Khomsun Nurhalim, Khomsun
Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang

Published : 17 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PENGAWAS SMP/SMA/SMK DI KABUPATEN DEMAK DAN GROBOGAN Faidhani, Achmad; Nurhalim, Khomsun; Widiyanto, Widiyanto
Educational Management Vol 3 No 1 (2014): June 2014
Publisher : Educational Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan kualitas kinerja pengawas sekolah dapat dilakukan melalui peningkatan kompetensi pengawas sekolah, budaya organisasi dan motivasi pengawas sekolah. Oleh karena itu masalah pokok dalam penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh kompetensi pengawas sekolah, budaya organisasi dan motivasi pengawas sekolah terhadap kinerja pengawas. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survey dan pendekatan deskriptif analitik. Penelitian ini adalah penelitian populasi, yaitu dilakukan terhadap pengawas sekolah SMP/SMA/SMK di Kabupaten Demak dan Grobogan sebanyak 34 orang. Teknik pengumpulan data melalui angket skala lima kategori Likert. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi sederhana dan ganda.Peningkatan kualitas kinerja pengawas sekolah dapat dilakukan melalui peningkatan kompetensi pengawas sekolah, budaya organisasi dan motivasi pengawas sekolah. Oleh karena itu masalah pokok dalam penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh kompetensi pengawas sekolah, budaya organisasi dan motivasi pengawas sekolah terhadap kinerja pengawas. Tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh kompetensi pengawas sekolah, budaya organisasi dan motivasi pengawas sekolah terhadap kinerja pengawas sekolah.Improving the quality of supervisor’s performance can be done by improving the competence of the supervisor, organizational culture and motivation of supervisor. Therefore, the central issue in this study is how much influence the school supervisor competencies, organizational culture and motivation towards instructional supervision conducted by supervisor. This study belongs to the kind of quantitative research using the survey method and descriptive analytic approach. This research is the study population, which made the school superintendent SMP / SMA / SMK Demak and Grobogan in as many as 34 people. The result of research description showed that for the data of supervision by supervisor has high category and tend to be very high category and so does supervisor’s competence, organization culture and supervisor’s motivation. The result of the research has also been able to confirm the precious theories and findings that there is significant relationship among supervisor’s competence, organization culture, and supervisor’s motivation toward supervisor’s performance. Furthermore, these findings support the theories and the previous research findings.
MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN KECAKAPAN HIDUP BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DESA WISATA MANDIRI WANUREJO BOROBUDUR MAGELANG Sutarto, Joko; Mulyono, Sungkowo Edi; Nurhalim, Khomsun; Pratiwi, Hesty
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 35, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpp.v35i1.15091

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: (a) menganalis model pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan kecakapan hidup berbasis keunggulan lokal desa wisata mandiri di Desa Wanurejo Borobudur Kabupaten Magelang yang diimplementasikan saat ini; dan (b) merumuskan model konseptual pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan kecakapan hidup berbasis keunggulan lokal yang ideal dikembangkan, sehingga membawa dampak terhadap penanaman kewirausahaan masyarakat. Penelitian ini dirancang dengan desain penelitian deskriptif-kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Temuan Penelitian menunjukkan: (a) pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan kecakapan hidup berbasis keunggulan lokal dilakukan dengan pemberian keterampilan kecakapan hidup berupa kecakapan pemandu wisata, kecakapan seni budaya/tari, dan kecakapan busana jawa/blangkon/wiru jarik; dan (b) model (konseptual) yang ditawarkan berorientasi penyempurnaan model yang telah dilakukan selama ini seperti telah dipaparkan di atas, dengan modifikasi dimulai dari identifikasi masalah dan kebutuhan pelatihan, pendampingan teknis, dan seterusnya pelibatan pelaku usaha mulai tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan kecakapan hidup dan proses pemagangan, pendampingan manajemen, pemasaran, dan penggalian bantuan kegiatan dari pemerintah.
Kemampuan Berpikir Kreatif dalam Pembelajaran Model Connecting Organizing Reflecting Extending Ditinjau dari Kecerdasan Emosional Maftukhah, Nur Ajeng; Nurhalim, Khomsun; Isnarto, Isnarto
Journal of Primary Education Vol 6 No 3 (2017): December 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.723 KB) | DOI: 10.15294/jpe.v6i3.21141

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui tingkat ketuntasan klasikal hasil belajar, mendeskripsikan perbedaan berpikir kreatif antara model CORE dengan model Ekspositori, dan mendeskripsikan pengaruh kecerdasan emosional terhadap berpikir kreatif; (2) menganalisis profil dan proses tahapan berpikir kreatif ditinjau dari kecerdasan emosional. Jenis penelitian ini adalah mixed method dengan desain penelitian concurrent embedded. Analisis kuantitatif menggunakan uji proporsi, independent sample t-test, dan uji regresi. Sedangkan analisis kualitatif meliputi data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Hasil penelitian ini yaitu (1) Nilai kemampuan berpikir kreatif mencapai ketuntasan lebih dari 75%, kemampuan berpikir kreatif dengan model CORE lebih baik daripada dengan model ekspositori, dan terdapat pengaruh positif kecerdasan emosional terhadap kemampuan berpikir kreatif sebesar 80,2%. (2) Siswa dengan kecerdasan emosional tinggi mempunyai profil berpikir kreatif yaitu kreatif (TKBK 3), siswa dengan kecerdasan emosional sedang mempunyai profil berpikir kreatif yaitu cukup kreatif (TKBK 2), serta siswa dengan kecerdasan emosional rendah mempunyai profil berpikir kreatif yang berbeda kurang kreatif (TKBK 1), dan tidak kreatif (TKBK 0). (3) Siswa dengan kecerdasan emosional tinggi mampu melewati semua tahap berpikir kreatif dengan baik, siswa dengan kecerdasan emosional sedang mampu melewati tahapan berpikir kreatif, meskipun terdapat tahapan yang belum terlewati seperti tahap iluminasi, dan siswa dengan kecerdasan emosional rendah kurang mampu dalam melewati tahap kemampuan berpikir kreatif, hanya mampu melewati tahap persiapan.The purpose of this research are to (1) know the level of classical completeness of learning outcomes, describe the difference of creative thinking between CORE model with Expository model; and describe the influence of emotional intelligence on the creative thinking (2) analyze the profile and stage process of creative thinking viewed from emotional intelligence. Kind of this research is mixed method with concurrent embedded design. Quantitative analysis uses proportion test, independent sample t-test, and regression test. While the qualitative analysis includes data reduction, display data, and conclusion drawing/verification. The results of this research are (1) the value of creative thinking ability achieves completeness more than 75%, the creative thinking ability with learning CORE model is better than learning expository model, and there is a positive influence of emotional intelligence on creative thinking ability is 80.2%; (2) Students with high emotional intelligence have a profile of creative thinking ability is creative (TKBK 3), students with medium emotional intelligence have a profile of creative thinking ability is creative enough (TKBK 2), and students with low emotional intelligence have different a profile of creative thinking ability, less creative (TKBK 1) and not creative (TKBK 0); (3) Students with high emotional intelligence are able to pass through all stages of creative thinking ability well; students with medium emotional intelligence are able to pass through the stage of creative thinking ability, although there are several stages that have not been missed such as illumination stage; and students with low emotional intelligence are less able to pass through the stage of creative thinking ability, only able to pass the preparation stage
PENYELENGGARAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERDESAAN DALAM PENINGKATAN EKONOMI PETANI WANITA (STUDI PELATIHAN PENGGEMUKAN KAMBING DI DESA KALIMANGGIS KABUPATEN BATANG) Muslikhah, Muslikhah; Nurhalim, Khomsun
Journal of Nonformal Education and Community Empowerment Vol 3 No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyak potensi yang ada di Desa Kalimanggis, yaitu tersedianya bambu yang berlimpah, tenaga swadaya masyarakat, tenaga masyarakat yang produktif belum diberdayakan secara optimal untuk kesejahteraan masyarakat. Guna mengoptimalkan potensi yang ada mengangkat petani perempuan untuk diberdayakan melalui program pelatihan penggemukan kambing yang didanai PNPM Mandiri Perdesaan dengan memanfaatkan potensi lokal. Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) mendeskripsikan perencanaan program PNPM Mandiri Perdesaan; (2) mendeskripsikan pelaksanaan program PNPM Mandiri Perdesaan; (3) mendeskripsikan evaluasi program PNPM Mandiri Perdesaan; (4) mendeskripsikan faktor pendukung dan faktor penghambat dalam penyelenggaraan Program PNPM Mandiri Perdesaan dalam peningkatan ekonomi petani wanita di Desa Kalimanggis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian dilaksanakan di Desa Kalimanggis, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang. Subjek penelitian yang penulis gunakan yaitu pengurus dan peserta pelatihan guna mendapatkan data-data yang relevan. Teknik keabsahan data menggunakan teknik pengamatan dan triangulasi. Teknik analisis data menggunakan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian yang diperoleh dari program pelatihan penggemukan kambing, yaitu: 1) perencanaan program terdiri dari identifikasi kebutuhan, tujuan, kurikulum, rekutmen sumber belajar, rekutmen peserta didik, program kerja, penggalian data, sarana dan prasarana, sumber dana program pelatihan penggemukan kambing, 2) pelaksanaan program terdiri dari waktu kegiatan, jangka waktu kegiatan, tempat kegiatan, peserta pelatihan, tutor pelatihan, metode pelatihan, materi pelatihan, media pelatihan yang menunjang pelatihan penggemukan kambing, 3) evaluasi program terdiri dari penilaian dan pendampingan guna memberikan tindak lanjut program, 4) faktor pendukung dan faktor penghambat untuk peningkatan program penggemukan kambing. Berdasarkan hasil penelitian ditarik kesimpulan bahwa dalam program penggemukan kambing sangat diperlukan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program agar tujuan yang ingin dicapai terlaksana. Program penggemukan kambing adalah program yang diajukan secara bottom-up sesuai dengan keinginan masyarakat berjalan dengan baik dan mengalami kemajuanThere are much potential that exists in the village of Kalimanggis. Those are the availability of abundant bamboo, the power of non-government personnel, and the power of productive society which is not empowered optimally yet to the welfare of the society. In order to optimize the available potential, women farmers are raised to be empowered through goat fattening training program funded by Rural PNPM Mandiri by utilizing local potential. The purpose of this study are to: (1) describe the PNPM Mandiri planning program done at the village board of Kalimanggis; (2) describe the implementation of the program of Rural PNPM Mandiri in the village of Kalimanggis; (3) describe the program evaluation of Rural PNPM Mandiri to describe the village of Kalimanggis; (4) describe the supporting and inhibiting factors in the implementation of the National Program for Society Empowerment (PNPM) Mandiri in the economic improvement of women farmers in the village of Kalimanggis. This study used a qualitative descriptive approach; the methods of data collection used were interviews, observation, and documentation. The experiment was conducted in the village of Kalimanggis, Subah District, Batang Regency. Research subjects used by the writer were the board and trainees in order to obtain the relevant data. Data validation techniques used by the writer were observation and triangulation techniques. Data Analysis Techniques used were the data collection, data reduction, data display and conclusion drawing or verification. The results obtained from goat fattening training program, namely: 1) program planning consists of identifying the needs, goals, curriculum, the recruitment of learning resources, the recruitment of students, desk job, data mining, infrastructure, funding sources of goat fattening training programs, 2) implementation of the program consists of activity time, activity periods, the activity place, the trainees, training tutor, training methods, training materials, training media which supports goat fattening training, 3) evaluation of the program consists of assessment and assistance programs to provide follow-up program, 4) supporting and inhibiting factors in improving the goat fattening program. Based on the research results, it can be concluded that the goat fattening program needs planning, implementation, and evaluation of programs to accomplish the goal. Goat fattening program is a program that is proposed in a bottom-up way in accordance with the wishes of the society, runs well and makes progress.
MOTIVASI ORANGTUA DALAM MENGIKUTI PROGRAM BINA KELUARGA BALITA DI KELURAHAN UWUNG JAYA KOTA TANGERANG Khasanah, Nur; Nurhalim, Khomsun
Journal of Nonformal Education and Community Empowerment Vol 5 No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan motivasi intrinsik dan ekstrinsik orangtua dalam mengikuti program Bina Keluarga Balita (BKB) dan faktor penghambatnya. Pendekatan penelitian bersifat metode kualitatif. Subjek penelitian berjumlah 6 orang, terdiri dari ketua BKB dan 5 orangtua yang mengikuti program BKB. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan teori. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menyimpulkan motivasi instrinsik orangtua mengikuti program BKB karena adanya kebutuhan untuk memenuhi segala sesuatu yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak, dan motivasi ekstrinsik disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang timbul dari luar yaitu timbul dorongan dari tetangga. Faktor penghambat orangtua dalam mengikuti BKB adalah pekerjaan rumah yang tidak bisa ditinggalkan, dan faktor penghambat dari luar adalah sarana dan prasarana yang kurang memadai di dalam kegiatan BKB.   Abstract: This study aimed to describe the intrinsic and extrinsic motivation of parents in the program BKB (BKB) and inhibiting factors. The approach is a method of qualitative research. Subjects numbered 6 consists of one chairman BKB and 5 parents who follow the program BKB (BKB). The collection of data through observation, interviews and documentation. Data validation techniques using triangulation source and triangulation theory. The data analysis technique used is the data collection, data reduction, data presentation and conclusion. The results of this study the intrinsic motivation of parents to follow the program BKB because of the need to fulfill everything that is related to the growth and development of children, and extrinsic motivation is caused by environmental influences arising from the outside that arise encouragement from neighbors. Inhibiting factors of parents in following BKB is a chore that can not be abandoned, and inhibiting factors external infrastructure is inadequate in the activities of BKB.
Pola Asuh Orangtua dalam Pendidikan Agama pada Remaja Muslim Minoritas di Amphoe Rattaphum Thailand Loretha, All Fine; Nurhalim, Khomsun; Utsman, Utsman
Journal of Nonformal Education and Community Empowerment Vol 1 No 2 (2017): Journal of Nonformal Education and Community Empowerment
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/pls.v1i2.13319

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola asuh yang diterapkan orangtua, upaya-upaya yang dilakukan orangtua dan kendala-kendala yang dihadapi orangtua dalam keluarga muslim minoritas. Penelitian dilakukan di Amphoe Rattaphum Provinsi Songhkla Thailand dengan pendekatan kualitatif. Teknik Pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber dan metode. Teknik analisis data melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan  orangtua menerapkan pola asuh otoriter dan demokratis. Upaya-upaya yang dilakukan para orangtua dengan metode storytelling, suri tauladan, pembelajaran langsung, serta reward and punishment. Hambatan yang dihadapi orangtua meliputi kendala internal dan eksternal.
Pengelolaan Pembelajaran Alphabet Inggris dalam Program Pemberdayaan Masyarakat di Asean Community Center Thailand Aeny, Farah; Nurhalim, Khomsun; Utsman, Utsman
Journal of Nonformal Education and Community Empowerment Vol 2 No 1 (2018): Journal of Nonformal Education and Community Empowerment
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/pls.v2i1.13814

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis pengelolaan pembelajaran serta mengetahui faktor penghambat dan pendukung pada pengelolaan pembelajaran alphabet inggris. Penelitian dilakukan di Asean Community Center Kamphaeng Phet, Rattaphum, Songkhla, Thailand dengan  pendekatan deskriptif kualitatif dan keabsahan data dengan teknik triangulasi sumber. Subjek penelitian peserta didik dan fasilitator. Teknik analisis data melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan pengelolaan pembelajaran alphabet inggris terdapat unsur-unsur dari Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi. Sumber dana kegiatan telah disediakan serta patisipasi aktif dan dukungan dari masyarakat. Hambatan pembelajaran meliputi sarana dan prasarana kurang memadai, buku panduan  pembelajaran kurang bervariasi, serta pelaksanaan pembelajaran belum terstruktur karena proses pembelajaran berjalan aktif ketika kedatangan volunteer. Pengelolaan pembelajaran alphabet Inggris sudah berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, namun sebaiknya perlu adanya pemberian motivasi lebih, meningkatkan penggunaan metode yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
The Implementation of Talking Stick Model Assisted by Audio-Visual Media Toward Positive Character and Learning Outcome Asri, Betty Widya; Nurhalim, Khomsun; Suhandini, Purwadi
Journal of Primary Education Vol 8 No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : Journal of Primary Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.065 KB)

Abstract

This research aims to describe the positive character and learning outcomes of students in Civic Education by using the talking stick model assisted by audio-visual media. The type of research is a mixed method with concurrent embedded research designs. The qualitative data were obtained from are interview, observation, and documentation. The quantitative data were obtained from learning outcome and questionnaire. The quantitative analysis uses proportion test, independent sample t-test, and regression testing. Whereas the qualitative analysis includes data reduction, data display, and conclusion drawing/verification. The results of this research were (1) The positive character of N-gain in the experimental class was 0.65 and the control class was 0.15 The most prominent character in this learning process was the brave attitude because talking stick model stimulate students to express their opinions while the character that was not optimal is responsibility where some students have not yet contributed to their group. (2) There was an increase in learning outcomes, proven that the learning outcomes of N-gain in the experimental class was 0.76 and the control class was 0.49. (3) The implementation of this learning model was 83.3%, students’ responses to every aspect of the questions was more than 75% and the average N-gain of learning outcomes showed that the experimental class was higher than the control class. The conclusion of this research is the application of the Talking Stick model assisted by audio-visual media can improve the positive character and students’ learning outcomes in Civic Education.
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR WARGA BELAJAR KEJAR PAKET C PADA KELAS XI (Studi pada Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Comal Kabupaten Pemalang) Budiwibowo, Arief Kukuh; Nurhalim, Khomsun
Journal of Nonformal Education Vol 2, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jne.v2i2.6789

Abstract

Keragaman latar belakang dari warga belajar kejar paket C SKB Comal Kabupaten Pemalang yang berbeda-beda membuat motivasi belajar dan prestasi belajar masing-masing peserta didik menjadi lebih variatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat motivasi belajar terhadap prestasi belajar warga belajar kejar paket C di SKB Comal Kabupaten Pemalang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan jumlah sampel 77 warga belajar kelas XI yang terdiri 47 kelas IPS dan 30 kelas IPA. Berdasarkan analisis regresi sederhana diperoleh hasil yaitu skor = 51,227 lebih besar dari  = 0,227 pada taraf signifikansi 0,05. Sehingga hipotesis kerja () ditolak dengan kata lain ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar. Sedangkan pada tabel R square diperoleh skor 0,008 yang artinya besaran pengaruh motivasi belajar warga belajar terhadap hasil belajarnya adalah sebesar 0,8 %. sedangkan sisanya sebesar 99,2 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas pada penelitian ini. The diversity of backgrounds of students program package C SKB Comal Pemalang Regency different makes learning motivation and learning achievement of each student become more varied. The purpose of this study was to determine the effect of learning motivation to the learning achievement of students package compete C SKB Comal Pemalang Regency. This study used quantitative descriptive method with a sample of 77 student consisting of 47 students of class IPS and class IPA 30 students. Based on the simple regression analysis obtained result is a score = 51,227 is greater than   = 0,227 at a significance level of 0,05. So that the nol hypothesis () rejected. While R square table obtained scores 0,008 which means the amount of influence the motivation of learners on learners on learning achievement is equal to 0,8%. While residue is equal to 99,2% because of influence is variable different not is research to here trought.
POLA PENANAMAN NILAI-NILAI MORAL RELIGIUS DI TKIT AROFAH 3 BADE KLEGO BOYOLALI Nurhalim, Khomsun
Journal of Nonformal Education Vol 3, No 1 (2017): February 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jne.v3i1.8910

Abstract

Pendidikan moral religius penting dilakukan sejak usia dini secara konsisten dan berkelanjutan, mengingat  banyak penyimpangan moral di masyarakat dikarenakan lemahnya sitem pendidikan moral di sekolah. Untuk itu diperlukan suatu pola penanaman nilai – nilai moral religius  yang tepat untuk mengatasi berbagai masalah tersebut di atas.  Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan, pola pelaksanaan, dan evaluasi penanaman nilai-nilai moral religius di TKIT Arofah 3 Bade. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan populasi anak kelompok B TKIT Arofah 3 Bade usia 5-6 tahun yang berjumlah 20 anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Perencanaan penanaman nilai moral religius di TKIT Arofah 3 Bade dilakukan secara terpadu, dimulai dari rapat kerja guru yang kemudian dituangkan dalam Rencana Kerja Sekolah (RKS) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) yang bermuatan religius, kemudian disosialisasikan melalui rapat wali murid sebagai perencanaan berkelanjutan dalam menanamkan nilai-nilai moral religius di lingkungan rumah; 2) Pola penanaman nilai-nilai moral religius di TKIT Arofah 3 bade menggunakan pola pengkondisian yang terstruktur dalam bentuk siklus, mulai dari bekal pengetahuan religius yang terintegrasi dalam pembelajaran, keteladanan, praktek pembiasaan, pengalaman kunjungan atau kegiatan intrakurikuler dan dikuatkan dengan reward and punishment.; 3) Evaluasi penanaman nilai –nilai moral religius dilakukan secara terprogram dan berkesinambungan melalui dua tahap, yaitu evaluasi proses dan evaluasi hasil.Moral education is very important thing to be done early in a consistent and sustainable because now a lot of deviations moral occurring in the community because of the lack of  moral  education system in the school. So, it is required a learning pattern of religious moral values that are appropriate to solve the problems mentioned above. The focus of this study focused on three things, namely planning, implementation, and evaluation. This research uses qualitative descriptive research approach with a population of children in group B TKIT Arofah 3 ages 5-6 years whose number 20 children. Results from the study showed that : 1) Planning of the pattern of the religious moral values in TKIT Arofah 3 Bade carried out in an integrated manner, starting from the teacher meeting then stated on the work plan of the school and the daily lesson plan that contains religious then socialized  at meeting of caregivers as sustainable planning in instilling religious moral values in the home environment.  2) The process of  the  pattern of the religious moral values in TKIT Arofah 3 Bade using the conditioning pattern wich is structured in the form of a cycle. Start from provinsi in religious knowledge which integrates in learning, modeling, habituation practice, experience excursions or intracuricular activities and reinforced with reward and punishment;  3) Evaluation of  the pattern of the religious moral value is already done programmatically and continually through two-step evaluations, that are process evaluation and outcome evaluation.