Abstrak: Kawasan Tambak Wedi, Kenjeran, Surabaya merupakan komunitas pesisir dengan jumlah nelayan yang cukup besar dan berada di area strategis namun rawan kecelakaan laut, kawasan tersebut termasuk dalam sekitar Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS). Minimnya kapal tanggap darurat menjadi latar belakang kegiatan pengabdian masyarakat ini. Kegiatan pengabdian ini bertujuan memberikan solusi mitigasi kecelakaan laut melalui pelatihan kepada peserta baik secara softskill yakni berupa pembekalan materi terkait kriteria dalam proses desain kapal, material penyusun serta aspek kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) untuk peningkatan dari segi hardskill yakni tentang proses produksi pembuatan kapal speed boat berbahan Fiberglass Reinforced Plastic (FRP) sesuai rules/standart yang berlaku. Kegiatan pengabdian dilaksanakan di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) dengan melibatkan 10 orang mahasiswa asing peserta Summer Camp serta 6 orang kelompok nelayan lokal Kenjeran Surabaya dengan total peserta sebanyak 16 orang. Metode pelaksanaan meliputi pengenalan desain kapal dan perancangan kapal (spiral design) material penyusun dan proses produksi, hingga pembuatan kapal secara langsung dengan menggunakan metode hand lay-up yang dilakukan selama 5 hari. Produk akhir berupa kapal speed boat sepanjang 5,05 meter ini diserahkan kepada nelayan Kenjeran sebagai sarana kesiapsiagaan maritim. Kegiatan ini juga berperan sebagai ajang kolaborasi internasional dan promosi keunggulan PPNS dalam bidang perkapalan. Pelatihan ini memberikan peningkatan pemahaman dan kompetensi teknis kepada peserta Summer Camp serta kelompok nelayan lokal dengan peningkatan nilai siginifikan terlihat dari semua indiator baik pemahaman materi dengan peningkatan rata-rata sebesar 56,6% serta peningkatan kompetensi keterampilan peserta yakni sebesar 60,8% dalam proses pembangunan kapal FRP sesuai standard yang sebelumnya hanya sebagai pengguna dan bekal untuk berwirausaha dalam bidang pembuatan kapal FRP.Abstract: The Tambak Wedi area in Kenjeran, Surabaya, is a coastal community with a significant number of fishermen and is located in a strategic yet high-risk zone for maritime accidents, as it lies near the Western Surabaya Shipping Lane (APBS). The lack of available emergency response vessels highlights the urgent need for effective disaster mitigation measures. This community engagement project aimed to address this issue through training that combined soft skills, such as understanding ship design criteria, appropriate construction materials, and Occupational Health and Safety (OHS), with hard skills on the practical production process of fiberglass speed boats according to applicable standards and rules. The activities were conducted at the Shipbuilding Institute of Polytechnic Surabaya (PPNS) and involved international students participating in the 2024 Summer Camp program along with local fishermen from Kenjeran, Surabaya. A total of 16 participants joined, consisting of 10 international students and 6 local fishermen. The training activities included an introduction to ship design using the spiral design method, sessions on FRP materials and production techniques, and hands-on boat building practice using the hand lay-up method carried out over five days. The final product, a 5.05-meter-long speed boat made from Fiberglass Reinforced Plastic (FRP), was officially handed over to the Kenjeran fisherman group as a maritime preparedness asset. This project not only addressed local safety concerns but also promoted international collaboration and showcased PPNS’s expertise in shipbuilding and maritime education. The training resulted in significant improvements, with an average 56.6% increase in participants’ understanding of materials and a 60.8% increase in practical skills for building FRP boats, preparing them for safer operations and future entrepreneurship.