ABSTRAKDiabetes Mellitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat dari insufisiensi fungsi insulin; Indonesia menempati peringkat ke tujuh dunia untuk prevalensi penyandang diabetes tertinggi (10 juta). Ekstremitas bawah paling sering dipengaruhi oleh neuropati sehingga memerlukan perawatan khusus. Kehilangan sensasi pada ekstremitas bawah berarti bahwa adanya lesi atau injuri, kemungkinan tidak disadari dan beresiko terjadinya ulkus atau infeksi (Kern et al, 2009). Self-Monitoring of Blood Glucose (SMBG) merupakan komponen yang penting dalam pengobatan diabetes mellitus modern. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh SMBG dalam mencegah keluhan neuropati pada ekstremitas bawah pasien diabetes mellitus tipe 2. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian “Non-equivalent groups pretest-posttest design”. Adapun jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 52 responden yang terbagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Hasil penelitian didapatkan bahwa rata – rata usia responden pada kelompok intervensi adalah 56 tahun dan pada kelompok kontrol adalah 57 tahun, rata – rata kadar gula darah posttest pada kelompok intervensi 174.01 mg/dL dan kelompok kontrol adalah 174.00 mg/dL, adanya perbedaan sensitifitas sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok intervensi dengan p value 0,000. Disarankan untuk nurse educator agar memotivasi diabetisi dalam melaksanakan SMBG.Kata kunci: SMBG, neuropati ekstremitas bawah, monofilamen 10 gr, kadar glukosa darah, DM Tipe 2ABSTRACTDiabetes mellitus (DM) defined as a disease or chronic metabolic disorders with multi etiology characterized by the high blood sugar with impaired metabolism of carbohydrates, lipid and protein as a result of insulin function insufficiency; Indonesia are placed as seven in the world with highest prevalence of people in diabetes (10 million) (WHO, 2016). The lower extremity most often influenced by neuropathy so it requires a special treatment. Loss of sensation on the lower extremity means that the existence of the lesions or injury, the possibility of not aware of it and risking ulcer or infection (Kern et al, 2009). Self-monitoring of blood glucose (SMBG) is an important component in the modern treatment of DM. Aims of this study to identify the influence of SMBG in preventing neuropathy complaints of the lower extremity in patient’s type 2 DM. Methods used in this study is a quasy experiment with “non-equivalent group pretest-posttest design”. The number of samples are 52 respondents which is divided into two groups (intervention and control). The results of the study was obtained of a respondents age’s average at group intervention is 56 years and on the control group was 57 years, an average of blood sugar posttest in the intervention 174.01 mg / dl and the control group was 174.00 mg / dl, different sensitivity before and after treatment for the intervention group with p value 0,000. It was recommended that nurse educator to motivate diabetes patients in carrying out SMBG.Keywords: SMBG, neuropathy in lower extremity, monofilament 10g, blood glucose level, DM Type 2