Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

PERANAN PEMBELAJARAN GEOGRAFI DALAM MEMAHAMI WILAYAH BENCANA DI KOTA BENGKULU Citra, Fevi Wira
Jurnal Pendidikan Geografi Gea Vol 12, No 2 (2012)
Publisher : Indonesia University of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/gea.v12i2.1787

Abstract

Bengkulu berada pada jalur patahan Sumatera, termasuk rawan bencana gempa. Berada pada pesisir pantai pulau Sumatera. Pendidikan geografi bergerak pada ranah pengetahuan, kecakapan, perilaku untuk membentuk pengalaman peserta didik yang berwawasan kemampuan mitigasi bencana. Untuk melihat pemahaman wilayah bencana yang dimiliki oleh peserta didik. Peneliti mengambil judul “peranan pembelajaran geografi dalam memahami wilayah bencana di Kota Bengkulu”. Penelitian ini menggunakan metode survei. Pengolahan data menggunakan korelasi dan regresi kemudian hasilnya dipaparkan secara deskriptif. Tingkat pemahaman mengenai wilayah bencana hanya 13,93% peserta didik yang tahu bahwa wilayah yang didiaminya adalah wilayah rawan bencana. Hubungan antara pembelajaran geografi terhadap pemahaman wilayah bencana peserta didik tidak ada hubungan. Perubahan pembelajaran geografi dalam materi mengenai bencana. Proses pembelajaran menggunakan teori konstrutivistik dan model pembelajaran simulasi yang dapat meningkatkan pemahaman peserta didik. Kata kunci : Pemahaman, pembelajaran Geografi, wilayah bencana
Analisis Perubahan Struktur Tanah Dari Lahan Kopi Menjadi Lahan Sawit Di Desa Sukarami Kecamatan Lintang Kanan Indri Puspika; Warsa Sugandi; Fevi Wira Citra
Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/georaf.v1i1.141

Abstract

Penelitian ini untuk mengetahui tentang: (1) Bagaimana struktur tanah pada hutan di Desa Sukarami Kecamatan Lintang Kanan(2)Bagaimana struktur tanah pada lahan kopi dan lahan sawit di Desa Sukarami Kecamatan Lintang Kanan (3). Bagaimana perubahan struktur tanah dari lahan kopi menjadi lahan sawit di Desa Sukarami Kecamatan Lintang kanan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Laboratorium. Populasi penelitian ini adalah semua lahan hutan, lahan kopi dan lahan sawit di Desa Sukarami Kecamatan Lintang Kanan. Sampel dalam penelitian diambil dari tiga janis tanah yaitu tanah hutan dilakukan pengambilan 3 titik sampel, tanah kopi dilakukan pengambilan 3 titik sampel, tanah sawit dilakukan pengambilan 3 titik sampel. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan observasi terstruktur, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah hasil Laboratorium. Hasil penelitian laboratorium ditarik kesimpulan bahwa dari tiga sampel penelitian yaitu sampel hutan lindung, sampel kopi,dan sampel sawit menunjukan adanya perbedaan, yaitu kenaikan dan penurunan unsur yang diteliti, tanah tanah yang terbaik adalah tanah hutan lindung
Tingkat Bahaya Banjir Dalam Mitigasi Bencana di DAS Sungai Bengkulu Fevi Wira Citra; Supriyono Supriyono; Edwar Edwar; Warsa Sugandi
Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 3 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.957 KB)

Abstract

Banjir yang terjadi di Bengkulu diakibatkan dari aktivitas yang tinggi di DAS akibat penambangan batu bara di hulu DAS Sungai Bengkulu, Bengkulu dilalui oleh beberapa sungai dan anak sungai Sungai Bengkulu, Sungai Hitam, Sungai Jenggalu, Sungai Lempuing, Sungai Babatan, Sungai Betungan, Sungai Muara, Sungai Riak, dan Sungai Sepan dan aktivitas penebangan hutan secara ilegal. Lokasi penelitian secara geografis terletak pada 102014’47” BT-102027’47” BT dan 3040’41” LS-3050’30” LS Kota Bengkulu Bengkulu. Wilayah di Bengkulu yang mengalami Bencana Banjir yang berada di dekat DAS Bengkulu yang hampir sepanjang tahun terjadi sebanyak 2 – 3 tahun. Wilayah yang paling sering terjadi bencana banjir dengan tingkat bahaya tinggi adalah Rawa Makmur dengan luas wilayah bahaya 111,06 Ha, Kelurahan Tanjung Agung luas wilayah bahaya 40,05 Ha, Tanjung Jaya luas wilayah bahaya 59.04 Ha, Kelurahan Kebun Tebeng luas wilayah bahaya 82,44 Ha dan Kelurahan Sawah lebar luas wilayah bahaya 137,97 Ha dan di Kecamatan Gading Cempaka luas wilayah bahaya 632,98 Ha.
Perencanaan Pembelajaran Geografi Berbasis Daring Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Sma Negeri 2 Kota Bengkulu Lola Octalia; Fevi Wira Citra; Edwar Edwar; Warsa Sugandi Karman; Nurmintan Silaban; Mirna Yunita; Muhammad Alfi
Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/georaf.v6i2.2517

Abstract

Perencanaan Pembelajaran Geografi Berbasis Daring Pada Masa Pandemi Covid-19 di SMA Negeri 2 Kota Bengkulu. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah guru geografi dan siswa yang mengikuti pembelajaran geografi di SMA Negeri 2 Kota Bengkulu. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan pada perencanaan pembelajaran geografi berbasis daring, dilakukan dengan menganalisis program dan menganalisis materi terlebih dahulu kemudian melakukan penyusunan program dan menyiapkan penjadwalan, lalu menyiapkan bahan ajar dan media yang akan digunakan untuk pembelajaran daring
Tingkat Pemahaman Peserta Didik Pada Wilayah Rawan Bencana Gempa Bumi Zona Tinggi Di Kota Bengkulu Fevi Wira Citra; Edwar Edwar; Warsa Sugandi
Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/georaf.v5i1.1348

Abstract

Bengkulu berada pada wilayah rawan bencana gempa tinggi dan menengah diakibatkan dari wilayah Bengkulu yang terletak pada titik pertemuan lempeng tektonik, Samudra Hindia, dan Lempang Tektonik Asia pada wilayah pesir pantai di wilayah Kota Bengkulu. Gempa yang terjadi diwilayah Bengkulu adalah jenis gempa yang diakibatkan oleh gempa di laut disebabkan oleh adanya aktivitas subduksi lempeng Eurasia tepatnya di zona megathrust. Gempa yang terjadi di Bengkulu dalam kurun 3 tahun ini yaitu pada tahun 2016, 2017 dan 2018 yaitu, pada tahun 2016 terjadi sebanyak 252 gempa bumi, pada tahun 2017 terjadi sebanyaak 431 kali gempa bumi dan sebanyak 278 kali gempa bumi sampai pada bulan Oktober 2018 (Data BMKG Kepahiang). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode surve dengan menggunakan data penelitian primer dan sekunder. Hasil penelitian : (1).Pada pemahaman mitigasi bencana gempa bumi pada zona tinggi berada pada tingkat pemahaman sangat kurang dengan jumlah siswa sebanyak 58 orang siswa dengan 42 persen. ((3). Pemahaman mitigasi dengan pembelajaran geografi yang terjadi pada zona tinggi memiliki faktor pengaruh sebesar 55,4 %.
Kajian Potensi Fisik Dan Non Fisik Menuju Pengembangan Desa Tertinggal Di Kecamatan Seluma Utara Kabupaten Seluma Mirna Yunita; Warsa Sugandi Karman; Fevi Wira Citra; Muhammad Alfi; Riki Nopiansyah; Dedi Guntar; Yuneva Yuneva; Winda Ade Ariani
Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/georaf.v6i2.2539

Abstract

Seluma Utara sub-district is one of the areas whose villages are classified as underdeveloped and even quite apprehensive, the three villages that are categorized as quite apprehensive are Sikalak Village, Sinar Pagi, and Talang Banyan Village, based on the results of observations and interviews, the cause of the lagging of these three villages is road access that has not There is still sufficient clay, the low level of public education, natural resources that are not managed properly, and the absence of electricity, this causes difficulties in carrying out activities. The study of physical and non-physical potential is a method that can be used to develop a strategy for developing underdeveloped villages in North Seluma District, especially in three villages, namely Sikalak Village, Sinar Pagi and Talang Banyan Village. The findings obtained are: 1) physical potential: a) the land is used for agriculture and contains mineral coal; b) cold climate; c) highlands; d) the majority of the community, apart from farming, also raise poultry for their daily needs and to sell them; 2) Non-physical potential: a) the distance traveled by people who will travel from the village is very far and there is no transportation that can transport people outside the village but using their own vehicle; b) road facilities that are quite apprehensive are obstacles for the community to enter and exit the village; c) other infrastructure facilities such as education and health are not available in the area. From these findings, strategies for developing underdeveloped villages in the North Seluma region can be drawn up in particular: 1) conduct socialization in various fields; 2) carry out training and empowerment of agriculture and livestock in the community. build 3) village road facilities that connect with other areas; 4) build a power grid; 5) build educational facilities; 6) build health facilities; 7) build a traditional hall.
Analisis Kualitas Air Akibat Bongkar Muat Batu Bara Di Sungai Ketahun Desa Pasar Ketahun Kecamatan Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara Irawati Dewi; Iskandar Wahab; Fevi Wira Citra
Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.367 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air sungai ketahun dilihat berdasarkan parameter fisika, kimia dan biologi. Metode pendekatan yang digunakan adalah metode eksperimen.. Populasi dalam penelitian ini adalah air sungai ketahun Desa Pasar Ketahun. Sampel dalam penelitian ini diambil 3 titik sampel bagian hulu, tengah dan hilir.. Hasil penelitian sebagai berikut: 1. Parameter Fisika air dimana parameter Total Tersuspeded Solid (TSS) tercemar dan suhu, warna dan bau pada air sungai Ketahun tergolong normal dan layak digunakan sehingga baik untuk kebutuhan masyarakat maupun keberlangsungan hidup biota air 2. Parameter Kimia Air dimana derajat keasaman (PH), oksigen terlarut (DO) normal dan parameter Chemical Oxygen Demand (COD), Ferum {Fe), Mangan (Mn) pada air sungai Ketahun tergolong tercemar sehingga perairan yang memiliki kadar yang tinggi tidak diinginkan bagi kepentingan perikanan dan pertanian. 3. Kandungan Parameter Biologi Air diperoleh total Colli pada air sungai Ketahun tergolong tercemar dan tidak layak dipergunakan karena menyebabkan timbulnya berbagai penyakit yang akan menggangu kesehatan masyarakat. Untuk kandungan parameter
wisata Pengembangan Desa Wisata di Kelurahan Kemumu Kecamatan Arma Jaya Kabupaten Bengkulu Utara Mirna Yunita; Warsa Sugandi; Edwar Edwar; Yuneva Syukur; Fevi Wira Citra; Nurmintan Silaban
Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 5 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/georaf.v5i2.1099

Abstract

Against the background, the potential for tourism has not been managed into a single tourism package that can contribute to Local Original Revenue if it is managed properly. The purpose of this study is to formulate alternative strategies for developing tourism villages in Kemumu Village, Arma Jaya District, North Bengkulu by making physical, cultural and artificial potential into an attractive tour package. This type of research is a qualitative descriptive type conducted at the Office of Tourism and Culture of North Bengkulu Regency, Muara Bangkahulu District, Society and tourists. Determination of the informant is done purposively. Data collection is done through observation, interviews, and documentation. Data management is done through SWOT analysis. The results of the study can be formulated by six development strategies that the government must undertake: 1) improving access roads for connecting with other regions; 2) building supporting facilities around attractions (such as toilets, places of worship, restaurants, temporary dwellings, villas, parking lots and culture areas); 3) provide a place for cultural arts performances; 4) cooperating with farmers regarding permits to use terraced rice terraces or terraces for tourism activities (such as: tourists may participate in farming activities); 5) cooperating with private parties; 6) provide training to the community.
Prestasi Belajar Mahasiswa Penerima Bidik Misi Selama Masa Pandemi Covid-19 Nurmintan Silaban; Fevi Wira Citra; Mirna Yunita
JOEAI:Journal of Education and Instruction Vol 4 No 1 (2021): JOEAI (Journal of Education and Instruction)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joeai.v4i1.2013

Abstract

This study aims to see the achievements of Bidik Misi Scholarships of students during the Covid-19 outbreak at Prof. Dr. Hazairin University. This research was conducted using descriptive research methods. The population and samples used in this study are all students who received Bidik Misi Scholarships in the academic year Odd 2019/2020 and Even 2019/2020 who were studying as many as 219 students. Data collection technique is a documentary technique, a tool used in the form of a stuffing format designed in such a way that it can record all the necessary data. This research data is quantitative data that is analyzed using descriptive analysis and categorized based on Academic Guidelines. The results of the study, the achievement of students who received Bidik Misi Scholarships in the academic year 2019/2020 judging from the average cumulative achievement index of students in the Odd semester is 3.31 and the average cumulative achievement index of students in the Even semester is 3.24. The average academic achievement score of students seen from 219 students who received mission objectives decreased by 0.07 during the Covid-19 pandemic. The decrease in the index of learning achievement of mission-aiming students has been seen in the Aquaculture program wherein the odd semester before the pandemic the average academic achievement was 3.8 and the average academic achievement during the Covid-19 pandemic was 2.7. In conclusion, the percentage of cumulative achievement index of the average recipient of Bidik Misi Scholarships during the Covid-19 outbreak at Prof. Dr. Hazairin University in the category is very satisfactory or above 2.75. Keywords: Bidik Misi Scholarships, Covid-19, Learning Achievements
Pelatihan Bahasa Inggris dan Pengelolaan Mangrove untuk Pemberdayaan Karang Taruna dalam Pengembangan Objek Wisata Mangrove Mirna Yunita; Yuneva Yuneva; Fevi Wira Citra; Elva Utami; Warsa Sugandi; Zairin Zairin; Muhammad Alfi
Abdihaz: Jurnal Ilmiah Pengabdian pada Masyarakat Vol 3 No 2 (2021): December
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/abdihaz.v3i2.1890

Abstract

Training of English Language and Mangrove Management for Youth Empowerment in Mangrove Tourism Object Development Karang taruna is a youth organization in a village. This community service program was aimed to train Karang Taruna member in Sumber Jaya Village, Kota Bengkulu speaking English which can be used to guide foreign tourists and and to educate them about mangroves and its management for ecotourism activities. The activity was carried out in three stages: 1) the preparation; 2) the planning; 3) the implementation stage. In the third stage, an evaluation was carried out through the practice of speaking English and distributing questionnaires about English language skills and knowledge about mangroves. After the service activities were carried out, the results showed that the participants: 1) 100% understood how to greet and introduce in English; 2) 90% could explain the information about interest place in English; 3) 90% could ask and answer in English; 4) 100% could explain about tourism object in English; 5) 100% could explain about the rules of travel in English; 6) 100% could answer about tourism object; 7) 100% could convey likes and dislikes; 8) 100% could hosting; 9) 90% could explain how to make organic fertilizers; 10) 90% could explain the making of handicrafts; 11) 100% understood the function, potential and types of mangrove forests; 12) 90% knew the tourism management based on mangrove conservation; 13) 90% understood maintenance and improvement of mangrove quality; 14) 100% understood management through tourism diversification; 15) 90% understood mangrove tourism infrastructure; 16) 100% understood the potential of mangroves that can be processed into souvenirs. The results of the service can be concluded that the Karang Taruna members have understood about English language technique specifically to tour guide and had an understanding of mangroves.