Articles
Zakat Ayam Petelur dalam Perspektif Hukum Positif dan Hukum Islam: The Laying Hen ZakaT in Perspective of Positive and Islamic Law
Muhamad Aji Purwanto;
Setiawan
Qawanin: Jurnal of Economic Syaria Law Vol 6 No 1 (2022): June
Publisher : Fakultas Syariah IAIN Kediri
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (127.327 KB)
|
DOI: 10.30762/qawanin.v6i1.4
This paper discusses the laying of zakat on the perspective of Islamic law and positive Indonesian law. The amount of zakat from zakat mal that must be issued by traders is 2.5% of the amount of assets owned in trade. In the Ngrejo village area, Bakung sub-district, Blitar, there are a lot of successful layers or traders in their business. Social awareness as a Muslim entrepreneur who has an excess of assets makes several laying hens entrepreneurs in Ngrejo village issue their obligations in paying zakat. However, regarding his understanding of the conditions that must be met in issuing zakat, he still does not fully understand. The research method used in this journal is qualitative with a legal approach. Data mining methods used are interviews, observation and documentation. The results showed that several laying hens in Ngerjo Village were aware of their obligation to issue commercial zakat at 2.5% each year. However, in the implementation there are still some aspects that they have not yet understood, such as the class of people who are obliged to be treated. The rest, they have carried out what is their obligation.
Savings and Loan Transaction Agreement from the Perspective of Islamic Business Ethics
Mardhatila;
Muhamad Aji Purwanto
EKSYAR : Jurnal Ekonomi Syari'ah & Bisnis Islam (e-Journal) Vol. 10 No. 1 (2023): EKSYAR : Jurnal Ekonomi Syari'ah & Bisnis Islam
Publisher : Study Program Ekonomi Syari'ah, Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah Tulungagung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54956/eksyar.v10i1.393
UED-SP Barokah Mandiri, owned by the village government, is one of the choices often used as a place for borrowing funds by the community. However, the contract agreement used is conventional. So, there are many perceptions that those who are not Sharia are not that good. This raises the question of whether it is true that conventionally based agreements are not good. In order to see this, the researcher will examine the model of the contract agreement carried out by UED-SP and its services to prospective/customers from the perspective of Islamic business ethics. The research method used is field research with a qualitative descriptive approach. The data analysis model uses inductive reasoning. Data sources were obtained from front liners, heads, customers and prospective UED-SP Barokah Mandiri Penampi Village customers and documents. The research location is the Penampi Village area, precisely at UED-SP Barokah Mandiri, Penampi Village. The data analysis model used is descriptive qualitative. The choice of this method was to analyze and explain the phenomenon or social condition of the people of Penampi Village who work as farmers and need a source of funds. However, the closest financial institution there is a conventional financial institution. The results of the study show that in terms of business ethics, the agreements and services carried out by UED-SP Barokah Mandiri are more or less compatible with the values of Islamic business ethics.
JUAL BELI DENGAN NON-MUSLIM DALAM KONTEKS FIKIH MUAMALAH DAN NILAI KEMASLAHATAN: (Studi Kasus Kabupaten Bengkalis)
Andrian Saputra;
Muhamad Aji Purwanto
Qawanin: Jurnal of Economic Syaria Law Vol 7 No 1 (2023): June
Publisher : Fakultas Syariah IAIN Kediri
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30762/qaw.v7i1.223
Jual beli yang sebaiknya dilakukan dengan kejujuran, benar, dan, tidak melanggar syari’at agama Islam (Al - Qur’an & Sunnah). Agar mencapai itu semua jual beli yang dilakukan haruslah memenuhi syarat dan rukun jual beli serta ketentuan yang mengatur didalamnya. Dalam hal bermuamalah, Islam memakai prinsip yang telah dirumuskan sebelumnya, yaitu pada dasarnya segala macam jenis muamalah itu status dari kedudukannya itu mubah kecuali jika ada mengandung unsur paksaan. Transaksi juga diterapkan atas sesuatu yang mengandung manfaat sehingga menghindari mudhorot dalam praktek kehidupan. Agama Islam pada hal ini menganut kebebasan dalam melakukan transaksi kepada siapa saja termasuk kepada nonmuslim selagi tidak ada pihak yang saling dirugikan berdasarkan kesepakatan dalam melakukan transaksi jual beli. Oleh karena itu, analisis dari perspektif Islam mengenai melakukan transaksi jual beli kepada nonmuslim, Islam tidak melarang apalagi mengharamkan. Akan tetapi, Islam mengatur perkara itu semua dengan bertransaksi atas barang atau sesuatu yang halal bagi kita dan bukan kepada nonmuslim yang memusuhi agama kita. Maka selain dari itu, maka bertransaksi kepada nonmuslim dalam hal jual beli perbolehkan, hal itu semua merupakan bagian dari bermuamalah bagian dari kemanusiaan. Jual beli termasuk bagian dari muamalah karena Islam agama yang membawa keindahan bagi umat manusia untuk mencapai keharmonisan dalam menjalankan hidup dimuka bumi.
Perbandingan Hukum tentang Poligami di Negara Mesir dan Tunisia
Septi Wulan Sari;
Muhamad Aji Purwanto
Bertuah Jurnal Syariah dan Ekonomi Islam Vol. 4 No. 1 (2023): Bertuah: Jurnal Syariah dan Ekonomi Islam
Publisher : STAIN Bengkalis
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56633/jsie.v4i1.416
Fenomena pembaharuan hukum Islam di negara-negara muslim (red: Mesir dan Tunisia) terus berkembang dimulai sejak awal abad ke-20. Pembaharuan ini tidak terlepas dari historisasi yang melatarbelakanginya dan faktor madzhab yang dianutnya (negara). Pada umumnya, kedua negara ini melakukan pembaharuan dalam bentuk taqnin dan disusun sesuai dengan perkembangan zaman yang kontemporer. Salah satu hal yang diperbaharui kedua negara ini adalah poligami. Mesir membolehkan poligami dengan syarat yang berat dan istri boleh menggugatnya, sebagaimana diatur dalam UU No. 100 Tahun 1985 sedangkan Tunisia melarang poligami secara keseluruhan. Bagi pelanggar aturan poligami di Tunisia maka akan dikenakan hukuman penjara 1 tahun dan/atau denda 240.000 malim, Pasal 18 UU Status Personal Tunisia 1956. Adapun perbedaan tersebut dilatarbelakangi oleh keadaan sosial kedua negara. Di negara Mesir masih menunjukkan angka statistik yang kecil atau belum menimbulkan problem sosial yang akut, sedangkan di Tunisia meyakini prinsip perkawinan dalam Islam adalah monogami. Sejarah juga membuktikan bahwa hanya Nabi saw. yang mampu berlaku adil terhadap istri-istrinya.
Results and Comparison of Volatility Between Prices Between IHSG And ISSI: A Case Study of The Turmoil Period 2020-2021
Arie Sulistyawan;
Muhamad Aji Purwanto;
Imam Mahmudi
Bertuah Jurnal Syariah dan Ekonomi Islam Vol. 4 No. 1 (2023): Bertuah: Jurnal Syariah dan Ekonomi Islam
Publisher : STAIN Bengkalis
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56633/jsie.v4i1.510
Knowing the results and comparing the effect of the period of turmoil between the volatility of the Composite Stock Price Index(IHSG) and the Indonesian Sharia Stock Index (ISSI) is the purpose of this study.Then to compare the effect of the volatility of the IHSG and ISSI and find out the results of macroeconomic variables that show a period of turmoil in 2020 to 2021.The Covid-19 pandemic, the trade war between the United States and China, demonstrations against the Draft Law. Job Creation with Gross Domestic Product (GDP), interest rates, world oil prices, inflation, rupiah-dollar exchange rates, interest rates, world oil prices, Shanghai Stock Exchange (SSE) Composite Index, and New York. The Stock Exchange (NYSE) is a time of turmoil inthis research.Five working days data from 2020 to 2021 which is used as a variable. Quantitative analysis usesTGARCH Model and VECM in this analysis method.Against the times of turmoil, Based on the results of TGARCHshows that ISSI volatility has a significant effectsmaller.Compared to volatility IHSG, According to the results of VECM analysisshows that the period of turmoil from 2020 to 2021 has more of an impact on ISSI's volatility.
Analisis Pengaruh Asuransi Syari'ah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Farah Wahidah;
Ulfa Suliana;
Muhamad Aji Purwanto
Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Bisnis (JEMB) Vol. 1 No. 5 (2024): Mei
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62017/jemb.v1i5.1355
Menurut penelitian ini, dampak keuangan syariah terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia terus meningkat selama beberapa tahun terakhir. Jurnal ini menggunakan pendekatan analisis yang komprehensif untuk menguji hubungan antara asuransi syariah dan indikator pertumbuhan ekonomi, dengan mempertimbangkan faktor sosial ekonomi dan implikasi kebijakan. Tujuan dari jurnal ini adalah untuk menggabungkan analisis kuantitatif dengan pengamatan kualitatif untuk memberikan perspektif yang berbeda tentang peran asuransi syariah dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Dengan menyoroti kekuatan, kelemahan, dan kesenjangan dalam praktik asuransi syariah, penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi yang berguna bagi mereka yang membuat kebijakan, praktik, dan mengelola risiko di sektor keuangan Indonesia. Pada akhirnya, kami berharap jurnal ini dapat memberikan kontribusi pada diskusi yang sedang berlangsung mengenai peran keuangan syariah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di Indonesia.
Strategi Pemasaran Produk Asuransi Syariah Dalam Menarik Minat Generasi Milenial Melalui Media Sosial
Putri Caesar;
Windi Aprillian Syaputri;
Muhamad Aji Purwanto
Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Bisnis (JEMB) Vol. 1 No. 5 (2024): Mei
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62017/jemb.v1i5.1356
Di era digital saat ini, strategi pemasaran produk asuransi syariah perlu disesuaikan dengan preferensi dan perilaku generasi milenial yang cenderung aktif di media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pemasaran produk asuransi syariah yang efektif menarik minat generasi milenial melalui media sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur untuk mengumpulkan informasi mengenai karakteristik generasi milenial, perilaku konsumen dan strategi pemasaran media sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa generasi milenial cenderung skeptis terhadap produk keuangan, namun mereka sangat terhubung dengan media sosial dan lebih mudah menerima informasi melalui rekomendasi dari sesama pengguna. Oleh karena itu, strategi pemasaran produk asuransi syariah yang efektif harus fokus pada penciptaan konten yang informatif, menarik dan relevan dengan kebutuhan dan nilai-nilai generasi milenial. Selain itu, berkolaborasi dengan digital influencer dan memanfaatkan fitur interaktif di platform media sosial juga dapat meningkatkan daya tarik produk. Penelitian ini berkontribusi untuk memahami cara efektif menjangkau generasi milenial sebagai target pasar potensial produk asuransi syariah melalui media sosial.
Tanggung Jawab Asuransi dalam Mekanisme Klaim Asuransi Kerugian : Studi Konsep Tafakul
Ulya Hanifah;
Fiola Seltina;
Muhamad Aji Purwanto
Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan West Science Vol 2 No 03 (2024): Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan West Science
Publisher : Westscience Press
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.58812/jekws.v2i03.1210
Industri asuransi memainkan peran penting dalam memberikan proteksi finansial kepada para pesertanya saat mengalami kerugian. Dalam mekanisme klaim asuransi kerugian, tanggung jawab asuransi untuk mengganti kerugian peserta sesuai dengan perjanjian asuransi menjadi isu utama. Penelitian ini mengkaji tanggung jawab asuransi dalam mekanisme klaim berdasarkan konsep takaful, sebuah sistem asuransi syariah yang memprioritaskan prinsip pertolongan serta keadilan. Melalui studi literatur dan analisis konseptual, penelitian ini mengeksplorasi bagaimana prinsip-prinsip takaful seperti keadilan ('adl), kebaikan (ihsan), dan larangan riba memengaruhi tanggung jawab asuransi dalam mengelola klaim. Aspek utama yang dibahas meliputi prosedur klaim yang adil dan transparan, penanganan klaim secara tepat waktu, serta pembagian risiko dan keuntungan yang adil antara peserta dan perusahaan asuransi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa penerapan konsep takaful dapat memastikan tanggung jawab asuransi dalam klaim dilaksanakan dengan cara yang lebih adil, etis, dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Praktik penitipan barang dagangan perspektif hukum ekonomi syariah
Siti Fatmala Andriyani;
Muhamad Aji Purwanto
Cessie : Jurnal Ilmiah Hukum Vol. 3 No. 1 (2024): Cessie: Jurnal Ilmiah Hukum
Publisher : ARKA INSTITUTE
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55904/cessie.v3i1.1154
Dalam islam mu’amalah ialah suatu aturan yang diciptakan oleh Allah SWT untuk mengatur hubungan manusia dengan makhluk lain dalam kehidupan ini, agar semua kebutuhan dan keinginannya terpenuhi dengan sebaik-baiknya. Dalam lingkungan pondok pun terjadi kegiatan mu’amalah selain praktik belajar mengajar. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimanakah praktik penitipan barang yang dijual belikan dengan sistem titip dan bagaimanakah perspektif hukum ekonomi syariah dengan praktik penitipan barang yang dijual belikan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, yang bersifat deskriptif, interpretatif, atau eksploratif. Dengan teknik pengumpulan data berupa observasi dan wawancara. Berdasarkan penelitian, didapatkan hasil bahwa hukum ekonomi dan Islam memperbolehkan pengambilan keuntungan dengan syarat adanya kesepakatan dari kedua belah pihak. Praktik penitipan barang dagangan kepada wadi’ (penitip) dianggap sah dalam Islam dan hukum ekonomi syariah, asalkan ada kesepakatan yang jelas antara pihak-pihak yang terlibat. Para ulama pakar fiqih juga menganggap praktik ini sebagai hal yang diperbolehkan bahkan disunnahkan karena dianggap sebagai bentuk saling tolong-menolong antar manusia.
AKAD MUSYARAKAH DAN PENERAPANNYA DI PERBANKAN SYARIAH
Tri Lestari;
Afwatul Mukhlisah;
Muhamad Aji Purwanto
Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, dan Humaniora Vol. 2 No. 7 (2024): Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, dan Humaniora
Publisher : Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, dan Humaniora
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.572349/kultura.v2i7.1727
Seperti kita ketahui, mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. Hal ini juga menyadari pentingnya bank syariah untuk menghindari transaksi yang jelas-jelas menyimpang dari ajaran syariah dan Islam. Akad kerjasama antara pemilik modal, yang mengatur berbagai bentuk kerjasama untuk pelaksanaan kegiatan halal dan produksi bisa di sebut dengan makna akad musyarakah dan diakhiri dengan pembagian margin dan keuntungan yang adil dan proporsional. Tentunya untuk memahami cara kerja akad musyarakah ini kita perlu memahami rukun, syarat dan landasan hukum yang memungkinkan akad musyarakah ini bisa dikelola dengan keuangan syariah khususnya perbankan syariah. Dalam pembuatan jurnal ini penulis menggunakan metode penelitian perpustakaan dan internet searching yaitu, pengumpulan informasi menggunakan sumber perpustakaan dan pengumpulan data melalui internet. Jurnal ini ditulis dengan menggunakan metode yang bersumber dari buku dan artikel penelitian. Dengan menggunakan metode penelitian ini diketahui hubungan penting antar variabel yang diteliti, yang menjelaskan kesimpulan dan gambaran objek yang diteliti.