Objective: This study aims to determine the side effects of radiotherapy on sexual function and its association with cancer staging in cervical cancer patients at Margono Soekardjo Hospital in 2017-2022.Methods: This research uses a cross-sectional analysis with a retrospective data collection method. The data collected include primary data from FSFI questionnaire results and secondary data from medical records containing demographic data, cervical cancer stage, and treatment given to cervical cancer patients at Margono Soekardjo Hospital, Purwokerto. Results: There were 79 subjects with a mean age of 48.8 ± 10 years old, with the most prevalent age group being 45-59 years old. The majority of patients were at stage IIB (45.57%). The mean FSFI score obtained was 27.31 ± 14.69, with 46 patients (58%) having sexual dysfunction. Based on the results of the Chi-Square test, there is no significant relationship between the stage of cervical cancer and sexual function (p=0.586). Conclusion: The study results show a high incidence of sexual dysfunction among cervical cancer survivors, particularly in those with an average age of 48.8 years and most commonly diagnosed at stage IIB. Radiotherapy significantly impacted sexual function, with an average FSFI score of 27.31. Regular sexual function evaluations before and after radiotherapy are recommended to enable early management and reduce morbidity.Hubungan antara Stadium Kanker Serviks dan Disfungsi Seksual sebagai Efek Samping Radioterapi pada Pasien di Rumah Sakit Margono Soekardjo, PurwokertoAbstrakTujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek samping radioterapi terhadap fungsi seksual serta hubungannya dengan stadium pada pasien kanker serviks di RS Margono tahun 2017-2022.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik cross-sectional dengan metode pengambilan data secara retrospektif. Data yang diambil merupakan data primer berupa hasil kuesioner FSFI serta data sekunder berupa rekam medis berisi data demografi, stadium kanker serviks, dan tatalaksana yang diberikan pada pasien kanker serviks di RS Margono yang selanjutnya dilakukan uji analisis Chi-Square. Hasil: Terdapat 79 pasien kanker serviks yang merupakan subjek penelitian dengan rerata usia 48,8±10 tahun dengan kelompok usia terbanyak 45 - 59 tahun. Mayoritas pasien berada pada stadium IIB sebanyak 36 pasien (45,57%). Rerata skor FSFI yang didapat 27,31±14,69 dengan 46 pasien (58%) memiliki disfungsi seksual. Berdasarkan hasil uji Chi-Square tidak terdapat hubungan yang sifgnifikan antara stadium kanker serviks dan fungsi seksual (p=0,586).Kesimpulan: Studi ini menemukan insidensi tinggi disfungsi seksual pada penyintas kanker serviks, terutama pada pasien dengan rata-rata usia 48,8 tahun dan mayoritas terdiagnosis pada stadium IIB. Radioterapi secara signifikan memengaruhi fungsi seksual dengan skor rata-rata FSFI sebesar 27,31. Evaluasi fungsi seksual secara rutin sebelum dan setelah radioterapi direkomendasikan untuk memungkinkan penanganan dini dan mengurangi morbiditas.Kata kunci: Disfungsi seksual, FSFI, Kanker serviks