Sudartomo Macaryus, Sudartomo
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta, Kampus Tuntungan, Jalan Batikan UH-III No. 1043,Yogyakarta 55167

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PEREMPUAN SENI TRADISI: MULTIDIMENSI DAN GENERALISASI Macaryus, Sudartomo
ATAVISME Vol 13, No 2 (2010): ATAVISME, Edisi Desember 2010
Publisher : Balai Bahasa Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.609 KB) | DOI: 10.24257/atavisme.v13i2.138.269-272

Abstract

Resensi Buku
SASTRA LISAN BERBASIS INDUSTRI KREATIF: RUANG PENYIMPANAN, PENGEMBANGAN, DAN IDENTITAS Anoegrajekti, Novi; Macaryus, Sudartomo
ATAVISME Vol 21, No 1 (2018): ATAVISME
Publisher : Balai Bahasa Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.528 KB) | DOI: 10.24257/atavisme.v21i1.446.64-80

Abstract

This paper aims at explaining the development of creative industry-based oral literature. Banyuwangi's oral literature has autonomously developed along with tradition and modern arts, such as janger, fashion, dance, and song. The use of ethnographic method began with an inventory of bibliographic data and was supplemented by field data through interviews, observations, and participation. The story of Sri Tanjung Sidopekso becomes the janger play and theme of Banyuwangi Ethno Carnival. The mantra of jaran goyang  is transformed into dance and song. Various creative industries have the potential as a source of reconstructing oral literature. In coastal societies there has developed oral literature related to maritime culture. In Muncar Banyuwangi, the rituals of petik laut  use spells and maritime cultural symbols, such as mantras, pilgrimages to the tombs of the founders of the Muncar fishing village. While in Payangan Jember, the story of the founders of the fishing village is respected by singing macapat babad Marsodo. All that has a meaning when it becomes action, knowledge, experience, and appreciation of the supporting community. The results show that oral literature has the potential to inspire the creative industries. Likewise reversely, creative industries have the potential as a source for reconstructing oral literature that enriches their forms and versions. 
PEREMPUAN SENI TRADISI DAN PENGEMBANGAN MODEL INDUSTRI KREATIF BERBASIS SENI PERTUNJUKAN Anoegrajekti, Novi; Setyawan, Ikwan; Saputra, Heru S.P.; Macaryus, Sudartomo
KARSA: Journal of Social and Islamic Culture Vol 23, No 1 (2015): ISLAM, BUDAYA DAN PEREMPUAN
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/karsa.v23i1.610

Abstract

The absence of government policy in supporting the creative industry practice is a factor inhibiting the development of performing arts in Banyuwangi. Diverse local performing arts which if managed properly can become a crutch for the emergence of creative economy. This study aims at describing the struggles of women in the tradition arts and in conceptualizing  a creative industry model ba-sed on performing arts. The study employed ethnography. The field data were obtained through interviews with the informants. The interpretation of data used a combination of tradition arts, gender, cultural studies, and creative industry perspectives. The results showed that women of tradition arts in general do not rely their livelihoods on art activitiy. They keep trying to develop creative know-ledge embodied in art creation and innovations. Arts institutions have a develop-ment program to maintain quality. The role of the government is manifested in the forms of policies, facilities, activity forums and infrastructural development. The development of Banyuwangi-style performing arts within the framework of the creative industry can support the realization of the creative economy.Copyright (c) 2015 by KARSA. All right reservedDOI: 10.19105/karsa.v23i1.610 
Sekar Pambayun dan Raden Rangga: Representasi Budaya Keagrarisan dan Kemaritiman Susanti, Theresia Nia; Wicaksono, Yoga Pradana; Macaryus, Sudartomo
Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal Vol 2 No 2 (2023): Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/Arif.022.02

Abstract

Artikel ini bertujuan mengeksplorasi representasi budaya keagrarisan dan kemaritiman yang ditampakkan pada tokoh Sekar Pambayun dan Raden Rangga dalam novel Sihir Pambayun (SP) karya Joko Santosa. Novel tersebut sebagai sumber data primer. Data berupa rangkaian peristiwa dengan konteksnya masing-masing dihimpun melalui pembacaan. Data pendukung diperoleh melalui studi pustaka berupa artikel, berita, seni pertunjukan, dan memori kolektif masyarakat Mangir. Analisis data dilakukan secara terus-menerus sejak tahap penyediaan data dengan tahapan identifikasi, klasifikasi, dan interpretasi. Identifikasi dilakukan dengan menempatkan setiap data yang menunjukkan ciri atau berkaitan dengan budaya keagrarisan dan kemaritiman yang sekaligus sebagai dasar klasifikasi data. Interpretasi data dilakukan secara kontekstual dengan menempatkan setiap data sebagai bagian dari keseluruhan dan hubungan antardata secara keseluruhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sekar Pambayun merepresentasikan budaya keagrarisan dalam relasinya dengan keluarga, mitra, dan lawannya. Raden Rangga merepresentasikan budaya kemaritiman dengan kembalinya ke pangkuan ibundanya Kanjeng Ratu Kidul dan menyatu dengan laut dan menjauhi darat.
Iklan Rokok Sampoerna Go a Head: dari Komersial ke Edukatif Wicaksono, Yoga Pradana; Macaryus, Sudartomo; Sudirman, Anselmus; Putri, Titis Kusumaningrum Witdaryadi
Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal Vol 3 No 2 (2024): Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/Arif.032.04

Abstract

Artikel ini bertujuan menjelaskan dinamika iklan rokok merespons pembatasan promosi produk berbahan tembakau. Di Indonesia, tema produk iklan rokok cenderung pada upaya mengedukasi masyarakat. Penelitian wacana ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan data berupa satuan lingual lisan dan tulis pada iklan rokok Sampoerna Go A Head, bertema “Kecil buat lo, besar buat semua”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wacana iklan rokok ini menampakkan kecenderungan isi yang bersifat edukatif khususnya berkaitan dengan isu kebersihan lingkungan. Formulasi ajakan untuk menjaga kebersihan lingkungan disampaikan secara tidak langsung dengan pola ungkapan berulang. Informasi verbal lisan dan tulis didukung unsur nonverbal yang mengikuti dan bersifat fungsional.
INOVASI DAN KONVENSI TEATER TRADISIONAL BANYUWANGI Anoegrajekti, Novi; Iskandar, Ifan; Attas, Siti Gomo; Macaryus, Sudartomo
ATAVISME Vol 26, No 2 (2023): ATAVISME
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24257/atavisme.v26i2.913.80-91

Abstract

Teater tradisional sebagai hasil konstruksi dan kreasi berpeluang melakukan inovasi agar tetap diminati pendukungnya. Pelaku seni, penanggap, penikmat, dan pemerintah merupakan ekosistem yang saling menguatkan. Di Banyuwangi terdapat dua teater tradisional yang hingga saat ini masih terus dihidupi dan dikembangkan oleh masyarakat, yaitu barong dan janger. Teater barong memiliki lakon yang tetap dan dipertahankan oleh kelompok Barong Tua dan Barong Cilik. Sementara itu, inovasi banyak dilakukan untuk Barong Lancing oleh grup Barong Sapu Jagat dengan anggota para pemain yang masih muda. Pengembangan lakon yang dilakukan oleh Sucipto menjadikan Barong Sapu Jagat memiliki kemiripan dengan teater tradisional janger yang diciptakan secara khusus untuk memberikan hiburan kepada masyarakat. Analisis data pustaka dan data lapangan diperoleh melalui observasi, partisipasi, wawancara mendalam dengan informan terseleksi, dan diskusi terpumpun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi lakon dilakukan Barong Sapu Jagat dan inovasi janger cenderung mengikuti selera pasar. Pemanfaatan dilakukan youtuber dengan mengunggah hasil perekamannya di media sosial youtube.
JANGER BANYUWANGI: KREASI DAN INOVASI TRADISI LISAN KE PERTUNJUKAN Anoegrajekti, Novi; Macaryus, Sudartomo; Caturwati, Endang; Iskandar, Ifan; Attas, Siti Gomo
ATAVISME Vol 25, No 2 (2022): ATAVISME
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24257/atavisme.v25i2.824.170-184

Abstract

Abstract: Janger Banyuwangi has been established since 1918 and designed to present an entertainment for the community. It was firstly called as Damarwulan due to a character -based Damarwulan and celebrated in every eclipse. This study purposed to analyze the creation, character innovation, and performing arts technique. This study was ethnographic study started by inventing literature studies in the form of article, research report, theses, and dissertation. The literature studies were completed by filed data obtained from observation and participation by directly seeing the performance of Janger. The data were analyzed semiotically by positioning every section such as character innovation, performing technique, property, and community's response as evidences that indicated cultural dynamics. This study resulted that character innovation and creativity, performing technique, and interest of audience had become variabkes that determined the popularity of Janger group.  
“UPAK APEM”: REPRESENTASI KECERDASAN PENARI GANDRUNG MENGOLAH KATA Anoegrajekti, Novi; Macaryus, Sudartomo; Caturwati, Endang; Anwar, Miftahulkhairah
Prosiding Seminar Nasional dan Internasional HISKI 2024: Konferensi Internasional Kesusastraan XXXII HISKI (Maret 2024)
Publisher : Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia (HISKI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51817/psni.v1i0.159

Abstract

Tembang “Upak Apem” dibawakan oleh penari gandrung tanggapan pada adegan seblang-seblang. Adegan terakhir tersebut merepresentasikan niat penari gandrung untuk memohon diri dan meminta maaf kepada keluarga yang menanggap dan para penonton bila ada tutur kata dan perilaku yang tidak berkenan. Selain itu, adegan seblang-seblang juga berisi ajakan untuk kembali pada kehidupan dan melaksanakan tugas kewajiban dalam keluarga dan dalam masyarakat. Adegan seblang-seblang antara lain membawakan tembang “Candra Dewi”, “Kembang Gandrung”, “Sekar Jenang”, dan “Upak Apem”. Tembang terakhir berupa serangkaian basanan yang strukturnya sama dengan pantun dalam bahasa Melayu atau parikan dalam bahasa Jawa. Sumber data penelitian adalah penari gandrung profesional yang memiliki kepiawaian dalam menciptakan bahasan. Interpretasi data dilakukan secara tekstual dan kontekstual dalam pergelaran gandrung tanggapan. Basanan sebagai tindakan mengolah bahasa dengan struktur yang ketat memerlukan kemampuan dan kecepatan dalam menentukan pilihan kata yang sesuai untuk menyampaikan maksud, sesuai dengan pesanan penonton atau dorongan yang hendak disampaikan penari gandrung. Secara struktural, basanan dikemas dengan menggunakan kaidah estetis khususnya pola rima akhir yang sama.
RELASI KEKUASAAN DALAM SASTRA SIBER: MY LECTURE MY HUSBAND Rufaidah, Desy; Demawan, Rusdian Noor; Macaryus, Sudartomo
Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 14 No. 1 (2023): Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Relasi kekuasaan dapat dilihat dari hubungan orang tua dengan anak, suami dengan istri, dan dosen dengan mahasiswa. Inggit sebagai objek kekuasaan di dalam relasi kekuasaan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan relasi kekuasaan dengan praktik status sosial dan rumah tangga (perkawinan). Penelitian ini menggunakan teori Wacana Kekuasaan Michel Foucault. Sumber data diperoleh dari cerita My Lecture My Husband karya Mbak Git (gitlicious), diterbitkan di Wattpad pada tahun 2020, dianalisis dengan analisis interaktif Milles Huberman. Hasil penelitian menjelaskan terdapat relasi kekuasaan dalam cerita My Lecture My Husband yaitu (1) relasi kekuasaan dengan praktik status sosial dan (2) relasi kekuasaan dengan praktik rumah tangga (perkawinan).