Dini Mei Widayanti
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Surabaya

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

EFEKTIVITAS REINFORCING COMPETING BEHAVIORS TERHADAP PERILAKU TANTRUM PADA ANAK USIA TODDLER DI RW 5 KELURAHAN GUNDIH KECAMATAN BUBUTAN SURABAYA Arini, Diyah; Ernawati, Dwi; Widayanti, Dini Mei; Widyaningrum, Dwi Oktaviana
JURNAL NERS LENTERA Vol 7, No 1 (2019): Maret
Publisher : JURNAL NERS LENTERA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.939 KB)

Abstract

Pendahuluan: Anak toddler adalah anak usia 12?36 bulan, dimana masa eksplorasi lingkungan yang intensif karena anak berusaha mencari tahu bagaimana semua terjadi. Tantrum yaitu luapan emosi yang meledak-ledak dan tidak terkontrol. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas reinforcing competing behaviors terhadap perilaku tantrum anak toddler. Metode: Desain penelitian menggunakan quasi eksperimental. Populasi sebanyak 65 anak usia 1-3 tahun yang tantrum. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling sebanyak 56 anak usia 1-3 tahun yang tantrum, dan dibagi dalam kelompok kontrol dan intervensi. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner, dan analisa data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan pada kelompok intervensi (pre test) didapatkan hampir setengah 13 responden (46.4%) anak mengalami tantrum sedang, sedangkan (post test) setengahnya yaitu 14 responden (50.0%) anak mengalami tantrum sedang. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan nilai P = 0,003 < 0,05 H0 ditolak sehingga ada perbedaan antara sebelum dan sesudah diberikan reinforcing competing behaviors terhadap perilaku tantrum. Kesimpulan: Implikasi hasil penelitian menunjukkan reinforcing competing behaviors dapat mempengaruhi perilaku tantrum. Diharapkan orang tua dapat menerapkan reinforcing competing behaviors saat anak tantrum
PENYULUHAN KESEHATAN DIABETES MELITUS PENATALAKSNAAN DAN APLIKASI SENAM KAKI PADA LANSIA DI WILAYAH PESISIR SURABAYA Hidayatus Sya’diyah; Dini Mei Widayanti; Yoga Kertapati; Sapto Dwi Anggoro; Akif Ismail; Theresia Atik; Dimas Gustayansyah
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 3, No 1 (2020) : Januari 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v3i1.64

Abstract

Diabetes Melitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat (Price, 2006). Komplikasi yang dapat terjadi antara lain komplikasi akut dan komplikasi kronis. Apabila hal ini terjadi pada lansia dimana mengalami berbagai penurunan fisik, psikologis, sosial, spiritual dan kultural sehingga dapat menimbulkan resiko komplikasi yang lebih memerlukan perhatian.Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan penyuluhan tentang Diabetes Melitus tentang penataksanaaanya dan aplikasi senam kaki. Metode penyuluhan yang dilakukandenganbeberapa tahapan, yaitu : 1) Sosialisasi dan perijinan, 2) Persiapan alat dan sarana serta media penyuluha, 3) Melakukan penyuluhan dan aplikasi 4) Evalausi hasil kegiatan penyuluhan. Hasil penyuluhan Diabetes Melitus dan aplikasi senam kaki pada lansia, di akhir sesi yaitu beberapa lansia diberikan pertanyaan mengenai apa yang telah disuluhkan antara lain  pengertian Diabetes Melitus, bagaimana tanda dan gejalanya, etiologi atau faktor-faktor yang menyebabkan Diabetes Melitus, upaya dan pencegahannya, komplikasi yang dapat muncul serta mendemonstrasikan kembali senam kaki yang telah dilaksanakan. Pengembangan program pengabdian masyarakat bidang peningkatan kualitas kesehatan lansia yang terintegrasi dengan program akademik, pemerintah dan stakeholder (mitra) perlu terus ditingkatkan. Serta perlunya kegiatan pengabdian masyarakat secara berkala dan berkelanjutan untuk lebih menggali lagi lebih dalam dalam masalah-masalah kesehatan yang dihadapi oleh para lansia
Penyuluhan Kesehatan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dalam Era Pandemi Covid-19 Di Sma Hang Tuah I Daerah Pesisir Surabaya Jawa Timur Hidayatus Sya’diyah; Dhian Satya Rachmawati; Dini Mei Widayanti; Yoga Kertapati; Ayu Citra Mayasari; Nur Chabibah; Ari Susanti; Nuke Amalia; Arie Dwi Alristina
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v4i2.140

Abstract

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan langkah yang harus dilakukan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal bagi setiap orang termasuk di lingkungan sekolah. Manfaat PHBS di lingkungan sekolah adalah memberdayakan siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah untuk mau melakukan pola hidup sehat untuk menciptakan sekolah sehat serta meningkatkan proses belajar mengajar dan para siswa, guru hingga masyarakat lingkungan sekolah menjadi sehat (2). Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Surabaya sebagai institusi pendidikan tinggi mempunyai peran penting (Tri Dharma Perguruan Tinggi) dalam mengabdikan diri terhadap masyarakat dalam bentuk kegiatan sosial yaitu salah satunya dalam bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat bekerja sama dengan institusi pendidikan (SMA Hang Tuah Surabaya)Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan pada hari Rabu dan Kamis, 20-21 Januari 2021 di SMA Hang Tuah 1 Surabaya dengan melakukan penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta aplikasinya melalui daring/online dengan link gmeet dengan beberapa tahapan kegiatan, yaitu: 1) sosialisasi dan perijinan, 2) persiapan alat dan sarana serta media penyuluhan, 3) melakukan penyuluhan dan aplikasi 4) evalausi hasil kegiatan penyuluhan 
Hubungan Penggunaan Smartphone Dengan Aktivitas Fisik Remaja Di Desa Sumokali Kecamatan Candi Sidoarjo Meiana Harfika; Dini Mei Widayanti
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.393 KB) | DOI: 10.52643/jukmas.v3i2.605

Abstract

Masa remaja merupakan periode persiapan menuju masa dewasa yang akan melewati beberapa tahapan perkembangan penting dalam hidup. Pola kebiasaan berolahraga/aktivitas fisik yang menjadi sumber kesehatan seluruh tubuh yang perlu ditingkatkan di usia remaja karena fase remaja adalah peluang terbesar bagi remaja untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Era globalisasi ikut berpengaruh terhadap perubahan gaya hidup dan pola perilaku remaja, terutama perkotaan. Dalam waktu singkat telah berkembang pola perilaku dengan frekuensi konsumsi internet dan media sosial yang tidak terbatas. Penggunaan Smartphone dengan bijak mampu mengendalikan angka kejadian kriminalitas akibat penyalahgunaan fasilitas dari smartphone. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis tingkat aktivitas fisik dan tingkat kecanduan penggunaan smartphone pada remaja di Desa Sumokali Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo. Desain penelitian ini adalah cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah remaja di Desa Sumokali Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo yang berjumlah 160 orang. Instrumen pada penelitian berupa kuisioner yaitu Physical Activity Quistionnaire – for Adolescents untuk mengukur tingkat aktivitas fisik dan Smartphone Addiction Scale untuk mengukur tingkat kecanduan penggunaan smartphone.  Hasil penelitian tingkat aktivitas fisik menunjukkan bahwa sebagian besar remaja mempunyai tingkat aktivitas fisik dalam kategori rendah yaitu sebesar 94 remaja (58,8%). Sedangkan pada penggunaan smartphone menunjukkan bahwa sebagian besar remaja mempunyai tingkat kecanduan penggunaan smartphone tinggi yaitu sebesar 105 remaja (65,5%). Hasil analisa statistik bivariat menunjukan adanya hubungan antara tingkat aktivitas fisik dengan penggunaan smartphone dengan nilai p = 0.044.  Implikasi penelitian yaitu mengurangi penggunaan smartphone pada remaja agar aktivitas fisik dapat lebih ditingkatkan.Kata Kunci : Aktivitas Fisik, Kecanduaan Smartphone, Remaja, Perilaku Gaya Hidup.
Kemudahan Penggunaan Alat Bantu Simple Foot Elevator (SFE) dalam Perawatan Luka Kaki Diabetes Nuh Huda; Dini Mei Widayanti
Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Vol 12, No 2 (2017): October
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.271 KB) | DOI: 10.30643/jiksht.v12i2.33

Abstract

Increasing the number of patients with DM, complications are also increasing, one of them is ulceration of the lower limbs, with or without infection and cause damage to the underlying tissue, hereinafter referred to as diabetic foot (KD) or diabetic foot wound. In the world, the number of diabetic foot patients is expected to continue to rise. Diabetic wound care also creates difficulties for the nurse. The purpose of this study is to analyze the level of ease of simple foot elevator (SFE) tools in the treatment of diabetic wounds. This type of research is quasi experimental Pre and Post Test Without Control Design by creating a prototype called SFE. This tool was then tested on 12 diabetic patient nurses with diabetic ulcer complications in the lower extremity area. The variable of this study is to measure the degree of ease of nurses in performing the treatment of Diabetic Injuries through the questionnaire. Data processing research with Mann Withney test with significance level (α = 0,05) or CI = 95%. The result of statistical test by using Mann-Whitney test is 0.014, the result p is less than α, meaning that statistically shows that the use of SFE (Simple Foot Elevator) tool is easy to be used by nurses when performing diabetic foot ulcer treatment in Room 3 Rumkital Dr. Ramelan Surabaya. The use of SFE is easy to use. So it can be recommended as one alternative tool that can be used in wound care.Keyword : Diabetes Mellitus, Diabetic Foot Wounds, SFE
Pengabdian Masyarakat Aplikasi Life Review Teraphy Dengan Snakes Ladders Game Untuk Meningkatan Fungsi Kognitif Lansia di Jambangan Surabaya Hidayatus Sya’diyah; Sukma Ayu Candra Kirana; Christina Yuliastuti; Nuh Huda; Dwi Priyantini; Dini Mei Widayanti; Qori ‘Ila Saidah; Ceria Nurhayati
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 5, No 4 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v5i4.282

Abstract

Penurunan aktifitas metabolik di otak terjadi pada individu yang mengalami demensia. Untuk mengatasi masalah demensia yang terjadi pada lansia, tim pengabdian masyarakat STIKES Hang Tuah Surabaya melakukan kegiatan yang difokuskan pada peningkatan fungsi kognitif lansia demensia dengan menggunakan terapi modalitas Life Review. Terapi ini dapat diberikan karena mampu membantu lansia mengingat kejadian masa lalu dan kemampuan kognitif dapat diperbaiki. Terapi Life Review yang diberikan telah dimodifikasi dengan media Snakes Ladders Game dengan modifikasi ataupun merubah manfaat yang akan diperoleh saat melakukan modifikasi Snakes Ladders Game ini. Pengukuran hasil perubahan fungsi kognitif lansia dengan MMSE (Mini Mental State Exam) sebelum dan sesudah pelaksanaan terapi life review adanya penurunan tingkat demensia meskipun sedikit. Hal ini perlu kegiatan lanjutan untuk aplikasi life review teraphy dengan snake ladder.
HUBUNGAN ANTARA STATUS NUTRISI DAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DENGAN PENYAKIT PENYERTA SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 DI PUSKESMAS KENJERAN SURABAYA Hidayatus Sa’diyah; Adinda Noer Yulia; Dini Mei Widayanti
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 12, No 1 (2023): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jcu.v12i1.1422

Abstract

ABSTRAK Introduksi: Penurunan kognitif sering terjadi pada orang tua. Status gizi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi penurunan kognitif lansia. Saat ini, gangguan gizi pada lansia semakin meningkat. Gangguan gizi tersebut adalah malnutrisi atau risiko malnutrisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status nutrisi dan fungsi kognitif pada lansia penyakit penyerta selama pandemi Coid-19 di Puskesmas Kenjeran Surabaya. Metode: Desain penelitian ini observasional analitik dengan pendekatan Cross sectional. Sampel menggunakan simple random sampling sebanyak 70 lansia di Puskesmas Kenjeran Surabaya. Variabel independen dalam penelitian ini adalah status nutrisi yang diukur dengan instrumen kuisioner Mini Nutritional Assesment (MNA). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah fungsi kognitif yang diukur dengan instrumen kuisioner mini mental state examination (MMSE). Analisa data menggunakan Uji Spearman Rho ?=0,05. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa hasil penelitian dari 70 responden terdapat hubungan antara status nutrisi dan fungsi kognitif pada lansia penyakit penyerta selama pandemi Coid-19 di Puskesmas Kenjeran Surabaya dengan ? = 0.007 (?<0,05). Kesimpulan: Implikasi dari penelitian ini yaitu status nutrisi berperan penting dalam meningkatkan fungsi kognitif lansia, sehingga memerlukan perhatian dan penanganan secara dini oleh perawat, keluarga, dan petugas kesehatan lainnya.Kata kunci : Lansia, Status Nutrisi, Fungsi kognitif ABSTRACTBackground: Cognitive decline is common in older people. Nutritional status is one of the factors that affect the cognitive decline of the elderly. Currently, nutritional disorders in the elderly are increasing. The nutritional disorder is malnutrition or the risk of malnutrition. This study aims to determine the relationship between nutritional status and cognitive function in the elderly with comorbidities during the Coid-19 pandemic at Kenjeran Health Center Surabaya. Methods: The design of this research is analytic observational with cross sectional approach. The sample used simple random sampling as many as 70 elderly people at the Kenjeran Health Center Surabaya. The independent variable in this study was nutritional status as measured by the Mini Nutritional Assessment (MNA) questionnaire. The dependent variable in this study is cognitive function as measured by a mini mental state examination (MMSE) questionnaire. Data analysis using Spearman Rho test =0.05. Result: The results of this study indicate that the results of the frequency of 70 respondents who have nutritional status of malnutrition and without cognitive impairment are 4 people (50%), who have nutritional status of malnutrition and have mild cognitive impairment as many as 2 people (25%), and who have nutritional status nutritionally malnourished and experienced severe cognitive impairment as many as 2 people (25%). Nutritional status at risk of malnutrition and without cognitive impairment as many as 13 people (32.5%), nutritional status at risk of malnutrition and mild cognitive impairment as many as 20 people (50%), and nutritional status at risk of malnutrition and severe cognitive impairment as many as 7 people (17.5 %). The nutritional status of normal nutrition and without cognitive impairment was 11 people (50%), normal nutritional status and mild cognitive impairment 10 people (45.45%) and normal nutritional status and severe cognitive impairment 1 person (4.54%). Discuss: Conclution: There is a relationship between nutritional status and cognitive function in the elderly with comorbidities during the Coid-19 pandemic at the Kenjeran Health Center Surabaya with = 0.007 (?<0.05). The implication of this study is that nutritional status plays an important role in improving the cognitive function of the elderly, so that it requires early attention and treatment by nurses, families, and other health workers.Keywords: elderly, nutritional status, cognitive function
Penyuluhan Kesehatan Upaya Memutus Mata Rantai Penularan Covid 19 Di Masyarakat Daerah Pesisir Kalipecabean Sidoarjo Hidayatus Syadiyah; Dhian Satya Rachmawati; Dini Mei Widayanti; Yoga Kertapati; Ayu Citra Mayasari; Ari Susanti; Nur Chabibah; Dewinta Hayundati; Rossa Kurnia Ethasari
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 5, No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v5i1.190

Abstract

Badan Kesehatan Dunia/World Health Organization (WHO) menyebutkan adanya kasus kluster pneumonia dengan etiologi yang tidak jelas di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China pada tahun 2019. Kasus ini terus berkembang hingga akhirnya diketahui bahwa penyebab kluster pneumonia ini adalah novel coronavirus hingga adanya laporan kematian yang penyebarannya termasuk cepat dan luas di seluruh dunia. Stikes Hang Tuah berupaya melaksanakan pendidikan kesehatan sesuai kebutuhan dengan harapan mengubah perilaku masyarakat dari yang tidak baik menjadi lebih baik untuk kesehatan dirinya, keluarga, dan masyarakat sekitar dan lingkungan serta bekerjasama dengan Kelurahan dan Puskesmas Kalipecabean Candi Sidoarjo.Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan pada hari Selasa-Rabu, 17-18 Desember 2020 Waktu : Pukul 07.00 –12.00 WIB dengan melakukan penyuluhan tentang upaya memutus mata rantai covid-19 melalui daring/online link gmeet dengan beberapa tahapan kegiatan, yaitu: 1) sosialisasi dan perijinan, 2) persiapan alat dan sarana serta media penyuluhan, 3) melakukan penyuluhan dan aplikasi 4) evalausi hasil kegiatan penyuluhan
Kemudahan Penggunaan Alat Bantu Simple Foot Elevator (SFE) dalam Perawatan Luka Kaki Diabetes Huda, Nuh; Widayanti, Dini Mei
Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Vol 12 No 2 (2017): October Edition
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30643/jiksht.v12i2.33

Abstract

Increasing the number of patients with DM, complications are also increasing, one of them is ulceration of the lower limbs, with or without infection and cause damage to the underlying tissue, hereinafter referred to as diabetic foot (KD) or diabetic foot wound. In the world, the number of diabetic foot patients is expected to continue to rise. Diabetic wound care also creates difficulties for the nurse. The purpose of this study is to analyze the level of ease of simple foot elevator (SFE) tools in the treatment of diabetic wounds. This type of research is quasi experimental Pre and Post Test Without Control Design by creating a prototype called SFE. This tool was then tested on 12 diabetic patient nurses with diabetic ulcer complications in the lower extremity area. The variable of this study is to measure the degree of ease of nurses in performing the treatment of Diabetic Injuries through the questionnaire. Data processing research with Mann Withney test with significance level (α = 0,05) or CI = 95%. The result of statistical test by using Mann-Whitney test is 0.014, the result p is less than α, meaning that statistically shows that the use of SFE (Simple Foot Elevator) tool is easy to be used by nurses when performing diabetic foot ulcer treatment in Room 3 Rumkital Dr. Ramelan Surabaya. The use of SFE is easy to use. So it can be recommended as one alternative tool that can be used in wound care.Keyword : Diabetes Mellitus, Diabetic Foot Wounds, SFE
Penyuluhan “Mengelola Kesehatan Mental dan Kenakalan Remaja” di Sma Muhammadiyah 3 Surabaya Mayasari, Ayu Citra; Kertapati, Yoga; Widayanti, Dini Mei
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 7, No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v7i2.431

Abstract

Latar Belakang: Masa remaja merupakan masa peralihan antara anak-anak menuju dewasa Masa transisi ini seringkali menghadapakan individu yang bersangkutan kepada situasi yang membingungkan, disatu pihak masih kanak-kanak, tetapi dilain pihak ia sudah harus bertingkah laku seperti orang dewasa. Situasi-situasi yang menimbulkan konflik seperti ini, sering menyebabkan kesehatan mental terganggu dan menimbulkan perilaku-perilaku yang aneh, canggung dan kalau tidak dikontrol bisa menjadi  Tujuan : Peneliti ingin melakukan penyuluhan dengan tema Pendidikan Kesehatan terkait Pentingnya memahami Kesehatan Mental dan mencegah Kenakalan pada Remaja yang bertempat di SMA Muhammadiyah 3 Surabaya. Metode : Pengabdian Kepada Masyarakat dilakukan di SMA Muhammadiyah 3 Surabaya pada tanggal 19 Januari 2023. Kegiatan ini berupa Pemberian Edukasi Pendidikan Kesehatan dengan metode Penyuluhan yang diberikan kepada 69 siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 3 Surabaya. Tim Pelaksana Kegiatan ini yaitu 5 orang dosen dan 5 orang staf tendikHasil dan Pembahasan: Dari penelitian ini diketahui nilai rata-rata siswa yang menerima penyuluhan mengalami peningkatan sebesar 10,58 yang di tunjukkan dengan nilai pre test rata-rata sebesar 63,55 dan nilai post test rata-rata sebesar 74,13 . Hal ini menunjukkan bahwa penyuluhan yang dilakukan memberikan efek dan merupakan implementasi yang tepat untuk mencegah mental illness dan kenakalan remaja, dalam diskusi narasumber memberikan sebuah cara untuk mengelola Kesehatan Mental dan mencegah kenakalan remaja melalui pendekatan religi atau spiritual seperti memperbaiki sholat, membaca qur’an dan berdzikir. Selain itu ada beberapa hal positif lain yang harus dilakukan seperti Olahraga Rekreasi yang membuat sehat jiwa dan raga seperti bersepeda, Joging, Jalan kaki, renang dan yoga  Simpulan : Kegiatan Pengabdian Masyarakat yang dilakukan di SMA Muhammadiyah 3 Surabaya di dapatkan hasil peningkatan pengetahuan siswa tentang pentingnya mengelola Kesehatan Mental dan mengatasi Kenakalan Remaja saat ini.