Kegiatan penyuluhan deteksi dini Stroke serta senam anti-stroke bertujuan mengedukasi para lansia maupun pendamping lansia untuk tanggap terhadap stroke, serta salah satu upaya menjaga kebugaran lansia dalam upaya tindakan preventif terhadap penyakit stroke. Stroke pada umumnya dapat terjadi pada semua kelompok umur, tetapi tiga perempat dari kejadian stroke terjadi pada orang yang sudah berumur 65 tahun atau lebih (lansia) dan berakibat pada timbulnya disabilitas atau kecacatan. Lansia merupakan kelompok usia yang rentan terkena stroke, dimana beberapa kasus yang terjadi tidak disadari oleh Lansia sehingga penanganan menjadi terlambat dan bisa menimbulkan efek yang fatal. Terbatasnya ilmu dan kurangnya akses informasi mengenai kejadian stroke mengakibatkan para Lansia tidak tahu menahu mengenai tindakan apa yang harus dilakukan ketika pertamakali terserang gejala stroke. Selain edukasi mengenai deteksi dini stroke, tidak kalah penting mengetahui tindakan preventif agar terhindar dari Stroke salah satunya dengan rutin melakukan senam Anti-Stroke sebagai upaya untuk menjaga dan mengoptimalkan kebugaran Lansia. Dengan demikin sosialisasi serta pendampingan khusus pada lansia agar tanggap stroke penting dilakukan dengan mengkombinasikan edukasi deteksi dini stroke dengan senam Anti-Stroke sebagai upaya meminimalisasi terjadinya disabilitas atau kecacatan akibat stroke serta mengurangi angka kejadian stroke pada lansia.