Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

Government Stimulus Policy Effects to Foster Indonesia's Economic Growth: Evidence from Seventeen Years' Experience Agus Sriyanto; Sri Murwani; Eleonora Sofilda
Signifikan: Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Faculty of Economic and Business Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjie.v10i1.15480

Abstract

We study the budget stimulus effects and government spending to help foster the recovery of Indonesia's current economic growth that was hit by the monetary crisis 1997 and 2008. Using government spending allocation policies through capital expenditures, infrastructure expenditures, financing through government debt, private debts, and increased productivity through export and import activities. This research provides to proves the extent to which macroeconomic variables could promote Indonesia's economic growth due to the crisis—using quantitative analysis of time series in the analysis of cointegration autoregressive distribution lag and bounds testing cointegration starting from 2001 Q4 to 2018q4 data. We can prove that in the short term, the most influential factor in economic growth is the first lag of the GDP growth itself; The first lag of exports, and the first lag of government spending and imports. However, some factors still negatively affect corruption control, government effectiveness, and government debt. While in the long term, government expenditure and imports still have a positive effect, but corruption control is still hurt GDP.JEL Classification: G18, O47How to Cite:Sriyanto, A., Murwani, S., & Sofilda, E. (2021). Government Stimulus Policy Effects to Foster Indonesia's Economic Growth: Evidence from Seventeen Years' Experience. Signifikan: Jurnal Ilmu Ekonomi, 10(1), 63-76. https://doi.org/10.15408/sjie.v10i1.15480.
The impact of fiscal decentralization on economic growth in Indonesia Ari Mulianta Ginting; Muhammad Zilal Hamzah; Eleonora Sofilda
Economic Journal of Emerging Markets Volume 11 Issue 2, 2019
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/ejem.vol11.iss2.art3

Abstract

Fiscal decentralization was firstly implemented in 2001 and has brought a new era of local autonomy in Indonesia. The objective of fiscal decentralization to local government is to increase the economic growth and public service. This research uses a panel data regression and quadrant analysis method with the data of cluster districts and cities in Indonesia from 2013 to 2018. Findings/Originality: The panel regression estimation shows that fiscal decentralization has a positive and significant effect on economic growth in all clusters. However, the quadrant analysis results show that on average 86.7% of all clusters districts and cities were in quadrant IV which reflects low fiscal decentralization and low economic growth. The implication of the result is that the government should increases the allocation of capital expenditure in local budget to accelerate local economic growth of the districts/cities in all clusters.
ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT, PEMBAYARAN BUNGA UTANG, DAN SUBSIDI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 1999-2013 Hangga Filardikh Bachtiar; Eleonora Sofilda; Sri Yani Kusumastuti
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan 2015 Buku II
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.201

Abstract

Sebagai salah satu instrumen utama kebijakan fiskal, kebijakan dan alokasi anggaran belanjanegara termasuk kebijakan anggaran belanja pemerintah pusat, menempati posisi yang sangatstrategis dalam mendukung akselerasi pembangunan yang berkelanjutan dan berdimensikewilayahan untuk mencapai dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Melalui kebijakan danalokasi anggaran belanja negara, pemerintah dapat secara langsung berperan dalam mencapaiberbagai tujuan dan sasaran program pembangunan di segala bidang kehidupan, mendukungstabilitas ekonomi, serta menunjang distribusi pendapatan yang lebih merata. Tujuan penelitian iniadalah untuk melihat pengaruh pertumbuhan belanja pemerintah pusat yang terdiri dari belanjapegawai, belanja barang, belanja modal, pembayaran bunga utang, dan subsidi terhadappertumbuhan ekonomi Indonesia. Penelitian ini menggunakan model regresi linear berganda,dengan pertumbuhan ekonomi sebagai variabel terikat dan pertumbuhan belanja pegawai, belanjabarang, belanja modal, pembayaran bunga utang, dan subsidi sebagai variabel bebas. Data yangdigunakan adalah data sekunder periode 1999 hingga 2013 yang berasal dari Data Pokok APBN,laporan BPS, dan Nota Keuangan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa variabelpertumbuhan belanja modal, pembayaran bunga utang dan subsidi memiliki pengaruh signifikanterhadap pertumbuhan ekonomi, sedangkan dua variabel bebas lainnya yakni belanja barang danbelanja pegawai tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
ANALISIS DAMPAK REGULASI TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN) TERHADAP INDUSTRI PADA SEKTOR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI INDONESIA Airin Devanty; Muhammad Zilal Hamzah; Eleonora Sofilda
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN 2018 BUKU II
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.3341

Abstract

Sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) khususnya perangkat telekomunikasi di Indonesia memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang sangat cepat. Guna menjadikan pertumbuhan tersebut berkontribusi besar terhadap kepentingan nasional, maka pemerintah menetapkan kewajiban kepada perangkat telekomunikasi 4G LTE untuk memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak regulasi TKDN terhadap industri pada sektor TIK di Indonesia, strategi perusahaan brand owner dari merek telepon seluler 4G LTE dalam memenuhi dan meningkatkan nilai TKDN, serta kendala yang dialami. Peneliti menggunakan metode observasi dan kuesioner terbuka dalam mengumpulkan data, serta metode deskriptif analitik dalam menganalisis data. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa semenjak diberlakukannya regulasi TKDN pertumbuhan dan perkembangan industri pada sektor TIK meningkat pada sisi penggunaan material produksi dalam negeri, tenaga kerja WNI yang terlibat, dan investasi yang dilakukan. Pada penelitian ini juga didapatkan informasi mengenai strategi perusahaan dalam memenuhi dan meningkatkan nilai TKDN, serta kendala yang dialami. Dukungan terhadap penetapan regulasi TKDN yang diberikan oleh perusahaan-perusahaan brand owner dari merek telepon seluler, baik asing maupun lokal, dengan berusaha untuk memenuhi dan meningkatkan nilai TKDN sesuai dengan regulasi yang ditetapkan, diharapkan dapat diiringi dengan apresiasi dan dukungan pemerintah dalam membangun iklim yang saling menguntungkan.
DETERMINASI BELANJA MODAL DI WILAYAH INDONESIA TIMUR TAHUN 2012 - 2016 Claudia Scholastika Elisabeth Meke; Eleonora Sofilda; Ajeng Entaresmen
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN 2018 BUKU II
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.3359

Abstract

Pelaksanaan desentralisasi fiskal muncul karena proses pembangunan di Indonesia sebelumnya telah berdampak terhadap kesenjangan pembangunan antara wilayah Indonesia Barat dan Indonesia Timur. Untuk mampu mengoptimalkan dan mendukung sistem perubahan wewenang maka Pemerintah mengalokasikan dana transfer yang bersumber dari APBN untuk mendanai kebutuhan daerah dalam pelaksanaan desentralisasi fiskal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, pertumbuhan ekonomi dan desentralisasi fiskal terhadap belanja modal. Metode penelitian menggunakan analisis regresi data panel, selama periode 2012 – 2016. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah daerah yang berada di wilayah Indonesia timur yaitu: provinsi NTB, NTT, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat. Alat analisis yang digunakan adalah Eviews. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dana alokasi umum dan pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifikan terhadap belanja modal sedangkan pendapatan asli daerah dan desentralisasi fiskal tidak berpengaruh signifikan terhadap belanja modal di Indonesia Timur. Oleh karena itu pemerintah daerah diharapkan lebih mengoptimalkan penerimaan daerah atau hendaknya lebih terpacu lagi untuk memanfaatkan sumber daya daerah untuk dapat digunakan dalam rangka kegiatan yang dapat meningkatkan pendapatan terutama pandapatan asli daerah agar pemerintah daerah tidak bergantung kepada pemerintah pusat dalam membiayai rumah tangga daerahnya sendiri.
ANALISIS HASIL PENILAIAN KINERJA BELANJA TERHADAP REALISASI ANGGARAN PADA UNIT KERJA DI SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN ANGGARAN 2015 S/D 2017 Gayuh Setyo Laras; Victor Siagian; Eleonora Sofilda
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN 2018 BUKU II
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.3431

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil penilaian kinerja belanja terhadap realisasi anggaran yang terdapat pada Sekretariat Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari nara sumber ahli di bidang pengelolaan keuangan di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika, dengan periode penelitian dari tahun 2015 sampai dengan 2017. Penelitian ini menggunakan metode pengambilan data dengan menggunakan system Forum Group Disscussion (FGD) yang dilakukan secara terpisah kepada para pejabat pengelola keuangan. Pengujian dan pengolahan data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) dan alat berupa software Expert Choice guna pengambilan keputusan prioritas. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam menghasilkan penilaian kinerja yang maksimal, pejabat pengelola keuangan di lingkungan Sekretariat Jenderal Kementerian Kominfo setuju untuk mengutamakan capaian keluaran pada instansi mereka yang turut didukung oleh adanya SDM yang berkompeten dalam bidang keuangan, hal ini didukung dengan hasil olahan analisis, sebanyak 35% pejabat pengelola keuangan setuju atas sub kriteria capaian keluaran dan sebanyak 33% setuju atas sub kriteria SDM yang berkompeten. Oleh karena itu, para pimpinan diharapkan untuk lebih cepat dalam menjalankan seluruh kegiatan agar tidak terkena dampak atas pemotongan anggaran yang dapat menganggu penyerapan anggaran secara institusi dan makro.
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN ASURANSI TRAVEL PT ASURANSI AXA INDONESIA Kusuma Ratih; Eleonora Sofilda; Dini Hariyanti
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN 2018 BUKU II
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.3437

Abstract

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia telah mempengaruhi perilaku masyarakat dalam memilih tujuan untuk berwisata. Hal ini terlihat dari banyaknya acara tahunan seperti travel fair dan promo-promo dari maskapai penerbangan. Semakin mudahnya akses untuk melakukan pembelian tiket pesawat maupun hotel turut mendorong kalangan milenials untuk melakukan travelling keluar negeri. Dengan semakin meningkatnya jumlah masyarakat Indonesia yang bepergian keluar negeri menjadikan peluang PT Asuransi AXA Indonesia untuk memasarkan produk asuransi travel SmartTraveller. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan strategi terbaik dalam memasarkan produk SmartTraveller. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Matriks IFE dan Matriks EFE dimana key factors didapatkan dari lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Selanjutnya dengan menggunakan Matriks SWOT digunakan untuk mendapatkan strategi-strategi terbaik dan melakukan in-depth Interview dengan VP Head of Distribution PT Asuransi AXA Indonesia untuk menemukan strategi yang tepat bagi perusahaan. Hasil dari penelitian ini bahwa inovasi di bidang digital tools, reform product yang dapat menaikan penerimaan premi dan melakukan cross selling dengan agen, broker, travel agent dengan memberikan skema menarik terhadap agen, broker, travel agent sebagai pemacu dalam penjualan asuransi travel. 
ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO PROFITABILITAS, RASIO SOLVABILITAS DAN RASIO PASAR TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG BERADA PADA INDEKS LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA Dilawatil Hikmah; Ramadhani Hamzah; Eleonora Sofilda
Jurnal Ekonomi Bisnis Indonesia Vol. 11 No. 2 (2016): Jurnal Ekonomi Bisnis Indonesia
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.986 KB) | DOI: 10.36310/jebi.v11i02.14

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji pengaruh rasio likuiditas (CR), rasio profitabilitas (NPM, ROA, ROE, EPS), rasio solvabilitas (DER) dan rasio pasar (PER) terhadap harga saham (Y) pada perusahaan yang berada pada indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan laporan keuangan anggota emiten LQ45 periode Januari 2014 yang selama 5 tahun eksis dari Februari 2009 sampai Januari 2014. Metode sampel yang digunakan adalah purpose sampling (sampling bersyarat). Adapun jumlah sampel yang terpilih memenuhi syarat sebanyak 21 emiten dari 45 emiten. Teknis analisis data menggunakan Eviews 7.1 yaitu dengan metode cross sectional weight dengan pendekatan fixed effect model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama maupun secara parsial variabel CR, NPM, ROA, ROE, EPS, DER, dan PER memiliki pengaruh terhadap harga saham. Namun variabel yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham adalah NPM dan PER. Maka para investor dapat menilai kinerja perusahaan dengan melihat dari rasio keuangan dan melakukan penilaian terhadap harga saham sehingga dengan mudah dapat menentukan saham yang baik sebelum berinvestasi di BEI.
Penerimaan dan Dampaknya Terhadap Pertumbuhan Pendapatan Perkapita Daerah Sebelum dan Setelah Desentralisasi Fiskal Eleonora Sofilda
Jurnal Ekonomi Bisnis Indonesia Vol. 8 No. 1 (2013): Jurnal Ekonomi Bisnis Indonesia
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.006 KB) | DOI: 10.36310/jebi.v8i01.147

Abstract

Desentralisasi fiskal ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemerintahan dan pelayanan publik daerah, yang selanjutnya akan mendorong ekonomi lokal dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Keberhasilan pelaksanaan pembangunan ekonomi dapat dinilai dari beberapa indikator. Salah satu indikator yang sering digunakan adalah pertumbuhan ekonomi. Sementara, beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi antara lain adalah tingkat konsumsi, investasi, tenaga kerja, dan belanja pemerintah dan daerah perdagangan. Penelitian ini mengadopsi fungsi kerangka estimasi basis produksi. Estimasi empiris dilakukan pada sampel data panel yang terdiri dari 26 pemerintah negara bagian dan saat yang sama data yang tahunan 1992- 2009. Penelitian ini menggunakan 2 model estimasi dan menggunakan pengabungan yang terakhir. Hasil estimasi model I dan II (sebagai representasi indikator pendapatan), menunjukkan hubungan negatif dengan pertumbuhan pendapatan per kapita dan tidak signifikan. Tapi pendapatan dikurangi hibah (Model II) memiliki hubungan positif dengan pertumbuhan pendapatan per kapita dan tidak signifikan untuk FDI variabel dan DDI, juga memberikan yang hubungan positif tetapi secara statistik tidak signifikan. Untuk impor dan variabel angkatan kerja, mereka juga tidak sesuai dengan hipotesis dan tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Untuk inflasi dan populasi variabel, mereka sesuai dengan hipotesis dan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan pendapatan per kapita. Sementara itu, untuk variabel pengangguran, hal ini sesuai dengan hipotesis tetapi juga statistik tidak berpengaruh signifikan. Dalam bersamaan, kebijakan desentralisasi fiskal (untuk seluruh model) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan pendapatan per kapita, yaitu sebagai representasi dari variabel pertumbuhan ekonomi.
Pengaruh dana perimbangan terhadap kemandirian keuangan daerah Ari Mulianta Ginting; Muhammad Zilal Hamzah; Eleonora Sofilda
Indonesian Treasury Review: Jurnal Perbendaharaan, Keuangan Negara dan Kebijakan Publik Vol 4 No 2 (2019): Indonesian Treasury Review: Jurnal Perbendaharaan, Keuangan Negara, dan Kebijakan
Publisher : Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1503.018 KB) | DOI: 10.33105/itrev.v4i2.126

Abstract

Indonesia memasuki era baru dari sentralistik menjadi desentralistik. Dampak dari desentralisasi tersebut adalah adanya dana pemberian dana perimbangan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Namun pemberian dana perimbangan tersebut, memberikan dampak lain yaitu ketergangungan pemerintah daerah kepada dana perimbangan. Penelitian menggunakan analisis metode kuantitatif dengan pendekatan regresi panel data model dengan menggunakan data dari kluster kabupaten/kota dari kluster I sampai dengan IV dari tahun 2013-2018. Penelitian juga menggunakan analisis kuadran untuk melakukan mapping terhadap kabupaten/kota terhadap dana perimbangan dan kemandirian keuangan daerah. Hasil analisa regresi panel ditemukan bahwa pengaruh dana perimbangan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kemandirian keuangan daerah hanya di kluster II, sedangkan kluster lainnya tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemandirian keuangan daerah. Hasil analisa regresi panel ini sejalan dengan analisa kuadran bahwa dari data kabupaten/kota yang ada baik di kluster I-IV, hampir 91,3% kabupaten/kota yang ada berada di kuadran IV. Hasil ini menunjukkan bahwa secara rata-rata 91,3% kabupaten/kota memiliki dana perimbangan yang realtif rendah dengan kemandirian keuangan yang juga relatif rendah untuk kluster I, III dan IV. Berdasarkan hasil tersebut maka pemerintah daerah kabupaten/kota harus mengalokasikan anggaran kepada potensi yang dapat dijadikan sebagai sumber penerimaan bagi daerah khususnya kepada belanja yang bersifat investasi dan produktif.