Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Analisis Korosi Retak Tegangan pada Pipa Baja Karbon dalam Larutan Asam dan Sweet Gas Syafei, Nendi Suhendi; Hidayat, Darmawan; Tumbelaka, Bernard Y.; Men, Liu Kin
JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa) Vol 3, No 1: June 2018
Publisher : Politeknik Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1215.814 KB) | DOI: 10.31544/jtera.v3.i1.2018.137-144

Abstract

Pada eksplorasi di industri migas bahwa umumnya akan diikuti dengan zat korosif termasuk sweet gas (misalnya H2S dan CO2), maka akan mengakibatkan terjadinya peristiwa korosi. Bila terjadi peristiwa korosi retak tegangan akan mengakibatkan pipa baja karbon pecah sehingga berdampak produksi migas bisa terhenti. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peristiwa korosi pipa baja karbon skala laboratorium dalam lingkungan asam dengan adanya sweet gas H2O dan CO2 dengan menggunakan metoda tiga titik pembebanan. Penelitian ini menggunakan bahan pipa baja karbon API 5L-X65 yang berada dalam lingkungan larutan asam asetat dan amoniak, kemudian diisikan sweet gas CO2 dan H2S dalam keadaan jenuh. Berdasarkan hasil uji mikrostruktur dan mikroskop terpolarisasi, terjadi peristiwa korosi retak tegangan, yaitu korosi retak tegangan transgranular dan korosi retak tegangan intergranular. Laju korosi yang terjadi pada sampel uji akan semakin besar, apabila defleksi yang diberikan semakin besar. Dalamnya retakan pada sampel uji akan semakin dalam apabila defleksi yang diberikan semakin besar. Laju korosi pada sampel uji akan semakin besar untuk defleksi yang sama tetapi variasi waktu paparan berbeda.
Analysis Cracking Corrosion on Carbon Steel Pipes API 5L-X65 In Solution 7700 ml Aquades, 250 ml Acetic Acid and 50 ml Ammonia with Gas CO2 and H2S in Saturation Condition Nendi Suhendi Syafei; Darmawan Hidayat; Emilliano Emilliano; Liu Kin Men
EKSAKTA: Berkala Ilmiah Bidang MIPA Vol. 19 No. 2 (2018): Eksakta : Berkala Ilmiah Bidang MIPA (E-ISSN : 2549-7464)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences (FMIPA), Universitas Negeri Padang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1060.336 KB) | DOI: 10.24036/eksakta/vol19-iss2/138

Abstract

The oil and gas industry exploration that will generally be followed by corrosive substances including sweet gas (eg H2S and CO2), it will result in corrosion event. The corrosion stress cracking will cause the carbon steel pipe to break so that production oil and gas can be stopped. The research aims in this paper is to analyze the corrosion event of carbon steel pipe in laboratory scale on acid environment with the existence of sweet gas H2O and CO2 by using three points loading method. This research uses carbon steel pipe API 5L-X65 which stay in condensation environment of 7700 ml aquades, 250 ml acetic acid and 50 ml ammonia, then filled sweet gas CO2 and H2S in saturated state. Based on the test results of microstructure and microscope polarized, there is a phenomenon corrosion stress cracking, i.e transgranular stress cracking corrosion and intergranular stress cracking corrosion. The accelerate corrosion that happened at the test sample will be greater if ever greater given deflection for the time of the same presentation. Crack deepness in the test of the test sample will deeper if ever greater given deflection. The cracks in the sample test will deeper if it was given stress σ greater for the same exposure time.
Analisis Korosi Retak Tegangan pada Pipa Baja Karbon dalam Larutan Asam dan Sweet Gas Nendi Suhendi Syafei; Darmawan Hidayat; Bernard Y. Tumbelaka; Liu Kin Men
JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa) Vol 3, No 1: June 2018
Publisher : Politeknik Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31544/jtera.v3.i1.2018.137-144

Abstract

Pada eksplorasi di industri migas bahwa umumnya akan diikuti dengan zat korosif termasuk sweet gas (misalnya H2S dan CO2), maka akan mengakibatkan terjadinya peristiwa korosi. Bila terjadi peristiwa korosi retak tegangan akan mengakibatkan pipa baja karbon pecah sehingga berdampak produksi migas bisa terhenti. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peristiwa korosi pipa baja karbon skala laboratorium dalam lingkungan asam dengan adanya sweet gas H2O dan CO2 dengan menggunakan metoda tiga titik pembebanan. Penelitian ini menggunakan bahan pipa baja karbon API 5L-X65 yang berada dalam lingkungan larutan asam asetat dan amoniak, kemudian diisikan sweet gas CO2 dan H2S dalam keadaan jenuh. Berdasarkan hasil uji mikrostruktur dan mikroskop terpolarisasi, terjadi peristiwa korosi retak tegangan, yaitu korosi retak tegangan transgranular dan korosi retak tegangan intergranular. Laju korosi yang terjadi pada sampel uji akan semakin besar, apabila defleksi yang diberikan semakin besar. Dalamnya retakan pada sampel uji akan semakin dalam apabila defleksi yang diberikan semakin besar. Laju korosi pada sampel uji akan semakin besar untuk defleksi yang sama tetapi variasi waktu paparan berbeda.
Teknik Pengujian Kinerja Algoritme Relay Jarak Menggunakan DIgSILENT Nanang Rohadi; Nendi Suhendi; Liu Kin Men
Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Vol 10 No 1: Februari 2021
Publisher : Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1322.778 KB) | DOI: 10.22146/jnteti.v10i1.735

Abstract

This paper presents a novel technique of testing to evaluate the performance of the transmission line protection relay algorithms (model SEL-421 distance relay) using DIgSILENT. The purpose of this publication is to provide an understanding of using DIgSILENT software for testing protection relays. The accuracy of the fault impedance measurement algorithm due to the influence of the system uncertainty factor can be simultaneously observed and tested automatically. The effects of the fault resistance and the power flow angle are considered as uncertainty factors. In the proposed method, the fault simulation on the transmission line is carried out at a number of different fault locations with factors are varied based on the value of the sample parameter and changed simultaneously to see the effect of relay performance. A random sample of parameters is generated over a certain range of values. Automatic testing has been applied through an algorithm developed with DIgSILENT’s DPL (DIgSILENT Programming Language). The examples presented in this publication explaining the proposed methods of testing which can also be used to their practical use. In this publication, the method for testing distance relay has been successfully implemented through a combination of DIgSILENT and MATLAB.
Desain dan Pemodelan Sistem Pembangkit Listrik Berbasis Polisi Tidur (studi pengaruh variasi kecepatan kendaraan terhadap respon speed bump model massa-pegas-peredam) Setianto Setianto; Liu Kin Men; Andri Abdurrochman
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.486 KB) | DOI: 10.24198/jiif.v1i01.10901

Abstract

Polisi tidur biasanya digunakan untuk mengontrol kecepatan kendaraan dan juga berfungsi sebagai keamanan pejalan kaki. Dalam makalah ini kami mengusulkan desain dan pemodelan sebuah polisi tidur yang dapat menghasilkan energi listrik hingga beberapa ratus watt. Mekanisme gerakan kendaraan yang melewati polisi tidur memungkinkan gerakan naik dan turun yang akan diubah menjadi energi listrik oleh generator. Dalam makalah ini akan dibahas mekanisme respon kecepatan turun speed bump terhadap variasi kecepatan kendaraan dengan cara pemodelan fisik dan simulasinya. Kecepatan turun maksimum yang dihasilkan dari desain speed bump ini kurang lebih 2,3 m/s ketika sebuah kendaraan melewati prototipe ini dengan kecepatan rata-rata 5 km/jam
Energi Total Keadaan Eksitasi Atom Litium dengan Metode Variasi Liu Kin Men; Setianto Setianto
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.806 KB) | DOI: 10.24198/jiif.v1i01.10912

Abstract

Atom Litium adalah suatu atom yang mempunyai 3 buah elektron pada kulitnya. Pada keadaan eksitasi, satu elektron menduduki orbital 1s dan dua elektron lainnya menduduki orbital 2s. Fungsi gelombang total keadaan eksitasi ditentukan melalui ekspansi determinan Slater. Hamiltonian total merupakan gabungan dari Hamiltonian masing-masing elektron dan suku interaksi di antara ketiga elektron bersangkutan. Dengan diperolehnya fungsi gelombang total dan Hamiltonian total, maka energi total keadaan eksitasi  atom Litium dapat ditentukan. Perhitungan dilakukan dengan metode variasi dan diperoleh
Pendeteksian Sinar Kosmik Menggunakan Sensor CMOS Pada Perangkat Webcam Komersil Nowo Riveli; Liu Kin Men; Rafif Tri Baihaqi
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.792 KB) | DOI: 10.24198/jiif.v2i1.12373

Abstract

Sensor CMOS yang terdapat pada perangkat kamera digital komersil dapat dimanfaatkan sebagai alat pendeteksi partikel elementer. Di dalam penelitian ini telah dilakukan pendeteksian sinar kosmik pada permukaan bumi menggunakan webcam Logitech 260 yang dimodifikasi. Data – data berupa noise serta jenis – jenis jejak gambar yang diakibatkan partikel kosmik telah diperoleh. Histogram nilai intensitas gambar dari jejak partikel menunjukkan penurunan dengan bertambahnya intensitas, mirip dengan perilaku spektrum energi. Serta diperoleh nilai fluks kejadian sinar kosmik di permukaan bumi sebesar 1,4 kejadian/(menit⋅cm^2 ).
Pengaturan Lampu Lalulintas Berbasis Fuzzy Logic Setianto Setianto; Liu Kin Men; Bambang Mukti Wibawa; Darmawan Hidayat
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (708.674 KB) | DOI: 10.24198/jiif.v1i02.12795

Abstract

Lampu lalulintas memegang peranan penting dalam pengaturan kelancaran lalulintas. Sistem pengendalian lampu lalulintas yang baik akan secara otomatis menyesuaikan diri dengan kepadatan arus lalulintas pada jalur yang diatur. Dengan penerapan logika fuzzy, hal ini sangat memungkinkan untuk dilakukan. Permasalahan utama dalam perancangan dan pembuatan modul sistem peralatan pengaturan lampu lalulintas berbasis fuzzy logic ini, adalah perangkat keras tambahan yang terdiri dari : sensor, OpAmp, ADC 0809, Interfacing PPI 8255, Driver, Relay dan Lampu lalulintas (LL). Sedangkan sebagai dasar pengendalian dari sistem yang dijalankan, digunakan algoritma logika fuzzy. Hasilnya, dengan pengendali berbasis fuzzy waktu tunggu rata-rata lebih pendek sebesar 5% dibandingkan menggunakan pengendali konvensional. Kinerja sistem juga mencapai 72% lebih tinggi.Kata Kunci : Lalulintas, Pengaturan, Fuzzy Logic
Model Pencekram Beban Pintar Metode Elektromagnetik Jajat Yuda Mindara; Liu Kin Men; Setianto Setianto; Sahrul Hidayat
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.886 KB) | DOI: 10.24198/jiif.v1i01.10914

Abstract

Kecakapan robot tergantung pada piranti yang dipasang pada lengan robot yang disebut end effector. Ada dua jenis end effector yaitu Peralatan (Tools) dan Pencengkram (Gripper), umumnya robot yang digunakan pada bidang industri menggunakan kedua jenis tersebut. Contoh untuk Tools. digunakan untuk melakukan operasi pada suatu objek, contohnya bor, penyemprot cat, gerinda, alat las, dan banyak lainnya. Jenis Gripper yaitu suatu piranti yang dapat digunakan untuk memegang atau mencekram sebuah objek, contohnya tangan mekanik dan piranti pengait dengan metoda elektromagnetik atau metoda hisap. Pencekram metoda elektromagnetik dapat digunakan untuk mengangkat objek bahan logam khusunya besi. Pencekram ini pada prinsinya menggunakan hukum Biot savart, yaitu medan magnet pada lilitan kawat yang ditimbulkan akibat arus listrik. Model pencekram beban pintar  yang didesain dimana pemberian arus berdasarkan beban terangkat, dengan peraba terang atau gelap menggunakan piranti Light Dependence Resistor (LDR)
Analisis Korosi Pipa Baja Karbon API 5L-X65 dengan Metoda Pembebanan Tiga Titik pada Lingkungan Gas H2S Kondisi Jenuh CO2 dalam Larutan Asam Asetat. Nendi Suhendi; Darmawan Hidayat; Liu Kin Men; S Setianto
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (728.38 KB) | DOI: 10.24198/jiif.v2i1.15370

Abstract

Pada penelitian pipa baja karbon API 5L-X65 digunakan rumah sampel dengan spesimen tiga titik pembebanan berada  lingkungan gas CO2 dan H2S jenuh dalam larutan asam asetat, maka akan terjadi peristiwa fenomena korosi. Sedangkan fenomena korosi yang terjadi adalah korosi retak tegang (SCC, Stress Corrosion Cracking), adalah suatu peristiwa pembentukan dan perambatan retak dalam pipa logam yang terjadi secara simultan antara tegangan yang bekerja pada bahan dengan lingkungan yang korosif (sweet gas).Bila pada pemipaan jalur migas akan menjadi masalah, karena pada industri minyak bumi dan gas dapat menghambat proses produksi. Bila  sweet gas pada tekanan yang tinggi akan mengakibatkan korosi retak tegangan dan akan mengakibatkan pipa itu pecah. Dari hasil penelitian bahwa sampel yang berbeda dengan defleksi yang sama dalam variasi waktu paparan maka laju korosinya makin lama makin kecil karena ada yang terhalang materi pembentuk korosi. Hasilnya bahwa sampel pipa baja karbon terjadi korosi retak tegangan baik korosi transgranular ataupun korosi intergranular berdasarkan analisa mikrostruktur. Dan kedalaman cracknya 66,72 µm (0,06672 mm) unrtuk waktu paparan 672 jam, 93,00 µm (0,093 mm) untuk waktu paparan 1008 jam dan 143,01µm (0,14301 mm) untuk waktu paparan 1344 jam dengan defleksi 0,015 m. Dan berdasarkan hasil SEM-EDX bahwa pipa baja karbon API 5L-X65 sudah terdapat pemicu terjadinya korosi, yaitu karena terdapat zat cair yang terjebak sehingga terbentuk void.Kata Kunci: korosi retak tegangan, sweet gas, spesimen tiga titik pembebanan.