Salah satu komponen penting pada tubuh manusia adalah darah. Darah menjadi alat utama untuk distribusi, transportasi dan sirkulasi di dalam tubuh. Rata-rata jumlah volume darah manusia berkisar antara 6-8% dari berat tubuh atau 5 liter yang terdiri dari komponen plasma darah (55%) dan eritrosit (45%). Persediaan darah menjadi sangat penting bagi masyarakat yang sedang sakit dan membutuhkannya. Transfusi darah dibutuhkan oleh pasien yang mengalami kekurangan darah akibat kecelakaan, pasien yang sedang operasi besar, pasien yang memiliki penyakit darah seperti leukimia, hemofilia dan thalassemia. Masyarakat Indonesia memiliki tanggung jawab dan peran penting melakukan kegiatan donor darah supaya persediaan darah di PMI tetap terjaga. Kegiatan donor darah dapat menjunjung tinggi semangat kebersamaan dan nilai kemanuasiaan untuk membantu seluruh umat manusia yang berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Tujuan kegiatan ini adalah, memberikan informasi pada peserta tentang pentingnya perawatan pasca donor darah,memberikan informasi pada peserta tentang tips dan langkah – langkah pemulihan, emberikan informasi pada peserta tentang tanda – tanda yang perlu diwaspadai, memberikan informasi pada peserta tentang rekomendasi frekuensi donor darah. Pengabdian Kepada Masyarakat tentang Upaya Optimalisasi kesehatan Tubuh Pasca Donor Darah: Program Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Edukasi dan Pemantauan ini berlokasi di Kampus Institut Kesehatan dan Teknologi Kartini Batam. Khalayak sasaran untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah peserta donor darah yang berjumlah 31 orang. Sebanyak 92% peserta menyatakan belum pernah mendapatkan edukasi sebelumnya mengenai upaya menjaga kesehatan tubuh setelah donor darah. Setelah diberikan edukasi, 85% peserta menunjukkan peningkatan pemahaman mengenai pentingnya konsumsi makanan bergizi (khususnya tinggi zat besi dan vitamin C), istirahat cukup, dan hidrasi yang optimal pasca donor. Media edukasi yang dibagikan dalam bentuk leaflet dan tayangan video pendek mendapat tanggapan positif dari 89% peserta. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa edukasi pasca donor darah sangat dibutuhkan, karena mayoritas peserta belum pernah mendapatkan informasi tersebut sebelumnya. Edukasi kesehatan yang diberikan secara sederhana dan praktis mampu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan peserta untuk menjaga kondisi tubuhnya. Pemantauan kondisi tubuh selama 7 hari pasca donor memberikan gambaran bahwa gejala ringan umum seperti lemas dan pusing dapat dikelola dengan baik melalui asupan nutrisi yang tepat dan istirahat cukup. Hal ini sejalan dengan temuan dari beberapa penelitian yang menyebutkan bahwa pendonor darah yang mendapat edukasi dan dukungan pemantauan mengalami pemulihan lebih cepat dan lebih siap untuk melakukan donor ulang secara rutin. Program pengabdian masyarakat bertema “Upaya Optimalisasi Kesehatan Tubuh Pasca Donor Darah: Program Berbasis Edukasi dan Pemantauan” berhasil dilaksanakan dengan melibatkan pendonor darah dari berbagai latar belakang. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa edukasi sederhana mengenai asupan gizi, hidrasi, dan istirahat pasca donor darah mampu meningkatkan pengetahuan peserta secara signifikan dan membantu mereka dalam proses pemulihan. Kata Kunci: donor darah, edukasi kesehatan, pemulihan pasca donor; pengabdian masyarakat; pemantauan kesehatan