Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Drug Interactions For Pulmonary Tuberculosis Patients In Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar Hospital Andi Ulfah Magefirah Rasyid , Zulham, Herlina Rante, Irawaty Djaharuddin
Jurnal Farmasi dan Ilmu Pengobatan Vol 1 No 2 (2016): JPMS
Publisher : STIFA Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.04 KB)

Abstract

Tuberculosis (TB) is a chronic disease that poses a health problem in the world, including Indonesia. The aim the research is to identify the interaction of anti-tuberculosis drug (OAT) with nonOAT and other medications in addition to OAT given to patients of pulmonary tuberculosis at Dr. Wahidin Sudirohusodo Makasar hospital. This research used descriptive study design with a retrospective data carried out at Dr. Wahidin Sudirohusodo Makasar hospital. The research design was descriptive study with a retrospective data. Data were collected from medical records of patients with pulmonary tuberculosis in inpatients who were given treatment from January to September 2015. The result shows that among the positive pulmonary tuberculosis patients there were 24 males (61.5%) and 15 females (38.5%). The most prevalent drug interaction was significance level 4 with 36 cases (42.35%), there were 67 cases (78.82%) of delayed onset, and 54 cases (63.53%) of moderate severity interaction. The most interaction mechanism was pharmacokinetic interaction with 74 cases (87.1%) out of 85 total number of cases who experienced drug interactions.
EDUKASI PEMANFAATAN OBAT TRADISIONAL SEBAGAI ASI BOOSTER Andi Ulfah Magefirah Rasyid; Sri Widyastuti; Fityatun Usman; Zulkifli Zulkifli; Syafruddin Syafruddin; Muhammad Taufiq Duppa; Muhammad Guntur; Nurfadilah Nurfadilah; Rahmadani Rahmadani; Sulaiman Sulaiman; Anshari Masri; Ainun Jariah; Andri Anugrah Pratama; Haryanto Haryanto
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 7: Desember 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v2i7.3956

Abstract

Various types of plants in the surrounding environment that have medicinal properties are many that can be obtained and utilized, and can even be planted themselves, which are known as family medicinal plants. This medicinal plant has begun to be widely studied, especially Indonesian Native Medicinal Plants, because it has relatively small side effects when compared to modern medical drugs. Communities in Pattallassang District generally have various types of medicinal plants that are planted in their yards and are often used as alternative treatments for certain types of diseases or as supplements, one example being breastfeeding boosters, which are very much needed by mothers in carrying out their activities. exclusive breastfeeding program. To support the exclusive breastfeeding program, various efforts must be made, one of which is the use of breastfeeding boosters, which is expected to help increase the production of breast milk. The purpose of the community service activity is to increase understanding of the importance of exclusive breastfeeding and to provide education about the use of several plants that have the potential as breastfeeding boosters in terms of processing techniques and more rational ways of using them. This service is carried out at Merpati Posyandu, Pattallassang Village, Pattallassang District, Takalar Regency. The method of providing community service activities is by providing counseling and demonstrations on how to process and manufacture good traditional medicines. The results of the activity assessment showed that participants gained knowledge about the types of traditional medicines, especially breastfeeding boosters, along with good processing and manufacturing methods of traditional medicines.
PENYULUHAN KEPADA MASYARAKAT TENTANG PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MELALUI PSN 3M PLUS DI DESA BONTOALA KECAMATAN PALLANGGA KABUPATEN GOWA Syafruddin Syafruddin; Nurfadilah Nurfadilah; Yulfina Wahdania; Jangga Jangga; Sulaiman Sulaiman; Zulkifli Zulkifli; Andi Ulfah Magefirah Rasyid; Fityatun Usman; Sri Widyastuti; Muhammad Guntur; Muhammad Taufiq Duppa; Rahmadani Rahmadani; Ansari Masri; Ainun Jariah
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 9: February 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v2i9.4834

Abstract

Demam berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyakit DBD ini erat sekali hubungannya dengan masalah kebersihan lingkungan. Metode penanggulangan yang banyak diterapkan saat ini adalah tindakan pencegahan antara lain program pengendalian vektor. Jumlah kasus DBD baik secara nasional maupun di lingkup Kabupaten Gowa yang masih tinggi. Pencegahan penyakit DBD yang dapat dilakukan secara rutin dan telah direkomendasikan oleh WHO adalah Pemberantasan Sarang Nnyamuk 3M plus. Adapun rincian 3M tersebut terdiri dari menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi tempat penampungan air, sedangkan yang dimaksud dengan plus adalah menaburkan bubuk larvasida, menggunakan obat nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah, menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah. Perilaku PSN 3M plus ini dilaksanakan masyarakat 1 kali dalam seminggu di masing-masing rumah, lalu untuk daerah yang lebih luas / lapangan dilaksanakan kerja bakti 1 kali sebulan untuk memberantas sarang nyamuk demam berdarah. Evaluasi akhir dilakukan untuk mengetahui manfaat kegiatan penyuluhan yaitu mitra mampu melaksanakan kegiatan yang telah diikuti dengan menghitung persentase mitra yang mampu melaksanakan pengendalian vektor DBD melalui PSN 3M Plus secara berkelanjutan, serta mampu menerapkan ilmu yang didapat dalam penyluhan ini, baik dilingkungan umum maupun di lingkungan tempat tinggal masing-masing.
Formulasi Dan Uji Aktivitas Sediaan Salep Ekstrak Etanol Daun Meniran Hijau Terhadap Bakteri Propionibacterium Acnes Rugayyah Alyidrus; Ahmad Irsyad Aliah; Nur Laela Alydrus; Andi Ulfah Magefirah; Rasyid Nurfadillah
Journals of Ners Community Vol 13 No 1 (2023): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i1.2522

Abstract

Meniran Hijau (Phyllantus niruri L) memiliki senyawa alkaloid, flavonoid, tanin dan saponin yang berpotensi sebagai antibakteri. Telah dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui ekstrak etanol daun meniran hijau (Phyllantus niruri L.) dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan salep stabil secara fisika dan kimia serta mempunyai aktivitas menghambat bakteri Propionibacterium acne. Penelitian dilakukan secara eksperimental laboratorium menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%, serta metode sumuran. Dibuat sediaan salep dengan berbagai konsentrasi yaitu, formula 1 (2,5%), formula 2 (5%), formula 3 (7,5%), dan kontrol positif dan negatif. Hasil aktivitas zona hambat didapatkan F1: 8,6 mm (sedang), F2: 8,8 mm (sedang), F3: 11,1 mm (kuat), K(+) : 16,6 mm (kuat), K(-) : 2 mm (lemah). Hasil analisis statistik menggunakan ANOVA SPSS 21.0 dengan berbagai konsentrasi memilikih nilai signifikan (0,001 < 0,05 ) artinya memiliki perbedaan aktivitas setiap formulasi. Kesimpulan salep ekstrak etanol daun meniran hijau (Phlantus niruri L) dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan salep yang stabil dari segi mutu yakni dari segi organoleptik,homogenitas dan daya sebar sedangkan dari segi pengukuran pH sediaan salep tidak stabil dimana dipengaruhi oleh suhu yang mengakibatkan terjadinya ketidak stabilan pada pH. Serta memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acne.
Efektivitas Gel Ekstrak Etanol Daun Awar-Awar (Ficus septica Burm. F) Terhadap Penyembuhan Luka Bakar Pada Kelinci (Oryctolagus cuniculus) Andi Ulfah Magefirah Rasyid; Dewi Isnaeni; Syafruddin Syafruddin; Zulkifli Zulkifli
Jurnal Kesehatan Farmasi Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Jurusan Farmasi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.56 KB) | DOI: 10.36086/jpharm.v4i1.1223

Abstract

A study on the effectiveness of Awar-awar (Ficus septica Burm. F) Leaf Ethanol Extract Gel on Healing Burns in Rabbits (Oryctolagus cuniculus). Most effective against burn wound healing in rabbits (Oryctolagus cuniculus). Awar-awar leaf extract (Ficus septica Burm. F) was prepared in a gel with a concentration of 1.5% w/v, 2% w/v, and 2.5% w/v. This study used rabbits as test animals; rabbits were divided into five groups. In each group, two rabbits had burns on their backs. The rabbit's back was burned with an area of 2.5 cm. Brushing is done twice a day. Observations were made with wound size parameters on the 1st, 3rd, 6th, 9th, and 12th days. The results showed that the gel preparation of awar-awar leaf extract (Ficus septica Burm. F) concentration of 2.5 % w/v was the most effective for wound healing in rabbits, with an average value of 0.75 cm. However, the effect was still lower than that of Bioplacenton® gel as a positive control with an average value of 0.5 cm.
Analisis Cemaran Logam Timbal (Pb) Pada Beberapa Merek Lip Gloss Yang Beredar Di Kota Palopo Secara Spektrofotometri Serapan Atom Andi Ulfah Magefirah Rasyid; Dewi Isnaeni; Syafruddin Syafruddin; Zulkifli Zulkifli; Sri Widyastuti
JIFS: JURNAL ILMIAH FARMASI SIMPLISIA Vol. 2 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak cemaran logam (Pb) pada kosmetik lip gloss dan untuk menganalisis serta menentukan kadar logam (Pb) pada kosmetik sediaan lip gloss yang beredar di kota Palopo secara Spektrofotometri Serapan Atom. Sampel penelitian adalah lip gloss yang dibeli dari beberapa toko kosmetik di kota Palopo sebanyak 3 merek yang berbeda. Jenis penelitian adalah observasi laboratorium dengan menggunakan instrumen Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) untuk menentukan kadar Timbal (Pb). Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa ketiga sediaan kosmetik lip gloss yang beredar di kota Palopo positif mengandung cemaran logam Timbal (Pb). Kadar cemaran logam Timbal (Pb) dalam sampel lip gloss dengan kode Lg1 rata-rata berkisar 3,5033 µg/gram, sampel dengan kode Lg2 rata-rata berkisar 1,4837µg/gram dan sampel dengan kode Lg3 rata-rata berkisar 2,6488 µg/gram. Hasil yang didapat memenuhi syarat dari ambang batas yang ditetapkan dalam Peraturan Kepala Badan Pemeriksaan Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2014, dimana batas cemaran timbal dalam kosmetika adalah ≤ 20 mg/kg.
Penentuan Nilai SPF (Sun Protecting Factor) Sunscreen Gel Ekstrak Daun Cengkeh (Syzygium aromaticum) Secara In Vitro Nurfadilah Nurfadilah; Fityatun Usman; Andi Ulfah Magefirah Rasyid; Zulkifli Zulkifli; Yulfina Wahdaniah
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i2.352

Abstract

Sunscreen disebut salah satu jenis kosmetik baik secara fisik maupun kimia dapat memberikan efek penghambatan efek penetrasi sinar ultraviolet ke dalam kulit. Dimana adanya paparan sinar secara berlebih dan terus menerus mengakibatkan jaringan epidermis kulit kurang mampu melawan berbagai efek negatifnya seperti penuaan dini, penggelapan pada warna kulit, kulit terbakar sinar matahari, bahkan dapat memicu dan meningkatkan risiko kanker kulit. Sediaan sunscreen sangat diperlukan dalam membantu mekanisme alami pertahanan tubuh dalam  melindungi dari paparan tinggi radiasi ultraviolet. Efek perlindungan terhadap sinar UV dapat diperoleh dari bahan yang tinggi kandungan antioksidan. Daun cengkeh dengan kandungan flavanoid dan eugenol memiliki efek antioksidan tinggi yang mampu melindungi kulit dari paparan dan bahaya dari sinar UV. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik fisik dan nilai SPF dari sediaan sunscreen gel dengan ekstrak daun cengkeh (Syzygium aromaticum). Ekstraksi maserasi menggunakan pelarut etanol 96% yang dipekatkan menggunakan alat rotary evaporator dan penentuan nilai SPF menggunakan metode spektofotomeri UV-Vis. Ekstrak etanol daun cengkeh discreening fitokimia dan menunjukkan warna orange kemerahan menandakan positif kandungan flavonoid. Sunscreen Gel ekstrak etanol daun cengkeh dibuat 5 formula dengan perbedaan pada konsentrasi ekstrak etanol daun cengkeh, yaitu 0, 1, 2, 4 dan 8 % menggunakan basis karbopol. Formula kemudian diuji karakteristik fisik dan nilai SPFnya. Kelima formula gel ekstrak etanol daun cengkeh memenuhi persyaratan dalam uji karakteristik sifat fisik yaitu organoleptis, homogenitas, daya sebar, pH, dan viskositas. Nilai SPF untuk formula 1, 2, 3, 4 dan 5 yaitu sebesar 0,19; 0,53; 2,05; 3,83; 2,16 dan berpotensi melindungi kulit dari radiasi UVB.
Uji Efektivitas Antibakteri Sediaan Sabun Cair Ekstrak Daun Kari (Murraya koenigii (L) Spreng) Terhadap Staphylococcus aureus Roddu, Ajeng Kurniati; Rasyid, Andi Ulfah Magefirah
PharmaCine : Journal of Pharmacy, Medical and Health Science Vol 2 No 2 (2021): PharmaCine : Journal of Pharmacy, Medical and Health Science
Publisher : Bachelor of Pharmacy Study Program, Faculty of Health Sciences, Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35706/pc.v2i2.6309

Abstract

Latar Belakang: Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan efektivitas antibakteri ekstrak daun kari (Murraya koenigii (L) Spreng) terhadap Staphylococcus aureus, dan pada penelitian ini dibuat dalam bentuk sediaan farmasi agar penggunaannya menjadi lebih praktis. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi sediaan sabun cair ekstrak daun kari yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri S.aureus. Metode: Ekstrak daun kari dibuat menggunakan pelarut etanol 96 % dengan metode maserasi. Ekstrak yang diperoleh kemudian dibuat formulasi sabun cair dengan konsentrasi 2,5 % b/v, 5 % b/v, 7,5 % b/v, dan 10 % b/v dan dilakukan pengujian organoleptik, pH, bobot jenis dan tinggi busa. Pengujian efektivitas antibakteri terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dilakukan dengan metode difusi dengan kontrol positif menggunakan sabun Dettol®. Hasil: Hasil uji efektivitas antibakteri sabun cair ekstrak daun kari yang diperoleh dapat menghambat bakteri Staphylococcus aureus yakni konsentrasi 2,5 % (8,91 mm) masuk dalam kategori zona hambat sedang, konsentrasi 5 % (10,25 mm), konsentrasi 7,5 % (10,93 mm) dan konsentrasi 10 % (13,11 mm) masuk dalam kategori zona hambat kuat tetapi efeknya masih rendah dibandingkan kontrol positif (15,65 mm). Kesimpulan: Sediaan sabun cair Ekstrak Daun Kari (Murraya koenigii (L) Spreng) efektif dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus. Kata Kunci : Efektivitas, Sabun cair, Daun Kari dan Staphylococcus aureu
Identifikasi Variasi Genetik pada Bipolar Disorder Menggunakan Data Genomik dan Pendekatan Bioinformatik Halid, Zulkifli; Nurfadilah, Nurfadilah; Usman, Fityatun; Rasyid, Andi Ulfah Magefirah; Wicaksono, Anggoro; Nugraha, Davit
Pharmacogenius Journal Vol 3 No 1 (2024): Pharmacy Genius
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/pharmgen.v3i01.322

Abstract

Pendahuluan: Gangguan bipolar (Bipolar Disorder/ BD) adalah kelainan genetik yang umum dan kompleks, tetapi cara penularannya masih belum ditemukan. Penyebab BD ini dapat disebabkan oleh genetik, lingkungan serta obat-obatan.  Banyak peneliti berasumsi bahwa varian genom yang umum membawa beberapa risiko untuk mewujudkan penyakit ini. Penelitian telah menemukan hubungan signifikan pertama di seluruh genom antara polimorfisme nukleotida tunggal (SNP) yang umum dan gangguan bipolar. Saat ini, berbagai upaya sedang dilakukan untuk menerjemahkan temuan-temuan ini ke dalam praktik klinis, konseling genetik, dan pengujian prediktif.  Begitu banyak varian genetik yang dapat diukur dengan akurasi tinggi dan identifikasi tersebut dapat membantu pengembangan atau indikasi baru untuk terapi. Tujuan: Untuk mengidentifikasi varian patogen yang terkait dengan bipolar disorder menggunakan data genomik dan pendekatan bioinformatik. Metode: Menggunakan database genomik antara lain Genomic Wide Association Study (GWAS), SNPnexus, GTEx dan Ensembl untuk mengidentifikasi variasi patogen dari BD. Data dikumpulkan dari GWAS kemudian diidentifikasi dan disaring berdasarkan kriteria yang telah dibuat dan di telusur masing-masing gen (SNP) yang telah ditemukan. Hasil: Diperoleh 1969 katalog (1560 SNP) dan dari katalog tersebut terdiri dari 77 studi yang menguraikannya. Hasil penyaringan yang termasuk dalam missense varians sebanyak 21 gen, namun ada tiga gen yang teridentifikasi dengan nilai p value diatas 10-8 dan memiliki nilai odds ratio yaitu gen WSCD2 (SNP rs3764002), FKBP2 (SNP rs4672) dan gen PLEC (SNP rs6992333). Untuk skor tertinggi yaitu WSCD2 (SNP rs3764002) dan gen PLEC (SNP rs6992333) dengan nilai hingga 0.999 atau termasuk dalam kriteria probably damaging. Kesimpulan: Ditemukan tiga gen yang diidentifikasi patogen pada Bipolar Disorder. Gen WSCD2 (SNP rs3764002) yang terbanyak di Benua Asia, FKBP2 (SNP rs4672) dan gen PLEC (SNP rs6992333). Dua gen WSCD2 dan PLEC diprediksi dapat merusak struktur protein dan diprediksi spesifik ke penyakit Bipolar Disorder.
Uji Aktivitas Ekstrak Daun Opo-Opo (Desmodium pulchellum Linn Benth) sebagai Antibakteri terhadap Pertumbuhan Streptococcus viridans dan Streptococcus pyogenes: Activity Test of Opo-Opo Leaf Extract (Desmodium pulchellum Linn Benth) as Antibacterial for the Growth of Streptococcus viridans and Streptococcus pyogenes Dewi Isnaeni; Andi Ulfah Magefirah Rasyid; Rahmawati Rahmawati
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 3 No. 2 (2021): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v3i2.339

Abstract

Streptococcal tonsillopharyngitis is a type of tonsillopharyngitis caused by group A streptococcal bacterial infection with common symptoms such as sore throat, fever more than 38oC, tonsilar exudate, and cervical adenopathy. Possible complications of streptococcal tonsillopharyngitis include rheumatic fever that occurs at weeks 1-5 after acute respiratory infections by Streptococcus viridans and Streptococcus pyogenes. Treatment needs to be done This research aims to determine the value of Minimum Inhibitory Concentration (MIC) and Minimum Kill Concentration (MKC) of Opo-opo leaf extract (Desmodium pulchellum Linn Benth) on the growth of Streptococcus viridans and Streptococcus pyogenes. This research uses a maceration extraction method of the ingredients. microbiological test and test using the liquid dilution method. The extract concentration used was 0.1% w / v, 0.25% w / v, 0.5% w / v, 0.75% w / v, 1% w / v, 1.25% w / v , 1.5% w / v, 1.75% w / v, 2% w / v, 2.25% w / v, 2.5% w / v with negative control of Na, CMC 1% w / v. The test results showed that the MIC of Opo-opo leaf extract on Streptococcus viridans was 0.75%, MKC of opo-opo leaf extract on Streptococcus viridaans was 1% while the MIC of Opo-opo leaf extract on Streptococcus pyogenes was 0.25% and the MKC of leaf extract. Opo-opo in Streptococcus pyogenes is 1%. The results of the phytochemical screening of Opo-opo leaf extract (Desmodium pulchellum Linn Benth) were positive for alkaloids, flavonoids, tannins and terpenoids.