Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Proposed Improvements in Work Postures to Reduce Musculoskeletal Disorder Risk of The Workers Posture in the Packing Division PT XYZ Widianty, Yenny; Sudri, Ni Made; Nendissa, Bendjamin Ch.; Fajar, Rachmat
Teknik dan Ilmu Komputer Vol. 4 No. 15 Juli - September 2015
Publisher : Teknik dan Ilmu Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT XYZ adalah perusahaan yang memproduksi produk kemasan fleksibel (Flexible Packaging). Dalam penanganan aktivitas pekerjaannya, PT XYZ masih melakukannya secara manual dimana terdapat pekerja yang bekerja dengan frekuensi gerakan yang berulang dan melakukan pengangkatan beban berlebihan pada bagian packing. Penelitian ini diawali dengan penyebaran kuisioner keluhan dan Nordic Body Map (NBM) kepada setiap pekerja. Dari hasil kuisioner tersebut, semua pekerja mengalami keluhan MSDs pada bagian tubuh bahu kanan (77,8%), bahu kiri (66,7%), leher bagian atas, punggung, dan pinggang (44,4%). Rapid Upper Limb Assessment (RULA) merupakan salah satu metode yang efektif untuk melakukan evaluasi postur kerja. Dari evaluasi postur kerja (risiko dari faktor pekerjaan) dengan piranti lunak RULA untuk aktivitas proses pengemasan dan aktivitas penempatan produk pada bagian Packing diperoleh hasil adalah pada level 4 dengan tingkat risiko dan tindakan yang perlu diadakan perubahan dan perbaikan segera. Selain itu, risiko dari faktor pekerja, seperti umur, jam tidur, kebiasaan olahraga, kebiasaan merokok juga berpotensi mempercepat terjadinya keluhan MSDs. Oleh karena itu, usulan perbaikan yang dilakukan berupa perubahan meja kerja yang ergonomis, yaitu dengan panjang 178,04 cm, lebar 76,91 cm, dan tinggi yang disesuaikan untuk setiap pekerja 88,92 cm, 94,78 cm, dan 100,64 cm, penambahan alat handling berupa jib crane, perbaikan terhadap postur kerja yang benar, dan perubahan layout tata letak fasilitas kerja yang baru. Kata Kunci:  keluhan MSDs, nordic body map (NBM), rapid upper limb assessment (RULA), ergonomis Abstract PT XYZ is a manufacturing company of flexible-packaging product. In the operational side, manual processes are still dominant in the company. The workers work in very repetitive movements and sometimes lift up overload product packages. This research begins with dissemination of complaint questionnaires and Nordic Body Map (NBM) to the workers. The research result shows that all sampling workers have MSDs complaints on their right shoulders (77.8%), left shoulder (66.7%), upper neck, backbones, and hips (44.4%). Rapid Upper Limb Assessment (RULA) is one of the most effective methods to evaluate the working posture. The evaluation of work posture (risk factors of work) with the software RULA for packaging process activity and product placement activity show that the results obtained is at level 4. Thus, it needs immediate changes and improvements. In addition, risk factors of workers such as age, sleeping time, sport and smoking habits, potentially enhance the MSDs complaints. Four solutions are then proposed. First, changes in work-desk dimensions to be more ergonomic with length of 178.04 cm, width of 76.91 cm, and heighst that can be adjusted to each worker: 88.92 cm, 94.78 cm and 100.64 cm. The second solution is adding more handling equipment such as jib cranes. Correcting work postures is another and changing the layout of the work facilities are the third and fourth solutions. Key words: MSDs complaints, nordic body map (NBM), rapid upper limb assessment (RULA), ergonomic
Determining Delivery Route for Transportation Cost Efficiency by Selecting The Best Heuristics Method at PT XYZ Sudri, Ni Made; Nendissa, Bendjamin Ch.; Widianty, Yenny; Saputry, Ayu Trichwanningsih Eka
Teknik dan Ilmu Komputer Vol. 3 No. 12 Oktober-Desember 2014
Publisher : Teknik dan Ilmu Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT XYZ merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang logistik, yang mendistribusikan produk elektronik kepada agen. Sistem pendistribusian yang dilakukan perusahaan saat ini berdasarkan pada pemesanan, sehingga belum terdapat metode khusus yang menangani bagaimana pendistribusian menjadi optimal, terutama pada pengiriman agen tujuan yang terjadi pada hari-hari yang rutin. Masalah yang sering dihadapi oleh PT XYZ dalam Transportation Management System (TMS) adalah sering mengalami keterlambatan pengiriman. Oleh karena itu, fokus penelitian ini adalah menentukan rute kendaraan dengan jarak tempuh terpendek dengan biaya minimum, menggunakan pemilihan empat metode Heuristics. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan empat metode Heuristics, yaitu metode Clarke and wright Saving Heuristic, metode parallel version, metode 2-OPT, dan metode 3-OPT. Dari empat metode heuristik tersebut diperoleh satu  metode yang memiliki jarak terpendek dengan biaya yang minimum, yaitu pada metode 3-OPT penyelesaian pertama didapat total jarak sebesar 232,7 km dengan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 1.346.533,-/hari dan dibandingkan dengan rute perusahaan saat ini, yaitu dengan total jarak 310 km dengan biaya Rp. 2.166.044,-/hari. Oleh karena itu, apabila usulan perbaikan diterapkan dengan metode 3-OPT maka akan diperoleh efisiensi terhadap jarak sebesar 77.3 km dan penghematan biaya sebesar Rp. 819.510,-/hari dengan persentase effisiensi biaya sebesar 37.83%. Kata Kunci: Optimalisasi, efisiensi, Heuristics,TMS, VRP.  Abstract PT XYZ is a company engaged in the field of logistics distributing electronic products to the agent. The distribution system of the company today is only based on reservation. No specific methods are applied to address optimal distribution especially to the target agents on a daily basis. The problems often encountered by PT XYZ  related to  Transportation Management System (TMS) were delays in delivery. This study focused on determining the shortest vehicle mileage using four heuristics methods. The data processing was performed using the 4 heuristics methods namely the methods of Clarke and wright Saving Heuristic, parallel version, 2-OPT and 3-OPT. Among the four heuristic methods, the shortest distance and minimum cost were found when using the 3-completion OPT with a total distance of 232.7 km and the cost of Rp. 1.346.533, -/day in comparison to the current route with a total distance of 310 km at Rp. 2.166.044, -/day. Therefore if the proposed improvement is applied by using the 3-OPT method, an efficiency of 77.3 km and Rp. 819.510, -/day will be obtained with the cost efficiency of 37.83%. Keywords: Optimization, Efficiency, Heuristics, TMS, VRP.
PENDAMPINGAN UKM SAGON BAKAR DAN SAMBAL HJ LINA UNTUK MEMPERBAIKI MUTU DAN PRODUCT IMAGE Widianty, Yenny; Ratnawati, Ratnawati; Hendrawan, Iyus
Jurnal Abdimas Vol 22, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Usaha Kecil Menengah (UKM) banyak bermunculan di Tangerang Selatan antara lain yang menghasilkan produk Sagon Bakar (Leezat Grup) dan Bebek/Puyuh Frozen/Sambal Hj Lina (SanRah Food). Namun UKM ini  masih mempunyai beberapa kendala antara lain dalam hal proses produksi, strategi pemasaran serta produk image. Program Iptek bagi Produk Unggulan Daerah (IbPUD) Institut Teknologi Indonesia (ITI) bertujuan untuk mengangkat produk-produk tersebut menjadi makanan unggulan daerah Tangerang Selatan. Identifikasi permasalan mitra dan solusi yang diberikan meliputi 11 aspek bisnis yaitu aspek bahan baku, produksi, tata letak, distribusi, manajemen, HKI, pemasaran, fasilitas dan keuangan. Indikator capaian berupa peningkatan kondisi awal mitra dalam peningkatan aset, omset, kwalitas (produk, proses, managemen) serta kondisi keuangan. Program ini perlu dilanjutkan untuk tahun depan agar tujuan IbPUD untuk peningkatan iptek, kwalitas dan kwantitas produk dan produk image dari UKMM  dapat tercapai melalui difusi teknologi dan pengembangan link & match antara Perguruan Tinggi, indusri, masyarakat dan penerintah. Kata kunci: UKM, Product Image, Sagon Bakar, Sambal Hj Lina Abstract  There are many of low-middle businesses (UKM) emerging in Tangerang Selatan such as Leezat Grup that produces Sagon Bakar and SanRah Food that produces Bebek/Puyuh Frozen/Sambal Hj Lina. However, these small business are facing some obstacles in production process, marketing strategy and product image. Program Iptek bagi Produk Unggulan Daerah (IbPUD) Institut Teknologi Indonesia (ITI) has a mission to endorse those products as Tangerang Selatan’s featured delicacy. There are eleven business aspects that are identified as the problems that the partner are facing, e.g. raw material, production, layout, distribution, management, patent, marketing, facilities, and finance. The successful of this program is indicated by the growth of asset, revenue, quality of products, process and management and the financial condition of the partners.  This IbPUD program needs to continue in the coming year so that the mission to advance the science and technology, quality and quantity of the product, the product image from the low-middle businesses can be achieved. Keywords: UKM, Product Image, Sagon Bakar, Sambal Hj Lina
ANALYSIS OF PROPOSED IMPROVEMENTS TO MINIMIZE PIPE LEAKS AND DECREASE IN WATER QUALITY USING TOTAL QUALITY MANAGEMENT METHOD: A CASE STUDY OF PT.XYZ Gadih Ranti; Ni Made Sudri; Yenny Widianty; Ade Haris Sutisna
Journal of Industrial Engineering Management Vol 7, No 1 (2022): Journal of Industrial Engineering and Management Vol 7 No 1
Publisher : Center for Study and Journal Management FTI UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jiem.v7i1.949

Abstract

PT. XYZ is a company engaged in the management of clean water supply systems in an ABC industrial area managed by PT. ABC. PT.XYZ experienced the problem of water loss which can be categorized as high in the production process of 15.5% and in the distribution process of 32.6%, where this value exceeds the standard set by the government. This water loss is caused by pipe leaks, which then has an impact on the declining quality of clean water. In this study, the TQM (Total Quality Management) approach was used to overcome these problems. Based on research, the company has implemented the majority of the principles of TQM and has a positive impact on better performance in providing clean water for PT.ABC. The recommendation is proposed by investing in additional infrastructure in the form of a Water Treatment Plant (WTP).
Pendekatan Model Sistem Dinamik untuk Memprediksi Ketersediaan Alat Pengering pada Subtitusi Beras dengan Hasil Diversifikasi Pangan Di Provinsi Jawa Barat Iyus Hendrawan; Yenny Widianty
JURNAL ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI (IPTEK) Vol. 8 No. 1 (2013): Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Publisher : Institut Teknologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31543/jii.v8i1.42

Abstract

Pertumbuhan penduduk Jawa Barat rata-rata sebesar 1.49 persen per tahun. Agar tidak terjadi krisis pangan, harus ditopang dengan ketersediaan pangan yang memadai. Dengan kebutuhan beras 113 kg per tahun per kapita maka dibutuhkan pertambahan beras sebesar 87,885 ton per tahun. Pada dasarnya, pemenuhan kebutuhan bahan makanan pokok dapat dilakukan tiga usaha yaitu: Intensifikasi, Ekstensifikasi dan Diversifikasi produk. Penelitian bertujuan untuk mengkaji ketersediaan alat pengering baik pada kondisi sekarang maupun masa datang termasuk didalamnya pengaruh apabila dilakukan proses diversifikasi pangan untuk mensubtitusi beras di Provinsi Jawa Barat. yang didasarkan pada data pertanian, demografi, data alat dan mesin. Penentuan status ketersediaan alat pengering dilakukan dengan cara melakukan simulasi secara dinamik dengan melibatkan beberapa variabel utama yaitu: Jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian, Luas lahan sawah total, Luas lahan sawah total , Luas lahan tegalan total , Luas lahan hutan yang berpotensi untuk ditanaman garut, Jumlah alat pengering mekanis yang digunakan dalam proses pengeringan padi, laju perkembangan alat mekanis dan Jumlah alat pengering bulir. Dari hasil simulasi dapat disimpulkan proses pengeringan padi di Provinsi Jawa Barat didominasi oleh penggunaan pengering lamporan. Ketersediaan bahan pangan di provinsi Jawa Barat akan surplus untuk 20 tahun kedepan apabila kondisi sesuai dengan asumsi yang dibuat dan pengalihan alat pengering mekanis dari pengering lamporan mampu meningkatkan ketersedian pangan menjadi lebih baik. Ketersedian alat pengering mekanis yang harus disediakan akan menentukan peranan ketersediaan alat pengering lamporanKata Kunci : Diversifikasi pangan, alat pengering padi, Jawa Barat
Identification Identifikasi Permasalahan UMKM Dodol di Kota Tangerang Selatan Untuk Mencapai Kriteria Produk Unggulan Pangan Daerah Perak Samosir; Iyus Hendrawan; Yenny Widianty; Galih Mahessa Fitriadhy
JURNAL Comunità Servizio : Jurnal Terkait Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, terkhusus bidang Teknologi, Kewirausahaan dan Sosial Kemasyarakatan Vol. 6 No. 2 (2024): OKTOBER
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Univesitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/cs.v6i2.6323

Abstract

According to data from the Ministry of Cooperatives and UKM of the Republic of Indonesia in 2023, the contribution of Micro, Small and Medium Enterprises (UMKM) to Gross Domestic Income (GDP) reached 61%. Based on the achievement of this contribution, UMKM in Indonesia have great potential to be developed so that they can increase their contribution to the national economy. Coaching and mentoring can be carried out through the relevant agencies in their respective regions. Considering that currently in various regions Food UMKM, especially snacks, are growing rapidly, several regions have made efforts to develop Food UMKM through activities to determine regional superior food products (PUPD). For this reason, PUPD criteria are needed for UMKM and it turns out that there are many problems faced by Food UMKM in trying to meet the PUPD criteria. One of them is Dodol UMKM in South Tangerang City. Through PUPD determination activities carried out by the South Tangerang City Department of Industry and Trade together with a team of experts from the Indonesian Institute of Technology, the problems faced by Dodol UMKM in South Tangerang City have been identified, namely labor citeria, renewables, facilities and technology.