Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN FISIKA SISWA KELAS X MIA 3 SMA NEGERI 1 TENGGARONG (Materi Suhu dan Kalor) Jaya, Gede Wiratma; Patasik, Boas; Sembel, Eka K.R.N; Subagiyo, Lambang; Yunus, M.
Saintifika Vol 16, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.805 KB)

Abstract

Penerapan pendekatan saintifik melalui metode eksperimen merupakan pendekatan pembelajaran yang  menggunakan enam langkah pembelajaran ilmiah dipadukan dengan menggunakan metode eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan proses sains (KPS) siswa pada saat menerapkan pendekatan saintifik melalui metode eksperimen, dan untuk mengetahui hasil belajar Fisika siswa setelah diterapkan pendekatan saintifik melalui metode eksperimen. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat pre-eksperimental one group pretest-posttest design. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah  purposive sampling yaitu kelas  X MIA 3 sebanyak 33 orang.  Pengambilan data penelitian ini menggunakan teknik observasi  dan teknik tes. Dari hasil penelitian diperoleh besarnya nilai rata-rata pada masing-masing aspek KPS antara lain: (1) Aspek Mengamati sebesar 90,3; (2) Aspek menyusun hipotesis sebesar 82,7; (3) Aspek menjalankan percobaan (eksperimen) sebesar 86,9; (4) Aspek menyimpulkan sebesar 79,5; (5) Aspek mengkomunikasikan sebesar 82,1. Nilai rata-rata pre-test dan post-test masing-masing sebesar 50,3 dan 77,6 dengan nilai presentase N-Gain sebesar 54,9%.
CHARACTERISTICS OF DIELECTRIC BARRIER DISCHARGE (DBD) AS AN OZONE GENERATOR REACTOR Jaya, Gede Wiratma; Nur, Muhammad; Anggara, Andhika Dwi; Metungku, Nofrita Angelina; Kinandana, Andi Wibowo; Zahar, Intan; Zain, Alfatihatuz Zulfah
Jurnal Indonesia Emas PPI Dunia Vol 1 No 01 (2018): OISAA Journal of Indonesia Emas
Publisher : PPI Dunia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (653.767 KB)

Abstract

Ozone is a gas formed from three oxygen atoms that are highly reactive and unstable compared to oxygen. Ozone can be generated by using a dielectric barrier discharge (DBD) generator. To know the ability of DBD reactor in producing ozone performed a characterization. Characterization is done by measuring the electrical current, electrical voltage, observing the plasma discharge, charge mobility, and ozone concentration. In this research using DBD reactor derived from the development of research Teaching Industry of  Diponegoro University. DBD reactor containof pyrex glass material as a dielectric barrier and parabolic wire made of aluminum as inner and outside electrodes in the dielectric barrier. DBD reactor was generated using high AC voltage of 2, 4, 6, 8, 10 and 12 kV and air flow rate is 10 L/min. The characterization results show that the higher the voltage can results increases of electrical current, for a discharge plasma produces a purplish color as a result of ionization process on the electrode. The calculation of charge mobility is  and the lowest and highest ozone concentration is 80 ppm and 280 ppm, respectively. In the future, application of DBD reactor has been characterized can be usedfor ozone gas production as food preservatives, improvement of the environmental quality of aquaculture and as an industrial and medical waste treatment system.
Pemantauan Kestabilan Lereng Bukit di Lingkungan Pura Siwa Stana Giri Kota Ambon Menggunakan Metode Geolistrik Jaya, Gede Wiratma; Bahri, Samsul; Zulfiah, Zulfiah; Ramadhan, Aditya
Innovation for Community Service Journal Vol 2 No 1 (2024): April 2024
Publisher : Department of Chemistry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/icsj.v2i1.11659

Abstract

Tanah longsor di daerah perbukitan umumnya disebabkan oleh ketidakseimbangan gaya yang bekerja pada lereng sehingga terjadi perpindahan massa tanah dan batuan. Metode yang biasa digunakan untuk kegiatan monitoring kestabilan lereng ialah metode geolistrik. Metode geolistrik merupakan sebuah metode yang dapat mendeteksi struktur bawah permukaan berdasarkan hambatan jenis tanah dan batuan. Tujuan dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini ialah melakukan pemantauan kestabilan lereng di area lingkungan Pura Siwa Stana Giri Kota Ambon menggunakan metode geolistrik. Kegiatan PKM ini terdiri atas lima tahapan yakni, (1) koordinasi dengan Ketua lembaga Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Maluku, (2) melakukan survei pendahuluan, (3) akuisisi data geolistrik, (4) pengolahan data hasil akuisisi data, dan (5) sosialisasi kepada umat Hindu Kota Ambon. Hasil pemantauan menggunakan Google Earth presentase kemiringan (slope) rata-rata di lokasi pengabdian sebesar 15%. Kemudian pada kedalaman 1 – 7 meter, dapat dikategorikan sebagai zona lemah dengan rentang resistivitas 11 – 30 Ωm. Pada zona ini material tanah sangat mudah untuk bergeser atau bergerak terutama saat terjadi musim hujan dengan intensitas tinggi. Porositas tanah di lingkungan Pura Siwa Stana Giri Kota Ambon memiliki variasi antara 26% hingga 47% dengan nilai porositas cenderung meningkat seiring kenaikan topografi lereng. Hasil PKM melalui kegiatan sosialisasi mendapatkan respon positif dari Ketua PHDI Provinsi Maluku dan Umat Hindu Kota Ambon.
PEMETAAN KARAKTERISTIK LAHAN PERTANIAN MENGGUNAKAN METODE GEOFISIKA UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HASIL PERTANIAN PADA KELOMPOK TANI TAMAN SARI INDAH Nggolaon, Delpina; Bahri, Samsul; Zulfiah; Silahooy, Stevi; Jaya, Gede Wiratma; Ramadhan, Aditya
GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 1 (2025): GERVASI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/gervasi.v9i1.8329

Abstract

Tantangan ketahanan pangan merupakan tantangan yang dirasakan baik pada skala lokal maupun internasional. Pada skala lokal seperti Provinsi Maluku, telah ditunjukkan dalam beberapa tahun belakangan dengan adanya penurunan hasil panen beberapa komoditas tanaman pertanian. Penurunan tersebut disebabkan oleh perubahan iklim, kekeringan, dan gagal panen yang terjadi di beberapa daerah. Oleh karena itu pengabdian ini berfokus pada pemetaan karakteristik tanah berdasarkan hasil pengukuran menggunakan metode geofisika seperti resistivitas tanah serta pengukuran sifat fisik tanah lainnya yaitu porositas, kemampuan penyimpanan air, dan tekstur tanah. Hal ini bertujuan untuk menyediakan informasi mengenai jenis-jenis tanaman yang sesuai dengan karakteristik tanah setempat. Adapun kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di desa Haruru, Seram Bagian Barat, Maluku, pada kelompok tani Taman Sari Indah. Hasil dari kegiatan pengabdian adalah anggota kelompok tani mendapatkan pengetahuan akan tanaman potensial di masing-masing titik lahan yang telah diukur, sehingga diharapkan anggota kelompok tani kedepannya dapat menanam tanaman sesuai rekomendasi agar dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan petani.
Edukasi Peralatan Pengukuran dengan Metode Praktikum di Sma Negeri 27 Maluku Tengah Delpina Nggolaon; Silahooy, Stevi; Jaya, Gede Wiratma
PaKMas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2024): November 2024
Publisher : Yayasan Pendidikan Penelitian Pengabdian Algero

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54259/pakmas.v4i2.3048

Abstract

Physics is one of the subjects that is the basic foundation for the development of science and technological progress. In physics learning, emphasis is placed on the process of forming knowledge through discovery and the presentation of regular data supported by practical activities. However, in reality there are still many schools that do not carry practical physics activities. Therefore, this dedication regarding measuring equipment education using practical methods for students at SMA Negeri 27 Central Maluku aims to help students in learning so they can improve learning outcomes and provide information about appropriate learning methods. This service activity was carried out on 21 class X students who had previously studied the same material conventionally from their teachers. The Community Service (PKM) activities employ the service-learning method, which consists of four stages: investigation, preparation, action, and reflection. The results of educational service activities can be shown by data on initial scores (pre-test) and final scores (post-test) obtained by students, namely an average initial score of 20.48 and an average final score of 65.24. These results show a significant increase in learning outcomes. In this way, educational service activities for measuring equipment using the practicum method have been carried out well. This is also demonstrated by the students' enthusiasm in participating in practicum activities.
Edukasi ecoprint dengan teknik pounding berbasis kearifan lokal, sebagai pewarnaan ramah lingkungan di Mamala, Maluku Tengah Trisnantari, Tamaratritania Citta; Rachmah, Alif Nur Laili; Rahanra, Geraldi; Taipabu, Muhammad Ikhsan; Badaruddin, Sabrianah; Rumpakwakra, Ervina; Jaya, Gede Wiratma; Nggolaon, Delpina; Alzagladi, Safina Utari
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.34077

Abstract

Abstrak Penggunaan pewarna sintetis dalam industri tekstil dapat menimbulkan risiko pencemaran lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia. Oleh karena itu, ecoprint hadir sebagai alternatif pewarnaan ramah lingkungan yang memanfaatkan warna alami dari tumbuhan. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan memberikan edukasi tentang bahaya pewarna sintetis, memperkenalkan ecoprint dengan teknik pounding, serta memanfaatkan kearifan lokal berupa tumbuhan sekitar sebagai pewarna alami. Mitra kegiatan ini adalah SMAS Muhammadiyah Mamala, Maluku Tengah, dengan peserta sebanyak 32 orang (30 siswa dan 2 guru). Metode pelaksanaan mencakup ceramah, diskusi, demonstrasi, dan praktik langsung pembuatan ecoprint pada tas katun menggunakan daun lokal seperti pakis dan pepaya jepang. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test serta observasi selama kegiatan berlangsung. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pemahaman peserta terhadap dampak pewarna sintetis dan prinsip ecoprint. Sebanyak 30 peserta menyatakan ingin kembali mencoba praktik ecoprint. Secara umum, peserta menunjukkan antusiasme tinggi dan mampu menghasilkan motif ecoprint yang unik. Meskipun terdapat kendala seperti keterbatasan alat dan hasil cetakan yang kurang jelas, kegiatan berjalan lancar dan memberi dampak positif terhadap peningkatan kesadaran lingkungan serta keterampilan kreatif peserta. Edukasi ecoprint ini berpotensi dikembangkan sebagai bagian dari kewirausahaan berbasis sekolah dengan pendekatan edukatif dan berkelanjutan. Kata kunci: ecoprint; teknik pounding; edukasi lingkungan; kearifan lokal; pewarna alami. Abstract The use of synthetic dyes in the textile industry poses significant risks to both environmental and human helath. As a sustainable alternative, ecoprint utilizes natural pigments from plant materials to create textile patterns without generating hazardous chemical waste. This community service program aimed to raise awareness about the environmental hazards of synthetic dyes, introduce the pounding technique in ecoprinting, and promote the use of local plant resources as natural dyes rooted in local wisdom. The activity was carried out at SMAS Muhammadiyah Mamala, Central Maluku, involving 32 participants (30 students and 2 teachers). The program combined educational lectures, discussions, demonstrations, and hands-on workshops in which participants applied the pounding technique to cotton tote bags using local foliage such as ferns and Japanese papaya leaves. Evaluation through pre- and post-tests, along with direct observation, indicated a significant improvement in participants’ understanding of eco-friendly dyeing practices. Most participants expressed strong interest in continuing ecoprinting activities. Despite minor challenges—such as limited tools and difficulties in achieving sharp prints—the program was successfully implemented. It fostered environmental awareness, creativity, and practical skills among students. This initiative demonstrates strong potential to be further developed into a school-based entrepreneurship model with ecological and educational value. Keywords: ecoprint; pounding technique; environmental education; local wisdom; natural dyes.