelitian seluruh ibu hyang memiliki balita di Desa Sangkuriman sebanyak 85 orang, teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling sebanyak 85 orang. Alat ukur SOP, Dokumentasi dan Buku KIA, teknik analisa data menggunakan uji Mc. Nemar. Hasil : Kunjungan ke posyandu sebelum dilakukan posyandu keliling pada ibu yang memiliki balita sebagian besar kurang baik yaitu 91,8%. Kunjungan ke posyandu sesudah dilakukan posyandu keliling pada ibu yang memiliki balita sebagian besar baik yaitu 95,3%. Ada pengaruh kegiatan posyandu keliling terhadap kunjungan ke posyandu pada ibu yang memiliki balita di Desa Sangkuriman Kecamatan Paser Belengkong dengan nilai p value 0,000. Pembahasan : kunjungan ke posyandu dapat ditingkatkan melalui posyandu keliling karena memudahkan ibu melakukan kunjungan ke posyandu balita. Posyandu keliling sangat membantu ibu meningkatkan kunjungan ke posyandu karene lebih mendekatkan jarak sehingga masalah ibu bekerja dan jarak yang jauh dapat diatasi. Kesimpulan : posyandu keliling efektif meningkatkan kunjungan ibu yang memiliki balita di Desa Sangkuriman. Kata Kunci : Posyandu keliling, Kunjungan Ke Posyandu
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN FLASHCARD DAN LEAFLET TERHADAP NIAT PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI PADA IBU NIFAS DI RSUD PANGLIMA SEBAYA TAHUN 2022 Norhayati; Dini Indo Virawati; Endah Wijayanti
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 14 No. 2 (2023): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52299/jks.v14i2.153

Abstract

Persentase ibu meninggal yang melahirkan berusia di bawah 20 tahun dan di atas 35 tahun adalah 33% dari seluruh kematian ibu. Apabila program KB dapat dilaksanakan dengan baik, kemungkinan 33% kematian ibu dapat dicegah melalui pemakaian kontrasepsi. Flash card dan leaflet merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk pendidikan kesehatan termasuk dalam pemberian pendidikan kesehatan mengenai KB. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan flash card dan leaflet terhadap niat pemilihan metode kontrasepsi pada ibu nifas. Metode penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dengan pre and post test group, populasi adalah semua ibu nifas di RSUD Panglima Sebaya Tanah Grogot. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling. Hasil penelitian ini diperoleh terdapat pengaruh pendidikan kesehatan dengan flash card dan leaflet terhadap niat pemilihan metode kontrasepsi pada ibu nifas (p = 0,000) > α = 0,05. Flash card dan leaflet sebagai media pembelajaran yang menarik sehingga dapat meningkatkan niat baik terhadap program keluarga berencana dan memudahkan seseorang untuk memahami isi materi pendidikan kesehatan yang disampaikan. Hal ini dibuktikan dari hasil post-test niat responden lebih tinggi nilainya dari pada pre-test. Flash card dan leaflet efektif digunakan sebagai media dalam pemberian konseling KB pascasalin.
EDUKASI DAN PELATIHAN SKRINING STUNTING PADA IBU MEMILIKI BAYI DAN BALITA MELALUI PEMBERDAYAAN KADER DAN TENAGA KESEHATAN DI KELURAHAN MUARA RAPAK BALIKPAPAN UTARA Grace Carol Sipasulta; Rus Andraini; Endah Wijayanti; Genevieva Esmeraldine Tanihatu
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 7: Desember 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting is not just about height; it is very dangerous as it lowers children's learning abilities and causes mental retardation, as well as the emergence of chronic diseases, impacting both social and economic aspects. Effectively addressing stunting requires a holistic approach involving the government and the relevant community. In the Muara Rapak Village, North Balikpapan District, there are 15 cases of stunting among infants and toddlers, 10 pregnant women with anemia, 10 pregnant women with KEK, and 44 pregnant women at risk of stunting. In addition, the participation of Kelurahan partners such as cadres and community groups in the prevention and control of stunting has not been optimal. The general objective of this community service activity is to enhance the knowledge and services of partner targets regarding stunting prevention and control screening through Posyandu: Stunting Screening Training, as well as local ingredient-based "MPASI" and "PMBA". The method used includes educating mothers at the posyandu about stunting and measuring height and weight, training health cadres to prevent stunting, and making complementary foods and local-based baby food. The target health cadres in Muara Rapak Village, North Balikpapan District, have not yet received training and introduction to stunting prevention, totaling 40 people, as well as mothers with infants and toddlers. There are 2 out of 22 children aged 1 and 2 years who did not experience an increase in weight and require parental attention to ensure this does not occur in two consecutive months of weighing. Training helps health cadres improve their knowledge about stunting prevention. The average knowledge before education was 47.75% and after education was 90.15%, resulting in a knowledge increase of 70%. The preparation of complementary feeding (MPASI) and breastfeeding (PMBA) went well, with the food prepared for babies aged 6 months to 1 year being directly given to 11-month-old babies under observation, who enjoyed the food given. Evaluation over two months on the use of the Anthropometry Kit showed a 100% improvement, and the measurement of TB, BB of infants, toddlers, and the provision of MPASI and PMBA at the Posyandu also showed improvements. The increase in cadre knowledge is very much needed to prevent stunting with good screening