Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS RECOVERY GAS PADA PROSES DEWATERING SUMUR CBM 2# LAPANGAN XX PT YY CBM SEKAYU, KABUPATEN MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN Setyowati, Indah; Nusanto, Gunawan; ., Hartono; Ferdian, Rizky Ferdian
PROMINE Vol 2, No 1 (2014): PROMINE
Publisher : Jurusan Teknik Pertambangan FT UBB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5.687 KB)

Abstract

PT YY CBM Sekayu telah melakukan lima pengeboran sumur eksplorasi yang dilanjutkan dengan pengeboran eksploitasi untuk memproduksi gas methane batubara di Blok Sekayu.Kelima sumur tersebut yaitu sumur CBM 1# , sumur CBM 2# , sumur CBM 3# , sumur CBM 4 # dan sumur CBM 5 #. Dari kelima sumur tersebut hanya sumur CBM 2 # yang sudah berproduksi, dengan dipasang pompa untuk kegiatan dewateringdan sudah menghasilkan gas.Sumur CBM 2# memiliki kedalaman 594,36 m dan terdapat tiga lapisan batubara yaitu lapisan batubara A pada kedalaman 271,88 – 305,71 m , lapisan batubara B pada kedalaman 318,21 – 339,24 m serta lapisan batubara C pada kedalaman 521,21 – 564,79 m. Kegiatan eksploitasi CBM di sumur CBM 2# menggunakan metode cased hole completion , yaitu air dan gas diproduksi bersamaan dari ke tiga lapisan batubara tersebut. Dari hasil perhitungan gas storage capacity dengan menggunakan persamaan Langmuir , maka laposan batubara A mempunyai storage capacity sebesar 114,72 scf/ton dan storage capacity pada lapisan batubara B sebesar 332,54 scf/ton. Banyaknya kandungan air dalam lapisan butubara di sumur CBM 2# yaitu 351.212.755,44 barel.Proses dewatering bertujuan untuk menurunkan tekanan reservoir dengan cara melakukan pemompaan air dari dalam lapisan batubara, dengan turunnya tekanan reservoir maka gas methane dapat keluar dari lapisan batubara dan mengalir melalui cleat menuju sumur pengeboran. Dari data hubungan antara tekanan reservoir dengan laju produksi air dan gas pada tekanan reservoir 1000 psia produksi air sebesar 2.703,2 barel sedangkan produksi gas 398,9 scf.Seiring dengan menurunnya tekanan reservoir dari kegiatan dewatering, maka produksi gas menjadi lebih besar dibandingkan dengan produksi air. Hal ini terlihat pada saat tekanan reservoir menurun sampai pada tekanan 500 psia maka produksi gas meningkat menjadi 59.284 scf sedangkan produksi air sebesar 32.351,6 barel.Untuk menghitung recovery gas pada saat produksi gas methane batubara dapat dihitung berdasarkan grafik Langmuir yang dihasilkan.
ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF INCENTIVES AND WORK MOTIVATION ON EMPLOYEE PERFORMANCE OF GUNAWANGSA GROUP SURABAYA Utomo, Priyo; Arifin, Syamsul; Setyowati, Indah

Publisher :

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.806 KB) | DOI: 10.31955/mea.v5i1.877

Abstract

This research aims to identify the effect of incentives and work motivation on the performance of employees of Gunawangsa Group Surabaya. This research method used quantitative descriptive. The population in this research is all employees of Gunawangsa Group Surabaya. The illustration of this research is 65 people. Taking illustrations using the saturated sampling method (total sampling). Information was collected using a questionnaire form. The analysis of information in this research uses multiple linear regression analysis methods and is processed using the SPSS 16 application. The results of this research show that incentives do not affect the employee performance of Gunawangsa Group Surabaya, indicated by the t value is smaller than the t table value (0.138 <1.990 ). Work motivation has a significant influence on the employee performance of Gunawangsa Group Surabaya, this is indicated by the t value is greater than the t table (2,960> 1,990). Incentives and work motivation simultaneously have a significant effect on the performance of Gunawangsa Group Surabaya employees, indicated by the calculated F value are greater than the F table value (6,017> 3.07) with a significance level of 5%.
Edukasi Gizi Seimbang Melalui Metode Role Play Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Desa Rempoah, Baturraden Kusumawardani, Lita Heni; Rinandar, Frisca; Lestari, Eka Rita; Sumardi, Umar; Mole, Marselina; ., Nurhadi; Widiatmoko, Aditya Pandu; Setiono, Danang; Setyowati, Indah
Jurnal of Community Health Development Vol 1 No 01 (2020): Journal Of Community Health Development terbitan bulan Juli 2020
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (781.316 KB) | DOI: 10.20884/1.jchd.2020.1.01.2704

Abstract

Kebutuhan gizi merupakan hal penting yang dapat membantu optimalisasi pertumbuhan anak usia pra sekolah. Promosi kesehatan pada kelompok usia ini dengan menggunakan metode permainan sesuai tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak dapat meningkatkan kebiasaan perilaku sehat. Metode role play dirancang untuk meningkatkan pemahaman dan kebiasaan makan dengan gizi seimbang terutama konsumsi buah sayur pada anak. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan anak usia pra sekolah tentang gizi seimbang. Metode praktik yang digunakan adalah edukasi dan simulasi selama 4 minggu. Kegiatan diikuti oleh 17 anak usia pra sekolah dengan melibatkan guru dan orang tua. Hasil kegiatan menunjukkan edukasi menggunakan metode role play meningkatkan pengetahuan anak pra sekolah terkait gizi seimbang berdasarkan hasil p value=0,042. Edukasi gizi seimbang menggunakaan metode role play diharapkan dapat diterapkan di masyarakat secara berkelanjutan terutama sebagai upaya meningkatkan konsumsi sayur dan buah pada anak usia pra sekolah.
Pengelolaan limbah kotoran sapi menggunakan bed vermicompost dan earthworm separator guna meningkatkan keberlanjutan usaha peternak di Desa Babatan – Jember Astuti, Deviana Fitria; Regar, Damaita Afriana Br; Anggraini, Dyah Retno; Setyowati, Indah; Nuraini, Raisa Wahyu; Pradana, Ankardiansyah Pandu
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 4 (2024): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i4.26687

Abstract

Abstrak Kelompok Peternak Inovatif dan Maju (PETINJU) di Desa Babatan Kabupaten Jember menghasilkan 1 ton kotoran sapi setiap bulan. Limbah tersebut belum dikelola dan cenderung berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan. Program implementasi IPTEK yang dilaksanakan bertujuan untuk mengelola limbah sekaligus meningkatkan keberlanjutan usaha kelompok PETINJU. Program dilaksanakan dengan pendekatan partisipatif, kolaboratif, dan berurutan. Pelaksanaan program diawali dengan pemantapan aktivitas, lalu diikuti dengan edukasi dan implementasi bed vermicompost serta earthworm separator, dan diakhiri dengan evaluasi kegiatan. Program ini berhasil menerapkan inovasi pengelolaan limbah kotoran sapi menjadi vermikompos. Sebanyak 85% kotoran sapi pada kelompok PETINJU berhasil dikelola setiap bulannya. Berdasarkan uji t terhadap self asessment mitra, diketahui nilai p yang sangat kecil, yaitu 1,38×10-7 untuk pengetahuan, 2,47×10-4 untuk keterampilan, dan 1,36×10-6 untuk motivasi mitra, menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam ketiga aspek tersebut setelah pelatihan. Hasil analisis SWOT juga menunjukkan bahwa pengelolaan limbah kotoran sapi menjadi vermikompos memiliki peluang keberlanjutan yang tinggi. Kelompok PETINJU berpotensi memperoleh peluang ekonomi baru dalam hal penjualan produk vermikompos. Pada lain sisi, pengelolaan limbah akan meningkatkan sanitasi kandang yang berimplikasi pada peningkatan keuntungan dari usaha ternak. Program ini berhasil memberikan dampak pengurangan limbah sekaligus meningkatkan potensi ekonomi kelompok PETINJU. Kata kunci: cacing; ekonomi; lingkungan; profit; vermikompos. AbstractThe Innovative and Advanced Livestock Farmers Group (PETINJU) in Babatan Village, Jember Regency, produces approximately 1 ton of cow dung monthly, which, if improperly managed, poses significant environmental and health risks. To address these challenges and enhance the sustainability of PETINJU's operations, a technology implementation program was executed. This program comprised four key stages: activity organization, group education, application of specialized composting beds and earthworm separators, and outcome evaluation. The program effectively converted approximately 85% of the monthly cow dung into valuable vermicompost. Post-training evaluations demonstrated significant improvements in the participants' knowledge, skills, and motivation, as confirmed by t-test results: knowledge (p-value = 1.38×10⁻⁷), skills (p-value = 2.47×10⁻⁴), and motivation (p-value = 1.36×10⁻⁶), indicating substantial enhancement in these domains. Furthermore, the analysis underscored the long-term viability of cow dung conversion into vermicompost as a sustainable practice. The sale of vermicompost presents a lucrative opportunity for PETINJU, while improved waste management practices contribute to enhanced livestock pen hygiene and increased profitability. In conclusion, this program not only mitigated waste management issues but also significantly augmented PETINJU's economic potential, yielding benefits for both the cooperative and the environment. Keywords: earthworms; economics; environment; profit; vermicompost.
RIASAN WAYANG WONG TOKOH RAHWANA DAN ANOMAN KISAH RAMAYANA DI TAMAN HIBURAN RAKYAT SURABAYA SETYOWATI, INDAH
Jurnal Tata Rias Vol. 3 No. 03 (2014): Vol.03 No.03 Edisi Yudisium Oktober 2014
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jtr.v3n03.9409

Abstract

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk 1)Mengetahui alat dan bahan kosmetik yang digunakan, 2)Tahapan riasan, 3)Hasil riasan, 4)Busana dan aksesoris tokoh Rahwana dan Anoman. 5)Interpertasi seniman terhadap riasan Rahwana dan Anoman. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif yaitu mendeskripsikan riasan wayang wong meliputi alat dan bahan, riasan wajah, busana,aksesoris dan interpertasi seniman terhadap riasan tokoh Rahwana dan Anoman di THR Surabaya dengan tiga teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data disajikan dalam bentuk deskriptif. Hasil penelitian adalah: 1)Alat dan bahan kosmetik yang digunakan masih tradisional yaitu alat tradisional welat dan bahan kosmetik tradisional singwit. 2)Tahapan riasan Rahwana: a)mengaplikasikan singwit merah pada wajah, b)membentuk taring dengan bentuk runcing pada bagian sisi kanan dan kiri,c)membentuk riasan pada kelopak mata warna hitam dan pada sudut warna putih, d)membentuk alis tegas, dan e)membentuk kerutan wajah bagian hidung dan bawah mata dengan warna hitam. Tahapan riasan tokoh Anoman: a)mengaplikasikan singwit warna putih pada wajah, b)membentuk alis melengkung dan kerutan wajah bagian hidung dan pipi,c)membentuk riasan mata dengan warna hitam pada sudut mata d)memasang bibir palsu. 3)Hasil riasan wayang wong tokoh Rahwana yaitu alis thelengan tajam dan tebal, riasan mata plelengan (mata raksasa), riasan hidung dempok, dan riasan taring(gusen). Tokoh Anoman yaitu riasan mata kapi, alis luruh(tonggeng), dan riasan hidung pesekan. 4)Penggunaan busana dan aksesoris tokoh Rahwana: kain motif parang barong (besar), celana monte, makhuta dan praba, yang bermakna Rahwana adalah raja raksasa. Tokoh Anoman: kain motif poleng, dan gelung supit urang yang bermakna identitas Anoman Kesatria. 5)Interpertasi seniman terhadap riasan tokoh Rahwana dan Anoman adalah riasan yang dibuat berdasarkan pemahaman karakter tokoh dan mengacu pada bentuk wayang kulit sehingga riasan pada tokoh Rahwana menunjukkan karakter angkaramurka dan riasan tokoh Anoman menunjukkan karakter kesatria kera. Kata Kunci: Riasan Rahwana dan Anoman THR Surabaya Abstract: This research aims to know (1) tool and cosmetic material used in wayang wong : (2) makeup stages; (3) result of makeup; (4) custom and accessories character of Rahwana and Anoman; (5) interpretation of artists on makeup of the character of Rahwana and Anoman. This is a descriptive qualitative research. It means this research descript makeup of wayang wong that consist of tool and material, face makeup, custom, accessories, and interpretation of artists on character of Rahwana and Anoman in THR Surabaya with three data collection technique that is interview, observation, and documentation. Data analysis is provided in descriptive form.Result of the research about make up of Rahwana and Anoman in THR Surabaya is (1) tool and material of cosmetic used in wayang wong is still traditional that is traditional tool of welat and cosmetic traditional material of singwit; (2) stages of makeup of Rahwana : a) applying red singwit on face, b) forming sharp canine on left and right of mouth, c) forming black makeup on eyelid and white on corner of the eyes, d) forming firm eyebrows, and e) forming black facial wrinkles on nose parts and below the eyes. Stages of makeup of Anoman : a) applying white singwit on face, b) forming warped eyebrows and facial wrinkles on nose and cheek parts, c) forming eye makeup with black color on corner of the eyes and d) installing fake lips; (3) result of makeup of Rahwana is sharp and bold eye brows (thelengan), makeup of eyes (plelengan / giant eye) , makeup of nose (dempok), and make of canine (gusen). Result of makeup of Anoman is eye (kapi), eyebrows (luruh/tonggeng), and nose (pesekan); (4) the use of custom and accessories of Rahwana : motif fabric of parang barong , pants of monte, makhuta, and praba meaning Rahwana is a giant king. Character of Anoman : motif fabric of poleng, and gelung supit urang meaning identity of Anoman as a knight; (5) interpretation of artists to makeup of Rahwana and Anoman is this makeup is made based on comprehension of the characters and refers to wayang wong form so that makeup of Rahwana indicates character of insolence and makeup of Anoman indicates character of ape knight. Keywords: makeup of Rahwana and Anoman, THR Surabaya
Kepatuhan Pembatasan Cairan Dan Kejadian Hipervolemia Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Di Ruang Hemodialisis Zatihulwani, Eliza Zihni; Sasmito, Nanang Bagus; Setyowati, Indah
PROSIDING KONFERENSI NASIONAL ILMU KESEHATAN STIKES ADI HUSADA 2023 Vol 1 No 1 (2023): Prosiding Konferensi Ilmu Kesehatan STIKES Adi Husada
Publisher : STIKES Adi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37036/prosiding.v1i1.490

Abstract

Latar Belakang: Gagal ginjal kronik merupakan gangguan fungsi ginjal yang progresif dan irreversibel dimana ginjal tidak mamapu berfungsi secara optimal dalam mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit. Kepatuhan terhadap pengontrol diet dan pembatasan cairan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan tingkat kesehatan dan kesejahteraan pasien gagal ginjal kronik. Tujuan dalam penelitian ini yaitu menganalisis hubungan kepatuhan pembatasan cairan terhadap terjadinya hipervolemia pada pasien gagal ginjal kronik di ruang Hemodialisis RSUD Jombang. Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang digunakan adalah pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis di RSUD Jombang sejumlah 44 responden dengan menggunakan tehnik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner untuk kepatuhan pembatasan cairan, sedangkan untuk mengukur kejadian hipervolemia menggunakan lembar observasi. Hasil: kepatuhan pembatasan cairan kategori kurang patuh sebanyak 26 responden (59.1%), kejadian hipervolemia kategori hipervolemia ringan sebanyak 20 responden (45,5%) dan ada hubungan yang signifikan antara kepatuhan pembatasan cairan terhadap terjadinya hipervolemia dengan nilai p 0,006 menggunakan uji analisis spearman rank’s. Saran: Pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis perlu mendapatkan konseling kesehatan tentang pembatasan cairan. Perawat dapat memberikan pendidikan kesehatan tentang pembatasan cairan menggunakan audio visual dengan demonstrasi sehingga pasien tidak hanya melihat dan mendengarkan tetapi juga dapat mempraktekkan sendiri. Selain itu perlu juga untuk melibatkan keluarga dalam manajemen pengobatan dan perawatan pasien sehingga keluarga dapat memberikan dukungan secara efektif pada pasien.