Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Kinerja Mesin Pellet dalam Produksi Pakan Ayam Pedaging Fase Finisher Ichlasul Amal; Jamila Jamila; Jasmal A. Syamsu
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 7, No 3 (2020): JITRO, September
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.996 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v7i3.13492

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas kinerja mesin dalam produksi pakan pellet ayam pedaging fase finisher dengan berbagai bahan perekat. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan dengan 4 ulangan. Perlakuan penambahan bahan perekat yaitu P0 = tanpa menggunakan bahan perekat, P1 = penambahan molases 2%, P2 = penambahan tepung tapioka 2%, P3 = penambahan bentonit 2%. Parameter yang diukur dalam penelitian adalah kinerja teoritis dan kinerja aktual mesin pellet, ukuran diameter dan panjang pellet, serta kualitas organoleptik pellet. Hasil penelitian menunjukkan penambahan berbagai bahan perekat tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap kinerja teoritis mesin pellet, kinerja aktual mesin pellet, serta ukuran diameter dan panjang pellet. Berdasarkan uji organoleptik pellet dengan kriteria tekstur, warna, serta bau menunjukkan bahwa lebih 50% panelis memberi penilaian kategori baik pada kriteria tersebut pada pellet yang diberi bahan perekat. namun, perlakuan tanpa bahan perekat sebanyak 41,67% panelis menyatakan teskstur pellet dengan kategori jelek. Disimpulkan bahwa dengan penambahan berbagai bahan perekat tidak berpengaruh terhadap kinerja mesin pellet, dan ukuran partikel pellet, untuk uji organoleptik menunjukkan lebih 50% panelis menyatakan kategori baik pada kriteria tekstur, warna serta bau, sedangkan tanpa bahan perekat persentase tertinggi panelis menyatakan teskstur pellet dengan kategori jelek.Kata kunci: bahan perekat, kinerja mesin, kualitas fisik, organoleptik pelletABSTRACTThis research aims to determine performance capacity of the machine in production of finisher phase broiler pellet feed with various binders. The research used a completely randomized design (CRD) consist of 4 treatments with 4 replications. The treatment of adding binders are P0 = without using binders, P1 = addition 2% molasses, P2 = addition 2% tapioca flour, P3 = addition 2% bentonite. The parameters measured in the research were the theoretical performance and actual performance of the pellet machine, the diameter and length of the pellet, as well as the organoloptic quality of pellet. The results showed the addition of a variety of binders no significant effect (P>0.05) against the theoretical performance of pellet machines, the actual performance of pellet machines, as well as the size of diameter and length of pellets. Based on organoleptic test pellets with texture, color, and smell criteria showed that more than 50% of panelists gave a category rating on the criteria on pellets that were given binders. On the other hand, treatment without adhesives as much as 41,67% of panelists stated that the texture of pellets was in the bad category. It can be concluded that the addition of various binders has no effect on the performance of the machine, and the size of the pellet particles. For the organoleptic test, it showed that more than 50% of panelists stated good categories in the criteria of texture, color and smell, while without adhesive, the highest percentage of panelists stated that the pellet texture was in the bad category.Keywords: binder, machine performance, physical quality, organoleptic pellet
Analisis Ketersediaan Jerami Padi Sebagai Sumber Pakan Sapi Potong pada Kelompok Tani Penerima Bantuan Peralatan Pengolahan Pakan di Kabupaten Sidenreng Rappang Hairuddin Hairuddin; Andi Muhammad Rusyidi; Abdul Alim Yamin; Ichlasul Amal; Hasrin Hasrin; Jasmal Ahmari Syamsu
Peternakan Lokal Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Peternakan Lokal
Publisher : Program Studi Peternakan Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46918/peternakan.v5i1.1690

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ketersediaan jerami padi sebagai sumber pakan sapi potong di kelompok tani penerima bantuan alat pengolahan pakan di kabupaten Sidenreng Rappang. Penelitian ini dilaksanakan pada kelompok tani dengan metode pengumpulan data melalui data profil kelompok tani untuk memperoleh data populasi ternak dan luas panen tanaman padi kepada peternak yang tergabung dalam enam kelompok tani penerima bantuan pengolahan pakan. Data dianalisis untuk menghitung populasi ternak berdasarkan satuan ternak, produksi dan daya dukung jerami padi sebagai sumber pakan sapi potong. Data populasi, struktur populasi, produksi dan daya dukung jerami padi dianalisis menggunakan rancangan acak lengkap untuk mengetahui perbedaan potensi di setiap kelompok tani. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05) di antara kelompok terhadap struktur populasi, produksi dan daya dukung jerami padi. Populasi sapi potong tertinggi berdasarkan satuan ternak berada pada kelompok tani Pitu Walie (59,13 ST) dan terendah pada kelompok Pada Idi (22,18 ST). Produksi dan daya dukung jerami padi tertinggi berada di kelompok Pada Idi (238,79 ton BK/104, 73 ST) dan terendah pada kelomok tani Mandiri (83,16 ton BK/36,47 ST). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa jerami padi berpeluang sebagai sumber pakan sapi potong di kelompok tani di kabupaten Sidenreng Rappang.
DEMONSTRASI TEKNOLOGI PENGOLAHAN SILASE JERAMI JAGUNG SEBAGAI SUMBER PAKAN SAPI POTONG DI KECAMATAN SUPPA KABUPATEN PINRANG Jasmal A Syamsu; Abdul Alim Yamin; Muhammad Hatta; Munir Munir; AM Fuad Al Kautsar Walinon; Ichlasul Amal
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 6 (2023): martabe : jurnal pengabdian kepada masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i6.2247-2251

Abstract

Demonstrasi teknologi pengolahan silase jerami jagung dilaksanakan sebagai bagian kegiatan pengabdian kepada masyarakat Program Kemitraan Masyarakat Universitas Hasanuddin Tahun 2023 di Kelompok Tani Bulu Suda Kecamatan Suppa Kebupaten Pinrang. Demonstrasi pengolahan silase jerami jagung sebagai pakan sapi potong bertujuan untuk meningkatkanĀ  keterampilan dan penguasaan teknologi petani peternak dalam hal pakan ternak. Tahapan kegiatan demonstrasi pengolahan silase jerami jagung meliputi tahapan persiapan danĀ  pelaksanaan, dan pendampingan kegiatan. Dalam pelaksanaan demonstrasi, respon peternak sangat tinggi. Hal ini ditunjukkan tingkat partisipasi dalam melibatkan diri dalam setiap tahapan pembuatan silase jerami jagung. Peternak memahami dengan baik pengolahan silase jerami jagung sehingga terjadi peningkatan keterampilan peternak dalam usaha penyediaan pakan untuk sapi potong.
KETENGIKAN HIDROLISIS TEPUNG IKAN SEBAGAI BAHAN PAKAN PADA BERBAGAI WAKTU PENYIMPANAN Muhammad Ilham Tajuddin Tajuddin; M. Fadhlirrahman Latief Latief; Abdul Alim Yamin Yamin; Ichlasul Amal Amal; Jasmal A Syamsu Syamsu
AVES: Jurnal Ilmu Peternakan Vol. 16 No. 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Universitas Islam Balitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35457/aves.v16i1.2250

Abstract

The study aims to observe the effect of storage time on the hydrolytic rancidity of fish meal as source of protein in animal feed. This study used a completely randomized design with four treatments and four replications. The arrangement of the fish meal storage time treatments were T0: 0 weeks, T1: 2 weeks, T2: 4 weeks and T3: 6 weeks. Temperature and humidity were measured during storage in warehouse. Parameters measured were moisture and free fatty acid. The results showed that fish meal which has been stored at different times was significantly affecting (P<0.05) on moisture and free fatty acids. The average of temperature and humidity during storage (0 - 6 weeks) were 29-30oC and 60-76%. The highest moisture was 17.38% obtained in the T3 and the highest free fatty acid content was obtained at 4.30%.
Analisis Kualitas Nutrisi Konsentrat Pakan Sapi Potong Dengan Variasi Waktu Pencampuran Pakan Menggunakan Mixer Vertical M. Fadhlirrahman Latief; Hasrin; Ichlasul Amal; St. Chadija; Fitria Nur Aini
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol. 6 No. 2 (2023): JNT Jurnal Nutrisi Ternak Tropis September
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2023.006.02.3

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh waktu pencampuran pakan yang berbeda terhadap kualitas nutrisi konsentrat pakan sapi potong dalam fase penggemukan, Bahan baku yang digunakan meliputi dedak padi, bungkil kelapa, tepung ikan, tongkol jagung, dan kulit kopi. Data nutrisi yang diamati mencakup kadar air, kadar abu, protein kasar, lemak kasar, dan serat kasar pada enam waktu pencampuran yang berbeda 5, 10, 15, 20, 25, dan 30 menit dengan masing-masing 3 ulangan pada rancangan acak lengkap. Hasil analisis menunjukkan variasi yang signifikan dalam kualitas nutrisi pada berbagai waktu pencampuran. Terdapat kecenderungan menurunnya kadar air dalam pakan seiring dengan peningkatan waktu pencampuran. Selanjutnya, perubahan waktu pencampuran cenderung mempengaruhi kadar abu, protein kasar, lemak kasar, dan serat kasar secara beragam. Selain itu, ditemukan bahwa waktu pencampuran 15 menit memiliki perbedaan yang nyata (P<0,05) dengan 12,91 % kandungan protein kasar. Penemuan ini mengindikasikan bahwa waktu pencampuran pakan memiliki dampak yang signifikan pada kualitas nutrisi konsentrat pakan sapi potong dalam fase penggemukan. Pemahaman lebih lanjut tentang interaksi antara waktu pencampuran dan karakteristik bahan baku dapat berkontribusi pada pengembangan strategi pencampuran yang lebih efektif dan optimal untuk memastikan kualitas nutrisi yang lebih baik dalam pakan ternak.
Kondisi Fisiologis Energi Thermal pada Kambing Sapera yang Diberi Pakan Penyangga Melalui Pengukuran Thermal Infiray T2-Pro: Physiological Condition of Thermal Energy in Sapera Goats Given Buffer Feed Through Thermal Infiray T2-Pro Measurement Ichlasul Amal; Andi Muh Fuad Al Kautsar Walinono; Mita Arifa Hakim; Muh Ridwan B; Muhammad Ardiansyah Nurdin; Satria RIdho; Aidil Ammas; Ardiansyah; Raihan Okto Ramadhan; Ar Alwan Najib Athamimi
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo Vol. 7 No. 2 (2025): JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)
Publisher : Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56625/jipho.v7i2.195

Abstract

Status fisiologi energi termal pada kambing Sapera yang diberi pakan penyangga dapat diidentifikasi dengan melihat berbagai aspek fisiologi dan metabolisme tubuh kambing. Pakan penyangga yang dimaksud biasanya berfungsi untuk menjaga kestabilan suhu tubuh dan menciptakan keseimbangan energi termal, yang sangat penting untuk kesehatan dan produktivitas kambing Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi fisiologis kambing Sapera yang diberi pakan penyangga menggunakan teknologi pengukuran thermal Infiray. Pakan penyangga dirancang untuk meningkatkan efisiensi metabolisme dan membantu kambing menghadapi tekanan panas lingkungan. Studi dilakukan dengan menggunakan 4 ekor kambing sapera laktasi sebagai sampel dalam penelitian ini dengan berat badan 38-42 kg. Pengukuran suhu tubuh dilakukan menggunakan kamera thermal Infiray setiap hari selama 30 hari dan hasil pengumpulan data diolah secara deskriptif. Hasil pengukuran termografi inframerah, khususnya perangkat Thermal InfiRay T2-Pro bahwa kondisi fisiologis suhu tubuh bagian vagina dan vulva memiliki suhu paling tinggi diantara bagian lainnya. Demikian intervensi pakan penyangga memperlihatkan suhu tubuh ternak tetap meningkat setelah waktu pemberian pakan. Hasil pengamatan pada suhu tubuh ternak sangat besar dipengaruhi oleh lingkungan dan kondisi kandang. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dengan intervensi pakan penyangga belum efektif dalam mengurangi dampak negatif tekanan panas pada kambing Sapera melalui pengaturan energi thermal yang lebih efisien.