Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

RELATIONSHIPS LEVEL OF KNOWLEDGE ABOUT THE BLOOD SUGAR LEVELS OF COMPLIANCE PATIENT DIABETES MELLITUS IN CONTROLLING BLOOD SUGAR IN HEALTH CENTERS DEPOK 3, SLEMAN, YOGYAKARTA Chasanah, Siti Uswatun; Anida, Anida; Susana, Desi
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 9, No 2 (2016): Jurnal Kesehatan Masyarakat Volume 09/Nomor 02/2016
Publisher : STIKES Wira Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Mellitus Diabetes is a chronic degenerative disease of increasing prevalence. Diabetes Mellitus has characteristics such as hyperglycemia that occurs due to abnormal insulin sekreksi. Insulin or both that cause a variety of chronic complications in the eyes of the kidneys, nerves, and blood vessels. Objective: to determine the relationship of the level of knowledge about the blood sugar levels in Diabetes Mellitus patient compliance to blood sugar control in the health center in Depok 3, Sleman, Yogyakarta. Method: Kind of research is observasional analytic with cross sectional approach. The study population was all patients with Diabetes Mellitus in the health center in Depok 3, Sleman, Yogyakarta, totaling 95 people. A sample size 48 people. Data collection was done bygiving kueaioner to all the respondents of the study. Processing data using Chi Square test with a standard error of 5% and ? = 0,05. Result: Based onbiavariate analiysis there is no relationship between the level of knowledge about the blood sugar levels in Diabetes Mellitus patient compliance to blood sugar control in primary Depok 3, Sleman, Yogyakarta is (p = 0,119). Conclusion: There is no relationship between the level of knowledge about the blood sugar levels in Diabetes Mellitus patient compliance to blood sugar control in health center in Depok 3, Sleman. Yogyakarta. Keyword: diabetes mellitus, blood sugar levels, knowledge, obedience.
HUBUNGAN AKTIFITAS FISIK DENGAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI DUSUN MIRI DESA SRIHARJO IMOGIRI BANTUL YOGYAKARTA Mila, Marina; Anida, Anida; Ernawati, Yuli
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 10, No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Masyarakat Volume 10/ Nomor 01
Publisher : STIKES Wira Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT HIGH BLOOD PRESSURE has become a disease of concern in many countries in the world, the prevalence of hypertension in Indonesia was 26.5 percent. Special Region of Yogyakarta (DIY) belong to a group with the number of hypertension patients is quite high at 25% . Bantul Yogyakarta Province which includes the districts with the number of people with hypertension is high at 26.12%. Based on data from the District Health Office in Bantul in 2015, cases of hypertension highest in Puskesmas Imogiri II with a number of 5260 cases, data hypertension highest in the village Sriharjo with a number of 562 cases, and Hamlet highest Dusun Miri with the number of cases of hypertension as many as 88 cases. Objective To determine the relationship of physical activity on blood pressure in elderly in the village of Miri, Sriharjo, Imogiri, Bantul, Yogyakarta. This study used a survey of observational with cross sectional approach, as well as data analysis using the Fisher exact test. fisher exact test results between physical activity levels of blood pressure in the elderly in the village of Miri, Sriharjo, Imogiri, Bantul, Yogyakarta, known fisher exact significance of test results obtained Pearson chi-square value amounted to 31,080, with 0,000 p value
Pengaruh program diabetes self-management education terhadap tingkat kecemasan penderita diabetes melitus tipe 2 di Dusun Sinduadi Wilayah Kerja Puskesmas Mlati I Anida, Anida; Istanti, Novi; Muryani, Muryani
Mikki: Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : STIKES Wira Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47317/mikki.v11i2.489

Abstract

Latar belakang : Diabetes mellitus merupakan sekelompok gangguan metabolic yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemia karena kegagalan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Diabetes Mellitus tipe 2 yang tidak terkontrol dapat menimbulkan komplikasi akut maupun kronis. Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang dapat menyebabkan masalah psikologis pada penderitanya. Kecemasan pada penderita diabetes mellitus dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang komplikasi yang mengiringi perjalanan penyakitnya, dan riwayat paparan pengetahuan tentang diabetes mellitus. Diabetes self-managemen teducation (DSME) adalah proses berkelanjutan untuk memfasilitasi pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang diperlukan untuk perawatan diri prediabetes dan penderita diabetes. Tujuan : Penelitian ini mempunyai untuk mengetahui Pengaruh program Diabetes Self management Education terhadap tingkat kecemasan penderita Diabetes Melitus Tipe 2. Metode : Penelitian ini adalah penelitian quasy experiment. Desain yang digunakan dalam penelitian ini pretest dan post test without control group design. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Tahap analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariate. Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik responden dan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah perlakuan. Analisis bivariat bertujuan untuk menjelaskan pengaruh DSME terhadap tingkat kecemasan. Analisis data yang akan digunakan Uji analisis yang digunakan untuk melihat perbedaan pengaruh DSME terhadap tingkat kecemasan adalah t test. Hasil : Hail penelitian ini  menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan usia paling banyak antara 56 – 65 tahun sebanyak 40 %, jenis kelamin responden  terbanyak adalah perempuan sebanyak 60%, responden paling banyak mempunyai status menikah  sebanyak 73,3  %,  pekerjaan responden paling banyak adalah tidak bekerja  sebanyak 60 %, responden paling banyak memiliki tingkat pendidikan SMA atau sederajat sebanyak 46,7 %, lama menderita responden  terbanyak lebih dari 5 tahun sebanyak 66,67%.   Tingkat kecemasan sebelum perlakuan responden dengan tingkat kecemasan sedang 80 % dan setelah perlakuan tingkat kecemasa sedang menurun 60 %. Tidak ada pengaruh DSME terhadap tingkat kecemasan penderita diabetes melitus tipe 2 di Desa Sinduadi. Dengan nilai p > 0,05.
Hubungan aktivitas fisik dengan status gizi pasien di Poli Prolanis Puskesmas Ngaglik I Yogyakarta Anida, Anida; Hidayat, Nur
Mikki: Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : STIKES Wira Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47317/mikki.v11i1.436

Abstract

Latar Belakang: Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang memerlukan pengeluaran energi. Kurangnya aktivitas fisik yang tidak ada (kurangnya aktivitas fisik) merupakan faktor risiko independen untuk penyakit kronis, dan secara keseluruhan diperkirakan menyebabkan kematian secara global. Afisik di waktu senggang (rekreasi) menunjukkan bahwa 30 % orang dewasa tidak aktif beraktivitas fisik, 45 % kurang aktif dan hanya 25% aktif pada tingkat yang direkomendasikan.Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bubungan aktivitas fisik dengan status gizi pasien Di Poli Prolanis Puskesmas Ngaglik IYogyakarta.Metode: Penelitian ini dilakukan di Wilayah Puskesmas Ngaglik I Sleman Yogyakarta dengan metode penelitian observasional menggunakan rancangan cross - sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan metodepurposive sampling. Tahap analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariate. Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik responden, tingkat aktivitas  fisik, dan status gizi. Analisis bivariat bertujuan untuk menjelaskan hubungan antar dua variabel penelitian. Penelitian ini menggunakan uji Spearman Rho untuk mengetahui hubungan antara tingkat aktivitas fisik dan status gizi.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisa bivariate dengan Spearman Rank bahwa aktivitas fisik dan status gizi pasien di Poli Prolanis Puskesmas Ngaglik I Yogyakarta didapatkan nilai p = 0,95.Kesimpulan: tidak ada hubungan antara aktivitas fisik dan status gizi pasien di Poli Prolanis Puskesmas Ngaglik I Yogyakarta
Hubungan tingkat pengetahuan IPCLN (Infection Control Link Nurse) dengan pelaksanaan Bundle Cateter dalam pencegahan infeksi saluran kemih di RSUD Sleman Hidayat, Nur; Anida, Anida
Mikki: Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : STIKES Wira Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47317/mikki.v11i2.492

Abstract

Latar Belakang : Infeksi terkait pelayanan kesehatan atau “HAIs”(Healthcare-Associated Infections) adalah infeksi yang terjadi pada pasien selama perawatan di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dimana ketika masuk tidak ada infeksi dan tidak dalam masa inkubasi, termasuk infeksi dalam rumah sakit tapi muncul setelah pasien pulang . Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah salah satu jenis HAIs yang terjadi karena pemasangan kateter urin (CDC,2015). Infeksi saluran kemih yang terjadi di rumah sakit, sekitar 75 - 80 % disebabkan karena pemasangan kateter urin (Nicole, 2014). Lima belas persen (15%) sampai 20% pasien yang dirawat di rumah sakit mendapatkan tindakan pemasangan kateter selama perawatan di rumah sakit (CDC, 2015). Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan IPCLN dengan pelaksanaan bundle catheter dalam pencegahan Infeksi Saluran Kemih di RSUD Sleman Metode : Penelitian ini dilakukan di RSUD Sleman dengan metode penelitian observasional menggunakan rancangan cross - sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan metodepurposive sampling. Tahap analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariate. Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik responden, tingkat pengetahuan  Perawat, dan pelaksanaan bundle catether. Analisis bivariat bertujuan untuk menjelaskan hubungan antar dua variabel penelitian. Penelitian ini menggunakan uji Spearman Rank  untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan perawat IPCLN dan  pelaksanaan bundle catether. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisa bivariate dengan Spearman Rank bahwa  Tingkat penetahuan perawat IPCLN dan pelaksanaan bundle catether  didapatkan nilai p = 0.04. Kesimpulan : ada hubungan tingkat pengetahuan IPCLN dengan pelaksanaan bundle catheter dalam pencegahan infeksi saluran kemih di RSUD Sleman
Gambaran penderita HIV-AIDS Syarifah, Nuryeti; Anida, Anida
Mikki: Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : STIKES Wira Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47317/mikki.v10i2.381

Abstract

Latar Belakang : AIDS didefinisikan sebagai suatu sindrom atau kumpulan gejala penyakit dengan karakteristik defisiensi kekebalan tubuh yang berat dan merupakan manifestasi stadium akhir infeksi HIV. HIV menjadi penyebab utama menurunnya sistem imun sekunder, yang lambat laun akan mengarah pada stadium AIDS. Yogyakarta merupakan daerah yang memiliki keistemewaan sebagaii kota wisata dan kota pelajar  sehingga banyak masyarakat yang datang dan berkunjung dari berbagai daerah untuk berwisata ataupun tinggal di Yogyakarta sebagai mahasiswa. Sehingga dengan beraneka ragam budaya, suku dan ras perlu diketahui status kesehatan tertama kasus HIV AIDS.  Tujuan : Penelitian ini untuk menegathui gambaran penderita HIV AIDs di wilayah kabupaten Sleman Metode : Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita HIV-AIDS di depok Sleman. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh penderita HIV-AIDS yang berada di depok Sleman tahun 2016. Teknik sampling dalam penelitian  ini menggunakan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan adalah format isian laporan  program surveilans penderita HIV-AIDS. Laporan diperoleh dari Rumah Sakit, Pusat Kesehatan Masyarakat, Balai Pengobatan Paru-paru (BP4) dan  Klinik Persatuan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) yang secara rutin  memberi laporan ke Dinas Kesehatan Kabupaten. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kemudian dijelaskan secara naratif.Hasil : Gambaran karekteristik HIV AIDS menunjukkan laki-laki lebih besar daripada wanita. Gambaran  karekteristik berdasarkan umur dari tahun ketahun mengalami naik turun, terendah pada usia kurang dari 1 tahun berjumlah 1 responden pada tahun 2014 dan terjadi peningkatan pada usia 20-29 tahun terjadi pada tahun 2013 berjumlah 49 responden, sedangkan pada usia 30-39 tahun terjadi pada tahun 2014 berjumlah 49 responden. Karekteristik responden pada tahun 2010-2014 tertinggi pada tahun 2013 pada pekerja wiraswasta sebanyak 29 responden dan terendah pada  sopir angkut di tahun 2014. Pola kecenderungan  responden berdasarkan asal wilayah tahun 2010-2014. Kejadian HIV-AIDS berdasarkan wilayah mengalami peningkatan pada tahun 2014 di wilayah depok sebanyak 31 responden. Pola kecenderungan terjadinya HIV AIDS meningkat pada tahun 2013 sebanyak 77 responden pada heterosex dan menurun pada tahun 2014 menjadi 64.Kesimpulan : Kejadian HIV-AIDS berdasarkan jenis kelamin terbanyak pada laki-laki, kejadian HIV-AIDS berdasarkan umur terbanyak pada kelompok umur 20-29 tahun, kejadian HIV-AIDS berdasarkan pekerjaan terbanyak lain-lain, kejadian HIV-AIDS berdasarkan wilayah terbanyak pada wilayah depok, kejadian HIV-AIDS berdasarkan faktor resiko terbanyak pada heteroseksual, kejadian HIV-AIDS berdasarkan prevalensi terbanyak pada tahun 2014
Pola Pembinaan Karakter Islami pada Anak Broken Home di Panti Asuhan Aneuk Nanggroe Aceh Besar Asman, Yunita; Anida, Anida; Muhammad, Muhammad
Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 12, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jm.v12i3.16406

Abstract

Proper education is the right of every child, including children from broken homes. Islamic character building is important for broken home children as an effort to lead to a better life for them. However, this must be conveyed properly so that the teaching of Islamic character can be accepted by broken home children. The purpose of this research is to see the pattern of developing Islamic character in broken home children which is applied at the Aneuk Nanggroe Orphanage. Orphanages This research uses qualitative research with the subject of the Head of the Orphanage and caregivers of children from broken home families in orphanages. Data collection is done through observation, interviews, and documentation. The results showed that the coaching patterns applied by caregivers were: permissive patterns, democratic patterns, by giving advice, using experience patterns, and by applying habits. The obstacles are: a). Internally, namely emotional, lack of motivation, loner, likes to be alone, give up, and cry. b). Externally, namely the lack of parental attention, the lack of female caregivers, the lack of professional caregivers and the lack of training in caring for children to caregivers.
Analisis Break Even Point Sebagai Alat Perencanaan Laba pada PT. Cidas Supra Metalindo Anida, Anida; Setiawan, Ade Budi; Afif, M Nur
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 3 (2023): Desember 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v7i3.10584

Abstract

Analisis Break Even Point (BEP) adalah instrumen metodologis yang digunakan untuk memastikan ambang batas di mana suatu perusahaan tidak mengalami kerugian atau memperoleh keuntungan, kadang-kadang disebut sebagai Break event point. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pemanfaatan kategorisasi biaya, mengidentifikasi penyebab yang berkontribusi terhadap penurunan laba, dan memberikan strategi untuk perencanaan laba di masa depan. Penelitian ini bercirikan penelitian deskriptif kuantitatif, yang dilakukan sepanjang rentang waktu 2018-2019. Penelitian dilakukan di PT. Cidas Supra Metalindo Bogor, dengan menggunakan alat analisis berupa analisis Contribution Margin, analisis Break Even Point, dan perencanaan laba. Temuan menunjukkan bahwa PT. Cidas Supra Metalindo memiliki sistem kategorisasi biaya yang terdiri dari dua kategori yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Hilangnya keuntungan pada PT. Cidas Supra Metalindo dapat disebabkan oleh banyak variabel, yaitu kenaikan biaya produksi tanpa disertai peningkatan volume output. Selain itu, korporasi juga menahan diri untuk tidak menaikkan harga jual produknya sehingga berdampak pada berkurangnya pertumbuhan laba akibat kenaikan biaya produksi secara bersamaan. Selain itu, semakin banyak perusahaan yang secara aktif terlibat dalam sektor trafo, memproduksi beragam jenis trafo dengan harga berbeda. Berkembangnya pilihan ini memberi pelanggan berbagai alternatif ketika memilih trafo yang paling sesuai untuk kebutuhan spesifik mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Break event point PT. Cidas Supra Metalindo tahun 2019 sebagai landasan perencanaan laba pada tahun berikutnya. Perusahaan bercita-cita mencapai margin keuntungan sebesar 15% berdasarkan Break event point keseluruhan pada tahun 2019. Proyeksi laba ini diperkirakan mencakup biaya-biaya tambahan yang tidak diperhitungkan dalam biaya produksi.
Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap Peristaltik Usus Pada Post Sectio Caesarea Di Ruang Nusa Indah 2 RSUD Sleman Ristyaningsih, Ristyaningsih; Syarifah, Syarifah; Anida, Anida; Handayani, Sri
Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu (JKSI) Vol 15 No 01 (2024): JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU (JKSI)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55426/jksi.v15i01.291

Abstract

Latar Belakang : Tindakan sectio caesarea berdampak terhadap termanipulasinya organ abdomen serta menurunkan peristaltik usus dan terjadi distensi abdomen. Pengaruh dari obat anestesi dapat memperlambat atau menghentikan gelombang peristaltik usus yang dapat mengakibatkan pergerakan usus terdengar lemah bahkan hilang dimana pergerakan usus berfungsi untuk membantu pencernaan. Mobilisasi dini diharapkan mampu mempercepat munculnya peristaltik usus, mengurangi rasa nyeri sehingga mempercepat penyembuhan pasien post sectio caesarea dan dapat memperpendek LOS (Long of Stay). Tujuan penelitian: mengetahui pengaruh mobilisasi dini terhadap pemulihan peristaltik usus pasien post sectio caesarea di Ruang Nusa Indah 2 RSUD Sleman. Metode penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif quasi eksperimen dengan one group pretest dan posttest design without control group. Sampel sebanyak 16 ibu post SC dengan anestesi spinal di RSUD Sleman. Teknik Sampling dengan Purposive sampling. Instrumen yang digunakan lembar observasi dan SPO. Data dianalisis menggunkan Paired T-Test karena data terdisribusi normal. Hasil: Rata-rata peristaltik usus sebelum dilakukan mobilisasi adalah 4,56 dan sesudah dilakukan mobilisasi adalah 25,12 yang dapat digolongkan dalam peristaltik usus normal. Hasil paired sampel t-test diperoleh p value = 0,001 < ɑ = 0,05 Kesimpulan: Ada pengaruh mobilisasi dini terhadap pemulihan peristaltik usus pasien post sectio caesarea di Ruang Nusa Indah 2 RSUD Sleman
PEUSIJUEK AS TRADITION: CULTURAL CONSTRUCTION AND ITS MEANING FOR THE PEOPLE OF ACEH SELATAN Anida, Anida; Ristawati, Ristawati
JURNAL AL-IJTIMAIYYAH Vol 10, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/al-ijtimaiyyah.v10i2.26488

Abstract

The Peusijuek tradition in Aceh Selatan represents a cultural construction that integrates Islamic values with Hindu cultural heritage. The historical process of Peusijuek is rooted in the peaceful Islamization that occurred since the 7th century AD, allowing local practices to assimilate with Islamic teachings. This research is a field study aimed at examining how the construction of the Peusijuek tradition is manifested in Aceh Selatan society. The findings indicate that although Hindu elements initially influenced this tradition, Peusijuek has transformed into a ritual that emphasizes prayers for safety and Islamic teachings. The implementation of Peusijuek is led by community leaders or village imams, with each element, from materials to movements, possessing profound symbolism that embodies harmony and fertility. This construction of tradition reflects the adaptation and transformation of cultural heritage within a religious context, maintaining the relevance of Peusijuek in the modern era through integration into various events. As a medium for imparting noble values, Peusijuek plays a crucial role in strengthening the cultural identity of the Aceh Selatan community, creating a bridge between the current generation and the past.