Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

HUBUNGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN PENGUASAAN KONSEP SERTA KAITANNYA DENGAN GAYA KOGNITIF FIELD DEPENDENT-FIELD INDEPENDENT Awalliyah, Santy; Siahaan, Parsaoran; Nugraha, Muhammad Gina; Kirana, Kartika Hajar
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 20, No 2 (2015): Jurnal Pengajaran MIPA - Oktober 2015
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v20i2.582

Abstract

The aim of this research was to find out correlation between science process skill and conceptual mastery of 7th grade students related to different cognitive style, i.e. field dependent and field independent. This study involves 108 students in one of public schools in Bandung. Science process skill and conceptual mastery were evaluated by test instruments, which were already validated and tested, while Group Embedded Figure Test (GEFT) was used to classify students cognitive style. Results suggested that there was a significant correlation between science process skill and conceptual mastery for students with dependent cognitive style ( r (36) = 0,564, tvalue > ttable), while for students with independent cognitive style the correlation was insignificant ( r (38) = 0,431, tvalue > ttable).ABSTRAKPenelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hubungan keterampilan proses sains dengan penguasaan konsep siswa kelas VII terkait dengan gaya kognitif field dependent dan gaya kognitif field independent. Penelitian korelasional ini melibatkan 108 siswa kelas VII di salah satu SMPN di Kota Bandung. Keterampilan proses sains dan penguasaan konsep dievaluasi dengan menggunakan instrumen tes yang telah melalui proses judgement dan uji coba, sedangkan untuk mengklasifikasikan gaya kognitif siswa digunakan instrumen tes standar Group Embedded Figure Test (GEFT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan proses sains dengan penguasaan konsep memiliki hubungan yang signifikan untuk siswa kelas VII bergaya kognitif field dependent ( r (36) = 0,564, thitung > ttabel), sedangkan pada siswa bergaya kognitif field independent hubungan keterampilan proses sains dengan penguasaan konsep tidak signifikan ( r (38) = 0,431, thitung > ttabel).
ENHANCING STUDENTS’ SCIENTIFIC REASONING USING INQUIRY-BASED LEARNING WITH COMPUTER SIMULATION Nugraha, Muhamad Gina; Kirana, Kartika Hajar; Sholihat, Fitri Nurul; Janeusse, Nuzulira; Amalia, Shita Ayu
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 22, No 2 (2017): JPMIPA: Volume 22, Issue 2, 2017
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v22i2.8641

Abstract

Physics education has long emphasized the importance of developing students’ scientific reasoning. This study investigated the development of students’ scientific reasoning using inquiry-based learning with computer simulation. Students’ scientific reasoning was probed by Lawson Classroom Test of Scientific Reasoning (LCTSR) and questionnaire to explore students’ response to the learning strategy. Results showed that all of six scientific reasoning aspects (material and volume conservation, proportional thinking, variable identification and control, probabilistic thinking, correlative thinking, and hypothetic-deductive thinking) was enhanced after learning with average N-Gain reflected the results. Aside from scientific reasoning enhancement, students responded positively to the learning strategy.
HUBUNGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN PENGUASAAN KONSEP SERTA KAITANNYA DENGAN GAYA KOGNITIF FIELD DEPENDENT-FIELD INDEPENDENT Awalliyah, Santy; Siahaan, Parsaoran; Nugraha, Muhammad Gina; Kirana, Kartika Hajar
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 20, No 2 (2015): JPMIPA: Volume 20, Issue 2, 2015
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v20i2.36242

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hubungan keterampilan proses sains dengan penguasaan konsep siswa kelas VII terkait dengan gaya kognitif field dependent dan gaya kognitif field independent. Penelitian korelasional ini melibatkan 108 siswa kelas VII di salah satu SMPN di Kota Bandung. Keterampilan proses sains dan penguasaan konsep dievaluasi dengan menggunakan instrumen tes yang telah melalui proses judgement dan uji coba, sedangkan untuk mengklasifikasikan gaya kognitif siswa digunakan instrumen tes standar Group Embedded Figure Test (GEFT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan proses sains dengan penguasaan konsep memiliki hubungan yang signifikan untuk siswa kelas VII bergaya kognitif field dependent ( r (36) = 0,564, thitung ttabel), sedangkan pada siswa bergaya kognitif field independent hubungan keterampilan proses sains dengan penguasaan konsep tidak signifikan ( r (38) = 0,431, thitung ttabel). ABSTRACTThe aim of this research was to find out correlation between science process skill and conceptual mastery of 7th grade students related to different cognitive style, i.e. field dependent and field independent. This study involves 108 students in one of public schools in Bandung. Science process skill and conceptual mastery were evaluated by test instruments, which were already validated and tested, while Group Embedded Figure Test (GEFT) was used to classify student's cognitive style. Results suggested that there was a significant correlation between science process skill and conceptual mastery for students with dependent cognitive style ( r (36) = 0,564, tvalue ttable), while for students with independent cognitive style the correlation was insignificant ( r (38) = 0,431, tvalue ttable).
IDENTIFIKASI PENCEMARAN TANAH PADA KAWASAN INDUSTRI BAJA MELALUI SIFAT MAGNETIK DAN MORFOLOGI BULIR MAGNETIK AZIZAH, DARIN NUR; FITRIANI, DINI; AGUSTINE, ELEONORA; KIRANA, KARTIKA HAJAR; MULYANA, ACHMAD ARIF
Bulletin of Scientific Contribution Vol 22, No 1 (2024): Bulletin of Scientific Contribution : GEOLOGY
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bsc.v22i1.54102

Abstract

Kegiatan industri baja yang melibatkan peleburan besi dan baja dapat memicu adanya pencemaran tanah, karena dapat memproduksi limbah dalam bentuk debu dan fly ash yang menyebar terbawa angin lalu mengendap pada tanah permukaan. Dalam penelitian ini telah dilakukan identifikasi pencemaran tanah di kawasan sekitar perindustrian baja melalui parameter suseptibilitas magnetik dan pengukuran Scanning Electron Microscopy – Energy Dispersive X-Ray (SEM-EDX). Sampel yang digunakan yaitu berupa tanah yang diambil pada titik dari dua lintasan yaitu lintasan 1 dan lintasan 2. Dimana lintasan 2 di desain memiliki jarak yang lebih dekat dengan kawasan perindustrian dibandingkan lintasan 1. Nilai suseptibilitas magnetik (XLF) pada lintasan 1 berada pada rentang 96,9-854,1 (×10^-8 m^3/kg ) dan nilai XFD (%) yaitu 0,13-2,85, sedangkan XLF lintasan 2 berada pada rentang 194,7-3473,9 (×10^-8 m^3/kg) dan nilai XFD(%) yaitu 0,47-1,53. Hasil tersebut menujukkan bahwa nilai XLF pada lintasan 2 cenderung lebih tinggi daripada lintasan 1. Hal ini diduga bahwa limbah yang berupa debu maupun fly ash lebih banyak terakumulasi pada lintasan 2 yang areanya lebih dekat dengan perindustrian baja. Adapun nilai   XFD(%) dari seluruh sampel yang bernilai kurang dari 4% dan adanya korelasi negatif antara nilai XFD(%) dan XLF menunjukkan bahwa mineral magnetik berasal dari sumber antropogenik. Berdasarkan pengukuran SEM-EDX pada sampel di lintasan 1 menunjukkan bulir mineral magnetik yang berbentuk oktahedral dan bulat, yang menunjukkan keberadaan mineral magnetiknya berasal dari sumber pedogenik dan antropogenik. Sedangkan hasil SEM-EDX pada sampel di lintasan 2 menunjukkan keberadaan bulir mineral magnetik berbentuk bulat dan halus yang menunjukkan bahwa mineral megnetik berasal dari sumber antropogenik.
Mapping of pH, EC, and TDS Parameters to Identify Water Quality in Situ Cisanti Hanifah, Shofie Dzakia; Hendrayani, Riska; Carrisa, Refi; Rizki, Muhammad Ilham; Rohman, Muhammad Alkuansinta; Hutabalian, May Angelia; Rahman, Jafar Shidqur; Sihombing, Feronika Roulitua; Ramadhan, Fadhel; Ramadan, Ananda Zikri; Nugraha, Andhika; Kirana, Kartika Hajar; Fitriani, Dini
Phi: Jurnal Pendidikan Fisika dan Terapan Vol 10, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/p-jpft.v10i1.22175

Abstract

Situ Cisanti located at Tarumajaya Village, Kertasari District, Bandung Regency, West Java. Situ Cisanti has significant role in supporting the lives of the surrounding community, especially as the central source of clean water. This research was conduct to identify the water quality of Situ Cisanti by mapping the parameters of pH, Electrical Conductivity (EC), and Total Dissolved Solids (TDS). Measurement was take using Combometer Hanna Grocheck HI 9813-6 at 69 points spread over the research area. The result of pH measurement in Situ Cisanti has a range value from 7,7 to 9,7 with an average value of 9. The EC measurement range value is 0,1 mS/cm to 0,9 mS/cm with an average value of 0,13 mS/cm. The TDS measurement range value is 83 mg/L to 141 mg/L, while the average is 100,78 mg/L. Most of the pH values in the study area meet the quality standards for hygiene sanitation water, while the EC and TDS values are below the threshold value, considering it safe for health.
Preliminary Study of pH, EC, TDS, and Heavy Metals Analysis of Oxbow’s Sediments in Bandung Region Alfitrah, Siti Percika; Kirana, Kartika Hajar; Fitriansyah, Rd Agung; Shafaria, Mileani
Phi: Jurnal Pendidikan Fisika dan Terapan Vol 10, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/p-jpft.v10i1.22714

Abstract

The Oxbow Lake is a vital part of river and it usually used for household, agricultural, and fisheries needs. The oxbow lake faces pollution risks from human activities. This study aims to assess the quality of water and sediment by pH, EC, and TDS of water and sediment as well as heavy metal content in sediment. The results show that the environmental conditions of the oxbow lakes around the Upper Citarum River are generally good because they fall within the safe limits for hygiene and sanitation standards, except for Babakan Patrol Oxbow Lake and Sapan Oxbow Lake. Unfortunately, the heavy metal levels in samples O1-2, O4-2, and O7-1 exceed sediment quality guidelines. These measurements indicate evidence of anthropogenic influence on sediment samples.
Physical Properties of Orange Peels Eco-enzyme: One way to Reduce and Recycle Waste and Environmental Problem Kirana, Kartika Hajar; Budianto, Muhammad Abdillah; Pranatikta, Krishna Agra; Shafaria, Mileani; Agustine, Eleonora; Fitriani, Dini; Susilawati, Anggie; Hasanah, Mia Uswatun
Phi: Jurnal Pendidikan Fisika dan Terapan Vol 8, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/p-jpft.v8i2.15355

Abstract

A high quantity of organic waste without proper waste management can endanger public health and environmental sustainability. To reduce the risk that can be caused by organic waste pollution, then there should be a solution. One of them is to make eco-enzyme. Eco-enzyme is a fermented solution from organic waste that can be used as floor cleaner, plant disinfectant, hand sanitiser, plant fertilizer, etc. A good eco-enzyme solution has special properties. One of them is the low-value power of Hydrogen (pH). In this study, other physical properties of eco-enzyme are analyzed. Eco-enzyme was produced from organic waste. Here, Sunkist orange peel and various mixtures of orange peel were used as the main materials of eco-enzyme. The eco-enzyme solutions were carried out for 33 days, accompanied by routine monitoring by reviewing physical parameters such as pH, Total Dissolved Solid (TDS), and Electrical Conductivity (EC) values. The results showed the characteristics of the eco-enzyme product by physical properties are the eco-enzyme has an acidic with a low pH value (<3.6) accompanied by high values of TDS (>1000 ppm) and EC (>1500mS/cm). The finding is TDS and EC have high value whereas usually high EC and TDS are owned by polluted liquids.
PEMETAAN BATIMETRI DAN SIMULASI KENAIKAN MUKA AIR DI SITU CISANTI MENGGUNAKAN DUAL BEAM SONAR Ramadan, Ananda Zikri; Ramadhan, Fadhel; Sihombing, Feronika Roulitua; Rahman, Jafar Shidqur; Hutabalian, May Angelia; Rohman, Muhammad Alkuansinta; Rizki, Muhammad Ilham; Carrisa, Refi; Hendrayani, Riska; Hanifah, Shofie Dzakia; Fitriani, Dini; Kirana, Kartika Hajar
Bulletin of Scientific Contribution Vol 21, No 2 (2023): Bulletin of Scientific Contribution : GEOLOGY
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bsc.v21i2.47538

Abstract

Situ Cisanti merupakan salah satu tempat pariwisata dan edukasi yang terletak di Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. Situ Cisanti memiliki tujuh mata air yang berperan besar bagi masyarakat sekitar sebagai sumber air. Penelitian ini memetakan topografi dasar perairan melalui peta batimetri serta melakukan simulasi perubahan muka air Situ Cisanti. Akuisisi dilakukan menggunakan instrumen Deeper Smart Sonar Pro+ dengan bantuan aplikasi Fish Deeper untuk visualisasi data. Hasil dari pemetaan batimetri Situ Cisanti menunjukkan kedalaman kolom air yang bervariasi antara 0,3 m sampai 2,85 m dengan rata-rata kedalaman sebesar 1,1 m. Sedangkan hasil simulasi muka air Situ Cisanti ditampilkan dalam beberapa keadaan, yaitu keadaan normal setinggi 2,85 m dari batas air dan sedimen, serta ketinggian muka air yang ditambahkan sebesar 0,5 m dan 1 m. Jika muka air di Situ Cisanti bertambah melebihi normal, maka bagian Timur dan Selatan dari Situ Cisanti akan terkena dampak terlebih dahulu dan akan menyebabkan adanya genangan di area tersebut. 
INVESTIGASI LAPISAN BATUAN KAWASAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR BAGIAN UTARA BERDASARKAN ELECTRICAL RESISTIVITY TOMOGRAPHY (ERT) Susanto, Kusnahadi; Azzam, Muhammad Zharfan; Syarafina, Zhafirah Nurul; Kirana, Kartika Hajar; Dharmawan, Irwan Ary; Harja, Asep
Bulletin of Scientific Contribution Vol 21, No 2 (2023): Bulletin of Scientific Contribution : GEOLOGY
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bsc.v21i2.48042

Abstract

Pemeriksaan lapisan batuan serta kondisi bawah permukaan memegang peran yang sangat penting dalam upaya pemanfaatan lahan, baik untuk mendukung infrastruktur diatasnya maupun pemanfaatan sumber daya alam yang terkandung didalamnya. Pemanfaatan lahan berhubungan erat dengan pengembangan infrastruktur yang direncanakan. Agar dapat mengurangi risiko potensial dari bencana, penting untuk memperhatikan kualitas dan kemampuan dukungan lahan yang diperlukan. Artikel ini mengulas tentang hasil studi mengenai identifikasi lapisan batuan yang dilakukan kampus Universitas Padjadjaran Jatinangor di bagian utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Electrical Resistivity Tomography (ERT) karena merupakan metode yang memiliki resolusi yang baik dalam pengukuran geofisika dangkal. Data yang dihasilkan dari pengukuran ini adalah penampang kontras resistivitas tanah dan batuan yang berasosiasi pada berbagai aspek seperti kandungan air dalam pori, jenis batuan serta struktur bawah permukaan. Pengukuran ERT dilakukan dengan membuat 11 lintasan baik yang saling memotong maupun saling sejajar. Hasil pengukuran geolistrik resistivitas di daerah penelitian ini menunjukkan variasi kontras tahanan jenis batuan mulai dari 0,5 Ωmeter sampai lebih dari 500 Ωmeter, namun demikian dalam interpretasi yang kami lakukan, rentang nilai tersebut dibagi menjadi beberapa rentang kategori yang disesuaikan dengan maksud penelitian serta kondisi lapangan yang sedang diteliti. Hasil interpretasi terhadap data resistivitas memunculkan informasi dugaan tiga lapisan batuan di antara kedalaman 0 sampai dengan 70 dan struktur patahan minor di sekitar daerah penelitian.  
Physico-Chemical and Magnetic Characterization of Topsoil Influenced by Vehicular Emissions at Padjadjaran University, Jatinangor Septiani, Fadia Tri; Fitriani, Dini; Agustine, Eleonora; Kirana, Kartika Hajar; Aji, Bayu Gusti Pangestu
Jurnal Phi: Kurnal Pendidikan Fisika & Terapan Vol 11 No 2 (2025)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/yhp5n953

Abstract

This study investigates the impact of vehicular emissions on the physico-chemical properties of topsoil at Padjadjaran University, Jatinangor. Soil samples were analyzed for pH, electrical conductivity (EC), total dissolved solids (TDS), magnetic susceptibility ()LFll, magnetic domain properties (), and heavy metal concentrations using Inductively Coupled Plasma-Optical Emission Spectrometry (ICP-OES). The results showed that while pH values remained within the neutral range (6.03–7.40), elevated EC and TDS values were observed at locations with high traffic density, indicating increased ionic content from anthropogenic sources. Magnetic susceptibility values ranged from 506.7 to 1148.7 × 10⁻⁸ m³kg⁻¹, with all sites exceeding 10 × 10⁻⁸ m³kg⁻¹, confirming the presence of ferrimagnetic minerals, and higher values were found near areas with heavy vehicle activity. The ) values, mostly below 4%, suggest a significant contribution from anthropogenic magnetic particles, dominated by stable single domain (SSD) and multi domain (MD) grains. Heavy metal analysis revealed that most elements (Fe, Mn, Cu, Zn, Al, As, Mg, Ca, K, Ni and Cr) were within permissible limits, except cadmium (Cd), which exceeded background crustal levels, suggesting contamination from anthropogenic sources, including vehicle emissions.