Latar belakang: Berdasarkan survey pendahuluan, hasil pengamatan dan wawancara langsung dengan 10 orang akseptor KB suntik Depopropera yang sedang melakukan kunjungan ulang di Rumah Bersalin Mariana ditemukan keluhan-keluhan yang dialami seperti gangguan haid (6 orang), sakit kepala atau pusing (1 orang), dan berat badan bertambah (3 orang). Selain itu ibu-ibu yang mengunakan kontrasepsi Depoprovera belum mengetahui secara jelas tentang metode kontrasepsi yang digunakan selama ini, mereka menggunakan kontrasepsi tersebut hanya untuk menjarangkan kehamilan. Tujuan: Untuk mengetahui Hubungan Antara Penggunaan Akseptor KB Suntik Depo Medroksiprogesteron Asetat (DMPA) Dengan Ganguan Mentruasi di Praktek Bidan Mandiri Upik. Metode: Penelitian ini peneliti menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 38 responden yaitu ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik Depo Medroksiprogesteron Asetat dan 38 responden menggunakan kontrasepsi pil di PBM Upik. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik Pruposive Sampling. Instrument pengumpulan data dengan menggunakan lembar checklist. Hasil: Penelitian ini menggunakan komputerized dengan tingkat kepercayaan α = 0,05 dan Confidence Interval (CI) 95%, diperoleh nilai OR = 314,500 dan hasil uji chi Square didapatkan nilai P = 0,000 ( P < α ), yang artinya ada hubungan antara penggunaan akseptor KB suntik Depo Medroksiprogesteron Asetat dengan gangguan menstruasi. Kesimpulan: Hasil analisis data secara stastitik menyatakan bahwa ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik Depo Medroksiprogesteron asetat mempunyai kemungkinan 314,500 kali lebih besar untuk mengalami gangguan menstruasi. Saran: Bidan diharapkan untuk lebih intensip dalam melakukan pembinaan pada akseptor dan memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang efek samping dari pemakaian jenis KB suntik Depo Medroksiprogesteron Asetat, diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya mengenai gangguan menstruasi.